Cara Membuat Desain Label – Sahabat Wirausaha, label dan kemasan produk menjadi hal pertama yang dilihat oleh calon pelanggan kita. Pasalnya, menurut data terbaru, konsumen membutuhkan waktu sekitar 18 detik saja untuk memutuskan membeli produk secara online, dan hanya 13 detik untuk memutuskan membeli produk di toko offline. Singkat sekali, bukan? Karena itulah, sebagai hal pertama yang umumnya dilihat konsumen, label kemasan yang menarik harus bisa terlihat menonjol alias stand-out di antara produk pesaing.
Untuk mengembangkan label produk yang menarik, tentunya kita perlu mempelajari bagaimana cara membuat desain label yang menarik dan efektif. Dalam artikel ini akan dibahas tentang pembuatan desain label yang bisa “menguntungkan” untuk produk kita. Yuk, disimak!
1. Tentukan Tujuan dan Sifat Produk
Langkah pertama dalam membuat desain label yang menguntungkan adalah memahami tujuan produk kita dan karakteristiknya. Agar lebih mudah, kita bisa mulai dengan beberapa pertimbangan berikut:
- Target pasar: Siapa target konsumennya? Apakah ditujukan untuk anak-anak, remaja, orang dewasa, atau segmen lainnya? Hal ini akan membantu dalam memilih gaya desain yang sesuai.
- Kategori produk: Apakah produknya termasuk dalam makanan, minuman, pakaian, produk kecantikan, atau kategori lainnya? Setiap kategori memiliki karakteristik desain yang berbeda.
- Nilai unik produk: Apa yang membuat produk kita berbeda dari produk serupa dari pesaing? Keunggulan inilah yang harus ditekankan dalam desain label. Misalnya, “kemasan anti tumpah”
Baca Juga: Gadis Kretek dan Pencurian Formula Saus, Bisakah Sebuah Resep Dipatenkan?
2. Siapkan Informasi dan Peralatan yang Diperlukan
Kemudian, pastikan desain label kita mematuhi semua peraturan hukum yang berlaku, terutama dalam hal informasi yang diperlukan seperti bahan, tanggal kedaluwarsa, informasi gizi, serta label organik atau halal. Informasi penting tersebut berguna untuk menjelaskan fungsi produk dan bagaimana produk dapat membantu konsumen. Jika terlalu banyak informasi, label akan cenderung terlihat berantakan dan membingungkan.
Misalnya, pada label produk kopi kemasan, kita bisa menyertakan informasi yang penting (seperti media sosial, atau alamat produksi jika ada) namun tetap menyediakan “ruang/space” pada label. Ruang tersebut bisa ditempatkan untuk nama merek dan logo agar lebih menonjol. Dari segi peralatan, kita bisa menyiapkan gawai dan software untuk editing, seperti Canva, Illustrator, dan lainnya.
3. Terapkan Prinsip “Simplicity is Key” – Sederhana dan Menarik
Desain label yang terlalu rumit bisa membingungkan konsumen dan membuat produk kita terlihat tidak profesional. Maka, pilihlah desain yang sederhana, jelas, dan mudah dibaca. Yang terpenting, desain label kita bisa menarik perhatian segmen konsumen yang ditargetkan.
Misalnya, untuk produk kopi kemasan tadi kita bisa menggunakan kata-kata atau slogan yang seolah-olah “merangkul” konsumen untuk bercerita. Seperti “Kopi Kita, Karena kita punya cerita”, dan sebagainya.
4. Pertimbangkan Warna dan Tipografi
Warna dan tipografi adalah elemen desain yang sangat penting. Warna bisa mempengaruhi emosi dan persepsi konsumen. Misalnya, warna coklat sering dikaitkan dengan produk organik atau alami, sementara warna merah sering digunakan untuk produk berenergi. Pilih warna yang sesuai dengan karakteristik produk kita. Selain itu, hindari penggunaan terlalu banyak warna atau font yang menimbulkan kesan “berlebihan”.
Selain itu, pilih tipografi yang mudah dibaca dan sesuai dengan merek kita. Ukuran dan gaya huruf juga harus dipertimbangkan. Hal ini dikarenakan bagi beberapa orang, label dan kemasan bisa menjadi faktor penentu saat mereka sedang berbelanja.
Contoh desain label kopi kemasan (Dibuat di situs KitaLabel)
Tidak masalah jika beberapa tulisan di label kita hanya benar-benar terbaca dari dekat, namun nama perusahaan atau nama produk harus terlihat secara jelas. Hal ini sangat penting, terlebih lagi jika produk kita ingin terlihat menonjol di rak-rak toko. Label yang bisa dibaca dari jauh akan berperan seolah-olah sedang “memanggil” pelanggan dan menarik mereka untuk datang.
Baca Juga: UMKM Wajib Tahu Ini! 6 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Barang
5. Kembangkan Keunikan dan Kreativitas
Agar produk kita bisa terlihat menonjol di rak-rak toko, maka kembangkan elemen desain seperti gambar, ilustrasi, atau grafis yang dapat menambah daya tarik secara visual. Gunakan warna yang cerah dan gambar atau ilustrasi yang menarik.
Seperti contoh di atas, kita bisa menggunakan desain gambar hati yang dibuat dari beberapa kumpulan biji kopi. Ini bisa menandakan bahwa kita sangat peduli dan “cinta” dengan konsumen kita, maka labelnya pun perlu merepresentasikan hal tersebut. Jika filosofinya saja sudah bagus, maka artinya kita juga sangat peduli dengan produk yang dijual.
6. Tampilkan Logo dan Merek
Saat mendesain label produk, jangan lupa untuk menambahkan logo dan merek sebagai salah satu “alat” branding produk, ya. Pastikan logo dan merek terlihat dengan jelas. Logo adalah identitas merek dan harus ditempatkan dengan baik dalam desain label. Gunakan brand identity yang konsisten dalam setiap aspeknya, termasuk pada logo, warna, dan lainnya).
Melalui logo produk, kita bisa mencerminkan brand atau merek produk kita terhadap konsumen yang ditargetkan. Jika logonya besar dengan warna yang lembut (seperti krem) maka bisa mencerminkan bahwa produk kita ingin merangkul konsumen secara tenang namun tetap konsisten. Maka dari itu, logo dan merek kita juga harus konsisten, ya! Dalam sebuah produk, kemasan dan produk dapat berubah, namun logo dan merek tetap menjadi elemen desain yang konsisten. Keduanya bisa saling melengkapi.
7. Lakukan Uji Coba
Sebelum dicetak dalam jumlah besar, uji coba desain label kita dengan kelompok kecil konsumen atau teman-teman untuk mendapatkan umpan balik. Ini akan membantu memastikan bahwa desain yang kita rancang sudah efektif dan bisa menarik calon konsumen.
Jika ada umpan balik dari mereka, misalnya tulisannya terlalu besar, warnanya bisa lebih variatif, atau slogannya kurang menarik, kita bisa menyesuaikannya kembali dengan mengedit labelnya. Setelah itu, coba tawarkan langsung ke target konsumen yang “sebenarnya” untuk mengetahui respons mereka terhadap produk kita, apakah benar-benar tertarik karena labelnya atau justru sebaliknya.
Baca Juga: Inovasi Bisnis - Pengertian, Jenis, dan Contohnya
8. Memperhatikan Kualitas Cetak
Pilihlah penyedia pencetakan yang berkualitas tinggi untuk mencetak label produk Sahabat Wirausaha. Kualitas cetakan yang baik akan meningkatkan kesan profesional dan membantu produkmu bersaing di pasar.
Selain itu, kita juga bisa menentukan kualitas label berdasarkan produk yang ditawarkan. Mulai dari ingin ditampilkan seperti apa, di mana dan lingkungan penyimpanannya seperti apa. Hal ini dikarenakan tidak semua label kemasan diciptakan sama.
Produk yang disimpan di kulkas atau sering terkena air tidak disarankan menggunakan label yang menggunakan bahan untuk di tempat kering. Sebaliknya, untuk produk yang isinya begitu menarik sehingga perlu ditonjolkan, maka perlu memilih bahan tertentu untuk membantu meningkatkan penampilan produk kita, misalnya yang semi-transparan namun tidak mudah terkelupas.
9. Melakukan Peninjauan Desain Secara Berkala
Pada desain label produk, tentunya tidak bersifat tetap dan akan terus berubah. Terkadang, perubahan tersebut perlu dilakukan untuk tetap relevan dengan perkembangan pasar atau tren desain terbaru.
Selain itu, pelanggan sering kali tertarik pada produk dan kemasan yang memiliki “identitas” atau filosofi tertentu, jadi kita bisa mencoba agar jangan terlalu “kaku” dalam proses mendesain label. Terkadang, ilustrasi lucu atau permainan kata-kata cerdas dalam produk kita bisa menjadi sesuatu hal yang “menarik” pelanggan untuk membeli.
Sahabat Wirausaha, dalam dunia pemasaran yang memiliki beragam metode dan cara, desain label yang baik dan menarik bisa menjadi sebuah kesuksesan besar. Melalui pemahaman tujuan produk, menyediakan informasi yang diperlukan, serta mencocokkan setiap elemen desain dengan tepat, kita dapat menciptakan desain label yang menguntungkan untuk produk Sahabat Wirausaha.
Jangan lupa juga untuk selalu memberikan kesan positif tentang produk kita melalui label tersebut, karena label produk adalah hal pertama yang dilihat konsumen. Label akan secara langsung mempengaruhi persepsi produk dan akan mempengaruhi keputusan pembelian. Semangat mencoba desain labelnya, ya!
Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan bagikan atau share kepada teman dekat atau kerabat Kita. Jangan lupa juga untuk like dan berikan komentar pada artikel ini ya, Sahabat Wirausaha.