Sumber: Freepik
Halo Sahabat Wirausaha, pernah mendengar kalimat seperti ini: “Kita harus dapat memproduksi barang atau jasa dengan efisien”. Lantas, apakah arti efisien tersebut?
Efisien sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya); mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat.
Dapat dikatakan bahwa efisien adalah menghasilkan barang atau jasa dengan menggunakan sumber daya yang tepat atau sesuai. Sumber daya yang tepat di sini bukan berarti Sahabat Wirausaha memproduksi barang atau jasa dengan sumber daya yang murah sehingga mengorbankan kualitas produk, tetapi sumber daya yang tepat adalah bagaimana menciptakan produk yang berkualitas dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit.
Baca Juga: Potensi Ekspor Produk Seafood
Efisien dalam memproduksi barang atau jasa menghasilkan harga pokok penjualan/modal yang lebih rendah sehingga margin usaha Sahabat Wirausaha bisa lebih tinggi dan memberikan laba yang lebih tinggi juga. Oleh karenanya, penting untuk Sahabat Wirausaha mengevaluasi dan meninjau proses produksi sehingga prosesnya dapat dikatakan efisien.
Peningkatan efisiensi bisnis dapat dilakukan dalam berbagai macam cara seperti:
1. Peninjauan bahan baku produksi
Bahan baku produksi memiliki banyak pilihan dalam proses penentuannya. Sahabat Wirausaha dapat mengevaluasi penyedia bahan baku dalam jangka waktu tertentu, seperti enam bulan sekali atau satu tahun sekali, untuk mencari penyedia mana yang memberikan harga terbaik dengan kualitas terbaik.
Baca Juga: Apa itu Comparative Advantage?
2. Membuat target
Pemberian target produksi yang sesuai dengan kemampuan sumber daya lainnya adalah salah satu kontrol untuk meningkatkan produksi sehingga produksi dapat berjalan sesuai dengan target yang ingin dicapai serta mendapatkan stabilitas jumlah produksi.
3. Mengontrol proses produksi
Apakah terdapat proses produksi yang menghambat jalannya keseluruhan produksi atau proses produksi menumpuk di suatu titik pekerjaan. Jika terdapat perlambatan atau penumpukan, Sahabat Wirausaha dapat dipertimbangkan untuk menambah pekerja atau melakukan alternatif lain sehingga proses produksi tidak menumpuk.
Namun, dalam keadaan pandemi COVID-19 banyak bisnis melakukan efisiensi dengan pengurangan karyawan. Berdasarkan data total pekerja di Indonesia yang terkena dampak PHK dan dirumahkan per April 2020 telah mencapai 1,95 juta pekerja. Sekitar 75% merupakan pekerja di sektor formal dan 25% merupakan pekerja di sektor informal atau sekitar 443.000 pekerja.
Baca Juga: Tren-tren dalam GoFood/GrabFood
yang Penting Bagi Digital Marketing
Menurut Konsultan Bisnis sekaligus Founder Yuta Consulting, Yudhistira Taniwidjaja, ada solusi untuk menjalankan bisnis tanpa PHK di masa pandemi yaitu dengan mempelajari laporan keuangan bisnis secara seksama lalu memeriksa pos mana yang menghabiskan banyak biaya dan bisa dikurangi. Sahabat Wirausaha juga bisa memangkas biaya promosi, mengurangi belanja modal tak prioritas, mengurangi jam kerja, membayar gaji pokok, dan mengurangi biaya operasional.
Nah, dengan tahu bagaimana efisiensi dapat dijalankan semoga Sahabat Wirausaha dapat melakukannya di bisnis masing-masing dan mencapai proses bisnis yang lebih baik.