Jika bicara dalam konteks bisnis, Sumber Daya Manusia alias karyawan merupakan salah satu komponen usaha yang paling penting. Tanpa mereka, bisnis tidak bisa beroperasi dan menghasilkan laba. Karenanya, karyawan merupakan aset berharga yang tidak hanya harus dijaga, namun juga harus dikembangkan dengan baik. Terutama jika kita sudah memiliki karyawan loyal sejak awal usaha berdiri.

Baca Juga: Tips Merekrut Karyawan

Nah, apakah Sahabat Wirausaha memiliki niat untuk mengembangkan karyawan dan membuat mereka semakin produktif? Pada pembahasan kali ini kita memberikan tips bagaimana caranya mengembangkan karyawan. Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!


Apa Itu Sumber Daya Manusia (SDM)?

SDM atau Sumber Daya Manusia adalah individu yang masuk dalam golongan produktif. Golongan ini berkutat di bidang bisnis, perusahaan, hingga pemerintah yang dianggap sebagai aset sehingga kemampuannya harus terus diasah. Berbicara mengenai SDM tak melulu hanya berada dalam urusan daya pikir, tapi SDM juga meliputi daya fisik yang dimiliki setiap manusia. Karena begitu pentingnya, pekerjaan seperti: pengusaha, tenaga kerja, tenaga ahli, pemimpin, produsen, konsumen, masuk dalam kegiatan SDM.

1. Pengusaha

Alasan pengusaha masuk dalam golongan SDM karena dapat mengembangkan bisnis sampai bisa membuka lapangan pekerjaan.

2. Tenaga Kerja

Tenaga kerja dimasukkan karena dapat menghasilkan barang dan jasa. Namun dia melakukannya demi suatu perusahaan atau organisasi.

Baca Juga: Seleksi Tenaga Kerja

3. Tenaga Ahli

Ketika seseorang disebut sebagai tenaga ahli artinya dia memiliki suatu keahlian khusus yang dibutuhkan oleh perusahaan.

4. Pemimpin

Golongan individu berikutnya adalah pemimpin. Perannya tentu saja untuk memimpin jalannya bisnis atau perusahaan. Tak hanya itu, baik atau buruknya suatu perusahaan juga dibawah kendali pemimpin.

5. Produsen dan konsumen

Produsen adalah individu yang bisa menghasilkan barang. Sedangkan konsumen merupakan individu pemakai dari barang yang dihasilkan oleh produsen.


Pengembangan SDM vs Pelatihan SDM

Hingga saat ini, Pengembangan SDM dengan Pelatihan SDM kerap dipandang sama. Nyata-nyatanya dari kedua hal tersebut memiliki konsep yang berbeda. Pengembangan SDM merupakan sebuah misi demi membantu karyawan kita mencapai potensi maksimal.

Baca Juga: Leadership: Menerapkan Kepemimpinan Untuk Membangun dan Mengembangkan Bisnis

Sedangkan Pelatihan SDM merupakan cara yang diambil sebagai bentuk dukungan dari pengembangan tersebut. Contohnya ketika kita berbicara mengenai pelaksanaan atau ditujukan ke siapa. Pengembangan SDM yang menjalankannya adalah para pekerja agar potensi mereka terus berkembang. Sedangkan Pelatihan SDM diperuntukkan bagi karyawan baru agar memiliki skill yang dibutuhkan.

Contoh berikutnya ketika kita berbicara mengenai waktu. Pengembangan SDM memandangnya sampai karyawan tersebut masih bekerja pada usaha kita. Sedangkan Pelatihan SDM hanya diberikan paling lama 6 bulan sampai target yang diberikan tercapai.

Yang berikutnya ketika kita berbicara mengenai tujuan, maka tugas Pengembangan SDM harus fokus pada pengembangan pengetahuan, pemahaman, dan kompetensi. Sementara Pelatihan SDM memiliki tugas pada pengembangan keterampilan untuk pekerjaan saat ini saja. Jadi kami yakin sampai disini kita sudah bisa membedakan antara Pengembangan SDM dengan Pelatihan SDM.


4 Tips Mengembangkan Karyawan

Banyak cara yang dapat kita lakukan dalam upaya mengembangkan karyawan. Semuanya bisa dicapai dengan beberapa metode umum yang dilakukan banyak orang seperti pelatihan, pembinaan, rekrutmen, hingga pengembangan karir. Caranya, kita bisa melakukan ragam pelatihan, dan pembinaan yang dapat dilaksanakan oleh internal atau eksternal.

Baca Juga: Membangun Optimisme Tim di Saat Kondisi Bisnis Memburuk

Untuk yang internal meliputi pelatihan dilakukan di dalam lingkungan perusahaan. Dengan metode ini pelatihnya adalah orang dalam pada bisnis. Sedangkan untuk yang eksternal diambil dari perusahaan yang biasa bekerja sama dengan perusahaan lain untuk mengadakan pelatihan.

Beberapa hal yang biasanya dilakukan seperti job rotation, on the job training (OJT), simulasi dan memberikan penghargaan. Dari contoh diatas, kita ambil yang paling umum dilakukan pebisnis yakni on the job training.

1. On The Job Training (OJT)

Sesuai namanya, on the job training (OJT) diperuntukkan untuk melatih karyawan yang baru saja diterima bekerja. Dilaksanakan bersamaan dengan waktu bekerjanya para karyawan. Namun ada juga yang menggunakan OJT dalam rangka mengembangkan karyawan, yaitu untuk kebutuhan pindah divisi, naik jabatan, dan pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan usaha kita.

Baca Juga: Cara Membuat Standard Operating System (SOP) yang Baik Sehingga Mudah Diikuti oleh Karyawan

OJT dibuat untuk memberikan motivasi kepada karyawan untuk belajar dan berlatih. Peserta akan ditempatkan pada situasi dan lokasi kerja yang sebenarnya. Alhasil, ketika peserta melakukan kesalahan, tentunya akan berpengaruh pada kinerja perusahaan.

Setelah pelaksanaan OJT selesai, sebaiknya peserta mendapatkan penilaian mengenai kemampuan teknis dan sikap kerja selama training. Sebelum memberikan penilaian, yang harus kita perhatikan adalah indikator capaian kompetensi yang mereka dapatkan dan pemilihan pendamping atau pelatih.

Karena, setelah mereka menyelesaikan training tersebut, peserta seharusnya sudah mendapatkan ilmu baru. Artinya, karyawan sudah harus mendapat ilmu pengetahuan terkait pengerjaan tugas yang akan diberikan. Dengan itu mereka dapat melakukan pekerjaannya dengan optimal.

Tak hanya itu, OJT juga harus berdampak pada skill, motivasi dan inovasi untuk melakukan tugas dengan baik dan benar. Beberapa cara yang bisa kita lakukan seperti coaching, mentoring, understudy (bawahan yang akan menggantikan atasan), atau jika kita bergerak di bidang kerajinan, perdagangan, dan teknisi dapat melakukan apprenticeship karena aspek ini amat membutuhkan pembelajaran jangka panjang sebelum bekerja.

2. Job Rotation (Rotasi Pekerjaan)

Pada pembahasan yang kedua ini, job rotation juga diperuntukkan bagi Pengembangan dan Pelatihan SDM. Cara kerjanya, karyawan akan dimutasi secara berkala ke unit kerja atau jabatan berbeda. Rotasi pekerjaan juga terjadi pada tingkat yang sama alias bukan promosi. Rotasi Pekerjaan ini juga dibuat sementara dan akan kembali ke pekerjaan semula setelah waktunya habis.

Baca Juga: Cara Tepat Menerima Kritik dan Saran Karyawan

Dengan mendapatkan rotasi pekerjaan, karyawan akan memperoleh pengetahuan baru dan kemampuan menyeluruh tentang apa yang mau dia kerjakan kedepan dan saat ini. Serta untuk menguji keterampilan dan kompetensi karyawan di lokasi berbeda. Yang tak kalah pentingnya, rotasi pekerjaan juga dapat mengurangi rasa jenuh dan memberikan karyawan pengalaman yang lebih luas lagi.

Contoh penerapannya ketika pegawai A yang memiliki tugas sebagai staf yang mengurus berkas-berkas administrasi mengalami rotasi pekerjaan menjadi staff lapangan di kantor yang sama selama enam bulan. Setelah waktu habis, pegawai A akan kembali lagi mengurus administrasi. Beberapa pengusaha juga ada yang melakukan rotasi pekerjaan di lokasi atau kantor berbeda dalam waktu singkat (1-2 hari).

3. Simulasi

Simulasi diperuntukkan bagi pengembangan karyawan dengan cara memanfaatkan peralatan pada kondisi lingkungan tertentu, sengaja dibuat sama atau sesuai situasi kerja yang sebenarnya. Simulasi juga berkaitan dengan suatu pekerjaan yang menyerupai keadaan yang sesungguhnya.

Baca Juga: Sajjad Muslim Apparel: Dari Karyawan Swasta Hingga Jadi Pengusaha

Saat ini orang memahami simulasi sebagai latihan sebelum mengerjakan pekerjaan. Dibuatnya simulasi agar karyawan lebih menguasai dan cakap tentang kondisi kerja yang sebenarnya. Serta bertujuan untuk keberhasilan praktek dari susunan rencana kerja.

4. Memberikan Penghargaan

Langkah terakhir ditutup dengan memberikan penghargaan kepada karyawan kita. Kita tak boleh pelit memberi apresiasi, penghargaan kepada para karyawan yang nyata-nyatanya memang terbukti memiliki prestasi, berkontribusi terhadap pertumbuhan usaha.


Mengembangkan Karyawan

Setelah mengetahui tips mengembangkan karyawan, sebagai pebisnis kita juga harus mengetahui key factor dalam keberhasilan pelaksanaannya, yakni:

  1. Meningkatkan kesadaran terhadap budaya belajar demi pertumbuhan usaha.
  2. Menumbuhkan kompetensi dan manajer atau pemilik dapat terlibat langsung dalam pembelajaran yang telah dicanangkan.
  3. Menggunakan e-learning atau pembelajaran elektronik untuk mencari pengetahuan baru.

Baca Juga: 8 Kegiatan yang Ampuh Untuk Membangun Kekompakan Karyawan

Nah, setelah mengetahui tips dan langkah-langkah tepat dalam mengembangkan karyawan, semoga Sahabat Wirausaha tidak lagi ragu untuk melakukannya, ya! Kita bisa memulainya dengan melakukan on the job training, job rotation, simulasi dan terakhir memberikan penghargaan. Yuk, mulai mengembangkan bisnis secara bertahap, karena sudah saatnya UKM Naik Kelas!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.
***

Sahabat Wirausaha, tertarik mendapatkan saldo Gopay total senilai Rp 1.400.000?

Yuk, isi kuis pada tautan berikut https://bit.ly/kuisUKMID

7 orang dengan jawaban paling menarik akan mendapatkan masing-masing saldo Gopay sebesar Rp 200.000 yang akan diumumkan pada 2 Februari 2023.

Referensi:

  1. https://kumparan.com/berita-update/5-cara-meningka...
  2. https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/forum/discuss...
  3. https://www.gramedia.com/literasi/pengembangan-sdm...
  4. https://bdkbanjarmasin.kemenag.go.id/berita/pengem...
  5. https://www.kemenkopmk.go.id/membangun-sdm-indones...
  6. https://mediaindonesia.com/opini/474128/tantangan-...
  7. https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artik...
  8. https://money.kompas.com/read/2021/09/27/210423026...
  9. https://www.gramedia.com/best-seller/on-the-job-tr...
  10. https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-rotas...
  11. https://hot.liputan6.com/read/4709122/simulasi-ada...