Cara Riset Kompetitor – Apakah Sahabat Wirausaha pernah merasakan usahanya sulit berkembang? Hal ini bisa jadi diakibatkan oleh kurangnya pemahaman yang menyeluruh terhadap pasar. Akhirnya, Sahabat Wirausaha kehilangan kesempatan untuk merespons perubahan pasar dengan cepat.
Dampaknya adalah kemampuan bisnis jadi terhambat untuk menjangkau dan menarik pelanggan potensial. Oleh karenanya, sebelum mengambil tindakan untuk usahanya, ada baiknya Sahabat Wirausaha melakukan riset kompetitor terlebih dahulu. Untuk lebih jelasnya, simak artikel berikut untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam melakukan riset kompetitor.
Sumber: Majoo
Memahami Tujuan Riset Kompetitor
Melakukan riset kompetitor memiliki berbagai tujuan yang bisa membantu perusahaan meningkatkan kinerjanya. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menambah Pemahaman dan Peluang Terhadap Pasar
Hal ini bisa mencakup tren pasar, perubahan kebijakan industri, dan faktor eksternal lainnya yang akan berpengaruh terhadap bisnis. Selain itu, dengan menganalisa kompetitor dapat membantu kita dalam mengidentifikasi peluang pasar yang belum dimanfaatkan oleh pesaing.
2. Menemukan Keunggulan Bisnis dan Mengukur Kemampuan Bisnis
Meneliti kompetitor akan membantu kita dalam menemukan keunggulan kompetitif dari bisnis dan bisa menawarkan nilai lebih untuk para pelanggan. Dengan melakukan perbandingan terhadap pesaing, kita bisa menilai sejauh mana kemampuan dan kinerja usaha yang perlu ditingkatkan.
Baca Juga: Bersaing di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN, Siapa Takut? Berikut Strategi yang UMKM Bisa Lakukan!
3. Menghindari Kesalahan Kompetitor dan Efektivitas Pengambilan Keputusan
Kita juga bisa mengambil pelajaran dengan melihat kesalahan yang pernah dilakukan kompetitor. Hal ini akan sangat membantu perusahaan untuk lebih menghemat waktu dan menghindari kesalahan yang sama. Dengan demikian, perusahaan akan bisa meningkatkan efektivitas sumber daya yang ada dan meminimalisir risiko.
Sumber: ukmindonesia.id
7 Cara Riset Kompetitor
Setelah memahami tujuan, selanjutnya adalah mempelajari cara riset kompetitor. Ada beberapa langkah berikut yang bisa dilakukan:
1. Identifikasi Kompetitor
Sebelum melakukan riset, Sahabat Wirausaha perlu mengidentifikasikan terlebih dahulu siapa kompetitor dari usahanya. Kompetitor atau pesaing disini bisa jadi sebuah entitas atau perusahaan yang beroperasi di industri atau pasar yang sama dengan bisnis kita. Pesaing bisa berasal dari berbagai latar belakang. Oleh karenanya, kita dapat mengkategorikan pesaing ke dalam dua kelompok, yaitu pesaing secara langsung, dan pesaing tidak langsung.
Pesaing langsung merupakan sebuah entitas usaha yang menawarkan produk atau layanan yang sama serta memiliki target pasar yang sama. Biasanya pesaing langsung ini memiliki karakteristik yang sama seputar harga, fitur produk bahkan strategi pemasaran.
Contoh dari pesaing langsung adalah antara Kopi Kapal Api dengan Kopi ABC. Kedua merek ini memiliki kesamaan dalam produk, niche bisnis, pangsa pasar, bahkan sampai ke model bisnis yang hampir serupa. Oleh karenanya, Kopi ABC bisa dikatakan sebagai pesaing langsung dari Kopi Kapal Api.
Baca Juga: Project S TikTok : Ancam Produk UMKM Lokal, Bukti Lemahnya Persaingan Terhadap Produk Impor?
Sedangkan pengertian dari pesaing tidak langsung adalah entitas bisnis yang tidak menawarkan produk atau layanan yang identik namun tetap berkompetisi di pasar. Pesaing tidak langsung ini bisa jadi menawarkan produk atau layanan substitusi dari produk yang kita miliki. Sehingga, dalam praktiknya tetap berkompetisi untuk memenangkan perhatian dan pelanggan di pasar yang sama.
Contoh dari pesaing tidak langsung misalnya Kopi Kapal Api dengan Teh Sariwangi. Meskipun keduanya memiliki perbedaan produk yang cukup kontras, namun secara niche bisnis kedua produk ini memiliki pangsa pasar yang sama. Teh Sariwangi bisa jadi alternatif lain bagi pelanggan yang tidak menyukai kopi. Biasanya pesaing tidak langsung ini akan muncul dari perubahan tren pasar yang bisa mempengaruhi cara konsumen dalam memenuhi kebutuhan dengan mencari produk pengganti.
Sumber: iStock
2. Kumpulkan Data Pesaing dari Berbagai Sumber
Mengumpulkan data kompetitor dari berbagai sumber akan membantu kita memberikan gambaran secara komprehensif terkait keadaan pesaing. Proses pengumpulan data ini bisa diambil dari situs web resmi kompetitor, media sosial, hingga survei pelanggan. Banyak data-data yang bisa kita kumpulkan dari ketiga cara tadi, seperti harga jual, visi misi perusahaan, brand DNA, hingga pertumbuhan bisnis lewat laporan keuangan. Meski begitu, pastikan juga ya jika Sahabat Wirausaha tetap mematuhi kode etik dan privasi pesaing dalam proses pengumpulan datanya.
Baca Juga: 6 Strategi UMKM dalam Melakukan Identifikasi Pesaing
3. Analisis Situs Web dan Online Presence Kompetitor
Setelah mengumpulkan data-data dari berbagai sumber, Sahabat Wirausaha perlu menganalisa kondisi dan pergerakan dari pesaing. Usaha yang mengedepankan integritas umumnya memiliki website resmi maupun sosial media. Sahabat Wirausaha juga bisa memperhatikan jenis desain web, tata letak, fitur, hingga warna yang dipilih oleh pesaing. Warna-warna yang digunakan biasanya dengan target market yang dipilih.
Misalnya, jika target market yang dipilih adalah anak muda dengan rentang usia 18 tahun - 30 tahun, Sahabat Wirausaha bisa menggunakan warna-warna cerah atau pastel dalam membuat konten. Bahasa yang digunakan pun biasanya akan lebih santai dan tidak kaku. Penggunaan sosial media maupun website akan lebih menarik dan efektif jika disesuaikan dengan persona dari target market.
4. Pelajari Strategi Pemasaran dan Harga Kompetitor
Cara Riset Kompetitor selanjutnya yaitu pelajari juga strategi pemasaran yang dilakukan oleh kompetitor. Misalnya, untuk menarik perhatian pelanggan, kompetitor memberikan harga diskon, paket bundling, hingga membuka paket membership. Hal tersebut akan memberikan gambaran kepada kita bagaimana mereka bersaing terkait harga.
Pahami juga bahasa yang digunakan oleh kompetitor dalam menyampaikan kampanye iklannya. Pelajari juga kira-kira iklan mana yang banyak menarik perhatian pelanggan, apakah kampanye di media online, media cetak dan sebagainya. Dengan demikian, kita akan mampu menyesuaikan strategi dengan lebih efektif dan efisien.
5. Pahami Rantai Pasok dan Alur Distribusi Kompetitor
Dalam memahami model bisnis kompetitor, kita perlu menganalisa lebih dalam terkait supply chain management mereka. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan mencari tahu produk atau layanan apa saja yang bisa mendatangkan pendapatan kompetitor.
Kemudian, pahami apakah mereka fokus menyasar pelanggan tertentu yang memiliki kebutuhan khusus. Selanjutnya, pelajari juga bagaimana alur distribusi kepada pelanggannya, apakah melalui mitra atau menggunakan platform online atau offline tertentu.
Misalnya, Ladang Lima memiliki produk tepung berbahan dasar singkong yang bebas gluten. Ladang lima sendiri menyasar target market yang memiliki concern lebih terhadap kesehatan. Dalam memasarkan produknya, Ladang Lima perlu juga mengedukasi produknya secara rutin kepada konsumen. Untuk itu, Ladang Lima banyak berfokus untuk berjualan melalui mitra seperti reseller dan distributor dibanding dengan langsung ke end user. Cara tersebut dirasa lebih efektif untuk bisa memasarkan produk sekaligus mengedukasi keunggulan produknya kepada konsumen.
Sumber: Pixabay
Baca Juga: Pentingnya Memahami Perilaku Konsumen, Kunci Sukses Pemasaran dan Tingkatkan Keuntungan
6. Pantau Ulasan Pelanggan
Cara riset kompetitor juga bisa dilakukan dengan melihat ulasan pelanggannya. Hal ini bertujuan untuk melihat sudut pandang dari sisi pelanggan, bagaimana kinerja dari pesaing. Ulasan pelanggan ini bisa ditemukan di berbagai platform media sosial yang digunakan oleh kompetitor, seperti Instagram, Facebook, TikTok, Twitter, bahkan Google Review. Selain di media sosial, review pelanggan juga bisa ditemukan di berbagai platform marketplace. Dari sana, kita bisa melihat bagaimana pesaing memahami keinginan pelanggan dan menanggapi kritikan.
Ulasan pelanggan tersebut akan memberikan gambaran bagaimana produk dan layanan kita diterima oleh konsumen. Selain itu, hal tersebut akan sangat membantu pelaku usaha untuk bisa meningkatkan performa usahanya.
Dalam contoh di atas, beberapa pelanggan mengulas terkait rasa dari produk dimsum yang dijual. Respon yang diberikan pun positif. Namun, ada juga pelanggan yang memberikan masukkan jika rasa tepungnya masih terasa. Bisa jadi dimsum tersebut tidak sengaja lolos quality control karena terburu-buru. Oleh karena itu, pemilik usaha perlu melakukan monitoring secara berkala terkait hal ini.
7. Pandangan Masa Depan dan Adaptasi yang Dilakukan Kompetitor
Amati apakah kompetitor memiliki model bisnis yang berkelanjutan yang memungkinkan bisa bertumbuh di masa mendatang. Cara apa yang dilakukan untuk menggarap potensi pasar selanjutnya. Apakah fokus memperluas pangsa pasar atau diversifikasi produk untuk meningkatkan penjualan? Sahabat Wirausaha bisa memantau pergerakan kompetitor untuk menemukan cara baru dalam beradaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis.
Misalnya, Sahabat Wirausaha memiliki usaha di bidang fashion, yaitu pakaian wanita muslimah. Di dunia fashion, tren berubah dengan sangat cepat Jika kita tidak cepat mengikuti perubahan, maka akan tertinggal. Oleh karenanya, kita diperlukan juga untuk melihat cara pesaing dalam melihat perubahan tren pasar. Kira-kira produk apa saja yang akan mereka keluarkan dalam waktu ke depan. Tidak ada salahnya, kita bisa meniru dan memodifikasi produk yang sama yang sekiranya memang sedang diminati.
Melakukan riset kompetitor merupakan langkah penting dalam mengembangkan cara bisnis yang efektif. Dengan memahami kompetitor lebih dalam, akan memberikan wawasan kepada kita bagaimana cara mereka merancang cara bisnis di masa mendatang. Selain itu, kita juga bisa mengidentifikasi peluang apa saja yang bisa dimanfaatkan dan menghindari risiko kerugian. Nah, jadi apakah Sahabat Wirausaha siap untuk berkembang?
Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
References:
- https://ukmindonesia.id/baca-deskripsi-posts/tips-menentukan-keunggulan-kompetitif-suatu-produk-melalui-metode-validasi
- enablr.id/blog/langkah-langkah-menyusun-riset-kompetitor-yang-benar/
- finance.detik.com/
- majoo.id/blog/detail/pentingnya-fungsi-riset-kompetitor-sebagai-inovasi-bisnis
- store.sirclo.com/blog/manfaat-riset-kompetitor/
- otoklix.com/blog/contoh-analisis-kompetitor/
- kasirpintar.co.id/solusi/detail/ketahui-manfaat-dan-cara-riset-kompetitor