Karyawan Kecanduan Judi Online – Belakangan, maraknya praktik judi online di Indonesia semakin meresahkan sekaligus memprihatinkan. Mirisnya lagi, pelaku masalah sosial ini tidak hanya dari kalangan orang dewasa laki-laki dan perempuan, tetapi telah merembet ke anak-anak yang notabene gemar memainkan game online. Berdasarkan survei Drone Emprit, setidaknya terdapat 201.122 pengguna judi online di Indonesia, dengan transaksi mencapai 81 triliun. Angka tersebut menempatkan Indonesia pada posisi puncak pengguna judi online di dunia.
Bisa dikatakan, kalangan pekerja atau karyawan memiliki intensitas yang lebih tinggi dalam bermain judi online, dengan alasan untuk mengurangi stres bekerja, tergiur hadiah, hingga melarikan diri dari masalah. Hal ini tentu membuat para owner bisnis menjadi was-was, karena tak jarang karyawan yang sudah kecanduan judi online mencuri-curi waktu untuk bermain pada saat jam kerja. Bagi Sahabat Wirausaha yang menjadi owner bisnis dan khawatir menghadapi kasus serupa, simak sejumlah tips bagaimana mencegah atau mengantisipasi karyawan kecanduan judi online berikut.
Karyawan Kecanduan Judi Online? Ini Dampak Negatifnya bagi Bisnis
Perilaku karyawan kecanduan judi online dapat memberikan berbagai dampak negatif bagi berjalannya bisnis. Apa saja dampak negatif itu?
1. Penurunan Produktivitas
Seperti yang disinggung di atas, jika karyawan kecanduan judi online, mereka bisa memiliki dorongan kuat untuk terus berjudi sehingga mereka dapat mengurangi waktu yang seharusnya mereka dedikasikan untuk tugas-tugas di tempat kerja. Tak jarang pula mereka datang kerja terlambat karena menghabiskan sepanjang malam untuk bermain judi online. Hal ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan efisiensi kerja hingga tidak terpenuhinya target pekerjaan.
2. Tindak Kriminal di Tempat Kerja
Dalam beberapa kasus, tidak sedikit karyawan kecanduan judi online nekat mencuri uang atau barang-barang berharga dari tempat kerja atau rekan kerja untuk mendanai kebiasaan judi mereka. Tindakan kriminal ini tentunya menyebabkan kerugian finansial pada bisnis dan menjadikan lingkungan kerja tidak nyaman. Selain itu, konflik dan memburuknya hubungan dengan atasan maupun sesama rekan kerja tidak dapat terhindarkan.
Baca Juga: Dampaknya Gak Main-Main, Waspada Bahaya Judi Online Bagi Pelaku UMKM
3. Menurunnya Reputasi Perusahaan
Hal yang paling dikhawatirkan dari perilaku karyawan kecanduan judi online adalah dampaknya bagi reputasi perusahaan. Terkadang, kasus judi online yang ekstrem harus diselesaikan dengan melibatkan pihak berwenang. Apabila publik dan mitra bisnis mengetahui persoalan tersebut, citra dan reputasi perusahaan yang dibangun selama bertahun-tahun bisa jadi rusak seketika. Mitra bisnis mungkin akan berpikir dua kali untuk melanjutkan hubungan bisnis dan kesempatan kerja di masa depan.
Ingin Mengatasi Karyawan Kecanduan Judi Online? Lakukan Tips Berikut Ini
Sebagai owner bisnis, Sahabat Wirausaha pasti tidak ingin ada salah satu karyawan yang terjerumus judi online hingga kecanduan. Namun, apabila karyawan sudah menunjukkan tanda-tanda bahkan terlanjur kecanduan, maka hal-hal berikut ini bisa dilakukan untuk mengatasinya :
1. Pahami Masalah dan Pemicu Judi Online
Pada umumnya, jika karyawan kecanduan judi online, ada perilaku yang dapat dideteksi dengan mudah, seperti gangguan emosional, sering berbohong untuk menutupi kebiasaannya berjudi, produktivitas kerja menurun, kesulitan keuangan, hingga memiliki banyak pinjaman pada rekan kerjanya. Sebelum mengambil tindakan lebih lanjut, Sahabat Wirausaha perlu memahami masalah dan pemicunya.
Lakukan percakapan head to head di ruangan tertutup agar karyawan dapat mengakui kebiasaan berjudi mereka. Tunjukkan empati dan berikan respons dengan tidak menghakimi. Ingatkan bahwa judi online dapat merusak masa depan dengan memberikan contoh-contoh nyata yang sudah ada, kemudian tawarkan bantuan agar karyawan terbebas dari kecanduan judi online.
Memang, untuk menimba informasi tersebut sering kali tidak mudah karena karyawan bisa jadi tidak mau mengaku dengan cepat, apalagi kepada atasannya sendiri. Oleh karena itu, alih-alih mendesak dan menyudutkan karyawan, Sahabat Wirausaha sebaiknya menggunakan cara dan pendekatan yang lebih hati-hati, misalnya dengan bertanya kepada rekan kerja terdekatnya. Darinya bisa diketahui apa yang menjadi pemicu karyawan bermain judi online, apakah itu karena stres, hiburan semata, memiliki utang, atau memang tinggal di lingkungan dengan kebiasaan suka berjudi.
2. Berikan Kegiatan Positif dan Bantuan Konsultasi
Apabila karyawan masih memiliki komitmen untuk bekerja, berarti ia menginginkan perbaikan kualitas hidupnya dengan sanggup meninggalkan judi online. Untuk membantunya, Sahabat Wirausaha dapat memberikan kegiatan yang positif, seperti dengan voucher mengikuti gym atau yoga untuk meningkatkan kesehatan karyawan. Kegiatan tersebut dapat mengisi waktu luang karyawan, menggantikan kebiasaannya bermain judi online.
Sahabat Wirausaha juga bisa memberikan bantuan berupa konsultasi dengan profesional. Psikiater dan psikolog dapat diandalkan untuk membantu karyawan terbebas dari kecanduan judi online, yaitu dengan memberikan terapi perubahan perilaku maupun psikoterapi. Prosesnya tidak instan, dan tentunya Sahabat Wirausaha juga harus menyediakan biaya yang memadai untuk setiap pertemuan konsultasi tersebut.
Sementara bantuan dari profesional berjalan, Sahabat Wirausaha perlu terus memberikan perhatian dan pengawasan khusus kepada karyawan tersebut. Pastikan karyawan fokus kembali pada pekerjaannya. Jangan sungkan memberikan apresiasi untuk setiap perubahannya menjadi lebih baik.
3. Ciptakan Lingkungan Kerja Yang Sehat
Ketika ada salah satu karyawan kecanduan judi online, Sahabat Wirausaha pasti berpikir bagaimana caranya agar ia mendapatkan dukungan untuk bangkit dari rekan kerjanya. Pada saat yang sama, Sahabat Wirausaha juga berharap kasus serupa tidak menimpa karyawan lainnya. Maka hal yang perlu dilakukan, salah satunya yaitu menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat.
Ajak karyawan untuk saling terbuka dan mendukung dalam hal pekerjaan maupun kehidupan pribadi mereka, khususnya kepada karyawan yang ingin lepas dari judi online. Dengan demikian, karyawan akan merasa aman untuk berbicara tentang masalah profesional atau pribadi mereka tanpa takut akan stigma atau hukuman.
Sahabat Wirausaha dapat terlibat secara langsung dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat, seperti tidak segan bertanya tentang kabar, mencairkan suasana kerja, atau memberikan motivasi dan apresiasi atas kinerja karyawan. Lingkungan kerja yang sehat ini akan mendorong hubungan yang baik antar rekan kerja maupun dengan atasan. Karyawan menjadi lebih bersemangat dan menikmati pekerjaannya alih-alih bermain judi online yang membahayakan karir mereka.
4. Atur Penggunaan Gawai dan Internet
Meminta karyawan kecanduan judi online untuk menghapus aplikasi judi di ponselnya mungkin memerlukan pendekatan yang khusus dan hati-hati. Namun, Sahabat Wirausaha dapat menerapkan kebijakan penggunaan smartphone dan internet di tempat kerja, termasuk larangan mengakses situs judi online selama jam kerja. Sahabat Wirausaha sebagai pemilik bisnis dapat mengatur, misalnya smartphone hanya boleh digunakan pada saat jam istirahat atau jika ada panggilan dan keperluan mendesak saja.
Sebagai gantinya, bebaskan karyawan untuk melakukan hal-hal, seperti mendengarkan musik, makan snack, atau membuat kopi sendiri, yang dapat membantu mereka fokus bekerja. Dalam kebijakan yang lebih lanjut, Sahabat Wirausaha dapat menggunakan sistem pengawasan yang lebih canggih dengan bantuan perangkat lunak untuk memantau penggunaan internet dan mengidentifikasi aktivitas yang mencurigakan terkait judi online.
5. Mengintegrasikan Kegiatan Spiritual di Tempat Kerja
Mengintegrasikan kegiatan spiritual di tempat kerja dipercaya mampu meningkatkan kesehatan mental dan emosional karyawan, memberikan kekuatan batin, dan sarana untuk mengatasi stres dan tekanan. Nilai-nilai agama yang dipraktikkan melalui ibadah dan berbuat baik juga dapat membentengi diri perbuatan terlarang, seperti judi online.
Oleh sebab itu, Sahabat Wirausaha perlu menyediakan ruang khusus dan waktu yang cukup bagi karyawan untuk melaksanakan kegiatan spiritual bersama-sama. Sebagai contoh, para karyawan yang beragama Islam dipersilakan melaksanakan salat Zuhur berjemaah atau secara bergantian.
Baca Juga: Cara Mencari Karyawan yang Berkualitas, Ketahui 9 Alur Rekrutmen Karyawan yang Efektif dan Efisien
6. Sosialisasi Mengenai Bahaya Judi Online
Sosialisasi mengenai bahaya judi online sebetulnya perlu dilakukan sedini mungkin, bukan setelah kasus terjadi. Informasikan mengenai risiko dan konsekuensi yang harus ditanggung apabila karyawan kecanduan judi online, dan imbau mereka untuk tidak sekali-kali mencobanya. Sahabat Wirausaha dapat menyampaikannya dalam meeting khusus bersama karyawan atau melibatkan lembaga profesional atau person yang concern terhadap pencegahan kasus judi online, seperti dinas pemerintahan dan universitas, melalui program sosialisasi.
Dalam sosialisasi tersebut, Sahabat Wirausaha dapat sekaligus menyampaikan sanksi jika karyawan kecanduan judi online hingga mengganggu pekerjaan. Hal ini agar karyawan tetap memiliki komitmen untuk bersungguh-sungguh dalam bekerja.
Mengatasi karyawan kecanduan judi online dan mengantisipasi agar kasus tidak terulang pada karyawan lainnya menjadi PR para owner bisnis untuk merawat lingkungan kerja tetap kondusif. Bila persoalan ini mampu diselesaikan, dampak negatifnya bagi bisnis pun dapat dihindari. Oleh karena itu, owner bisnis harus selalu proaktif dalam mencegah masalah judi online terjadi di kalangan karyawannya sebelum menjadi serius dan mengganggu kelancaran bisnisnya.
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi:
- https://gajigesa.com/cara-mengatasi-kecanduan-judi-online/
- https://www.bizhare.id/media/keuangan/dampak-judi-online
- https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20231016084415-33-480790/5-cara-menghentikan-kecanduan-judi-online-sebelum-menyesal