Businessman drawing manuscript project presentation

Jika diperhatikan, saat berjalan ke daerah sekeliling rumah, kita kerap menyaksikan perubahan yang terjadi. Salah satunya, silih bergantinya pelaku usaha yang berjualan di sekitar kita. Misalnya saja, ada sebuah toko kelontong yang membuka usahanya saat ini dan menggantikan toko sebelumnya yang menjual bunga. Hal tersebut merupakan gambaran dinamika bisnis yang terjadi.

Kita perlu sadari untuk bertahan di pasar, maka perlunya sebuah usaha untuk memiliki sebuah keunggulan kompetitif dibandingkan dengan para kompetitornya.


Apa itu Keunggulan Kompetitif?

Keunggulan kompetitif merupakan sebuah nilai yang membuat usaha menjadi lebih baik dibandingkan pesaingnya. Dengan adanya keunggulan kompetitif ini, pelaku usaha akan memiliki nilai jual lebih sehingga para pelanggan terus berdatangan kepadanya. Berbagai hal dapat menjadi keunggulan kompetitif diantaranya akses ke sumber daya yang kompetitor lain tidak bisa akses, tenaga kerja yang ahli, lokasi yang strategis, punya teknologi yang mumpuni, bisa memproduksi dengan biaya yang rendah, dan memiliki merek dagang yang mudah dikenali.

Keunggulan kompetitif ini dapat dibentuk. Sebelum membentuknya, penting untuk Sahabat Wirausaha mengerti mengenai beberapa hal. Pertama, manfaat dari produk. Sahabat Wirausaha harus paham betul mengenai manfaat apa yang diberikan oleh produk yang ditawarkan. Manfaat ini merupakan sebuah nilai tambah yang akan diberikan oleh produk tersebut jika pelanggan membeli produk tersebut. Kedua, target pasar. Pelaku usaha perlu memiliki target pasar yang jelas yang akan membeli produknya. Terakhir, pesaing atau kompetitor. Sahabat Wirausaha sebagai pelaku usaha penting untuk menyadari bagaimana kondisi persaingan terhadap produk yang sama. Untuk membentuk sebuah keunggulan kompetitif, pelaku usaha harus bisa menjelaskan secara detail manfaat yang akan diberikan kepada target pasarnya yang tidak bisa dilakukan oleh pesaingnya.

Salah satu teori strategi keunggulan kompetitif yang paling sering dijumpai adalah strategi yang dikenalkan oleh Porter. Porter membagi pelaku usaha dengan memperhatikan dua aspek yaitu jangkauan pasar dan dua dasar keunggulan kompetitif. Jangkauan pasar terdiri atas target yang sempit dan target yang luas sedangkan keunggulan kompetitif dibagi menjadi dua yaitu biaya yang murah dan diferensiasi. Dengan menggabungkan dua aspek begitu, terciptalah tiga strategi utama dalam keunggulan kompetitif yaitu cost leadership atau pemimpin biaya, diferensiasi, dan strategi fokus. Jika digambarkan akan menghasilkan diagram sebagai berikut.

https://cdn.ttgtmedia.com/rms/onlineImages/cio-competitive_advantage.png


Jenis-Jenis Keunggulan Kompetitif

1. Cost Leadership

Dalam strategi ini, pelaku usaha biasanya menjadi sebuah usaha yang dapat memproduksi produk dengan sangat rendah biayanya dalam industri tersebut. Sumber dari keunggulan biaya tersebut berasal dari berbagai faktor. Bisa jadi karena pelaku usaha tersebut telah mencapai skala ekonomi, teknologi yang mumpuni, akses bahan baku yang murah, dan lain-lain. Dengan keunggulan ini, pelaku usaha akan menjadi pemimpin dalam menentukan harga jual.

2. Diferensiasi

Strategi kedua ini merupakan strategi yang dilakukan oleh pelaku usaha dengan cara menjadi unik di pasar. Biasanya para pelaku usaha ini akan memiliki produk yang berbeda dengan yang biasanya ditawarkan oleh pasar. Namun, bukan berarti pelaku usaha ini memberikan produk yang aneh atau tidak lazim. Justru pelaku usaha ini berinovasi menciptakan produk yang menarik hati para pelanggan.

3. Strategi Fokus

Jika strategi sebelumnya mengejar pasar yang sangat luas jangkauannya. Pada strategi ini cukup unik karena pelaku usahanya biasanya hanya memiliki target pasar yang unik dan cukup sempit atau hanya berfokus pada segelintir orang saja. Dengan mengandalkan target yang sempit mereka biasanya akan fokus untuk melayani para pelanggannya tersebut yang jumlahnya sedikit itu.


Cara Validasi Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif dapat divalidasi dengan melakukan analisis kompetitif. Analisis ini dapat dilakukan dengan empat langkah yaitu mendesain dan membuat riset, mengumpulkan informasi kompetitif, menganalisis informasi kompetitif, dan menentukan posisi kompetitif.

1. Mendesain dan membuat riset

https://www.resellerdropship.com/media/uploads/blog/35/image/banner-2.jpg

Sebelum memulai membuat riset, coba tanyakan beberapa hal ini kepada diri masing-masing Sahabat Wirausaha.

  1. Siapa sajakah tiga pesaing utama?
  2. Dalam hal apa bisnis saya dapat bertahan dalam menjalani persaingan?
  3. Apa saja produk yang ditawarkan mereka?
  4. Apakah para pesaing menghasilkan untung?
  5. Bagimana pelanggan membedakan usaha saya dengan pesaing?

Dengan menjawab hal-hal itu, Sahabat Wirausaha dapat melihat sendiri bagaimana posisi usaha di dalam persaingan. Setelah itu, mulailah membuat pertanyaan yang akan ditanyakan kepada pelanggan mengenai usaha Sahabat Wirausaha dan bagaimana pendapat para pelanggan mengenai kompetitor.

2. Mengumpulkan informasi kompetitif

Informasi dapat didapatkan melalui banyak hal. Bisa bersumber dari data primer maupun data sekunder. Untuk data primer dapat dilihat seperti kuesioner yang telah diisi oleh para responden atau juga hasil wawancara yang telah dilakukan. Sedangkan data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lainnya seperti buku. Salah satu media yang dapat membantu mencari informasi adalah iklan dan brosur. Dengan memperhatikan iklan dan brosur milik kompetitor, pelaku usaha dapat melihat bagaimana pesaing menjajakan produknya. Selain itu juga dapat informasi berapa harga yang mereka tawarkan, apa saja manfaat yang ditawarkannya, dan sebagainya. Bisa juga melakukan observasi langsung. Observasi langsung adalah dengan langsung mendatangi pesaing. Namun, perlu diketahui perlu moral dan etika yang baik ketika datang ke toko pesaing. Jagalah sikap dengan baik dan tidak menjelekkan pesaing. Jadikan pesaing sebagai bahan pembelajaran.

3. Menganalisis informasi kompetitif

https://samahitawirotama.com/wp-content/uploads/2020/07/1.-CARA-ANALISIS-MASALAH-YANG-TEPAT.jpeg


Setelah semua data berhasil didapatkan dan cukup, sudah waktunya untuk menganalisis apa yang telah didapatkan. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan setelah mendapatkan data.

1. Evaluasi produk

Buat daftar produk yang dimiliki dan tidak dimiliki oleh kompetitor maupun usaha Sahabat Wirausaha sendiri. Dengan begitu, dapat diketahui produk apa saja yang belum ditawarkan kepada pelanggan. Selain itu, apakah produk tersebut unik atau umum yang dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif.

2. Evaluasi harga

Bandingkan harga dengan kompetitor dan formulasikan harga yang terbaik. Harga terbaik bukan harga yang terendah namun harga yang sepadan dengan kualitas produk. Jika tidak bisa memberikan harga yang murah maka berikan produk yang unik sehingga pelanggan mau membelinya.

3. Identifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing

Untuk menciptakan strategi kompetitif yang efektif, maka harus dibuat penilaian bagaimana kekuatan dan kelemahan dari para pesaing, kemudian tanya diri masing-masing apakah masing-masing pesaing lebih baik atau lebih buruk dari usaha Sahabat Wirausaha.

4. Menentukan posisi kompetitif

Dengan melakukan analisis di atas, sekarang dapat diketahui posisi kompetitif Sahabat Wirausaha. Apakah Sahabat Wirausaha merupakan pemimpin pasar, hanya pengikut, atau pemain baru yang baru terjun. Dengan teridentifikasinya posisi tersebut, Sahabat Wirausaha dapat menerapkan strategi kompetitif yang sebelumnya telah disebutkan yaitu apakah Sahabat Wirausaha dapat memproduksi barang dengan murah atau memberikan produk-produk yang unik atau fokus melayani segelintir target pasar saja.

Akhirnya, Sahabat Wirausaha dapat menyadari dan memvalidasi bagaimana keunggulan kompetitif usaha Sahabat Wirausaha. Dengan keunggulan kompetitif ini Sahabat Wirausaha akan bisa bertahan lama di pasar dengan menawarkan produk-produk mumpuni dan terus berinovasi.

Ingat yah Sahabat Wirausaha, kita harus selalu menciptakan keunggulan kompetitif usaha kita. Persaingan bisnis di Indonesia sangatlah ketat, Bayangkan 99.99% usaha di Indonesia adalah UMKM. Jadi satu-satunya cara untuk bisnis kita bisa berhasil adalah selalu memiliki nilai keunggulan daripada kompetitor kita. Semangat yah teman-teman!

Referensi:

  1. https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/strategy/competitive-advantage/
  2. https://edwardlowe.org/how-to-conduct-and-prepare-...