Sumber Gambar: Midmanager

Sahabat Wirausaha, punya banyak karyawan terkadang jadi kebanggan tersendiri bagi pelaku usaha. Hal ini biasanya dijadikan sebagai salah satu indikator berkembang atau tidaknya suatu perusahaan.

Namun, ternyata pada praktiknya memiliki banyak karyawan berarti juga memiliki tingkat kendali yang lebih kompleks. Mengingat pemilik usaha memiliki keterbatasan dalam hal waktu, tenaga dan kemampuan, maka itu harus diperhatikan dalam menentukan span of control.


Definisi

Span of Control atau rentang kendali adalah jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang atasan. Span of Control sangat diperlukan dalam lingkungan organisasi yang terstruktur. Hal ini karena menyangkut kepada pembagian kerja, koordinasi dan kepemimpinan seorang pemimpin atau manajer.

Gambar Piramida Span of Control

untitled image

Sumber Gambar: Megalomania

Dari gambar di atas bisa dilihat bahwa prinsip dari span of control berkaitan dengan jumlah bawahan yang secara langsung memberikan laporan kepada seorang manager atau supervisor. Span of control biasa juga disebut dengan istilah span of authority, span of attention, atau span of supervision.

Baca Juga: Perlukah Mencari Solusi Kepada Pihak Berpengalaman?

Adanya keterkaitan antara span of control dan koordinasi membuat asumsi bahwa semakin besar jumlah rentangan maka akan membuat semakin sulit tingkat mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan bawahan secara efektif. Sedangkan sebaliknya, jika rentangan terlalu sempit, yaitu jumlah bawahan langsung terlalu sedikit, maka fungsi dari manager tidak akan berguna secara maksimal.

Rentang kendali dibutuhkan karena adanya beberapa faktor berikut:

1. Keterbatasan waktu

Setiap orang memiliki waktu yang sama, yaitu 24 jam sehari. Memimpin sebuah kelompok pada saat yang bersamaan dengan berbagai jenis pekerjaan tentu membutuhkan waktu dan konsentrasi yang penuh. Untuk itu keterbatasan waktu menjadi pertimbangan dalam menentukan span of control.

Baca Juga: Memberdayakan Karyawan Dengan Berbagai Kepemilikan

2. Keterbatasan pengetahuan

Faktor ini menyangkut dengan pembagian kerja pada sebuah struktur kelompok atau perusahaan. Hal tersebut dikarenakan, tidak mungkin pemimpin harus menguasai seluruh rantai aktivitas perusahaan. Kalau pun ada, kemungkinan lingkup perusahaan masih kecil dan efektivitas perusahaan menjadi berkurang. Oleh karenanya, pembagian tugas kepada bawahan bisa jadi pertimbangan dalam menentukan span of control.

Baca Juga: Tips Merekrut Karyawan

3. Keterbatasan kemampuan

Faktor ini sebenarnya berkaitan dengan faktor sebelumnya, yaitu faktor waktu dan pengetahuan. Dengan kata lain, kemampuan seorang pemimpin memiliki keterbatasan. Oleh karenanya, perlu dipertimbangkan batas jumlah bawahan langsung yang dipimpinnya.

Baca Juga: Apa itu Bumping Karyawan?

4. Keterbatasan perhatian

Dengan berbagai tanggungjawab yang diembannya, seorang pemimpin tentu memiliki perhatian yang terbatas. Oleh karena itu, jika semakin banyak jumlah bawahan langsung yang dipimpinnya, maka akan semakin sedikit juga fokus perhatiannya pada tiap bawahannya. Yang akhirnya, kinerja perusahaan terutama untuk divisi yang dipimpinnya akan tidak optimal.

Selain itu, ada dua faktor yang menentukan jumlah ideal karyawan yang dibawahi langsung oleh seorang pemimpin yaitu faktor subyektif dan faktor objektif.

Faktor subjektif melekat kepada tingkat kemampuan personalnya, seperti: kepandaian, pengalaman, kesehatan, umur, kejujuran, keahlian, kecakapan dll.

Faktor Objektif adalah faktor ini berasal dari eksternal, seperti: corak pekerjaan, jarak antar-bawahan, stabil atau tidaknya organisasi, jumlah tugas, waktu menyelesaikan pekerjaan, dll.

Baca Juga: Cara Tepat Menerima Kritik dan Saran Karyawan

Kesimpulannya, dalam menentukan span of control pada sebuah organisasi perlu memperhatikan beberapa faktor di atas. Hal tersebut dikarenakan bisa jadi kondisi lingkungan di sebuah organisasi akan berbeda dengan kondisi di organisasi lainnya.

Digunakannya rentang kendali menyempit menunjukkan bahwa tingkatan hirarki yang semakin tinggi akan cenderung mengurangi kecepatan waktu penyebaran informasi dari atas ke bawah. Akan lebih banyak jumlah tingkatan yang harus dilalui informasi dan akan lebih banyak ditemukan distorsi.

Baca Juga: Cara UMKM Menetapkan Target Usaha

Selain itu, penambahan tingkat manajemen juga akan memakan biaya. Maka, rentang kendali menyempit kurang cocok digunakan untuk organisasi atau perusahaan yang masih skala kecil. Sedangkan digunakannya rentang kendali melebar biasanya akan meningkatkan produktivitas bawahan dalam suatu organisasi kecil daripada organisasi besar.

Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.