Istilah amortisasi erat kaitannya dengan akuntansi. Dengan memahami amortisasi, Sahabat Wirausaha bisa memprediksi kondisi serta laporan keuangan bisnis yang dimiliki. Tidak hanya itu, amortisasi juga bisa membantu perusahaan dan investor untuk lebih memahami kondisi utang dan tabungan yang dimiliki saat ini. Sebelum membahas lebih dalam, yuk kita pahami terlebih dahulu apa sih amortisasi itu sebetulnya?
Gambar 1. Amortisasi
Baca Juga: Tips Membaca Laporan Laba Rugi Bagi
UMKM
Mengenal Apa itu Amortisasi
Dilansir dari Investopedia, amortisasi adalah teknik akuntansi yang digunakan secara berkala untuk menurunkan book value pinjaman atau aset tidak berwujud selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, amortisasi dapat dikatakan sebagai proses penurunan ataupun pengurangan aktiva tidak berwujud, untuk setiap periode akuntansi yang sudah dilewati oleh perusahaan. Sebagai contoh, penggunaan teknik amortisasi ini dapat dilakukan pada proses pembayaran tagihan bulanan terhadap kredit kendaraan, pinjaman kartu kredit, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Pembiayaan Ultra Mikro
Metode Amortisasi
Metode yang digunakan amortisasi tertera pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1983 terkait dengan Pajak Penghasilan. Setidaknya ada metode amortisasi, yaitu metode garis lurus dan metode saldo menurun.
1. Metode Garis Lurus
Dilansir dari Corporate Finance Institute, metode garis lurus adalah salah satu teknik utama dalam perhitungan amortisasi, dimana perusahaan mendorong sistem alokasi beban biaya yang totalnya selalu dianggarkan setiap tahun dengan jumlah nilai serupa. Bahkan, metode garis lurus dirasa memiliki nilai biaya yang jumlah penyusutannya selalu stabil setiap periode akuntansi.
Baca Juga: Apa itu Gross Profit Margin Ratio?
2. Metode Saldo Menurun
Dalam metode saldo menurun, sistem alokasi beban biaya yang jumlahnya dianggarkan justru semakin menurun setiap tahun seiring dengan bertambahnya masa manfaat aset tersebut. Kemudian, pada tahun akhir dari masa manfaat tersebut akan dilakukan penurunan secara sekaligus atas nilai dari sisa buku yang ada.
Selain itu, pada metode saldo menurun, tahun perolehan biaya penyusutan akan menjadi jauh lebih besar dan di tahun berikutnya biaya justru mengecil. Sebagai gambaran yang membedakan metode garis lurus dan saldo menurun, Sahabat Wirausaha lihat dalam contoh berikut ini.
Baca Juga: Gender Lens Investing
Gambar 2. Metode Garis Lurus dan Saldo Menurun dalam Amortisasi
Sahabat Wirausaha, itulah penjelasan singkat terkait amortisasi. Melalui amortisasi, Sahabat Wirausaha dapat memprediksi kondisi laporan keuangan hingga menginformasikan perusahaan terkait utang yang dimiliki. Semoga dapat menambah wawasan, selamat bertumbuh!
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.
Referensi:
- corporatefinanceinstitute.com. Definition, Amortization of Loan and Assets.
- investopedia.com. Amortization Definition.