Sahabat Wirausaha, dalam keadaan sulit dan penuh ketidakpastian, ada kisah luar biasa yang tumbuh dari perjuangan sekeluarga di masa pandemi. Kisah Soes Deliz menjadi inspirasi bagi banyak pengusaha yang memulai usaha mereka di tengah tantangan global. Mereka bukan hanya mampu bertahan di saat sulit, tetapi juga meraih kesuksesan yang gemilang.
Ketika sebagian besar bisnis mengalami penurunan akibat pandemi, Soes Deliz justru melihat peluang di tengah krisis. Dengan fokus pada inovasi produk, kemudahan akses bagi pelanggan, dan kualitas yang tak tergoyahkan, Soes Deliz berhasil membangun sebuah bisnis kuliner yang tak hanya berkembang pesat, tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak orang yang ingin memulai bisnis mereka sendiri di tengah masa sulit seperti sekarang ini.
Sejarah Soes Deliz
Muhammad Imron, seorang pengusaha yang memulai perjalanan bisnis pada bulan Desember tahun 2019. Kisah perjalanan ini dimulai di tengah pandemi yang melanda dunia, ketika Ia, sekeluarga, sedang mencari peluang bisnis yang sesuai dengan situasi yang sedang terjadi.
Awalnya, Imron terlibat dalam bisnis akikah. Namun, akibat pandemi pada akhir tahun 2019, bisnis akikah yang ia besarkan mengalami penurunan. Sebagai langkah alternatif, Ia mencoba menjual kue sus, dan tanpa disangka, produk ini mendapat sambutan luar biasa, terutama ketika dijadikan sebagai hantaran atau teman bagi mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Baca Juga: 6 Strategi Jualan Kuliner Pinggir Jalan, Ampuh dan Laris Manis!
Awal Mula Terjun ke Bidang Kuliner
Pada masa pandemi, di mana orang enggan keluar rumah, Imron dan keluarga menemukan bahwa penjualan mereka melalui gofood dan rekomendasi dari teman-teman dekat sangat meningkat. Dari situ, mereka mulai membangun bisnis kuliner, yang kemudian diberi nama Soes Deliz. Setahun setelahnya, tepatnya pada bulan Lebaran, permintaan kue sus semakin meningkat, hingga kesulitan memenuhi pesanan dari pagi hingga sore.
Dalam perjalanan tiga tahun, mereka telah membuka 14 cabang di wilayah Jabodetabek. Seluruh konsep bisnisnya dilaksanakan secara online, tanpa menggunakan toko atau tempat fisik lainnya. Semua produksi dilakukan di rumah, memanfaatkan ruang yang ada. Rencana ke depannya adalah Ia ingin membuka cabang di luar kota, seperti Solo dan Kota Batu Malang.
Inovasi Produk: Dari Daily Sus ke Soes Deliz
Awalnya, produk Imron disebut Daily Sus. Namun, mereka memutuskan untuk mengganti nama menjadi Soes Deliz, berasal dari kata ‘delicious’. Konsep ini diperkenalkan untuk memberikan pelanggan pilihan yang lebih bervariasi. Sebagai pembanding, sus tradisional hanya memiliki dua rasa, yaitu cokelat dan vanila. Mereka dapat menyediakan sembilan rasa berbeda, memberikan pelanggan pengalaman yang lebih kaya dan variatif.
Tim produksi Soes Deliz, yang mayoritas berada di central kitchen, fokus pada kualitas bahan. Mereka menekankan pada kehalalan bahan dan kemudahan mendapatkan kontinuitas bahan. Beda dengan kue sus tradisional, kulit sus Soes Deliz lebih tipis dan lebih banyak mengandung fla, memberikan sensasi creamy yang disukai banyak pelanggan.
Strategi Pengembangan dan Pelayanan Pelanggan
Dalam menghadapi tantangan di dunia kuliner, Imron fokus pada dua strategi utama. Pertama, mereka terus mengembangkan produk baru dengan rasa yang inovatif dan menggugah selera. Mereka menciptakan variasi, seperti kue sus dengan buah atau rasa savory, yang menjadi pilihan favorit pelanggan.
Kedua, mereka memastikan kemudahan pelanggan mendapatkan produk Soes Deliz. Dengan memperbanyak cabang, mereka berusaha memperluas jangkauan layanan. Menyesuaikan ongkos kirim agar terjangkau bagi pelanggan online, sambil tetap menjaga kesegaran produk. Pelanggan Jakarta yang memesan dari Depok, misalnya, dapat merasakan kelezatan kue Soes Deliz dengan layanan yang prima.
Menjaga Kesetiaan Pelanggan dan Mengatasi Tantangan
Salah satu kunci kesuksesan Soes Deliz adalah menjaga kesetiaan pelanggan. Meskipun terdapat pasang surut dalam penjualan, terutama pada kondisi pandemi, mereka tidak pernah menyerah. Keberhasilan penjualan mencapai puncaknya pada bulan Ramadhan, dengan jumlah pesanan mencapai 1500 kue sus per hari.
Mereka sadar bahwa dalam bisnis kuliner, tingkat kesetiaan pelanggan sangat penting. Oleh karena itu, mereka membangun budaya perusahaan yang responsif terhadap kebutuhan pelanggan dan senantiasa memberikan solusi. Ketika ada keluhan, mereka dengan cepat mengganti produk atau memberikan penggantian sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
Pendekatan Produk dan Kesuksesan Berbasis Kualitas
Dalam membangun bisnis kuliner, Imron selalu mengedepankan pendekatan produk yang berkualitas. Meskipun data pasar dapat memberikan petunjuk, mereka percaya bahwa kualitas produk yang baik akan menjaga kelanggengan bisnis. Oleh karena itu, mereka terus menjaga kualitas kue sus dan memastikan bahwa setiap produk yang dijual memenuhi ekspektasi pelanggan.
Sebagai pelaku bisnis, Imron juga mengikuti seminar dan acara yang berkaitan dengan dunia bisnis kuliner. Hal ini dapat membantu Ia untuk terus meningkatkan wawasan dan memperluas pengetahuan dalam menjalankan usaha ini. Ia juga senang berpartisipasi dalam acara-acara yang tidak hanya membahas aspek bisnis, tetapi juga muamalah, sebagai bentuk menjaga amanah dan konsistensi dalam bisnis.
Menjadi Inspirasi dan Berkembang Bersama UMKM
Dengan kesuksesan bisnis Soes Deliz ini, mereka berharap dapat menjadi inspirasi bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Mereka dapat membuktikan bahwa kesuksesan bukan hanya tentang ide yang baik, tetapi juga konsistensi, inovasi, dan pelayanan pelanggan yang baik. Berawal dari kondisi sulit di tengah pandemi, mereka mampu berkembang dan memberikan kontribusi positif dalam dunia kuliner.
Pentingnya inovasi dalam produk dan kemudahan pelanggan dalam mendapatkan produk menjadi landasan utama kesuksesan. Dengan memberikan pilihan rasa yang beragam, mereka berhasil menarik perhatian pelanggan dan menciptakan pengalaman yang berbeda. Selain itu, strategi pengembangan cabang dan penyesuaian layanan pelanggan secara online membantu menjaga keberlanjutan bisnis.
Baca Juga: Bermodal 50 Ribu, Chocoletters Hasilkan Jutaan Rupiah dari Bisnis Cokelat Artisan
Selalu Menjalin Hubungan Baik dengan Pelanggan
Dalam menghadapi tantangan, baik itu fluktuasi pasar atau situasi sulit seperti pandemi, mereka selalu mencari solusi. Supaya tidak hanya bertahan, tetapi juga terus berkembang. Melalui pendekatan yang fokus pada kualitas produk dan kepuasan pelanggan, mereka berhasil membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan.
Mereka menyadari bahwa bisnis kuliner memiliki dinamika tersendiri, dan keberhasilan tidak terjadi dalam semalam. Oleh karena itu, kesabaran, ketekunan, dan kemauan untuk terus belajar sangat diperlukan. Setiap tantangan dan kegagalan dianggap sebagai peluang untuk tumbuh dan memperbaiki diri.
Evaluasi dan Introspeksi
Dalam menjalankan bisnis, penting untuk selalu melakukan evaluasi dan introspeksi. Apa yang telah berhasil harus dipertahankan, sedangkan apa yang belum optimal harus diperbaiki. Soes Deliz berkomitmen untuk terus berkembang, tidak hanya dalam skala bisnis, tetapi juga dalam memberikan manfaat positif bagi komunitas dan masyarakat sekitar.
Sebagai bagian dari upaya bersinergi dengan komunitas bisnis, kami turut berpartisipasi dalam acara-acara dan seminar yang berkaitan dengan dunia usaha. Hal ini menjadi wadah untuk bertukar pengalaman, mendapatkan wawasan baru, dan menjalin hubungan dengan pelaku bisnis lainnya. Imron yakin bahwa dengan saling mendukung dan berbagi pengetahuan, UMKM dapat tumbuh dan berkembang secara bersama-sama.
Harapan Soes Deliz
Imron berharap kisah perjalanan bisnis Soes Deliz dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi mereka yang ingin memulai atau mengembangkan usaha kuliner mereka sendiri. Tetaplah bermimpi besar, berusaha keras, dan jangan pernah berhenti belajar. Dengan tekad dan ketekunan, setiap usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan mendapatkan keberkahan.
Sahabat Wirausaha, dalam merangkum perjalanan luar biasa Soes Deliz, tergambar jelas sebuah kisah keberanian dan ketekunan dalam membangun bisnis di tengah cobaan. Dari satu cabang di Bekasi pada awalnya, kini mereka telah tumbuh menjadi waralaba dengan 14 cabang di Jabodetabek. Keberhasilan ini bukan hanya sebatas angka dan cabang, tetapi juga merupakan bukti bahwa semangat wirausaha dapat mengatasi segala rintangan, bahkan di saat-saat sulit sekalipun.
Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=eqWnWX15VPI&t=20s&ab_channel=EntrepreneursIndonesia