Strategi Pemasaran Offline Sahabat Wirausaha, internet memang saat ini seolah menjadi entitas yang tak bisa dilepaskan dari kegiatan sehari-hari. Apalagi semenjak pandemi COVID-19 melanda dunia pada tahun 2020 hingga 2022 kemarin, membuat jumlah pengguna internet meningkat secara global termasuk di Indonesia. Bahkan dalam laporan We Are Social yang dilansir dari Data Indonesia, jumlah pengguna internet di Tanah Air per Januari 2023 sudah menyentuh 212 juta atau 77% dari total populasi.

Jumlah yang sangat tinggi dan terus meningkat ini jelas jadi peluang besar untuk berjualan online. Demi bisa menguasai pasar internet, pemilik bisnis pun mempelajari berbagai strategi pemasaran online. Namun, siapa sangka bahwa ternyata ada sejumlah strategi pemasaran offline yang masih sangat efektif di era digital. Penasaran strategi apa saja yang dimaksud? Berikut penjelasannya!

1. Papan Reklame Pinggir Jalan

Seperti yang Sahabat Wirausaha ketahui, memasang papan reklame di pinggir jalan memang membutuhkan biaya yang cukup mahal. Namun rupanya strategi pemasaran offline yang satu ini masih jadi andalan perusahaan-perusahaan besar, terutama jika papan reklame itu dipasang di pinggir jalan raya ibukota, seperti dilansir Kompas.

Alasan terbesar kenapa marketing offline ini efektif adalah tampilan visual masih sangat bisa menarik calon konsumen, apalagi jika memasang sosok brand ambassador populer dengan konten iklan yang unik seperti memakai logo, slogan, hingga tagline tak biasa. Pemahaman bahwa mereka pengendara kendaraan bermotor tidak memakai smartphone untuk berselancar di dunia maya, adalah poin penting kenapa pemasaran offline lewat papan reklame pinggir jalan ini masih efektif.

Karena itulah jalan-jalan raya maupun jalan tol masih saja dihiasi oleh papan reklame, karena pengguna jalan yang sedang menikmati pemandangan di luar kendaraan berpeluang melihat papan tersebut.

Baca Juga: Bisa Meningkatkan Kesadaran Merek Hingga Penjualan, Intip Strategi Pemasaran Pop Up Store yang Perlu UMKM Coba

2. Iklan di Media Cetak

Perkembangan internet memang turut menggerus industri media cetak. Terbukti sudah banyak koran, tabloid atau majalah yang tidak beroperasi. Padahal kendati demikian masih banyak orang yang membaca media cetak sehingga beriklan di dalamnya akan sangat efektif bagi pemilik usaha. Keberadaan iklan media cetak yang biasanya menggunakan satu halaman khusus, tentu akan sangat menarik dan mampu menjangkau calon-calon konsumen yang tak terbiasa memakai media sosial.

3. Beriklan di TV

TV tak dipungkiri menjadi salah satu platform beriklan yang unggul sekalipun saat ini sudah era digital. Alasan terbesarnya adalah orang-orang masih banyak yang menonton TV sekalipun industri OTT berkembang pesat. Konten iklan yang dipasang di TV akan dilihat oleh seluruh kalangan karena TV bisa diakses oleh siapa saja. Meskipun biaya yang dikeluarkan cenderung mahal, jenis iklan ini justru sangatlah efektif dan tetap berjaya di zaman serba online.

Apalagi tidak semua masyarakat Indonesia memiliki akses internet, sehingga membuat mereka tidak terpapar online marketing. Untuk itulah masih banyak produsen yang memilih memasang iklan di TV demi menjangkau mereka yang kurang terbiasa menggunakan internet.

4. Jadi Sponsor Acara

Sama seperti beriklan di TV, menjadi sponsor sebuah acara ternyata masih jadi salah satu strategi marketing offline yang sangat efektif. Bahkan bisa dibilang pemasaran jenis ini menguntungkan kedua belah pihak. Di sisi penyelenggara, sponsor itu akan membantu biaya produksi acara sedangkan di sisi perusahaan artinya menjadi sponsor akan membantu dalam hal promosi. Bahkan ada banyak sekali konsumen yang membeli sebuah produk setelah melihat logo brand menjadi sponsor sebuah acara.

Contohnya seperti event konser atau pertandingan olahraga, akan ada banyak sekali perusahaan yang rela menggelontorkan uang untuk menjadi sponsor. Karena para penonton dari kegiatan itu akan melihat logo brand mereka selama acara berlangsung, sehingga bisa dibilang jauh lebih efektif daripada beriklan di internet. Lagipula, menjadi sponsor acara mampu meningkatkan value sebuah brand.

5. Membagikan Brosur

Dibandingkan strategi-strategi pemasaran offline lainnya dalam daftar, membagikan brosur mungkin cenderung jauh lebih berisiko. Kenapa begitu?  Karena brosur yang dibagikan berpeluang besar untuk dibuang, ditinggalkan begitu saja atau bahkan dirobek. Namun sebaliknya, membagikan brosur juga tetap berpotensi bisa mencapai target pasar secara langsung, membuka obrolan yang aktif dan akhirnya melakukan pembelian produk. 

Pembagian brosur ini diyakini masih jadi teknik marketing offline yang ampuh karena kembali lagi pada fakta bahwa kertas jauh lebih sering dibaca dan tidak membutuhkan jaringan internet. Misalkan saja Sahabat Wirausaha sedang berjalan di sebuah mall, lalu ada SPG (Sales Promotion Girl) yang membagikan brosur sebuah gerai kuliner yang baru dibuka. Peluang kalian untuk membaca brosur dan tertarik berkunjung pasti jadi lebih besar daripada iklan yang muncul lewat email.

Baca Juga: Strategi Marketing MS Glow, Inspirasi Buat UMKM yang Ingin Produknya Viral dan Tembus Pasar Mancanegara

6. Membagikan Kartu Nama

Apakah Sahabat Wirausaha masih sering menggunakan kartu nama di era serba digital ini? Jika memang masih, maka tetaplah lakukan hal-hal seperti itu secara rutin entah memberikannya ke klien atau rekan bisnis. Meskipun terdengar sederhana dan sangat murah, kegiatan membagikan kartu nama adalah pemasaran offline yang sangat efektif karena membuat bisnis yang dikelola tetap terhubung dengan pangsa pasar terutama jika tertera informasi bisnis yang dibutuhkan.

Pembagian kartu nama ini juga membuat kita sebagai pasar akan lebih mudah mengenali sang pengelola atau pihak yang berkaitan dengan sebuah bisnis secara langsung. Bandingkan jika hanya berkomunikasi lewat chatting online saja, tentu teknik ini akan dirasa kurang menarik bagi beberapa calon konsumen.

7. Manfaatkan Iklan Baris

Iklan baris mungkin dianggap sebagai salah satu teknik marketing yang ketinggalan zaman, seperti dilansir Glints. Padahal ternyata iklan jenis ini masih sering dipilih karena meskipun jumlah pembaca media cetak makin turun, tetap akan ada orang yang memang terbiasa membaca iklan baris untuk mencari sebuah produk yang dia inginkan. Untuk itulah penting bagi Sahabat Wirausaha untuk menampilkan iklan baris yang kendati singkat, tapi memuat berbagai informasi penting perusahaan.

Penggunaan iklan baris sebagai teknik pemasaran offline juga dianggap masih efektif mengingat para pembaca media cetak adalah orang-orang yang cukup setia. Sehingga kalian sebagai pelaku usaha bisa lebih mencapai target konsumen yang dikehendaki, daripada beriklan di media sosial yang range pasarnya terlalu luas serta penuh persaingan.

Tentu dari banyaknya contoh pemasaran offline di atas, Sahabat Wirausaha harus melakukan riset terlebih dulu demi memperoleh hal yang efektif dan maksimal. Karena di era serba digital ini, perusahaan yang memiliki value dan mampu menghasilkan iklan untuk justru yang bakal dipilih oleh banyak orang.


Keuntungan Strategi Pemasaran Offline

Banyak di antara Sahabat Wirausaha yang berpikir bahwa jika ingin sukses jualan di internet, harus menguasai berbagai strategi pemasaran online. Hal itu memang tepat, tapi tak banyak yang menyadari kalau strategi pemasaran offline juga masih tetap efektif di zaman serba digital. Bahkan strategi jualan luring (luar jaringan) ini memiliki sejumlah keunggulan seperti berikut ini:

1. Berinteraksi Langsung dengan Pembeli

Keunggulan pertama jika menggunakan konsep pemasaran offline adalah Sahabat Wirausaha bisa berinteraksi dengan calon pembeli atau target pasar. Misalkan saja kalian mempromosikan produk dengan menyebarkan selebaran di pusat keramaian, maka akan bisa menjalin komunikasi langsung dengan calon pembeli. Konsumen pun lebih diuntungkan karena merasa lebih percaya pada suatu brand yang pernah ditemui langsung, sekaligus memberikan feedback lebih cepat.

Baca Juga: Cara Sukses Menjadi Agripreneur, Profesional dan Mampu Bersaing di Era Digitalisasi

2. Citra Brand Lebih Dikenal

Berkaitan dengan keunggulan sebelumnya, Stick Earn melansir kalau pemasaran offline membuat citra sebuah brand lebih dikenal. Misalkan saja Sahabat Wirausaha memasang papan iklan untuk produk minuman kesehatan di pertandingan sepakbola, maka calon konsumen yang tengah menonton pertandingan itu di TV akan sering membaca nama brand yang kalian miliki dan punya kaitan erat dengan kegiatan olahraga. Dengan begitu citra brand lebih cepat terbentuk dan disadari oleh pasar.

3. Target Pasar Makin Efektif

Jika Sahabat Wirausaha memasang iklan di internet seperti media sosial, maka konten iklan itu akan dibaca oleh banyak orang tapi belum tentu target pasar. Namun kalau kalian yang misalkan berjualan produk peralatan kantor memasang iklan di armada-armada transportasi umum, maka peluang untuk konten iklan itu langsung mencapai target pasar bakal lebih besar dan efektif lantaran mayoritas pengguna transportasi umum terutama di ibukota adalah kalangan pekerja.

4. Mudah Viral di Internet

Menjadi viral di internet tentu adalah keinginan banyak sekali brand. Salah satu cara yang seringkali dipilih untuk mewujudkannya justru datang dari pemasaran offline. Contohnya sebuah produk memasang baliho 3D di pinggir jalan raya ibukota, sehingga baliho yang unik itu akan menarik perhatian banyak orang lalu diunggah di media sosial, dan akhirnya menjadi viral. Karena viral, brand akan memanfaatkan dampak positif dalam hal omzet usaha.

foto: Ian Schneider/UNSPLASH

5. Tak Banyak Pesaing

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, internet seperti media sosial dan marketplace adalah tempat di mana brand-brand saling bersaing memenangkan hati calon konsumen. Namun jika Sahabat Wirausaha menyebarkan brosur, memasang iklan di media cetak, mendirikan papan-papan baliho seperti dilansir Investree, peluang untuk bisa mencapai pasar jadi bertambah karena tak semua brand melakukan hal serupa dengan alasan memilih ranah digital.

Bagaimana? Masih sangat menarik sekali bukan membahas pemasaran offline? Penting bagi Sahabat Wirausaha yang juga seorang pebisnis untuk mengetahui hal-hal di atas agar dapat memaksimalkan penjualan.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.