Meraup keuntungan berbisnis di era digital ternyata tidak sulit. Keberadaan teknologi seakan mendorong pelaku usaha untuk terus menginovasi bisnisnya menjadi lebih modern. Sudah banyak pelaku bisnis yang memasarkan produknya melalui internet baik media sosial ataupun marketplace. Faktanya aktivitas menjajakan produk bisnis melalui internet menunjukan persentase penjualan produk yang terus meningkat apabila founder terus mengoptimasi toko online miliknya.
Selain mengawal penjualan produk di internet, menjadi sebuah kewajiban bagi founder atau staf untuk mengalokasikan budget marketing dalam menjalankan iklan online agar terus eksis dan semakin dikenal konsumen di era yang semakin kompetitif ini. Tidak perlu takut mengeluarkan budget marketing untuk iklan dengan alasan mahal karena ada CPA, apasih itu? simak informasi yang akan dibahas lengkap dalam artikel ini.
CPA (Cost Per Acquisition) itu Apa?
CPA (Cost Per Acquisition) dalam Bahasa Indonesia disebut Biaya Per Akuisisi, merupakan rata-rata biaya yang harus Sahabat Wirausaha keluarkan selaku founder sebuah bisnis untuk mendapatkan “satu pelanggan baru” yang membayar untuk bisnis Sahabat Wirausaha. Terdakang CPA ditentukan per campaign iklan yang dijalankan. Pemberlakuan iklan CPA ini dikatakan berjalan apabila pelanggan Sahabat Wirausaha melakukan beberapa ketika melihat iklan yang tayang, seperti melakukan registrasi anggota baru, melakukan pembelian produk dan sebagainya.
Baca Juga: Apa itu Operating Expense?
Metrik iklan CPA ini penting untuk diperhatikan ketika Sahabat Wirausaha menggunakan startegi marketing ini, hal ini dilakukan agar Sahabat Wirausaha mengetahui budget marketing yang dikeluarkan sebanding dengan hasil yang didapatkan.
Pentingkah CPA (Cost Per Acquisition)?
Menjadikan CPA (Cost Per Acquisition) sebagai metrik pemasaran menjadi hal penting karena perusahaan akan merasa terbantu dalam mengukur laba atau investasi (ROI). Seberapa banyak omset yang dihasilkan perusahaan, mengkalkulasi hasil iklan yang telah dijalankan akan menunjukan apakah penghasilan yang diperoleh sebanding dengan dana yang telah dikeluarkan.
Baca Juga: Pengertian Biaya Administrasi
CPA (Cost Per Acquisition) berbeda dengan statistik online lain karena merupakan metrik keuangan yang menciptakan korelasi transparan antara pendapatan dengan pengaruh iklan yang dijalankan. Dengan mengukur rata-rata CPA Sahabat Wirausaha akan mudah dalam menentukan strategi marketing yang lebih efektif serta efisien untuk mendapatkan pelanggan.
Bagaimana Cara Menghitung CPA?
Menghitung hasil CPA dapat dilakukan secara mudah dengan menggunakan rumus CPA (Cost Per Acquisition) yang sederhana sebagai berikut:
CPA= Total Budget Marketing : Total Customer Sales
Contoh: Putri akan memanfaatkan CPA (Cost Per Acquisition) untuk menjalankan campaign di media sosial dalam hal mempromosikan skincare dengan budget marketing Rp20 juta. Setelah campaign dilakukan ternyata Putri dapat menjual 200 produk skincare, maka perkiraan CPA dari iklan dapat dikalkulasi dengan cara berikut:
CPA= 20.000.000 : 200
CPA= 200.000
Berapa Budget Marketing CPA (Cost Per Acquisition yang Ideal?
Hingga saat ini tidak ada patokan yang pasti atas kefektifan penggunaan budget marketing CPA dari suatu iklan. Fakatnya setiap produk bisnis memiliki harga, margin, hingga biaya operasional yang bervariasi, maka dari itu tidak ada CPA yang komplek dan cenderung berbeda tiap produk.
Namun terdapat cara lain untuk menentukan besaran CPA yang ideal yakni dengan memperhatikan strategi marketing PPC, media sosial, affiliate marketing, dan KOL. Pemahaman yang baik atas opsi marketing campaign ditas dapat membantu Sahabat Wirausaha mengkalkulasi banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapat pelanggan baru.
Dari pembahasan yang telah dipelajari diketahui bahwa mengukur CPA memiliki peran yang krusial dalam menjalankan iklan secara online. Dengan adanya CPA Sahabat Wirausaha dapat mengetahui kefektifan iklan yang akan mneningkatkan omset hingga popularitas dari brand Sahabat Wirausaha.
Selain CPA sejatinya masih terdapat banyak metrik iklan online lainnya yang bisa dimanfaatkan. Namun pada intinya Sahabat Wirausaha harus mampu melakukan pengukuran serta pemantauan yang sesuai dengan campaign iklan yang akan digunakan.
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.