Hal-Hal Apa Saja yang Dibeli Gen Z – Sahabat Wirausaha, jika kita bicara mengenai demografi penduduk tentu gen Z akan menjadi salah satu generasi yang paling sering disebut selain milenial. Bahkan gen Z yang memang cenderung merupakan anak-anak muda ini bisa dibilang sebagai lapisan konsumen yang paling produktif, sehingga begitu mempengaruhi perekonomian nasional. Usia mereka yang masih muda dan begitu lekat dengan teknologi rupanya membuat daya beli gen Z termasuk tinggi terutama di e-commerce.

Jika merujuk data Badan Pusat Statistik seperti dilansir Kompas, maka berdasarkan Sensus Penduduk 2020 proporsi gen Z mencapai 27,94% dari total 270,2 juta jiwa yakni sebesar 75,4 juta jiwa. Jumlah ini jelas bukan angka kecil sehingga tentu harus jadi perhatian pebisnis. Apalagi jika gen Z diprediksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional bakal mengisi puncak bonus demografi di tahun 2030-2040, mengetahui gaya konsumsi gen Z termasuk hal-hal apa saja yang mereka beli adalah keharusan.

Memang seperti apa saja sih hal-hal yang menarik perhatian gen Z dan bakal mereka beli? Ulasan lengkapnya akan dibahas dalam artikel berikut ini.


Memahami Gaya Belanja Gen Z

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, gen Z yang merupakan kelompok usia kelahiran tahun 1997-2012 ini memang terbiasa berbelanja di e-commerce alias secara online. Kebiasaan berselancar di internet inilah yang membuat gaya belanja gen Z memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan generasi-generasi sebelumnya, termasuk milenial. Generasi digital native yang tumbuh besar di era teknologi digital ini punya gaya belanja khas yang wajib diketahui Sahabat Wirausaha.

Apalagi kalau Sahabat Wirausaha seorang pebisnis online yang memang saat ini berjualan di internet sudah menjadi keharusan, memberikan perhatian lebih pada karakteristik belanja gen Z adalah salah satu rencana bisnis yang tepat. Menurut Dino Augusto selaku praktisi pemasaran sekaligus pengajar di LaSalle College Jakarta, gen Z yang lebih peka secara sosial dan punya wawasan terbuka ini cenderung membeli produk dari merek yang sejalan dengan prinsip hidup mereka.

Baca Juga: Mengapa Branding Penting Untuk Bisnis? Mengenal Manfaat dan Elemen Branding

Dilansir VOA Indonesia, hal ini akhirnya membuat banyak brand-brand lokal yang lebih diminati oleh gen Z karena anak-anak muda ini jenuh terhadap banyaknya informasi dan iklan, sehingga cenderung lebih membeli produk anti-mainstream. Perbedaan perilaku dan perspektif gen Z ini sangatlah menarik untuk dipelajari para pemilik bisnis, supaya tetap cuan di tengah persaingan. Supaya lebih mudah, berikut sejumlah kebiasaan gen Z saat berbelanja yang wajib dipahami:

1. Tak Harus Brand Populer

Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak tahun 2020 hingga 2022 rupanya memberikan pengaruh yang cukup besar pada gaya belanja gen Z. Anak-anak muda ini ternyata tak tumbuh menjadi generasi yang haus akan barang branded. Kejenuhan akan berbagai informasi dan iklan brand populer rupanya menjadi penyebab utama gen Z lebih suka berbelanja brand-brand di bawah subculture yang cenderung anti-mainstream. 

Sehingga merek lokal yang biasanya diproduksi oleh rekan-rekan mereka sendiri, dibuat khusus untuk angkatan mereka sendiri akan jauh lebih diapresiasi. Apalagi mengenakan produk dari brand lokal dipandang eksklusif dan tidak dipakai oleh banyak orang, jauh lebih membuat gen Z bangga memilikinya.

2. Sensitif dengan Harga

Dibandingkan dengan generasi X (kelahiran tahun 1965-1980) atau milenial (kelahiran tahun 1981-1996), gen Z pada dasarnya jauh lebih paham soal finansial. Anak-anak muda ini sudah paham jika melakukan transaksi secara kredit akan membebani kondisi finansial, sehingga lebih memilih membeli produk secara tunai yang sesuai dengan kemampuan keuangan. Hal itu yang membuat mereka jauh lebih sensitif perihal harga dan bisa membandingkan produk cukup lama.

3. Tak Terpengaruh Publik Figur

foto: Ben Duchac/UNSPLASH

Apakah Sahabat Wirausaha memiliki produk yang menggaet selebritis sebagai model iklan? Tampaknya hal ini tak akan cukup efektif bagi gen Z. Kenapa begitu? Karena gen Z cenderung membeli produk yang sudah direkomendasikan oleh keluarga dan kerabat serta ulasan pembeli lain di internet. Hal ini sesuai dengan survei nasional yang dilakukan ICSC (International Council of Shopping Centers) alias Asosiasi Dagang Industri Pusat Perbelanjaan Global di Amerika Serikat pada Juni 2023.

4. Kunci di Media Sosial

Kendati pengaruh utama dalam perilaku belanja gen Z adalah keluarga dan kerabat, Sahabat Wirausaha harus tahu kalau media sosial masih memberikan pengaruh kuat. Instagram dan TikTok adalah dua platform yang paling sering dikunjungi oleh gen Z dan mempengaruhi kegiatan belanja mereka. Misalnya saja, jika ada tren populer seperti Seblak Kerupuk Rafael di TikTok yang ramai dibicarakan, Gen Z tak mau ketinggalan dan akan tergugah untuk membelinya.

Baca Juga: Teknik Jenius FOMO Marketing dan Contohnya, Strategi Jitu Bikin Pembeli Ingin Beli Produkmu

5. Utamakan Value Produk

Dan hal terakhir yang menjadi kebiasaan gen Z saat berbelanja adalah mereka lebih mengutamakan value sebuah produk lantaran wawasan yang jauh lebih luas daripada generasi sebelumnya. Dino Augusto bahkan berpendapat bahwa anak-anak muda sampai ada yang menganggap brand sebagai junjungan utama lantaran value yang ditawarkan.

Isu-isu seperti LGBTQIA, sustainable, ekonomi sirkular, kesehatan mental dan lingkungan adalah hal-hal yang menarik minat gen Z, sehingga brand yang mampu menonjolkan isu-isu tersebut akan mereka anggap jauh lebih bernilai dan layak dibeli. Jadi bagi Sahabat Wirausaha yang ingin produknya mampu menarik minat konsumsi gen Z, ada baiknya memahami isu sosial yang kini sering dibicarakan oleh anak-anak muda tersebut. 


Benda-Benda yang Paling Sering Dibeli oleh Gen Z dan Alasannya

foto: UMN Consulting x KOMPAS

Setelah Sahabat Wirausaha memahami gaya belanja gen Z, maka hal selanjutnya adalah mengetahui benda-benda yang paling sering mereka beli. Tentu saja setiap benda yang dibeli ini memiliki alasan tersendiri untuk dibutuhkan oleh gen Z. Dalam riset yang dilakukan UMN Consulting terhadap sejumlah aspek gen Z, terungkap sejumlah hal yang paling sering dibeli oleh gen Z dalam satu bulan. Apa saja? Berikut beberapa di antaranya:

  • Makanan ringan dan Minuman (71,76%): Kegiatan gen Z yang mayoritas pelajar, mahasiswa dan baru mulai bekerja, membuat mereka sangat suka menyantap snack dan minuman. Apalagi kedua produk ini bisa dikenal dengan sangat cepat melalui rekomendasi keluarga, kerabat dan banyak dibicarakan di media sosial, membuat tingkat konsumsi di kalangan gen Z semakin meningkat.
  • Makanan Cepat Saji (70,55%): Anak-anak muda yang cenderung menyukai berbagai hal secara instan dan tidak mau repot, lebih suka memilih makanan cepat saji alias fast food sebagai kuliner favorit. Belum lagi harga fast food yang lebih terjangkau daripada kuliner legendaris yang disukai oleh generasi X maupun milenial, membuat konsumen fast food adalah gen Z.
  • Paket Data Internet (62,07%): Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, gen Z adalah para digital native sehingga internet sangatlah mereka butuhkan. Tingginya waktu yang dihabiskan untuk berselancar di dunia maya membuat paket data internet sebagai salah satu produk yang mereka butuhkan.
  • Perawatan Tubuh Pribadi (53,07%): Kembali lagi pada gen Z yang memiliki wawasan lebih luas dibandingkan para seniornya, membuat mereka lebih peduli pada perawatan tubuh. Sehingga Sahabat Wirausaha yang bisnisnya menawarkan barang atau layanan jasa di bidang perawatan tubuh seperti salon kecantikan hingga produk personal care lain, akan sangat diminati. 
  • Produk Kecantikan (45,57%): Tak hanya perawatan tubuh yang berkaitan dengan kesehatan, produk kecantikan juga jadi incaran gen Z. Mulai dari skincare, facecare hingga haircare akan menjadi buruan anak-anak muda ini terlepas dari jenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Mereka sudah lebih memahami pentingnya penampilan dibandingkan generasi Z maupun milenial.
  • Biaya Hangout (43,45%): Hal-hal seperti pengalaman hidup, teman sebaya, hobi dan karier adalah topik yang membentuk identitas gen Z dan kerap dibicarakan saat mereka nongkrong bersama teman-teman sebaya. Kebiasaan nongkrong inilah yang membuat anak-anak muda mengeluarkan biaya hangout yang cukup besar dalam sebulan entah berlama-lama di cafe maupun di sebuah komunitas.
  • Biaya Langganan Aplikasi (40,8%): Jika generasi X dan milenial sering mengonsumsi musik atau film ilegal, tidak dengan gen Z. Pemahaman mereka terhadap teknologi yang lebih luas membuat gen Z jauh lebih menghargai sebuah karya. Akhirnya membuat mereka memilih menggunakan aplikasi-aplikasi premium untuk kebutuhan hiburan seperti Netflix, Spotify, Adobe dan YouTube dan akhirnya membuat biaya langganan aplikasi jadi kewajiban.

Bagaimana? Melihat sejumlah hal yang kerap dibeli gen Z dalam setiap bulannya, terbukti bukan kalau generasi muda ini cukup berbeda dengan milenial yang identik juga dengan kalangan muda? Untuk itulah Sahabat Wirausaha, penting bagi kalian yang menjalankan bisnis, mulai memahami gaya belanja dan produk yang sering mereka beli supaya bisa memperluas pangsa pasar. Dengan begitu, keuntungan bisnis bakal semakin besar dan mampu bertahan lintas generasi.

Jika Sahabat Wirausaha merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman lainnya. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.