Finance accounting paper desk using

Sumber: Freepik

Sahabat Wirausaha, saat sedang mencari dana investasi, biasanya banyak calon investor yang menanyakan nilai Ekuitas usaha kita. Namun kebanyakan dari kita sendiri belum benar-benar mengerti apa itu nilai Ekuitas usaha. Nah, apakah sebenarnya penting bagi suatu UKM untuk mengetahui nilai Ekuitas usaha? Bagaimana cara menghitung dan menganalisa Ekuitas? Untuk penjelasan lebih lengkapnya, mari simak pembahasan berikut ini.


Definisi

Ekuitas, atau disebut juga dengan Ekuitas Pemilik Saham (Shareholder’s Equity), adalah jumlah uang yang harus dikembalikan kepada pemilik bisnis atau pemilik saham ketika semua Aset sudah dilikuidasi dan semua Hutang sudah dibayarkan. Nilai atau jumlah Ekuitas dapat ditemukan pada Neraca Keuangan (Balance Sheet) dan termasuk salah satu acuan penting untuk menganalisis kesehatan suatu bisnis. Total nilai buku suatu bisnis dapat direpresentasikan oleh nilai Ekuitas.

Baca Juga: Seluk Beluk Persiapan untuk Mengundang Investor Ekuitas (Online dan Offline)


Apa Pentingnya Nilai Ekuitas?

Nilai Ekuitas berperan penting dalam menjelaskan nilai risiko yang dimiliki investor pada suatu bisnis. Investor yang memiliki saham dalam suatu bisnis bisa mendapatkan keuntungan dari dua hal. Pertama, dari kenaikan nilai saham pada suatu waktu. Kedua, dari pembayaran Dividend yang merupakan persentase bagi hasil di tiap periodenya. Di samping itu, pemilik saham pada jumlah tertentu juga dapat memiliki hak untuk memberikan suara (vote) untuk suatu bisnis.

Dalam pengaplikasiannya, Ekuitas digunakan sebagai modal suatu badan usaha untuk membeli Aset dan membiayai kegiatan operasional. Selain itu, Ekuitas bisa pula digunakan untuk membayar hutang atau membeli bisnis lainnya. Sumber utama pembiayaan Ekuitas sendiri umumnya ada dua. Sumber pertama adalah uang yang disetor oleh pemilik usaha itu sendiri dan rekan bisnisnya. Sementara sumber kedua berasal dari penawaran pembiayaan yang dibuka untuk publik dalam bentuk lembar saham, sehingga siapapun bisa berinvestasi dan memiliki usaha tersebut.

Baca Juga: Pitch Deck/Propektus Untuk Akses Modal Ekuitas

Cara menghitung Ekuitas :

Penting bagi para pemilik saham untuk mengetahui kestabilan keuangan suatu bisnis. Hal ini dapat dikalkulasikan dengan formula di bawah ini :

Total Ekuitas (Equity) = Total Aset (Asset) – Total Kewajiban (Liabilities)

Contoh kasus :

Di akhir bulan Desember 2018, CV Semesta Nusantara memiliki nilai-nilai sebagai berikut dalam Neraca Keuangan :

- Total aset = Rp 354.628.000,-

- Total kewajiban (operasional, sewa bangunan, mesin, dll) = Rp 157.797.000,-

- Total Ekuitas = Rp 354.628.000 – Rp 157.797.000,- = Rp 196.831.000,-

Berdasarkan rumus perhitungan di atas, nilai Ekuitas bisa berjumlah positif maupun negatif. Jika nilai Ekuitasnya positif, maka usaha kita masih memiliki kemampuan untuk membayar nilai Kewajiban dari total nilai Aset. Namun jika nilai Ekuitasnya negatif, maka jumlah Kewajiban tidak akan dapat ditutupi dengan total nilai Aset yang dimiliki. Di saat-saat seperti inilah sebuah usaha atau bisnis bisa dipertimbangkan berstatus bangkrut oleh para investor. Padahal sebenarnya nilai Ekuitas itu sendiri tidak bisa menjelaskan kondisi kesehatan bisnis secara keseluruhan, lho. Pasalnya, tetap dibutuhkan berbagai rasio dan aspek keuangan lainnya untuk menganalisis kesehatan keuangan bisnis kita secara keseluruhan.

Baca Juga: Tips Memulai Bisnis Dengan Modal Minim

Selain itu, nilai Ekuitas sendiri memiliki satu bagian yang dinamakan Laba Ditahan (Retained Earnings). Ini merupakan persentase Laba Bersih (Net Income) yang tidak dibayarkan kepada pemegang saham sebagai Dividend. Pemilik usaha harus memperlakukan Laba Ditahan layaknya suatu tabungan, karena bagian ini adalah total akumulasi profit bisnis yang akan digunakan ke depannya.

Baca Juga: Pengertian Modal Ventura

Laba Ditahan akan terus tumbuh seiring berjalannya waktu, selama usaha kita terus menginvestasikan sebagian profit ke bagian ini. Hingga suatu waktu nanti, jumlah Laba Ditahan bisa saja melebihi jumlah modal yang disetor oleh pemilik bisnis atau pemegang saham di awal berdirinya usaha. Karena alasan inilah, biasanya Labah Ditahan merupakan komponen terbesar Ekuitas di dalam Neraca Keuangan bisnis kita.

Baca Juga: Apa itu Angel Investor?

Tak hanya penting bagi perusahaan besar, nilai Ekuitas juga sama pentingnya bagi UKM. Mengapa begitu? Sebab, nilai Ekuitas yang tinggi dapat mempermudah pelaku UKM dalam mencari investor untuk menanam modal dalam bisnisnya. Karena itulah, jangan pernah takut untuk membagikan kepemilikan usaha atau saham kepada investor. Sebab makin tinggi nilai Ekuitas suatu bisnis, maka makin terbuka pula peluang suatu UKM untuk lebih cepat naik kelas!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi

Investopedia