Pernah nggak sih kamu dengar istilah Nilai Aktiva Bersih saat lagi ngobrolin soal reksadana, laporan keuangan, atau bahkan saat baca prospektus investasi properti kolektif? Buat sebagian orang, istilah ini terdengar teknis dan bikin kepala mumet. Padahal, jika kita mau gali sedikit saja, apa itu nilai aktiva bersih, ini bisa jadi kunci penting buat tahu seberapa sehat dan menguntungkannya sebuah investasi atau portofolio bisnis.

Nah, apa itu Nilai Aktiva Bersih? Apa saja manfaatnya untuk bisnis dan bagaimana cara menghitungnya? Temukan jawabannya pada artikel di bawah ini. 

Apa Itu Nilai Aktiva Bersih?

Nilai Aktiva Bersih (NAB), atau dalam bahasa Inggris disebut Net Asset Value (NAV), adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui nilai bersih suatu entitas setelah seluruh kewajiban atau liabilitasnya dikurangkan dari total aset. Secara sederhana, ini adalah nilai bersih kekayaan usaha kamu setelah dikurangi semua utangnya. 

Coba bayangkan kamu punya sebuah toko kelontong. Di dalamnya ada stok barang, etalase, kulkas minuman, uang tunai di laci kasir, dan saldo rekening bank. Semua itu adalah aset kamu. Tapi di sisi lain, kamu juga punya hutang ke supplier, cicilan etalase, dan tagihan listrik bulan ini. Nah, kalau semua nilai aset dikurangi dengan total kewajiban, itulah yang disebut dengan Nilai Aktiva Bersih. 

Dalam dunia keuangan dan investasi, konsep ini bukan cuma penting — tapi bisa jadi penentu seseorang bakal lanjut investasi, atau mundur teratur. Sementara dalam konteks reksadana, NAB sering digunakan untuk mengetahui seberapa besar nilai setiap unit penyertaan dari dana yang dikelola. 

Menurut definisi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), NAB adalah selisih antara total aset dan total kewajiban suatu reksadana pada satu waktu tertentu, yang hasilnya kemudian dibagi dengan jumlah unit penyertaan yang beredar.

Konsep ini sebenarnya tidak hanya terbatas pada reksadana. Banyak jenis entitas bisnis, dari koperasi hingga perusahaan terbuka, menggunakan konsep NAB sebagai dasar evaluasi keuangan. Bahkan organisasi nirlaba pun memakai formula serupa untuk memastikan keberlanjutan finansial mereka.

Misalnya, dalam buku "Investment Analysis and Portfolio Management" oleh Frank K. Reilly dan Keith C. Brown, disebutkan bahwa NAV merupakan metode standar dalam menilai dana kolektif seperti mutual fund (reksadana) karena memberikan gambaran yang akurat tentang nilai pasar bersih dari aset yang dimiliki oleh investor. Oleh karena itu, setiap investor bisa dengan mudah melihat apakah dana yang mereka investasikan bertumbuh atau justru menyusut.

Dari Mana NAB Dihitung?

Dalam praktiknya, menghitung apa itu nilai aktiva bersih memerlukan dua data utama: total aset dan total kewajiban. Aset bisa mencakup berbagai hal—dari saham, obligasi, kas, hingga piutang. Sedangkan kewajiban mencakup seluruh utang dan beban yang belum dibayar, seperti biaya pengelolaan, pajak, atau kewajiban operasional lain.

Misalnya, suatu reksadana memiliki total aset senilai Rp100 miliar dan total kewajiban sebesar Rp10 miliar. Maka, NAB-nya adalah Rp90 miliar. Jika jumlah unit penyertaan yang beredar adalah 9 juta unit, maka NAB per unit-nya adalah Rp10.000. Nilai ini akan berubah dari waktu ke waktu tergantung dari pergerakan aset yang dimiliki, pemasukan dividen, serta perubahan beban biaya.

Apa itu Nilai Aktiva Bersih juga erat kaitannya dengan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaporan keuangan. NAB ini dihitung dan diumumkan setiap hari kerja oleh manajer investasi dan dipublikasikan secara terbuka melalui media keuangan atau situs resmi. Artinya, setiap hari kamu bisa lihat apakah investasi kamu bertumbuh atau perlu evaluasi ulang.

Mengapa NAB Penting Bagi Investor?

Buat kamu yang terjun ke dunia investasi, mengetahui dan memahami apa itu Nilai Aktiva Bersih bisa jadi seperti punya peta kompas. NAB membantu kamu mengetahui nilai wajar dari investasi yang kamu miliki. Ada beberapa alasan kenapa NAB penting:

  1. Mengukur Pertumbuhan Investasi
    NAB adalah indikator langsung dari pertumbuhan atau penurunan nilai investasi. Misalnya kamu beli reksadana dengan harga Rp1.000 per unit. Setelah setahun, NAB-nya naik jadi Rp1.150. Artinya kamu untung 15%. Tapi jika NAB turun jadi Rp950, kamu justru rugi. Dengan memantau NAB secara rutin, kamu bisa tahu apakah dana kamu berkembang atau tidak.
  2. Menilai Kinerja Manajer Investasi
    NAB yang konsisten naik dari waktu ke waktu menunjukkan bahwa manajer investasi berhasil mengelola portofolio dengan baik. Mereka mampu memilih aset yang memberikan return optimal dan mengelola risiko dengan hati-hati. Sebaliknya, NAB yang stagnan atau turun bisa jadi sinyal bahwa manajer kurang cermat atau strategi investasinya perlu dievaluasi.
  3. Membandingkan Produk Investasi
    NAB juga berguna untuk membandingkan performa antar produk reksadana. Meski tidak bisa dibandingkan secara langsung tanpa melihat return historis, tren kenaikan NAB bisa membantu kamu memilih mana reksadana yang layak dilirik lebih lanjut.
  4. Membantu Perencanaan Keuangan
    Jika rutin mengecek dan mengetahui NAB dari investasi yang kamu punya, kamu bisa menyusun rencana keuangan jangka pendek maupun panjang. Misalnya, kamu menargetkan dana pendidikan anak 5 tahun lagi. Dengan memantau NAB, kamu tahu kapan harus tambah investasi atau justru mengurangi risiko.

Bagaimana Penerapannya di Dunia Bisnis?

Dalam bisnis skala besar maupun kecil, konsep apa itu Nilai Aktiva Bersih tetap relevan. Misalnya, kamu punya usaha laundry kiloan. Di akhir bulan, kamu hitung semua asetmu: mesin cuci, setrika uap, stok deterjen, dan saldo rekening, totalnya Rp100 juta. Di sisi lain, kamu masih punya utang ke supplier dan listrik senilai Rp20 juta. Maka, nilai bersih kekayaan usaha kamu adalah Rp80 juta. Ini yang disebut NAB dalam konteks bisnis kamu.

Dengan mengetahui NAB, kamu bisa tahu seberapa kuat pondasi keuangan bisnismu. Apakah bisnismu benar-benar punya nilai yang bisa diwariskan, dijual, atau dikembangkan, atau justru berat di utang dan rentan bangkrut. Dalam akuntansi, NAB juga disebut sebagai ekuitas atau modal bersih, dan sering dipakai oleh bank atau investor saat menilai kelayakan sebuah usaha untuk diberi pinjaman atau tambahan modal.

Nah, sekarang kamu tahu bahwa apa itu Nilai Aktiva Bersih bukan sekadar istilah rumit di dunia keuangan. NAB adalah cara jujur untuk mengetahui seberapa bernilai suatu entitas bisnis atau portofolio investasi setelah semua utangnya diperhitungkan. Baik kamu seorang investor pemula, pemilik UMKM, atau pengelola keuangan pribadi, memahami NAB bisa membantu kamu membuat keputusan finansial yang lebih bijak.

Dengan memahami NAB, kamu nggak akan mudah terjebak janji manis return tinggi, karena kamu tahu persis apa yang jadi dasar nilainya. Di saat banyak orang mengejar untung cepat, kamu justru jadi investor atau pebisnis yang paham fundamental. Yuk jadi pelaku usaha yang paham bukan cuma jualan, tapi juga nilai di balik angka. 

Referensi : 

  • Frank K. Reilly & Keith C. Brown, "Investment Analysis and Portfolio Management"
  • Otoritas Jasa Keuangan (OJK) – Panduan Reksadana
  • Investopedia.com – Net Asset Value (NAV) Definition
  • Bursa Efek Indonesia – Edukasi Reksadana