Yogyakarta tak hanya dikenal sebagai kota wisata. Namun, juga disebut gudang dari berbagai kerajinan tangan hasil kreativitas oleh masyarakatnya. Masyarakat di Yogyakarta dikenal aktif untuk mengembangkan potensi kreatif yang bermanfaat dan memiliki nilai jual. Usaha kreatif inilah yang menjadi platform bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersama-sama memajukan dan menciptakan Ekonomi Kreatif di daerahnya, salah satu usaha kreatif yang berasal dari Yogyakarta adalah Jogja Totebag.
Jogja Totebag Dirintis Sejak 2016
Jogja Totebag merupakan usaha kreatif yang berfokus pada penjualan produk totebag berbahan kanvas. Berawal dari kegagalan untuk melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi, sang Owner Priambodo Dimas Saputra (21) secara tak sengaja iseng memulai bisnis totebag pada awal bulan Agustus tahun 2018. Slogan Jogja Totebag adalah Tell Your Story With Your Fashion.
Baca Juga: Di Mana Cari Inspirasi Logo, Kemasan, dan Jargon?
Saat itu, Dimas sekedar iseng membuat online shop di Instagram dengan nama @Jogja_Totebag. Selang berjalan 1 bulan, mulai banyak pesan Direct Message (DM) yang masuk ke akun Instagram tersebut untuk menanyakan produk Totebag, padahal pada saat itu Dimas dan rekannya pun belum menyiapkan konten dan tidak ada postingan satupun yang diunggah tentang produk yang akan ia jual. Hingga akhirnya, bermodalkan Totebag miliknya sendiri, Dimas berinisiatif menjualnya lewat akun Instagram tersebut.
Perlahan, Dimas pun mulai mengunggah satu per satu feed tentang totebag ready stock dan kemudian beberapa hari kemudian mendapatkan banyak respon dan antusias para penggemar totebag untuk mengikuti toko onlinenya mulai bertambah, terutama di wilayah Yogyakarta.
Sumber: dokumen pribadi (wawancara)
Jogja Totebag Perlahan Tapi Pasti Kuasai Pasar
Produk Jogja Totebag sangat aman dan yang pasti ramah lingkungan. Kelebihan totebag adalah ketika memiliki acara tertentu, yang dahulu sering menggunakan plastik namun saat ini diubah menjadi totebag pilihan yang tepat sebagai souvenirnya. Seperti pada acara pernikahan, seminar, birthday, atau acara besar lainnya, sehingga memiliki momen tersendiri bagi penyelenggara acara.
Baca Juga: Pentingnya Ulasan, Bintang, dan Data Laporan
Disamping itu, saat ini banyak perusahaan yang sudah menggunakan totebag sebagai media promosi. Dalam pemasaran produk setiap perusahaan sudah beralih membikin totebag agar lebih dikenal dan lebih trendi ketika mengiklankan bisnis. Bisa juga sebagai hadiah untuk para customernya. Penggunaan totebag bisa untuk membranding suatu bisnis. Agar masyarakat mengetahui bahwa harus mengurangi penggunaan sampah plastik.
Sumber: dokumen pribadi (wawancara)
Konsumen Jogja Totebag meliputi kalangan anak muda hingga dewasa, mulai dari kalangan pelajar di SMA hingga mereka yang berstatus mahasiswa di perguruan tinggi daerah Yogyakarta, seperti UGM, UNY, dan UNS. Selain itu, Instansi Pemerintahan juga turut menggunakan produk Jogja Totebag, seperti Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Pemerintah Kota Yogyakarta, bahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu Telkom Indonesia.
Tak hanya sektor formal dan pemerintahan, produk Jogja Totebag juga turut dilirik oleh berbagai perusahaan swasta, yaitu PT Nissin Food Indonesia Cikarang Utara, PT United Tractors Kabupaten Palu serta beberapa perusahaan swasta lain yang bergerak di bidang fast moving consumer good (FMCG) dan logistik. Menariknya, saat ini produk totebag juga telah merambah sektor Pariwisata, yaitu melalui Badan Otorita Borobudur. Karena itulah, jika dilihat sesuai daftar pesanan yang telah masuk, produk Jogja Totebag juga sudah terdistribusi di seluruh Provinsi di Indonesia hingga mancanegara, seperti Malaysia dan Singapura.
Baca Juga: Tips Melakukan Riset Pasar Bagi UMKM
Jogja Totebag Mengutamakan Harga dan Kualitas
Produk Jogja Totebag sangat mengedepankan kualitas pada kain, terutama kain kanvas yang digunakan sebagai bahan dasar. Selain itu, harga jualnya pun cukup terjangkau, yaitu kisaran harga Rp 35.000 – Rp 90.000 untuk jasa custom totebag dan ready stock totebag. Keunggulan Jogja_Totebag adalah produknya yang dinamis, artinya baik secara pengembangan desain atau model produk yang dapat mengikuti dan disesuaikan dengan trend masa kini.
Hal penting lain yang harus diketahui oleh customer atau calon customer, Jogja_Totebag juga menerima pesanan custom totebag mulai dari satuan hingga ribuan (skala besar), sehingga cukup banyak menerima pesanan custom dan desain dari calon pelanggannya. Kondisi ini dialami sendiri oleh Dimas sang Owner, bahwa disaat memulai bisnis perbulan dapat menjual 50-100 pcs Totebag, tetapi saat ini dapat menjual dengan pesanan mencapai 1000 – 3500 pcs/bulan.
Sumber: lesehancatalog.com
Perkembangan Usaha & Pemasaran
Selama 3 tahun berjalan, usaha kreatif Jogja Totebag mulai berkembang dan melebarkan unit usahanya menjadi Brand Lesehan Catalog. Semula hanya dikerjakan oleh 2 orang dengan sang Kakak, kini sudah mempunyai 7 orang yang terbagi menjadi beberapa divisi untuk pengembangan dan pemasaran produk ini.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Fitria Apriyani, Jadikan Hobi Sebagai Peluang Usaha
Produk Jogja_Totebag yang semula dengan konvensional seperti bayar di tempat atau cash on delivery (COD) untuk transaksi pembeliannya, kini saat ini usaha kreatif ini mulai merambah di berbagai platform online untuk memasarkan produk dan menjangkau customer, seperti di Facebook, Shopee, Tokopedia dan Lazada. Selain itu, Brand Lesehan Catalog dengan produknya Totebag juga memiliki tingkat kepercayaan konsumen yang tinggi, dibuktikan dengan predikat Star Seller di marketplace atau online shop (Shopee) serta Rating 4.8 pada ulasan Google.
Jatuh Bangun Menjalani Usaha
Memulai sebuah usaha bukanlah sesuatu yang mudah namun bukan berarti tidak bisa kita lakukan. Jika telah memiliki tekad yang kuat pasti kita dapat mewujudkannya. Hal inilah yang dibuktikan oleh Dimas pemilik Jogja Totebag.
Jatuh bangun menjalani usaha tak membuat Dimas putus asa. Awalnya, ia hanya menyediakan jasa custom totebag dan ready stock totebag dengan harga 35 ribu hingga 90 ribu rupiah dan omzet bersih 200 ribu rupiah per bulan. Lambat laun, grafik perkembangannya terus naik hingga Dimas dan enam orang di timnya bisa mendapatkan rata-rata sekitar 7 juta rupiah per bulan.
Baca Juga: Mengidentifikasi Peta Persaingan Supaya Bisnis Tetap Unggul
"Tapi dulu sempat jatuh juga. Ada pelanggan order 250 totebag, tapi ada miskomunikasi desain dan itu dibatalkan. Rugi sekitar 4 jutaan [rupiah]. Ya, udah, ikhlasin aja. Selang sebulan dapat order 400 totebag dan ketutup [ruginya],” ungkap Dimas.
Bagi Dimas kesuksesan dalam bisnis yang ia jalani adalah berkat dari doa orang-orang yang menyayangi dia. Ia juga menyadari bahwa banyak orang-orang muda yang berhenti menjalankan bisnisnya karena memiliki circle pertemanan yang toxic dan tidak mendukung. Maka dari itu, ia selalu memilih teman yang selalu membantu seorang teman lain dalam meraih suatu keinginan untuk sukses.
“Keberhasilan bisnis kami bisa berjalan sampai sekarang ini tak terlepas dari orang-orang baik yang selalu mensupport saya dalam mengembangkan bisnis ini. Yang pertama keluarga ayah dan ibu, kedua adik dan kakak saya, ketiga teman-teman SMP X9 yang sudah mendukung saya sampai sekarang dan sudah saya anggap sebagai saudara bahkan keluarga saya sendiri,” ujar Dimas.
Dimas berpesan agar para pelaku umkm dan pebisnis muda yang akan merintis atau sudah memiliki bisnis, tetap bersikap jujur dan konsisten dalam memulai atau menjalankan suatu bisnis serta percaya bahwa usaha benar-benar percaya bahwa usaha tidak mengkhianati hasil jika dikerjakan dengan kerja keras dan penuh tanggung jawab.
Baca Juga: Pentingnya Berjejaring dengan Supplier dan Kriteria Pemilihannya
Sahabat Wirausaha, kisah Dimas ini bisa dijadikan inspirasi para anak muda yang ingin memulai bisnis. Ketekunan, kejujuran, konsistensi adalah prinsip yang harus dipegang oleh para perintis usaha.
Jika Sahabat Wirausaha merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman lainnya. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.
Narasumber: Priambodo Dimas Saputra, Pemilik dan Pendiri Jogja Totebag
Website: