Strategi Pemasaran Pop Up StoreSahabat Wirausaha, pernahkah kalian menemukan toko yang buka dalam sebuah event tertentu selama beberapa hari saja? Jika pernah, mungkin pemilik toko itu menerapkan konsep bisnis pop-up store

Di kota-kota besar seperti Jakarta, konsep ini dianggap efektif dalam menarik pelanggan. Penasaran? Simak terus ulasan pop-up store dalam artikel berikut ini.


Apa itu Pop Up Store?

Dilansir dari Marketeers, pop-up store merupakan strategi pemasaran yang melibatkan pembukaan toko sementara dalam rentang waktu yang singkat, seringkali hanya berlangsung selama beberapa hari atau minggu, sebelum ditutup kembali. Keunggulan konsep dapat menciptakan pengalaman eksklusif bagi pelanggan.

Hal inilah yang dilakukan sejumlah merek, UMKM dapat mengambil manfaat dari pendekatan ini untuk mempromosikan produk atau layanan mereka. Dengan menggunakan pop up store, UMKM dapat mendorong kesadaran merek, mendorong penjualan, uji pasar atau lokasi, uji strategi ritel fisik, dan terlibat dengan pelanggan dengan cara yang lebih mendalam.

Keberadaan Pop up store dapat menarik pengunjung lebih cepat dan memberikan biaya yang lebih terjangkau daripada membuka toko fisik permanen. Selain itu, pop up store dapat dibangun atau dibongkar lebih cepat dalam hitungan jam, sehingga lebih fleksibel tidak seperti gerai tradisional.

Umumnya, pop up store akan ditampilkan di lokasi yang mendatangkan banyak pengunjung, seperti di pusat perbelanjaan, pusat konvensi, bahkan taman kota. 

Baca Juga: Mengupas Strategi Bisnis Kopi Kenangan, Startup F&B Unicorn Pertama di Asia Tenggara


Jenis – Jenis Pop Up Store

Jika Sahabat Wirausaha sudah mengetahui apa itu Pop Up Store, kemungkinan besar kita perlu menemukan jenis kampanye pop up mana yang akan kita gunakan. Berikut adalah beberapa jenis pop up paling populer untuk dipertimbangkan untuk UMKM diantaranya:

1. Permanent Pop Up

[https://www.tiktok.com/@myskinbutbetter/video/7293426413431000326]

Terkadang, toko pop up yang awalannya eksperimental berubah menjadi toko permanen jika mereka berhasil menarik cukup pengunjung dan penjualan. Misalnya, merek Myskinbutbetter yang membuka toko permanen yang sebelumnya hanya toko pop up di Pakuan Mall Jogja.

2. Marketing Event Pop Up

Pernah melihat peluncuran produk smartphone baru di pusat-pusat perbelanjaan yang secara serentak di beberapa kota? Maka bisa saja si produsen menerapkan konsep marketing event pop-up, lantaran dipasarkan dalam sebuah event. Biasanya konsep ini selain peluncuran produk baru, juga bisa pengenalan atas merek baru. 

Misalnya, Oppo meluncurkan Oppo Find N2 Flip. Demi mengenalkan produk baru ini, produsen smartphone ini menggunakan toko pop up dihadirkan di 8 mall tersebar di 5 kota besar.

3. Seasonal Pop Ups

Sumber: xposeindonesia

Toko pop up musiman memanfaatkan musim tertentu, seperti toko liburan yang meraih sebagian besar pendapatan pada musim belanja puncak. Misalnya, JakCloth pop up store Ramadhan dan Lebaran di Sedayu City, Kelapa Gading.

Baca Juga: Strategi Pengembangan Bisnis Ala e-Fishery, Start-Up Lokal Penyandang Titel Decacorn

4. Experimental Pop Ups

UMKM menggunakan toko pop up ini untuk mencoba produk, pasar, atau pengalaman ritel yang berbeda. Misalnya, HMNS Perfumery membuka pop up experience kedua di Ashta District 8, SCBD, Jakarta Selatan. Dalam konsep experimental pop up ini, HMNS Permufery memberikan tester semua varian parfum sekaligus merilis produk baru yaitu Home of Humans, brand yang berfokus pada home fragrance.

5. Pop Up Virtual

Terdapat interaksi pelanggan dalam menjelajahi produk serupa dengan berbelanja di toko fisik namun dalam ‘format digital’. Misalnya, UKM Virtual Expo Jateng 2021 yang berhasil mengantongi omzet hingga Rp4,4 miliar. 

6. Pop In Store

Sumber: theturshirtcompany

Toko ini ada dalam toko yang lebih besar, membantu menghemat biaya sewa dan menarik pelanggan dari toko utama. Misalnya, The Thur-Shirt Company sebuah pengecer yang menjual pakaian anak-anak memanfaatkan kesempatan untuk muncul di John Lewis – salah satu dari toko-toko departemen yang sangat besar dan terkenal di Inggris.


Faktor – Faktor Pop-Up Shop Eksterior

Orang suka menilai sesuatu dari penampilannya, seperti buku yang dinilai dari sampulnya atau toko yang dinilai dari luarannya. Begitu juga dengan pop-up shop! Oleh karena itu, UMKM perlu memperhatikan bagaimana tampilan luar pop-up shop mereka. 

Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan, seperti tanda, tampilan keseluruhan, aksesibilitas, luas ruangan, pencahayaan, dan konektivitas internet, karena ini bisa membuat pelanggan tertarik dan memberikan kesan yang bagus. Jadi, pastikan pop-up shop Sahabat Wirausaha bisa terlihat menarik dari luar lewat beberapa faktor berikut ini:

1. Tanda

Pastikan apakah ruangan yang jadi lokasi pop up store nanti memiliki cukup ruang untuk pemasangan tanda toko seperti x-banner atau lampu neon. Wajib jadi perhatian apalagi jika di malam hari, apakah tanda itu mampu menonjol secara visual dan membuat calon konsumen tertarik

Baca Juga: Rebranding Jadi Solusi Saat Bisnis Lesu? Begini Penjelasannya

2. Tampilan Keseluruhan

Supaya eksterior pop up store nanti menarik, pastikan lokasinya bisa sesuai dengan tema dan bisnis dari brand yang Sahabat Wirausaha miliki. Misalkan saja, kalau brand kalian mengusung tema modern, apakah cocok dalam bangunan kontemporer, klasik atau rustik? Begitu juga dengan kelayakan bangunan karena jika sudah tampak usang, tak akan menarik calon konsumen

3. Aksesibilitas 

Orang harus dapat dengan mudah mencapai toko yang sahabat Wirausaha kelola. Jika kita tahu bahwa sebagian besar pelanggan UMKM berkendara, pilih properti dengan banyak tempat parkir. Jika kita melayani pengendara sepeda atau komuter, pilihlah ruang yang mudah diakses melalui transportasi umum


Faktor-faktor Pop-Up Shop Interior

Sekarang mari kita beralih ke bagian dalam toko UMKM. Berikut beberapa faktor pop-up shop interior yang perlu dipertimbangkan saat melihat ruang UMKM:

1. Luas Ruangan 

Faktor pertama yang menunjang bagian interior pop up store adalah luas dari ruangan yang bakal dipakai. Usahakan tidak memakai ruang terlalu besar karena berpengaruh ke biaya. Sehingga ada baiknya pertimbangkan budget dan jumlah produk yang tersedia. Perkirakan juga apakah luas ruang yang dipakai bisa membuat calon konsumen berbelanja nyaman atau tidak

2. Pencahayaan

Banyak konsumen tertarik pada pop up store yang mempunyai pencahayaan maksimal, sehingga produk jadi lebih menarik secara visual. Untuk itu Sahabat Wirausaha bisa bertanya kepada pemilik properti mengenai sistem pencahayaan ruangan

3. Konektivitas Internet

Hampir tidak mungkin berfungsi tanpa konektivitas internet saat ini, termasuk dalam memberikan kenyamanan dalam pop up store. Jaringan internet akan membuat konsumen betah, atau mempermudah transaksi digital. Kalian bisa menggunakan dua jaringan internet untuk kebutuhan bisnis dan konsumen, sehingga tetap aman dan nyaman dalam kegiatan bisnis


Tips Membuat Pop Up Store Untuk UMKM

Setelah membahas sejumlah faktor pendukung kualitas pop up store baik secara eksterior atau interior, maka berikut adalah sejumlah tips yang bisa Sahabat Wirausaha pertimbangkan:

1. Hitung Biaya Pop Up Store

Salah satu keuntungan utama dari pop-up store adalah bahwa mereka biasanya lebih murah daripada toko permanen. Berkat masa hidup sementara mereka dan fleksibilitas lokasi, pop-up store cenderung datang dengan komitmen keuangan yang lebih sedikit. 

Namun, ada beberapa biaya penting yang perlu dipertimbangkan (dan hal yang UMKM butuhkan) saat membuka pop-up store, termasuk:

  • Sewa lokasi fisik/kios
  • Komponen display dekorasi
  • Karyawan
  • Pemasaran
  • Izin
  • Penyiapan teknis (seperti pemrosesan pembayaran)
  • Asuransi

Baca Juga: Media Sosial dan Keterampilan Digital UMKM, Penelitian Ungkap Hal Menarik Ini!

2. Pemilihan Lokasi dan Biaya Iklan

Pilih lokasi pop-up store yang sesuai dengan produk, tema, dan target pasar UMKM. Pertimbangkan biaya, fasilitas, jumlah lalu lintas pelanggan, dan tipe pelanggan di lokasi tersebut. Gunakan media sosial untuk memasarkan pop-up store UMKM secara luas, pastikan pesan promosi konsisten, dan manfaatkan tema pop-up untuk menarik minat pelanggan.

3. Manfaatkan Media dan Influencer

Lakukan penghubung dengan media, dan influencer untuk tawarkan eksklusif sebelum atau pembukaan toko. Misalnya, Calvin Klein membuka toko pop up di Grand Indonesia yang mendatangkan Kevin Julio dan para Influencer dan diposting oleh wartawan dan blogger ke internet.

4. Buat Pengalaman Pembayaran Lancar

Sediakan alat pemrosesan pembayaran seperti pembaca kartu kredit atau QR code untuk memudahkan pelanggan dalam bertransaksi. Setelah pop-up berakhir, tetap berkomunikasi dengan pelanggan dan arahkan mereka kembali ke toko online UMKM. Caranya? Bisa dengan membagikan kartu bisnis, brosur, katalog, atau kode QR yang mengarah ke situs website bisnis Sahabat Wirausaha.


Contoh Kreatif Pop Up Store

Jika Sahabat Wirausaha sudah memahami jenis dan tips membuat Pop Up Store, maka ada baiknya untuk langsung praktek. Masih belum punya ide? Sejumlah contoh kreatif pop up store yang berikut bisa dipertimbangkan:

- WhatsApp x UKM Indonesia hadirkan Pasar WhatsApp 

Sumber: infokomputer

Selama 3 hari, Pasar WhatsApp di Senayan Park Jakarta berhasil mendatangkan lebih dari 4000 pengunjung yang menunjukkan ketertarikan mereka terhadap 20 UMKM yang tersebar dari berbagai daerah di Indonesia. Sahabat Wirausaha dapat meningkatkan penjualan pada kesempatan tersebut, dan terdapat pop up store lainnya juga yang bisa UMKM jadikan inspirasi seperti:

  • BTS pop up di ICE BSD selama (1 bulan);
  • Teras Indonesia - IKEA Kota Baru Parahyangan; 
  • Hi Market (3 hari) di Galaxy Mal Surabaya berhasil mendatangkan 50.000 pengunjung setiap acara;
  • Seibu x Beautyparty.id
  • Custom Collaboration 2019; 
  • BCA Goodlife X Brightspot Market 2023; 
  • Flohmarktfest; 
  • Berrybenka (6 bulan) di Mall Taman Anggrek Jakarta - mendapatkan peningkatan penjualan 300% di masing - masing kota.

***

Pop Up Store bukan hanya sekedar tren sementara. Ini adalah format toko yang terbukti dapat mendorong kesadaran merek, memperkuat hubungan pelanggan, dan meningkatkan penjualan. Namun untuk mendapatkan semua manfaat ini, Sahabat Wirausaha memerlukan rencana yang solid dan kita melaksanakannya dengan cara yang benar-benar menarik. 

Mulailah dengan visi yang menarik untuk pop up store yang Sahabat Wirausaha rencanakan. Mulai dari, anggarkan sumber daya yang diperlukan sampai menemukan ruang yang mewujudkan visi dan misi bisnis. Untuk memastikan keberhasilan upaya kita, pasarkan pop up store tersebut ke audiens baru dan lama dan temukan cara keren untuk membuat kunjungan mereka bermanfaat. Semangat!

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.

Referensi:

  1. marketeers.com/
  2. dailysocial.id/post
  3. jatim.antaranews.com
  4. shopify.com/id/blog/pop-up-shop
  5. bigcommerce.com/blog/pop-up-shops/
  6. squareup.com