Sumber : welpmagazine.com

Halo Sahabat Wirausaha, kali ini ini kita akan belajar hal baru tentang bisnis dengan cara yang romantis. Gimana caranya? Coba Sahabat Wirausaha tatap pasangannya saat ini. Iya, Sahabat Wirausaha gak salah baca kok, coba tatap pasangannya ya. Lalu jawab pertanyaan berikut, “Dari sekian banyak laki-laki atau wanita yang kita kenal, kenapa akhirnya kita memilih dia sebagai pasangan kita?”.

Jawabannya tentu beragam yaa. Mungkin ada yang menjawab, karena pendamping kita saat ini adalah sosok lelaki yang paling perhatian dan bertanggung jawab; mungkin ada juga yang menjawab karena istri kita ini adalah sosok yang sangat penyayang dan paling manis senyumnya; dan masih ada begitu banyak ragam jawaban kemungkinannya. Semua jawaban itu, yang secara umum dapat kita golongkan sebagai keunggulan atau nilai lebih yang dimiliki oleh pasangan kita, biasa kita sebut sebagai competitive advantage di dalam bisnis.

Baca Juga: Lima Alasan Kenapa Budaya Inovasi Penting Bagi UMKM


Apa itu Competitive Advantage

Sesuai dengan artinya, yaitu keunggulan kompetitif, competitive advantage merupakan keunggulan yang kita miliki dibanding pesaing yang bermain dalam pasar atau industri yang sama. Keunggulan ini memiliki spektrum atribut yang sangat luas, bisa dari harga yang lebih murah, menu atau varian produk yang lebih beragam, limited edition hingga menggunakan kemasan yang ramah lingkungan pun bisa menjadi keunggulan daya saing. Untuk lebih lengkapnya, kita simak ragam jenis keunggulan kompetitif berikut ini.

Baca Juga: Potensi Ekspor Produk Teh


Ragam Jenis Keunggulan Kompetitif

Setidaknya ada tiga jenis competitive advantage yang dapat Sahabat Wirausaha gunakan dalam bisnis yang sedang dikembangkan saat ini, antara lain :

1. Cost Leadership

Secara sederhana, cost leadership atau kepemimpinan biaya dimaknai sebagai strategi operasional bisnis dengan biaya serendah mungkin dibanding pesaing. Untuk dapat menjual produk dengan harga serendah mungkin, Sahabat Wirausaha harus mampu memproduksi dalam skala yang besar, mengorkestrasi tenaga kerja terampil, mendapatkan bahan baku murah, serta menjalankan operasi bisnis yang sangat efisien.

Baca Juga: Apa itu Comparative Advantage?

Jika dilihat sekilas, cost leadership ini mirip dengan price leadership ya Sahabat Wirausaha, namun sebetulnya penekanannya berbeda. Cost leadership berfokus pada strategi biaya operasional bisnis yang serendah mungkin, sedangkan price leadership fokus pada strategi menjual produk dengan harga serendah mungkin. Sahabat Wirausaha yang sudah berhasil menggunakan cost leadership, tidak harus menggunakan strategi price leadership dengan menjual produknya secara murah bukan?

2. Differentiation

Seperti arti dari different, yaitu berbeda, jenis competitive advantage yang kedua ini lebih berfokus pada upaya penciptaan nilai pembeda dengan produk sejenis. Hal ini bisa dilakukan dengan beragam cara, seperti membuat produk berbeda, layanan berbeda, hingga image produk yang berbeda. Dengan beragam nilai pembeda yang diciptakan, konsumen akan bersedia membayar lebih untuk produk yang Sahabat Wirausaha tawarkan.

Baca Juga: Apa itu Guerilla Marketing?

3. Focus

Jenis competitive advantage yang terakhir ini ada strategi berfokus pada sebuah ceruk segmen (niche market). Dalam implementasinya, Sahabat Wirausaha akan kembali memilih apakah akan berfokus pada biaya atau berfokus pada diferensiasi.

Bagaimana Sahabat Wirausaha, jenis competitive advantage mana yang selama ini menjadi strategi Sahabat Wirausaha? Selamat bertumbuh ya!

Baca Juga: Ragam Cara Mengembangkan Usaha Dengan Mengoptimalkan Dampak Sosial dan Pemberdayaan Komunitas

Referensi :

Porter, Michael. Competitive Advantage.