Usaha Makanan Sehat – Saat ini, usaha makanan sehat menjadi peluang yang menjanjikan. Permintaan terhadap makanan sehat terus bertambah, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan. Untuk membuka usaha makanan sehat ini bisa dikerjakan oleh siapa pun, termasuk ibu rumah tangga. 

Seperti yang dilakukan oleh Widiati Wulandari, pemilik usaha D’Mamam. Usaha makanan sehat miliknya ini lebih fokus memproduksi makanan sehat beku. Kini, kapasitas produksi yang dimiliki sudah mencapai 45 ton dalam setahun. Seperti apa perjalanan usahanya? Mari kita simak artikel berikut ini!


Perjalanan D’Mamam, Berawal Dari Reseller Makanan Beku

Sumber: D’Mamam

D’Mamam merupakan salah satu usaha makanan sehat lokal yang berasal dari daerah Pamoyanan, Bogor. Target pasarnya adalah ibu rumah tangga muda yang memiliki bayi dan balita. Produk yang dihasilkan pun beragam, mulai dari bubur bayi hingga berbagai pangan olahan beku. D’Mamam sendiri berada di bawah naungan PT Radaza Guna Berindonesia. Selain itu, D’Mamam sudah berhasil mengantongi izin halal dan BPOM. 

Pemilik usaha dari D’Mamam adalah Widiati Wulandari, yang juga merupakan seorang ibu rumah tangga. Perjalanan usahanya dimulai dari menjadi reseller makanan beku milik orang lain. Sejak awal menjadi reseller, Widiati selalu lebih tertarik untuk memasarkan frozen food non-MSG, sebab menurutnya sumber nutrisi yang baik berasal dari makanan yang sehat. Kegiatan ini ia geluti saat masih bekerja di sebuah perusahaan swasta di ibukota.

Baca Juga: 10 Ide Bisnis Frozen Food Paling Laris dan Kreatif, Layak Dicoba!

Ide untuk memulai D’Mamam tak lepas dari pengalaman pribadinya saat anak memasuki usia satu tahun. Kala itu, ia merasa kesulitan mencari makanan sehat yang ramah anak. Sebagai ibu yang masih bekerja, Widiati memilih makanan beku untuk stok makanan anak di rumah karena memiliki masa simpan yang lama dan lebih mudah untuk disajikan. Namun, kebanyakan makanan beku yang beredar di pasaran sudah mengandung bahan pengawet dan bahan kimia lainnya.

Mengikuti nalurinya sebagai seorang ibu, ia mulai mencari berbagai alternatif terkait masalah asupan makanan. Dari sana ia mulai membuat sendiri makanan untuk anaknya. Setiap akhir pekan ia mulai mengolah berbagai resep makanan untuk anak dan membagikan proses pengolahannya di sosial media miliknya. Di luar dugaan, ternyata beberapa temannya mengusulkan untuk menjual makanan olahannya ke orang lain.

Sumber foto: d’mamam

Akhirnya, di tahun 2015, Widiati memulai usaha makanan sehat dengan menjual nugget ayam buatannya sendiri. Ia memasarkan produknya ke orang-orang yang dikenal dari circle pertemanan dan saudara. Kebanyakan dari orang-orang yang pernah membeli produknya melakukan repeat order.

Di awal memulai usahanya, Widiati hanya melakukan produksi dua minggu sekali. Pada saat itu, alasannya memulai usaha adalah untuk mengisi waktu luang. Seiring bertambahnya permintaan, kemudian produksi pun menjadi seminggu tiga kali. Tadinya produksi masih dilakukan sendiri, namun sekarang ia sudah memiliki tim di bagian produksi. Kemudian di tahun 2018 & 2019, D’Mamam mulai mengurus perizinan halal & BPOM usahanya.


Menciptakan Unique Selling Point Dari Kompetitor

Sumber: D’Mamam

D’Mamam hadir untuk menjawab kebutuhan para ibu yang ingin menyajikan makanan cepat saji untuk anak dan tetap memperhatikan kesehatan. Ada dikotomi di pasaran jika nugget pabrikan yang sudah berizin edar lengkap tapi dipandang dipandang kurang sehat oleh para ibu. Di sisi lain, mulai banyak bermunculan nugget homemade yang mengusung konsep sehat (tidak mengandung msg dan bahan pengawet), tapi belum memiliki izin edar.

Alhasil, klaim yang dikeluarkan produsen pun menjadi sepihak dan belum teruji. Bahkan klaim ini pun justru bisa mendatangkan masalah kesehatan baru karena belum teruji dan tidak ada kontrol dalam pengolahannya. Untuk itu, D’Mamam melihat adanya celah yang bisa diisi dan mencoba menjembatani kedua kelompok tersebut. Oleh karenanya, D’Mamam membuat nugget dan pangan olahan beku homemade lainnya yang sudah mengantongi izin edar halal dan BPOM. 

Baca Juga: Vegipuff, Cemilan Anak Gluten Free yang Kembangkan Bisnis Lewat Jaringan Reseller


Proses Produksi dan Pengolahan Pangan dengan Bahan Berkualitas

Proses pengolahan produk D’Mamam dimulai dari pengadaan bahan baku yang seleksinya selalu mengutamakan kualitas. Bahan baku tersebut dibeli dari supplier langganan yang terpercaya. Setelah bahan dibeli, kemudian bahan baku masuk ke gudang penyimpanan khusus bahan baku.

Proses berlanjut pada pengolahan di bagian produksi. Sebelum masuk tahap produksi, D’Mamam memastikan semua bahan baku sudah dicuci dan dalam keadaan bersih. Setelah itu, bahan baku siap masuk ke tahap penggilingan menjadi adonan. Adonan yang sudah digiling dimasukkan ke dalam wadah untuk dikukus.

Setelah dikukus, kemudian dipotong dan dilakukan pemaniran. Produk yang sudah jadi kemudian ditimbang dan dikemas. Untuk memastikan produk lebih tahan lama, D’Mamam juga melakukan proses vakum dan dimasukkan ke lemari pembeku. Saat ini, kapasitas produksi D’Mamam sudah mencapai 45 ton dalam setahun. Produk yang dijual oleh D’Mamam adalah nugget, bakso bento food, sosis, dengan berbagai varian.

Sumber: D’Mamam

Kini, produk D’Mamam sudah ada di 40 kota yang tersebar di seluruh Indonesia. Pemasaran yang dilakukan yaitu secara direct dan indirect. Pemasaran direct dilakukan melalui berbagai platform online, termasuk instagram and website. Sedangkan pemasaran indirect dilakukan melalui agen dan reseller yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.


Bisnis yang Menorehkan Banyak Prestasi 

Sumber: D’Mamam

Selama perjalanan jatuh bangun usaha, D’Mamam berhasil meraih berbagai prestasi, diantaranya sebagai berikut:

  • Finalis Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA 2020)
  • Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI 2020)
  • Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF 2021)
  • Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF 2022)
  • Food Startup Indonesia (FSI 2020)
  • Juara 1 di Indonesia Food Innovation (2022)

Baca Juga: Battenberg Bakery, Cemilan Sehat yang Dikenal Hingga di Jerman


Tips Usaha dari D’Mamam Untuk UMKM

Dalam memulai usaha makanan sehat, D’Mamam mempunyai beberapa tips yang bisa diterapkan sebagai inspirasi bagi Sahabat Wirausaha, yaitu:

1. Fokus Mencari Solusi

Sebagai makhluk sosial, kita hidup berdampingan dengan orang lain. Dalam bersosialisasi biasanya akan ditemukan berbagai kendala dan masalah. Bagi orang yang pandai melihat peluang, masalah tersebut justru mendatangkan peluang baru untuk menciptakan usaha. Oleh karenanya, sebagai seorang wirausaha kita dituntut untuk mampu menciptakan solusi atas masalah tersebut.

2. Tentukan Target Market Yang Tepat

Setelah mendapatkan solusi, kemudian langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi target market yang sesuai. Dengan menentukan target market yang tepat, kita akan mampu membuat positioning dan added value pada produk. Selain itu, dalam membuat berbagai strategi dalam pemasaran pun akan lebih mudah.

3. Mulai Aja Dulu

Langkah selanjutnya adalah dengan memulainya dari hal-hal yang bisa dilakukan. Dalam memulai usaha pasti akan menemukan hambatan dan berbagai kekurangan. Namun, dari berbagai keterbatasan tersebut jangan dijadikan halangan. Usaha akan berkembang dengan sendirinya sesuai dengan proses yang dilalui. Diperlukan tekad yang kuat dan konsistensi dalam menjalaninya.

Itulah sekilas tentang perjalanan D’Mamam. Sampai saat ini, permintaan akan makanan sehat masih terus bertambah. Peluang untuk membuka pangan olahan yang lebih sehat pun masih terbuka lebar. Jika Sahabat Wirausaha tertarik untuk membuka usaha di bidang makanan sehat, jangan lupa untuk mengurus perizinannya ya!

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.