Sumber: Freepik
Sahabat Wirausaha, tahukah bahwa setiap perusahaan memiliki kapasitas maksimum untuk berproduksi. Batas maksimum itu ditentukan oleh multi faktor, mulai dari faktor internal seperti mesin dan jumlah tenaga kerja, dan juga faktor eksternal seperti ketersediaan bahan baku, infrastruktur, dan sebagainya.
Kamus bisnis ini akan membahas perihal kapasitas produksi, pengertian dan cara menghitungnya. Seperti apa itu? Mari kita simak selengkapnya dalam artikel berikut.
Definisi
Secara definisi, diambil dari Investopedia.com, kapasitas produksi adalah tingkat output maksimum yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produk atau menyediakan layanan.
Kapasitas dihitung menggunakan satuan waktu. Bisa berdasarkan hari, minggu, bulan atau tahun. Pengukuran dilakukan sedemikian rupa sehingga perusahaan dapat menyesuaikan kapasitas produksi sesuai dengan permintaan dari pasar.
Baca Juga: Mengenal Standar K3 Untuk Produksi
Sebenarnya, konsep produksi maksimum tidak bisa dinyatakan dengan pasti karena setiap perusahaan dapat memproduksi produk secara tidak terbatas, apabila peralatan yang tepat tersedia, dan seluruh variabel lain yang terlibat dalam produksi dianggap maksimum dan konstan. Namun, agar kita lebih mudah memahami, produksi maksimal adalah produksi yang bisa dilakukan dalam satu kesepakatan periode waktu tertentu.
Baca Juga: Potensi UMKM Purbalingga Menembus
Pasar Ekspor
Ada beberapa persyaratan untuk dapat kita pergunakan dalam menghitung kapasitas produksi maksimum, yaitu :
- Persediaan bahan baku yang cukup. Lebih baik lagi apabila bahan baku bisa tersedia kapan saja dan mudah diperoleh apabila muncul permintaan musiman. Misalnya pada akhir tahun akan ada banyak permintaan untuk kado natal, dan mendekati Lebaran, permintaan akan kurma dan baju baru akan meningkat sehingga diperlukan bahan baku kurma ataupun kain untuk memproduksi baju. Dalam hal ini, perusahaan harus dapat menghitung buffer stok bahan baku apabila mendekati periode naiknya permintaan secara musiman.
- Sumber daya manusia atau tenaga kerja. Apabila tersedia dalam satu hari, akan lebih baik. Tentu saja bisa dibagi menjadi periode giliran atau shift. Apabila ada shift tenaga kerja yang bisa menggunakan alat yang sama, maka kapasitas akan meningkat. Misalkan, dalam suatu perusahaan, terdapat 3 shift kerja. Setiap mesin dapat dipegang oleh 1 shift yang menghasilkan kapasitas A. Karena ada 3 shift, maka kapasitas hariannya akan menjad 3A.
- Peralatan atau mesin yang dapat bekerja secara optimal dan efisien terhadap waktu dan biaya. Namun perlu disadari bahwa seiring berjalannya waktu, mesin akan mempunyai masa pakai. Pada awal pembelian, kapasitas pakai dapat maksimal. Namun dengan berjalannya waktu, kapasitas dapat menurun karena usia mesin. Karenanya, perlu adanya perawatan berkala. Dan harus ditetapkan periode pemakaian agar mesin dapat diganti dengan mesin baru untuk mengurangi potensi terjadinya henti produksi karena mesin yang rusak.
- Fasilitas pergudangan atau penyimpanan yang memadai. Ini harus dipersiapkan dengan mempertimbangkan pula faktor umur simpan produk.
Baca Juga: Mengenal Standar SNI Untuk Produksi
Kapasitas maksimum sebuah perusahaan yang terdiri dari banyak proses produksi terletak pada kapasitas maksimum dari mesin terkecil. Misalkan dalam satu perusahaan terdapat 3 proses produksi, pembuatan, pengeringan dan pengepakan. Proses pembuatan dapat membuat 100 buah per hari. Sedang proses pengeringan dapat membuat 90 buah per hari dan proses pengepakan dapat melakukan 150 buah per hari. Maka kapasitas maksimum perusahaan tersebut adalah 90 buah per hari.
Baca Juga: Peluang Pasar Produk Mainan Anak
***
Untuk dapat menaikkan kapasitas maksimum produksi, maka perusahaan harus mencari cara agar kapasitas terkecil dari sebuah proses bisa berbeda sedikit atau tidak ada beda dengan proses lainnya. Ini bisa dilakukan dengan menambah alat, shift karyawan, atau perubahan para proses produksi.
Semoga artikel ini dapat memberi informasi yang bermanfaat untuk mengembangkan bisnis Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.