Fitur Tiktok – Sahabat Wirausaha, saat ini TikTok telah menjadi aplikasi media sosial yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya untuk berinteraksi dan terhubung saja, kini TikTok sudah “melebarkan sayapnya” untuk menyediakan tempat jual beli/e-commerce dengan fitur TikTok Shopnya. Setelah sempat dihilangkan beberapa waktu lalu, kini TikTok menghadirkan kembali layanan e-commercenya yang bekerja sama dengan Tokopedia, sehingga layanan ini dinamakan Shop | Tokopedia.
Tentunya, hal ini bisa menjadi peluang bagi pelaku usaha untuk memasarkan produknya di TikTok. Namun, persaingan yang ketat dan maraknya produk dari kompetitor tentunya membuat proses ini menjadi tidak mudah. Maka, kita perlu mempelajari fitur-fitur di TikTok yang bisa menunjang kegiatan pemasaran produk di platform tersebut. Kira-kira, fitur apa saja ya yang perlu dipelajari? serta bagaimana pemanfaatannya dalam konteks berbisnis supaya bisa meningkatkan konversi penjualan? Nah, pada artikel ini kita akan bahas 3 fitur menarik di TikTok yang menarik dan bermanfaat bagi pemilik bisnis untuk meningkatkan penghasilannya. Yuk lanjut!
Persiapkan Produk Terlebih Dahulu
Sebelum kita memanfaatkan fitur yang ada di TikTok, persiapkan dahulu produk yang ditawarkan dengan lengkap dan sesuai dengan ketentuan/kebijakan dari Shop | Tokopedia. Hal ini dikarenakan ada beberapa kategori terhadap produk yang diedarkan, di antaranya sebagai berikut:
a. Produk terlarang (tidak boleh dijual di Shop | Tokopedia)
Contoh: senjata, amunisi, barang berbahaya, politik)
b. Produk tidak didukung (tidak boleh dijual di Shop | Tokopedia)
Contoh: rokok, vape, alkohol
c. Produk terbatas (kategori produk yang membutuhkan persetujuan seperti sertifikasi, izin edar, dsb.)
Contoh: makanan dan minuman, suplemen kesehatan
d. Produk khusus undangan (kategori produk yang ditunjuk langsung oleh TikTok)
Contoh: obat-obatan, frozen food, kartu SIM, logam mulia, serta aksesoris perhiasan
Dari beberapa kategori di atas, kita bisa mempelajari bahwa setiap jenis produk memiliki aturannya masing-masing di TikTok. Maka, persiapkan produk dan perizinannya dengan cermat, ya! Jika produk kita tidak ada/belum termasuk dalam kategori di atas, sebaiknya diskusikan atau konsultasikan ke pihak TikTok Seller di link berikut: https://seller.tiktok.com/contact-us
Selanjutnya, untuk memasarkan produk kita di TikTok, kita bisa memanfaatkan beberapa fitur berikut ini untuk meningkatkan atensi dan jangkauan audiens terhadap bisnis kita. Adapun fitur-fiturnya yaitu short video (video pendek), live streaming/live shopping, serta program afiliasi.
Baca Juga: 5 Mitos Konsumen TikTok yang Wajib Pebisnis Tahu, Mana Paling Mindblowing?
Fitur 01: Berjualan Makin Menarik dengan Video Pendek (Short Video)
Pertama, kita bisa meningkatkan eksposur produk dan meningkatkan penjualan melalui konten video pendek yang kreatif dan inovatif. Seperti yang kita ketahui, konten ini sering ditemukan di halaman FYP (For You Page), yaitu halaman awal yang semua pengguna TikTok lihat ketika mereka membuka aplikasi. Setiap pengguna TikTok akan langsung disajikan konten video yang unik dan sesuai dengan interest atau ketertarikan mereka.
Jadi, untuk memasarkan produk salah satu caranya adalah melalui konten video pendek ini. Nah, supaya konten kita bisa direkomendasikan ke halaman FYP, video tersebut harus memiliki rumus sebagai berikut:
Watch Time + Engagement = FYP
Watch time adalah total waktu video ditonton dan durasi pengguna menonton video secara penuh. Misalnya, durasi total konten video pendek kita adalah 30 detik. Sedangkan video kita ini sudah ditonton secara penuh dengan total akumulasi waktu selama 2 menit 30 detik. Jika rata-rata penonton menghabiskan waktu 20 detik, maka durasi menonton video secara penuh adalah 67%. Jika watch time kita tinggi, maka video tersebut akan lebih mudah direkomendasikan.
Kemudian, Engagement adalah jumlah like, share, save dan comment yang didapatkan oleh short video atau konten video pendek tadi. Sama seperti watch time, jika engagement kita juga tinggi, maka video tersebut akan lebih mudah direkomendasikan.
Setelah memahami rumusnya, sekarang bagaimana cara membuat kontennya? Di sini, kita bisa menyiapkan skrip video agar alurnya lebih jelas dan terarah. Apalagi arah dalam hal ini tentunya adalah konversi penjualan, jadi tentunya kita sangat mengharapkan para audiens menonton video hingga akhir. Dalam praktiknya, skrip video ini juga memiliki struktur, lho! Kita bisa mempelajarinya dengan urutan sebagai berikut:
a. Intro: Menarik perhatian di awal
Contoh: "Berapa lama kamu memakal handuk yang sama? 1 minggu, 1 bulan, atau sampai 3 bulan???”
b. Masalah: Pemaparan masalah konsumen
Contoh: "Menggunakan handuk yang sama selama 3 bulan, bisa terkena masalah kulit lho!"
Baca Juga: FYP di Tiktok, Seberapa Pentingnya Bagi Bisnis UMKM?
c. Solusi: Menawarkan solusi melalui produk yang dijual
Contoh: "Makanya, yuk beralih ke handuk disposable, selain bersih, higienis, mudah dibawa-bawa juga!"
d. Demonstrasi: Menampilkan produk lebih lanjut
Contoh: Tampilan seberapa cepat handuk tersebut kering dan orang yang nyaman dengan handuk itu.
Agar lebih menarik, kita bisa menambahkan thumbnail dengan kata-kata berupa hook. Hook (atau pancingan) di awal video juga berguna untuk menjaga perhatian penonton kepada video. Contoh: “Endingnya bakal bikin kaget...”
“Tonton sampai akhir, bakal tumpah/banjir promo”
“Reaksi dia di akhir bikin mengejutkan setelah dapat diskon”
Setelah membuat hook dan skrip video, usahakan konten yang dibuat juga relevan/berhubungan dengan penonton untuk menciptakan engagement. Misalnya, jika target penonton kita adalah ibu muda, maka konten kita bisa berkaitan dengan kehidupan orang tua dan anak, seperti ayah dan anak yang sedang bermain di rumah, kegiatan liburan bersama keluarga, dan lainnya. Jangan lupa untuk menggunakan CTA (Call-to-Action) di konten kita, ya! ajak penonton untuk like/share/comment/follow/ di dalam video, atau bahkan ajak mereka untuk membeli produk seperti “klik keranjang kuningnya ya kak”
Jadi, dalam satu akun TikTok kita bisa mengacu pada ketentuan ini dalam mengunggah video:
- 1x jumlah unggah video per hari;
- 30% video tanpa link produk;
- 70% video dengan keranjang kuning; serta
- 30 detik durasi video pendek.
Baca Juga: 11 Strategi Pemasaran Terbaik di TikTok Shop Untuk Meningkatkan Omset
Fitur 02: Berjualan Makin Eksis dengan Live Streaming (Live Shopping)
Selain fitur video pendek, kita juga bisa memanfaatkan live streaming untuk memasarkan produk. Dalam konteks bisnis, fitur ini biasa disebut juga sebagai live shopping, karena memiliki tujuan untuk menjangkau para pembeli. Apalagi fitur ini sangat potensial untuk menarik pelanggan di waktu yang sama, karena video ditayangkan secara langsung/real-time. Supaya hal tersebut bisa diwujudkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait live streaming ini, yaitu:
a. Sebelum Melakukan Live Streaming
Pada saat ini, kita bisa mempersiapkan segala kebutuhan teknis dalam kegiatan live. Persiapan teknis ini mencakup beberapa hal sebagai berikut:
- Peralatan (Microphone, Background, Display Produk, Pencahayaan, Internet dan Smartphone)
- Ruangan (Usahakan agar rapi dan atur jarak yang cukup antara host dan kamera)
- Penugasan Tim (Dianjurkan untuk memiliki tim 3 orang yaitu host, admin, dan operation)
- Penulisan Skrip (Buat skrip yang menarik dan sesuai target audiens)
- Produk dan Promosi (Tawarkan produk yang populer dan menarik/tambahkan promo diskon)
b. Saat Melakukan Live Streaming
Pada sesi ini, kita bisa fokus sesuai dengan peran masing-masing. Host live melakukan penawaran dan berinteraksi dengan pelanggan, admin mencatat pemesanan yang masuk, serta operation mengawasi jalannya live streaming.
c. Setelah Melakukan Live Streaming
Pada saat selesai live, kita bisa melakukan evaluasi melalui traffic, komentar, konversi pesanan, dan lainnya yang bisa dilihat di TikTok Live Dashboard. Jadi, dalam satu akun TikTok kita bisa mengacu pada ketentuan ini dalam melakukan live streaming:
- 3-5x jumlah live per minggu;
- 6 jam durasi live per hari (bisa dibagi per sesi @30 menit per sesi);
- 6-10 produk tampil dalam live (bisa dibuat per sesi juga); serta
- 60 detik waktu untuk per produk.
Baca Juga: Cara Memulai Bisnis di Tiktok Shop, Lakukan 7 Hal Berikut Agar Jualan Laris Manis
Fitur 03: Berjualan Makin Pesat dengan Kolaborasi Afiliasi (Affiliate)
Terakhir, fitur kolaborasi afiliasi ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan melalui kerjasama dengan kreator TikTok. Sebagai penjual, afiliasi memungkinkan kita terhubung dengan jaringan kreator yang luas, di mana para kreator dapat mempromosikan produk melalui konten video ataupun live streaming. Secara umum, ada 2 (dua) jenis kolaborasi, yaitu:
a. Kolaborasi Bertarget
Kolaborasi bertarget ini memungkinkan pebisnis memilih kreator pilihan untuk mempromosikan produk.
- Pilihan produk: bisa dibuat berdasarkan yang terlaris juga, atau sedang dalam masa promo.
- Komisi: Sekitar 20%-30%
- Voucher Eksklusif Kreator: Perlu dibuat agar lebih menarik calon pembeli.
b. Kolaborasi Terbuka
Dalam skema kolaborasi terbuka, semua kreator yang terverifikasi dapat mempromosikan produk penjual.
- Pilihan produk: bisa dibuat berdasarkan yang terlaris, penjualan tinggi, atau produk new launching.
- Komisi: Sekitar 12%-20%
- Voucher Eksklusif Kreator: Tentatif, bisa disesuaikan dengan kreator yang dipilih.
Jika ada pertanyaan/butuh info lebih lanjut, silakan kunjungi laman official TikTok Affiliate di sini.
Nah Sahabat Wirausaha, dari beberapa fitur di atas tentunya kita dapat mempelajari bahwa sejatinya konten menjadi kunci dalam menarik perhatian audiens di TikTok. Selain itu, kolaborasi dengan influencer atau KOL juga bisa meningkatkan kunjungan audiens terhadap produk yang ditawarkan di TikTok Shop | Tokopedia.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk mulai kembangkan konten video yang menarik perhatian audiens, kemudian persiapkan hal-hal yang dibutuhkan jika ingin menyelenggarakan live shopping dengan optimal, dan tentukan konten kreator yang potensial untuk berkolaborasi dalam program afiliasi yang berkelanjutan. Selamat mencoba!
Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi: Program Maju Bareng TikTok @Hotel Bidakara Jakarta, 18 Januari 2024