Gambar diambil dari Unsplash.com
Bisnis memiliki Pinjaman Jangka Panjang dengan nilai yang besar namun penghasilannya masih kecil? Mungkin sahabat UKM perlu menghitung rasio ROCE. Kewajiban Jangka Panjang yang besar menandakan tingginya modal yang digunakan selain dari Ekuitas. Jadi, kita perlu memonitor efisiensi bisnis memakai rasio ROCE. Setelah sebelumnya kita membahas tentang ROA dan ROI, mari kita bahas apakah rasio ROCE tersebut disini.
Apa itu ROCE?
ROCE adalah rasio keuangan yang mengukur profitabilitas dan efisiensi dari modal yang digunakan. Dengan kata lain, ROCE mengukur kinerja dalam menghasilkan profit berdasarkan modal. Rasio ini digunakan untuk menganalisa investasi modal kerja.
ROCE berguna dalam membandingkan profitabilitas dalam lini bisnis perusahaan berdasarkan nilai modal yang dipakai. Terdapat dua akun yang dipakai untuk menghitung ROCE: Penghasilan sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) dan Modal yang Digunakan (Capital Employed). Berikut adalah formulanya:
Penghasilan sebelum Bunga dan Pajak menunjukkan seberapa besar perusahaan menghasilkan profit tanpa dimasukkan faktor biaya bunga dan biaya pajak. Ini dihitung berdasarkan Pendapatan (Revenue) dikurangi dengan Harga Pokok Produk (COGS) dan Pengeluaran Operasional (termasuk Depresiasi).
Di sisi lain, Modal yang Digunakan adalah total nilai modal yang perusahaan sudah utilisasi untuk menghasilkan profit. Ini dikalkulasi dari Total Aset dikurangi dengan Kewajiban Lancar.
Baca Juga: Apa itu Accrued Expense?
Contoh Perhitungan ROCE
CV Semesta Nusantara memiliki Penghasilan sebelum Bunga dan Pajak sebesar IDR 20,000,000. Total nilai Aset yang dimiliki adalah IDR 120,000,000 sedangkan nilai Kewajiban Lancarnya adalah IDR 30,000,000. Berapakah nilai ROCE?
Pertama, kita hitung dulu nilai Modal yang Digunakan = Total Aset – Kewajiban Lancar = IDR 80,000,000.
Lalu, kita hitung nilai ROCE = IDR 20,000,000 / IDR 80,000,000 = 25%
Bagaimana menganalisa ROCE dalam bisnis?
ROCE sangat berguna untuk bisnis yang menggunakan modal kerja yang besar nilainya, seperti bisnis manufaktur. Hal ini dikarenakan berbeda dengan rasio ROE yang hanya menganalisa profitabilitas terhadap Ekuitas, ROCE juga mempertimbangkan Kewajiban Jangka Panjang. Ini menyediakan indikasi yang lebih akurat untuk bisnis dengan hutang jangka panjang yang signifikan. Makin tinggi nilai ROCE, maka makin efisien penggunaan modal. Hal penting lainnya adalah ROCE sebaiknya lebih tinggi daripada rasio biaya modal.
Dari membaca artikel ini, ternyata terdapat rasio ROCE untuk mengetahui efisiensi bisnis. Meskipun pada dasarnya fungsinya sama dengan ROA dan ROE, namun rasio ROCE mampu menganalisa efisiensi secara lebih detil dikarenakan menggunakan profit yang belum terkena bunga dan pajak. Lalu, perbandingannya adalah memasukkan Ekuitas dan Kewajiban Jangka Panjang.
Namun, ROCE sendiri tidak cukup untuk menganalisa performa bisnis, sehingga dibutuhkan rasio keuangan lainnya seperti ROE, ROA, dan lainnya. Jangan khawatir dalam menghitung rasio-rasio keuangan ini karena ukmindonesia.id memiliki beberapa mitra yang dapat membantu UKM dalam hal ini seperti jurnal.id, accurate.id, dan lainnya dengan harga spesial untuk para member.
Baca Juga: Apa itu Price Earning Ratio?
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.
Referensi: