Foto : hkbedc.icac.hk
Sahabat wirausaha, tak dapat dipungkiri ada beberapa situasi yang menyebabkan karyawan memiliki konflik kepentingan atau conflict of interest. Konflik kepentingan adalah masalah umum di tempat kerja. Pada artikel ini Sahabat wirausaha akan mempelajari tentang konflik kepentingan sehingga Sahabat wirausaha dapat proaktif dan menghindarinya jika memungkinkan.
Konflik kepentingan terjadi ketika kepentingan pribadi individu, keluarga, persahabatan, keuangan, atau faktor sosial dapat membahayakan penilaian, keputusan, atau tindakannya di tempat kerja. Orang dapat dengan mudah menjadi bias (memiliki preferensi yang tidak adil) karena hal-hal kecil seperti persahabatan, makanan, atau sanjungan, atau mereka mungkin terpengaruh untuk membuat keputusan karena potensi untuk mendapatkan kekuasaan, prestise, atau uang.
Contoh conflict of interest dalam dunia bisnis adalah ketika seorang karyawan menempatkan kepentingannya sendiri di atas kepentingan organisasi. kemudian melakukan hal yang membahayakan operasi, keuntungan, atau bahkan rahasia dagang organisasi. Contohnya seperti nepotisme, korupsi, menjual produk perusahaan tanpa mendapatkan izin dari manajemen serta menjalin hubungan romantis dengan bawahan langsung.
Sahabat wirausaha dapat menggunakan tips berikut untuk membantu Sahabat wirausaha menghindari potensi konflik kepentingan dalam bisnis:
- Ketahui kebijakan perusahaan Anda. Beberapa perusahaan memiliki kebijakan non-persaingan yang ketat, yang membantu menghilangkan potensi konflik kepentingan, seperti bekerja untuk bisnis pesaing.
- Pastikan transparansi. Jika Sahabat wirausaha bertanggung jawab untuk mengelola dana atau bekerja dengan pemangku kepentingan eksternal, pastikan tindakan Sahabat wirausaha transparan dan terdokumentasi dengan baik untuk menghindari implikasi ketidakwajaran.
- Cari pengganti Anda. Sahabat wirausaha mungkin menemukan diri Anda dalam situasi di mana Anda memiliki loyalitas yang bersaing. Jika ini masalahnya, bicarakan dengan supervisor Anda tentang mengeluarkan diri Anda dari situasi tersebut dan mencari pengganti untuk menghindari konflik kepentingan.
- Tolak bila perlu. Sahabat wirausaha mungkin perlu menolak posisi atau tugas yang akan menempatkan Anda dalam konflik kepentingan.
- Ungkapkan sesuai kebutuhan. Sahabat wirausaha mungkin perlu mengambil tugas atau peran yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. Dalam situasi ini, ungkapkan koneksi dan loyalitas Anda kepada semua pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk mendapatkan persetujuan.
Baca Juga: Seleksi Tenaga Kerja
Baca Juga: 8 Kegiatan yang Ampuh Untuk Membangun Kekompakan Karyawan
Sahabat wirausaha berurusan dengan konflik kepentingan di tempat kerja atau pun bisnis bisa jadi tidak nyaman. Pastikan Sahabat wirausaha memiliki kebijakan yang jelas guna mencegah munculnya situasi konflik kepentingan. Tetap semangat dan teruslah maju tanpa menjatuhkan orang lain!
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.
Referensi: