Sumber: Freepik
Sahabat wirausaha, laporan keuangan sangat penting untuk kita ketahui bagi kemajuan bisnis kita. Ketika menganalisis sebuah laporan keuangan, salah satu hal yang perlu kita ketahui adalah tentang debt to asset ratio (DAR) dan bagaimana cara menghitungnya.
Debt to asset ratio (DAR) berkaitan erat dengan kesehatan keuangan sebuah perusahaan. Jika kita berhasil menghitung DAR, maka mudah untuk mengetahui pula bagaimana kondisi utang sebuah perusahaan hingga menganalisis bagaimana kemampuan perusahaan dalam mengelola modalnya. DAR berfokus untuk melihat bagaimana perbandingan aset dan utang perusahaan.
Baca Juga: Inilah Platform E-Commerce yang Mendorong Omset UKM
Pengertian Debt to asset ratio (DAR)
DAR adalah suatu ukuran untuk mengidentifikasi seberapa banyak aset perusahaan yang berasal dari utang dan seperti apa komposisi utang dan aset perusahaan. Sedangkan menurut para ahli, debt to asset ratio adalah rasio leverage yang menunjukkan berapa persen aset perusahaan yang disediakan oleh kreditur. Rasio satu ini sangat penting guna melihat solvabilitas perusahaan atau kemampuan untuk menyelesaikan segala kewajiban jangka panjang.
Baca Juga: Apa itu Long Term Loan?
Tujuan utama dari debt to assets ratio (DAR) yaitu untuk menganalisis seperti komposisi utang dan aset perusahaan. Hal ini tentunya sangat berkaitan bagi pihak berkepentingan dalam pengambilan keputusan strategis, seperti kreditur, investor, supplier, dan sebagainya. Berikut ini ada beberapa fungsi debt to asset ratio yang perlu Sahabat wirausaha pahami.
- Debt to Assets Ratio (DAR) berfungsi sebagai ukuran untuk melihat komposisi utang dan aset perusahaan.
- Debt to Assets Ratio (DAR) berfungsi untuk menaksir kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban (utang).
- Debt to Assets Ratio (DAR) berfungsi sebagai pertimbangan bagi investor ketika mengambil keputusan investasi saham.
- Mengetahui besarnya rupiah dari modal yang dimiliki sendiri yang nantinya akan digunakan sebagai jaminan untuk membayar utang jangka panjang.
- Untuk mengetahui status perusahaan dengan melihat keseimbangan jumlah modal serta aktiva yang dimilikinya.
Baca Juga: Roa Judes, Menduniakan Sambal Khas Manado
Cara Menghitung Debt to Assets Ratio (DAR)
Sahabat wirausaha harus tahu cara menghitung debt to assets ratio (DAR). Caranya mudah yaitu dengan membandingkan total utang dengan total aset perusahaan. Total utang atau juga disebut total liabilitas, terdiri dari utang jangka pendek (short term debt) & utang jangka panjang (long-term debt). Menurut para ahli, rumus debt to assets ratio adalah DAR = Total Utang/Total Aset.
Debt to Assets Ratio (DAR)= Total Debt/ Total Assets
Istilah lain dari total debt yaitu total liabilitas.
Dalam laporan keuangan, liabilitas letaknya ada di halaman yang sama dengan ekuitas. Yakni di halaman setelah laporan aset perusahaan. Liabilitas sendiri dapat diartikan sebagai hutang yang mesti dilunasi pihak lain di masa datang. Keduanya, baik liabilitas maupun aset, sama-sama diambil dari nilai totalnya. Maka dapat disimpulkan aset haruslah dari hasil penjumlahan aset lancar dan aset tidak lancar. Liabilitas juga diambil dari liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang.
Baca Juga: Pentingnya Pencatatan Keuangan Bagi
UMKM
Nilai Debt to Asset Ratio yang baik
Lalu berapa sebenarnya nilai Debt to Asset Ratio yang baik? Maka untuk menjawab pertanyaan ini, Sahabat wirausaha harus memperhatikan beberapa hal berikut:
- Jika rasio utang perusahaan jumlahnya kurang dari 0,5 kali, maka sebagian besar aset perusahaan adalah hasil dari biaya ekuitas.
- Apabila rasio hutang lebih besar dari 0,5 kali, maka sebagian besar aset perusahaan adalah hasil pembiayaan dari hutang.
- Nilai normal rasio DAR adalah 0,6-0,7 kali. Namun tetap melihat penilaian spesifik dari tiap industri. Sebab, setiap industri memiliki penilaian yang spesifik dan berbeda satu dengan lainnya.
Baca Juga: Melirik Peluang Bisnis di Sektor Pertanian Lewat Inovasi
Misalnya saja bank. Utangnya bisa sampai 0,9 kali. Dengan kata lain modal yang dimilikinya hanya 10% dari besarnya total aset yang dimilikinya. Jadi kesimpulannya, semakin rendah nilai rasio DAR sebuah perusahaan, maka kinerja keuangannya akan semakin baik. Jika semakin tinggi, maka berbanding lurus dengan risiko yang dimiliki perusahaan tersebut.
Kesimpulannya, Sahabat wirausaha dapat mengetahui kesehatan keuangan sebuah perusahaan atau bisnis anda melalui Debt to Asset Ratio. Yuk cek kesehatan keuangan bisnismu sekarang!
Baca Juga: Tips Mudah Bikin Laporan Keuangan Dengan Aplikasi Digital
Referensi :