Bisnis Untuk Lulusan Fashion Tata Busana – Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tercatat kontribusi industri fashion di Indonesia mencapai 17,6 persen dari nilai tambah ekonomi, yaitu sebesar Rp 225 triliun. Jika melihat pertumbuhan tersebut, tak heran jika industri fashion mampu melahirkan tren-tren yang digandrungi pencintanya.

Semakin banyak tren fashion yang muncul, semakin banyak pula peluang bisnis fashion yang terbuka. Kesempatan ini menarik untuk dicoba, terutama jika kita sudah memiliki pengetahuan dasar tentang dunia tata busana, mulai dari pembuatan, perencanaan, pemasaran, hingga presentasi produk dan penjualan. Nah, apa saja ide bisnis lulusan tata busana yang layak dicoba? Berikut 7 rekomendasinya :

1. Bisnis Konveksi

Ide bisnis untuk lulusan tata busana yang pertama adalah konveksi. Bisnis ini beroperasi dengan memproduksi pakaian dalam jumlah besar. Biasanya, produksi pakaian dari konveksi disesuaikan dengan pesanan. Beberapa produk konveksi yang paling sering diproduksi adalah seragam, meliputi kemeja, kaos, dan jaket.

Jika Sahabat Wirausaha ingin memulai bisnis konveksi, tentukan dulu model bisnisnya. Apakah konveksi melayani business to business (B2B) atau business to customer (B2C). Selanjutnya, lakukan riset pasar untuk menentukan produk yang akan dibuat. Lalu, carilah supplier yang menyediakan bahan dengan kualitas baik dengan harga bersaing. Pilih bahan yang sesuai dengan produk yang akan dibuat, misalnya linen untuk kemeja atau katun untuk kaos.

Untuk skala kecil menengah, bisnis konveksi membutuhkan modal sekitar Rp20 juta hingga Rp30 juta. Biaya ini digunakan untuk membeli mesin jahit dan obras, overdeck, mesin potong, dan peralatan menjahit. Kebutuhan dana bisa disesuaikan kembali tergantung bagaimana Sahabat Wirausaha mengalokasikan modal yang dimiliki.

Baca Juga: Tips Kembangkan Bisnis Konveksi di Era Digital, Pilihan Ide Usaha yang Menjanjikan!

2. Clothing Line

Ide bisnis lulusan tata busana yang kedua adalah menjual clothing line. Sahabat Wirausaha bebas mengkreasikan model dan bahan untuk menghasilkan pakaian yang sesuai dengan keinginan. Untuk memulai bisnis ini, kita harus melakukan riset pasar. Saat ini, sudah banyak clothing line yang bermunculan dengan keunikannya masing-masing. Untuk itu, Sahabat Wirausaha juga harus menjual produk yang berbeda dan menarik bagi konsumen.

Selain itu, utamakan kualitas produk untuk memuaskan pelanggan. Desainlah pakaian yang sesuai dengan niche dan target pasar yang telah ditentukan.  Perkiraan modal bahan bakunya adalah Rp 8,7 juta untuk sekitar 120 piece pakaian, biaya jahit Rp 9.000 per piece, Rp 500.000 untuk packaging, Rp 2 juta untuk pemasaran,  dan lainnya. Artinya, dibutuhkan modal sekitar Rp 21 juta hingga Rp 23 juta.

3. Jasa Jahit

Ide bisnis lulusan tata busana selanjutnya adalah membuka jasa jahit. Sahabat Wirausaha yang lulusan tata busana pasti paham betul setiap jahitan dan sisi pakaian ketika harus dibuat atau diperbaiki. 

Jika ingin memulai usaha jasa jahit, buatlah perencanaan yang matang, termasuk lokasi toko, biaya operasional, dan harga jasa yang akan dikenakan kepada konsumen. Modal yang dibutuhkan untuk memulai jasa jahit bisa bervariasi. Namun, yang terpenting adalah membeli peralatan yang bisa digunakan untuk jangka panjang, seperti mesin jahit, mesin obras, benang, bahan, dan lainnya yang diperkirakan mencapai Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta. 

Sebagai permulaan, Sahabat Wirausaha dapat memulai bisnis jasa jahit dari skala kecil, seperti di sekitaran perumahan. Bukalah layanan jasa jahit untuk baju pernikahan, seragam keluarga, dan pakain untuk momen-momen khusus, seperti Lebaran atau pernikahan. Kita bisa menyewa ruko yang berada di lokasi strategis, misalnya dekat pasar atau di pinggir jalan yang ramai dilewati orang.

4. Jasa Remake Custom Pakaian 

Selain membuat pakaian baru, Sahabat Wirausaha dapat juga membuka jasa remake baju. Cara ini juga dikenal dengan refashion, yaitu mengubah, menggabungkan, atau mengkombinasikan pakaian agar terlihat berbeda. 

Misalnya, dengan memberikan bordir, menambahkan renda, atau dengan menggabungkan dengan bahan yang berbeda. Usai perombakan dilakukan, tampilan pakaian akan jauh berbeda dengan yang aslinya. Jasa remake pakaian ini juga bisa menyasar ke peminat costume play (cosplay). Pelanggannya berasal dari cosplayer-pemakai kostum-yang ingin mengikuti event atau lomba cukup sering diadakan. 

Untuk memulai ide bisnis lulusan tata busana ini, Sahabat Wirausaha memerlukan modal untuk membeli peralatan jahit, sekitar Rp 1,5 hingga Rp 2 juta. Anggarkan sekitar Rp 20 ribu per meter untuk membeli bahan sesuai dengan kebutuhan. Siapkan juga dana untuk membeli pernak-pernik untuk menghias pakaian, seperti pita, renda, dan kancing, sebesar Rp 200 ribu.

Baca Juga: Berawal dari Jahit Pakaian, Intip Kisah Nisa Khoirina Merintis Brand Puthic.id Sejak Masih Jadi Mahasiswa

5. Bisnis Distro

Ide bisnis untuk lulusan tata busana lainnya adalah distro. Bisnis ini cocok untuk dicoba untuk pemula dengan lahan usaha yang menjanjikan dan pasar yang segmented. Distro, alias distribution outlet, menjual pakaian yang sifatnya eksklusif. Sebab, produksinya memang tidak banyak dan target pasarnya cukup kecil, yaitu anak muda.

Untuk memulai usaha ini, Sahabat Wirausaha dapat memproduksi pakaian, seperti kaos, celana, dan aksesori, dengan ciri khas desain distro yang casual dan trendi. Jumlahnya juga tidak perlu terlalu banyak untuk memberikan kesan limited. Soal bahan, pilihlah kaos dengan cotton combed yang nyaman dipakai sehari-hari. 

Memulai usaha distro membutuhkan modal sekitar Rp 10 juta hingga Rp 20 juta. Biaya tersebut digunakan mulai dari renovasi untuk showroom, rak baju, manekin, hanger, dan promosi awal. Manfaatkan juga sosial media dan e-commerce untuk memudahkan pembelian dan distribusi produk.

6. Butik

Memiliki konsep yang sama seperti distro, Sahabat Wirausaha dapat membuka butik yang menjual pakaian. Namun, berbeda dengan toko pakaian massal, butik menjual pengalaman berbelanja yang ekslusif bagi pembelinya. 

Untuk menjual baju di butik, Sahabat Wirausaha dapat menyeleksi beberapa merek dan jenis pakaian. Sebagai lulusan tata busana, Sahabat Wirausaha pasti dengan mudah mengetahui pakaian yang berkualitas baik, mulai dari bahan, model, hingga jahitan.

Membuka bisnis butik memerlukan dana sekitar Rp 20 juta. Biaya ini termasuk untuk dekorasi properti, promosi, dan stok produk. Sedangkan, untuk biaya operasional sekitar Rp 10 juta, termasuk untuk gaji pegawai, perlengkapan packaging, dan listrik serta internet. 

Sahabat Wirausaha juga harus menentukan peka dalam menentukan pakaian yang sesuai dengan tren di kalangan masyarakat. Tujuannya, agar koleksi di butik selalu up to date dan tidak ketinggalan zaman.

Sahabat Wirausaha juga dapat menerapkan tema pakaian untuk butiknya, seperti khusus untuk baju muslim, anak, atau gaya remaja yang chic. Untuk itu, pelajari dulu niche market di lokasi tempat butik nanti akan dibuka.

Baca Juga: Diminati Kawula Muda, Peluang Bisnis Kaos Distro yang Menjanjikan

7. Kursus Jahit

Ide bisnis untuk lulusan tata busana yang terakhir adalah membuka kelas atau kursus menjahit. Sahabat Wirausaha dapat memulainya dengan membuka kursus tata busana kepada siapa saja yang ingin mempelajarinya.

Kita bisa menjadi pengajar langsung atau sebagai pengelola tempat belajarnya. Untuk memulainya, lakukan riset dan tentukan target yang ingin dicapai. Buatlah daftar harga yang tepat untuk setiap tipe pengajaran yang akan diberikan.

Penting juga agar tetap up to date dengan perkembangan dan tren fashion yang sedang terjadi. Tentunya dibutuhkan juga kemampuan mengajar yang baik agar penyaluran ilmu dan pengalaman bisa tersampaikan kepada para anggotanya.

Sebagai pemula, Sahabat Wirausaha dapat membuka kelas jahit di rumah. Modalnya sekitar Rp 8,5 juta, yaitu untuk dua mesin jahit, dua mesin obras, dan alat-alat lainnya. Tidak masalah jika penggunaannya masih bergantian antar-siswa.

Itulah ketujuh ide bisnis lulusan tata busana di industri fashion yang bisa Sahabat Wirausaha pertimbangkan. Tentunya, setiap bisnis memiliki tantangan dan peluangnya masing-masing untuk dapat terus dikembangkan.

Jadi, dalam menjalankan bisnis fashion, tidak hanya yang selalu bersentuhan langsung dengan desain atau bahan pakaian, tetapi juga dari sisi pendidikan. Dengan membuka kelas tata busana, passion Sahabat Wirausaha di bidang fashion dapat tetap tersalurkan untuk hal yang bermanfaat bagi orang banyak.

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di-share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.

Referensi:

  1. https://vokasi.kemdikbud.go.id/read/b/ini-lho-prospek-kerja-lulusan-tata-busana
  2. https://www.businessnewsdaily.com/188-fashion-small-business-startup-ideas.html
  3. https://www.ocbc.id/id/article/2021/06/04/bisnis-konveksi#:~:text=Bisnis%20konveksi%20adalah%20jenis%20usaha,sebab%20permintaan%20pasar%20semakin%20tinggi