/private/var/mobile/Containers/Data/Application/4942FF84-41F2-4153-B24E-F400E9C3ECC1/tmp/insert_image_tmp_dir/2021-11-30 16:15:33.965000.png2021-11-30 16:15:33.965000

Sumber: Dreamstime.com

Sahabat Wirausaha, sebagian orang beropini bahwa menjalankan serta mengatur sebuah toko ialah perkara yang mudah dan sepele hingga siapa pun bisa melakukannya dengan mudah. Namun anggapan demikian tidaklah sepenuhnya tepat. Menjalankan serta mengelola sebuah toko sama halnya dengan mengatur sebuah bisnis. Dibutuhkan penanganan yang cermat dalam pengelolaan sebuah toko dengan strategi yang sistematis, terlebih saat mengelola stok barang yang beragam bentuk, kualitas, hingga harga setiap unitnya.

Salah satu ketelitian yang harus dimiliki pengelola toko ialah cermat, misalnya cermat dalam mengetahui tanggal kadaluarsa setiap unit yang terkadang bisa terlupakan jika kurang cermat. Selain bisa menimbulkan kerugian secara nominal, hal seperti itu juga bisa mempengaruhi pelanggan untuk berpikir kembali belanja di toko kita.

Baca Juga: Pentingnya Kontrak Pengadaan Bahan Baku Bagi UMKM


Apa itu LIFO?

Dalam pengelolaan bisnis retail seperti persediaan barang umumnya para pemilik toko mengenal berbagai sistem penjualan salah satunya adalah LIFO (Last In First Out). LIFO adalah suatu sistem yang memuat metode mengeluarkan atau menjual barang yang terakhir masuk. Contoh konkret yang sederhana dalam kehidupan sehari-hari biasa terjadi di toko baju. Toko baju akan selalu mendisplay baju dengan model-model terbaru di etalase. Baju-baju dengan model terbaru ini adalah model baju yang baru saja datang di toko.

Baca Juga: Tips Mengelola Stok Barang Untuk Kelancaran Arus Kas

Aktivitas mendisplay baju-baju dengan model terbaru ini biasa dilakukan agar baju lebih cepat dibeli oleh calon customer dikarenakan sedang tren dikalangan masyarakat, sehingga banyak dicari dan akan cepat habis terjual. Berbeda halnya jika pihak toko mendisplay baju yang pertama kali datang ke toko yang notabene merupakan model lawas.

Walaupun terdapat baju dengan model terbaru di toko tersebut, namun jika tidak dipajang di etalase, minat pembeli untuk mampir ke toko itu relatif kecil. Hal ini dikarenakan respon psikologis customer yang berpikir jika toko kita tidak update sehingga sangat kecil kemungkinan menyediakan baju yang mereka cari. Jadi menurut sistem LIFO ini barang yang terakhir masuk ke toko harus menjadi yang pertama kali keluar agar lebih cepat menghabiskan stok.

Baca Juga: Meneropong Masa Depan Rantai Pasok Melalui Pemanfaatan Teknologi


Bisnis yang Cocok Menggunakan Sistem LIFO

Faktanya tidak semua bisnis dapat menggunakan berbagai sistem penjualan seperti LIFO, hal ini dikarenakan penerapan sistem penjualan tetap harus memperhatikan barang apa yang akan dijual. Contoh sederhananya ialah Restoran Makanan Padang yang tidak sesuai jika sistem penjualannya menerapkan LIFO.

Baca Juga: Pentingnya Kontrak Pengadaan Bahan Baku Bagi UMKM

Mengapa? bayangkan saja jika makanan yang terakhir masuk restoran yang selalu dihidangkan sementara masakan yang pertama kali dimasak akan dikeluarkan jika makanan yang terakhir masuk restoran sudah habis, jika diterapkan perilaku seperti ini tentu pihak restoran Masakan Padang akan mengalami kerugian karena makanan akan basi dan tidak dapat dijual. Maka dari itu tidak semua bisnis dapat mengambil secara bebas sistem penjualan.

Baca Juga: Pengendalian Produksi

Lalu bisnis apa yang cocok dengan sistem LIFO? Bisnis tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Bisnis fashion, seperti pakaian, sepatu dan aksesoris;
  2. Bisnis elektronik atau produk teknologi;
  3. Bisnis toko buku.

Sahabat Wirausaha, LIFO merupakan salah satu strategi manajemen stok yang bisa diterapkan dalam bisnis. Dengan memahami LIFO dan bentuk penerapannya, semoga kita bisa mempertimbangkan dan memutuskan barang yang akan kita display pada etalase sesuai bisnis yang kita jalankan.

Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.