Apakah Sahabat Wirausaha berencana untuk berinvestasi saham? Dalam perdagangan saham, banyak sekali istilah baru yang akan ditemukan. Bagi seorang pemula, mungkin istilah-istilah tersebut akan terdengar asing di telinga.
Namun, tidak ada salahnya untuk mengetahui terlebih dahulu istilah-istilah tersebut, seperti istilah dalam batasan transaksi saham. Di pasar modal, akan ditemukan istilah Auto Rejection Atas (ARA) dan Auto Rejection Bawah (ARB). Pada artikel kali ini akan lebih fokus membahas mengenai Auto Rejection Atas.
Baca Juga: Ragam Skema Jual Beli Saham Perusahaan yang UKM Perlu Tahu
Pengertian Auto Rejection
Auto rejection merupakan mekanisme pembatasan saham pada Bursa Saham Indonesia (BEI) ketika harga saham mencapai batas tertentu dalam satu hari perdagangan. Auto rejection dilakukan untuk mengontrol perdagangan saham dalam kondisi wajar.
Pengertian Auto Rejection Atas
Auto Rejection Atas (ARA) adalah keadaan dimana harga saham naik secara signifikan sampai menyentuh batas maksimal yang ditetapkan oleh bursa dalam satu hari perdagangan. Maka dengan otomatis, saham tersebut akan mengalami auto rejection.
Ketentuan Auto Rejection Atas
Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor Kep-00023/BEI/03-2020, Batasan ARA yang berlaku saat ini adalah sebagai berikut:
Ciri Auto Rejection Atas
Cara untuk melihat apakah suatu saham mengalami ARA atau tidak adalah dengan dua cara. Pertama, bisa dilihat dari keadaan bursa dimana tidak ada lagi antrian jual (offering). Kedua, bisa dengan cara melakukan perhitungan ARA.
Baca Juga: Auto Rejection Bawah
Contoh, sebuah saham X ditutup pada harga Rp3.000, maka ARA pada harga saham tersebut adalah sebesar 25%, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
Rp2.000 + (Rp2.000 x 25%) = Rp2.500
Dari perhitungan di atas, maka ARA untuk saham X adalah sebesar Rp3.750.
Manfaat Auto Rejection Atas
Pada pembatasan pergerakan saham, terdapat beberapa manfaat seperti:
- Mengontrol pergerakan saham supaya tidak terlalu ekstrem
- Menjaga kenaikan harga saham supaya tidak terlalu tinggi
- Menjamin para trader untuk bisa membeli saham dengan harga yang relatif normal
Demikianlah, penjelasan mengenai pembatasan saham yang terjadi di pasar modal. Nah, apakah Sahabat Wirausaha tertarik untuk memulai berinvestasi saham? Maka, tidak ada salahnya untuk mencari lebih banyak lagi istilah lainnya dalam dunia saham.
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.