Rempah Karsa – Sahabat Wirausaha, sejak pandemi usai banyak orang mulai menyadari pentingnya kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Stamina yang bugar tentunya diperlukan demi menjaga produktivitas, bukan? Nah, sejak saat pandemi hingga sekarang mulai banyak bermunculan pedagang yang menjual obat herbal untuk dikonsumsi. Namun, karena permintaan pasar mulai meningkat, maka hal ini berjalan seiringan dengan meningkatnya brand obat herbal di tengah masyarakat. 

Hal ini juga dialami oleh Puji Susanti. Sebagai pemilik jamu beras kencur dengan nama brand Rempah Karsa, Puji mengakui bahwa cukup sulit mempertahankan bisnis di bidang perjamuan ini. Namun siapa sangka, ternyata Puji mampu memproduksi sekitar 4000 jamu per bulannya dan sudah bertahan lebih dari 4 tahun! Yuk simak kisah inspiratifnya! 


Mengawali karir sebagai Fasilitator 

Puji awalnya merupakan seorang aktivis dan fasilitator dari Google Woman Gapura Digital sejak tahun 2017. Waktunya sehari-hari dihabiskan dengan membantu para UMKM naik kelas dengan meningkatkan promosi digital dan membantu inkubasi. Dari sinilah dia terinspirasi dan tergerak untuk membuat usaha sendiri. Akhirnya, pada tahun 2018 dia mendirikan bisnis jamu yang diberi nama Jamu Bu Puji yang kemudian pada tahun 2020 di-branding ulang dengan nama Rempah Karsa

Hingga saat ini, Puji Susanti masih aktif menjadi pembicara di berbagai acara seminar online maupun offline, untuk membantu para UMKM yang ingin bergerak di bidang yang sama atau sedang ingin merintis. Bahkan, tak jarang diantara seminarnya diselenggarakan secara gratis! 

Baca Juga: Resep Memikat Pembeli! 9 Cara Membuat Desain Label yang Profitable untuk Produk UMKM 


Berawal dari Permasalahan Mual saat Hamil 

Pada tahun 2017-2018, Puji sedang menjalani masa kehamilan yang cukup berat. Dirinya mengalami gangguan yang disebut Hiperemasis Gravidarum sehingga sering merasa mual. Akhirnya berdasarkan inisiatif sendiri. Puji membuat minuman jamu segar yang siap minum berupa beras kencur. Setelah mengkonsumsi jamu buatannya sendiri, rasa mual dan sakit lambungnya dapat teratasi dengan baik.

Awalnya, jamu ini hanya dikonsumsi sendiri dan bahkan menjadi tradisi keluarga Puji. Namun, setelah menjadi kebiasaan jangka panjang, Puji menemukan peluang bisnis disini. 

“Keluargaku terbiasa membuat sendiri jamu beras kencur ini sehingga kemudian kami berpikir sepertinya enak ya kalau kita tawarkan ke banyak orang. Pada saat itu kebetulan saya punya katering masakan tradisional, sehingga jamu ini menjadi menu minuman yang satu paket dengan catering saya,” Jelas Puji. 

Sahabat Wirausaha, ide strategi seperti ini bisa kita terapkan jika kita menemukan produk baru yang bermanfaat namun tidak ingin membuat brand/bisnis baru yang terpisah. Kita hanya cukup membuat paket bundle yang mengkombinasikan produk lama dan baru. Dengan begitu, konsumen yang sudah loyal dengan produk lama secara langsung juga ikut menjadi tester produk baru kita. Bonusnya, produk baru kita juga secara otomatis ikut terjual karena kita sertakan dalam paket yang biasa dibeli konsumen. 


Menerapkan Konsep Bisnis Lestari 

Puji beranggapan bahwa bisnisnya pun harus bermanfaat bagi orang sekitarnya. Oleh karena itu, Puji sengaja melibatkan petani rempah-rempah yang bertempat tinggal di sekitar rumahnya. Seluruh bahan baku Rempah Karsa didapatkan dari petani lokal yang diolah dengan cara modern sehingga kebersihan dan kualitasnya terjaga. 

Mengusung konsep bisnis lestari juga dapat menambah minat konsumen dalam membeli produk kita. Terlebih lagi setelah pandemi usai, masyarakat Indonesia mulai menyadari pentingnya menjaga lingkungan dengan cara memilih brand yang mendukung keberlanjutan. 

Salah satu hal yang sangat disayangkan di masa sekarang ini adalah banyak pelaku umkm yang mungkin sudah mengusung konsep bisnis lestari namun tidak pernah mendokumentasikannya ke sosial media atau ke khalayak ramai. Padahal, jika publik tahu tentang hal ini, bisnis kita akan dianggap lebih berkualitas dan menjadi poin plus dibandingkan kompetitor lain. 

Baca Juga: Gadis Kretek dan Pencurian Formula Saus, Bisakah Sebuah Resep Dipatenkan?

Hal inilah yang dipraktikkan oleh Puji, yaitu berkolaborasi dengan salah satu stasiun televisi daring bernama Sea Today News, yang menunjukkan ke dunia tentang peran bumi terhadap masyarakat. Tak lupa Puji juga membagikannya dalam bentuk video dan mengunggahnya ke sosial media. Dari video yang berdurasi 1 menit, Puji memperlihatkan proses pelaksanaan penanaman, pembuatan eco-enzyme, pengawasan kualitas produk, hingga panen hasil kebun yang bertempatkan di Kampoeng Kasih. Dengan begitu, ada bukti asli yang bisa meyakinkan konsumen bahwa produk dari Rempah Karsa benar-benar memberdayakan petani lokal, tidak hanya sekedar branding belaka. 


Mengedepankan Keunggulan Produk Jamu Hingga Ekspor ke Eropa 

Bersaing dalam menjual produk herbal bisa dibilang cukup berat, terlebih lagi di masa setelah pandemi usai. Namun, Puji mengakalinya dengan menambah varian unik secara terus-menerus, mulai dari varian tisane, sirup rempah, dan jamu RTD. Hingga saat ini, Puji memiliki total 16 varian yang berbeda sehingga menambah kenyamanan konsumen dalam memilih seleranya.

Jika Sahabat Wirausaha butuh inspirasi dalam menunjukkan keunggulan, Sahabat bisa mulai dari kandungan yang terdapat dalam produk yang dijual. Dalam hal ini, Puji menjelaskan dalam caption instagramnya bahwa jamu Rempah Karsa mengandung bahan alami dengan gula kelapa asli. Selain itu, Puji juga aktif mengunggah foto produk dengan kemasan yang modern sehingga lebih mudah dibawa kemana saja hingga ke negara yang jauh sekalipun.  

Puji juga mengedepankan keunggulan produk jamunya yang mampu mengatasi masalah yang sering dihadapi wanita muda saat ini, yaitu diet. Puji memberikan informasi yang persuasif bahwa diet tidak harus dijalani secara monoton, sehingga Puji memberikan solusi berupa alternatif jamu yang segar dan bisa dikonsumsi kapan saja. 

Siapa sangka, berkat produk jamu yang terbilang unik dan modern ini, produknya diminati oleh banyak kalangan hingga ke mancanegara. Puji bercerita bahwa dirinya sudah pernah ekspor jamu Rempah Karsa hingga ke Perancis, Italia, dan negara-negara Eropa lainnya. 

Baca Juga: Label Tepat, Omzet Meningkat: Strategi Tingkatkan Bisnis UMKM - Pelatihan Bisnis Online


Strategi Sukses Puji dalam Berbisnis Jamu di Zaman Modern 

Puji terbilang cukup aktif dalam mengadakan kerja sama dengan kafe dan resto sebagai bahan baku olahan minuman dalam menu mereka. Akhirnya, Puji berhasil memasukkan produk Rempah Karsa ke retail dan toko organik.  

Selain itu, Puji juga mengikuti perkembangan zaman dengan aktif melakukan promosi di sosial media dan marketplace seperti Instagram, Tokopedia, Blibli, dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, Puji bisa dibilang sangat lihai dalam mengemas brand jamu modern miliknya sehingga terlihat rapi dan estetik. Hal ini bisa dilihat dari pemilihan warna yang konsisten dalam desain feed instagramnya, yang menggunakan warna cokelat yang identik dengan jamu. 

Cara penyajian dan penggunaan produk juga sering diunggah oleh Puji ke akun sosial media Rempah Karsa. Misalnya, Puji menambahkan es batu saat menyajikan jamu rempah karsa dalam bentuk video dengan properti dan cahaya yang mendukung. Hal ini mematahkan stereotype kebanyakan orang Indonesia yang merasa jamu itu harus dalam bentuk hangat dan ribet. Secara tidak langsung, Puji menunjukkan bahwa produknya sangat praktis karena tidak perlu repot-repot menunggu tukang jamu lewat atau tidak perlu mengotori tangan saat membuat jamu. Cukup tuangkan dan bisa langsung dinikmati! 

Puji bersama timnya juga aktif dalam membagikan cerita dibalik proses pembuatan Jamu Rempah Karsa. Misalnya, Puji mengaitkan produk jamunya dengan nenek moyang Indonesia yang telah memaksimalkan potensi kekayaan alam sebagai wujud warisan yang perlu dilestarikan. Dengan begitu, konsumen akan merasa lebih dekat dengan produk Rempah Karsa. 

Sahabat Wirausaha, teknik ini bisa kita jadikan inspirasi jika kita ingin konsumen betah berlama-lama di toko online kita. Ibarat jika kita menerima tamu di rumah kita, jika rumah kita bersih dan rapi pasti tamu akan merasa nyaman dan senang. Nah, teknik seperti inilah yang secara konsisten dilakukan oleh Puji. Tak heran jika akun Instagram Rempah Karsa kini diikuti oleh lebih dari 9000 orang dari seluruh Indonesia dan dunia. 

Siapa sangka, berkat kerja keras Puji inilah akhirnya Rempah Karsa mendapatkan penghargaan berupa Top 15 Food Startup Indonesia 2021 dan Top 20 Indonesia Food Innovation serta pernah diliput oleh Kompas TV. Pencapaian ini tentunya menambah kredibilitas bisnis Puji dalam mengembangkan sayapnya lebih lebar lagi. 

Baca Juga: 6 Strategi Pemasaran Bisnis Waralaba yang Efektif Undang Pelanggan, Pernah Coba?

Puji berpesan bahwa bisnis dan berdagang itu merupakan dua hal yang berbeda. Berdagang adalah tentang menjual dan mendapatkan keuntungan, sedangkan berbisnis adalah tentang sustainability (berkelanjutan) dan acceptable (dapat diterima masyarakat). Jika konsep dasarnya sudah dimengerti oleh Sahabat Wirausaha, pastinya akan sejalan dengan usaha dalam mempertahankan bisnis tersebut. 

Nah, itu tadi segelintir kisah Puji dalam mengembangkan bisnisnya yang masih belia namun sudah sukses mendapatkan banyak kepercayaan.Semoga Sahabat Wirausaha terinspirasi, ya! 

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi : 

Wawancara dengan Puji, pemilik bisnis Rempah Karsa