Sistem ekonomi yang ada saat ini sangat beragam. Setiap negara, termasuk Indonesia memiliki sistem ekonominya masing-masing. Misalnya Amerika dan beberapa negara di Eropa yang menganut sistem ekonomi kapitalisme, sedangkan di Kuba dan Republik Rakyat China (RRC) yang menganut sistem ekonomi sosialisme. Nah, dalam artikel ini akan dibahas seperti apa sistem ekonomi sosialisme tersebut. Yuk, kita cari tahu dalam artikel ini.

Baca Juga: Analisis Pareto


Apa Itu Sosialisme?

Sosialisme adalah sistem ekonomi dan politik kerakyatan yang didasarkan pada kepemilikan publik (juga dikenal sebagai kepemilikan kolektif atau bersama) atas alat-alat produksi. Sarana tersebut meliputi mesin, peralatan, dan pabrik yang digunakan untuk memproduksi barang yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia secara langsung. Para pengikut sistem ini berpendapat bahwa kepemilikan bersama tersebut menjadikan distribusi barang dan jasa yang lebih merata dan adil.

Dalam sistem sosialis murni, semua keputusan produksi dan distribusi legal dibuat oleh pemerintah, dan individu bergantung pada negara untuk segala hal mulai dari makanan hingga perawatan kesehatan. Pemerintah juga memiliki jabatan penuh menentukan harga dari barang dan jasa tersebut.

Baca Juga: Tips Mendesain Sistem Insentif dan Disinsentif untuk Mencapai Target Usaha


Penerapan Sistem Sosialisme

Dalam ekonomi sosialis, pejabat publik mengontrol produsen, konsumen, penabung, peminjam, dan investor dengan mengambil alih dan mengatur perdagangan, aliran modal, dan sumber daya lainnya, sedangkan dalam ekonomi pasar bebas, perdagangan dilakukan atas dasar sukarela, atau tidak diatur.

Ekonomi sosialis bergantung pada pemerintah atau koperasi pekerja untuk mendorong produksi dan distribusi. Konsumsi diatur, tetapi sebagian masih diserahkan kepada individu. Negara menentukan bagaimana sumber daya utama digunakan dan menagih pajaknya dari sumber tersebut.

Baca Juga: Cara Mempromosikan Nilai Sosial Bisnis ke Konsumen


Dari Manakah Sosialisme Berasal?

Sosialisme berasal dari “Republik” Plato, tokoh filsuf dari Yunani yang menggambarkan masyarakat kolektif. Tetapi, sosialisme merupakan dampak nyata terhadap Sejarah Revolusi Industri, yang membawa perubahan ekonomi dan sosial yang sangat besar ke Inggris Raya dan seluruh dunia.

Ketika para industrialis menjadi kaya dengan tenaga kerja para pekerja yang semakin hidup dalam kemiskinan, sosialisme muncul sebagai alternatif kapitalisme, yang dapat meningkatkan kehidupan kelas pekerja.


Kesimpulan

Sosialisme adalah sistem ekonomi dan politik yang didasarkan pada kepemilikan publik atas alat-alat produksi. Semua keputusan produksi dan distribusi yang sah dibuat oleh pemerintah dalam sistem sosialis. Pemerintah juga menentukan semua kebijakan dan harga barang/jasa.

Baca Juga: Depresi Ekonomi

Indonesia tidak menerapkan sistem ekonomi sosialisme ini, melainkan sistem ekonomi berdasarkan demokrasi Pancasila. Kelebihan dan kekurangan dari sistem sosialisme ini diharapkan agar menjadi pengetahuan baru bagi Sahabat Wirausaha, khususnya jika nanti akan berbisnis atau berhubungan langsung dengan negara penganut sistem ini. Semoga sehat dan sukses selalu.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

Investopedia