Peluang Bisnis Bonsai – Sahabat Wirausaha pasti sudah tidak asing lagi dengan tanaman bonsai, bukan? Tanaman hias bernilai seni tinggi yang berasal Negeri Sakura ini memiliki peluang bisnis yang bagus karena banyak diminati oleh masyarakat Indonesia, baik untuk dibudidayakan maupun dikoleksi di rumah. Meski harganya selangit, peminat bonsai rela merogoh kocek yang dalam demi meminang bonsai favorit mereka, sehingga dalam hal ini para penggelut bisnis bonsai merupakan yang paling diuntungkan.

Resia Fikri, seorang pebonsai dari Jakarta, sudah membuktikannya. Memiliki bisnis pembibitan dan pembuatan bonsai di rumahnya sendiri dengan nama Ale Garden, ia telah berhasil meraup untung hingga jutaan rupiah. Bila Sahabat Wirausaha kebetulan berencana merintis atau mengembangkan bisnis bonsai, kisah perjalanan bisnis Ale Garden dan peluang bisnis yang mereka manfaatkan bisa menjadi referensi yang tepat. Yuk, simak!


Bisnis Bonsai ala Ale Garden

Resia Fikri telah lebih dulu menjalankan bisnis tanaman hias yang sudah umum dijual  di pasaran sebelum kemudian beralih ke bonsai. Baginya, bisnis tanaman hias akan “segitu-gitu aja” karena hanya perlu dirawat, berbeda dengan bonsai yang lebih menantang karena harus dibuat dari awal dan dirawat secara khusus. Ditambah lagi sudah menjadi hobi, maka ia tidak tanggung-tanggung untuk mempelajari cara membuat dan merawat bonsai dengan mengikuti kursus secara intensif.

Ketika bonsai karyanya mulai dilirik banyak orang terutama masyarakat lokal Jakarta, pada saat yang sama ia juga punya kesempatan untuk mengikuti bazaar. Ia pun menamai bisnis bonsainya dengan nama Ale Garden dan menyulap halaman rumahnya menjadi tempat meletakkan bonsai dengan berbagai macam bentuk dan ukuran. 

Saat ini pemasaran bonsai Ale Garden melalui media sosial Instagram @ale.garden_. Meskipun tergolong bisnis rumahan, penjualan per bulannya bisa mencapai 100 pot atau lebih. Dengan harga bonsai yang ditawarkan mulai harga 100 ribu hingga belasan atau puluhan juta, Ale Garden pernah meraup penjualan senilai 30–40 juta dalam satu bulan.

Baca Juga: Ingin Produk Laris Manis? Yuk Pelajari 11 Teknik Sense of Urgency Supaya Konsumen Kebelet Belanja!


Peluang Bisnis Tanaman Hias Bonsai yang Menjanjikan

Sahabat Wirausaha, berikut adalah peluang bisnis tanaman bonsai yang menjanjikan yang perlu kamu ketahui.

1. Popularitas yang Tak Pernah Pudar

Peluang bisnis bonsai tak ada matinya. Buktinya, seni pengerdilan tanaman atau bonsai yang muncul sejak berabad-abad lalu masih tinggi peminatnya hingga masa sekarang, bukan hanya di negara asalnya melainkan juga hampir di seluruh dunia. Mengambil contoh pada bisnis Ale Garden, Resia Fikri melihat peminat bonsai khususnya di Jakarta lumayan tinggi, maka bukan tidak mungkin tinggi pula di daerah lainnya.

Popularitas bonsai yang tak pernah pudar tersebut karena bonsai merupakan hasil perpaduan yang unik antara pengetahuan, seni, dan hortikultura, sehingga menarik banyak kalangan mengoleksinya atau menjadikannya hobi. Ada pula kepercayaan bahwa bonsai bukanlah miniatur pohon biasa, melainkan representasi dari alam yang benar-benar realistis. 

2. Pebonsai Pemula Bisa Bersaing

Untuk menghasilkan bonsai yang indah dan bernilai seni tinggi, pebonsai harus memiliki keterampilan dan kesabaran dalam membuatnya. Semakin indah bentuk bonsai, semakin mahal harganya. Namun, tahukah Sahabat Wirausaha bahwa pebonsai pemula pun tetap bisa bersaing dengan pebonsai yang sudah andal? Meskipun bonsai yang dihasilkan oleh pebonsai pemula terbilang sederhana, peminatnya akan selalu ada.

Contoh konkretnya, saat masih menjadi pebonsai pemula, bonsai karya Resia Fikri sudah banyak dilirik oleh calon konsumen, bahkan kian hari orderan yang datang semakin banyak. Dari situ dia berkesimpulan bahwa peluang bisnis bonsai ditentukan oleh pebonsai itu sendiri. Bila pebonsai terus menghasilkan bonsai yang menarik dan laku di pasaran, maka bisnis bonsai akan tetap tumbuh subur.

3. Peluang Meraih Untung yang Besar

Tidak seperti tanaman hias pada umumnya yang lebih banyak mengandalkan perawatan, bonsai sangat istimewa karena harus dibuat terlebih dahulu. Saat membuat bonsai, pebonsai akan mencurahkan kreativitasnya berdasarkan apa yang dia inginkan dan menggunakan teknik-teknik bonsai yang dikuasainya. Menariknya, tidak semua orang menguasai teknik bonsai, sehingga keterampilan yang langka tersebut akan berbanding lurus dengan harga bonsai yang mahal.

Itulah mengapa peluang meraih untuk yang besar terbuka lebar bagi para pebonsai. Namun, jangan khawatir, keterampilan membuat bonsai dapat dipelajari oleh siapa pun.

Baca Juga: Ingin Produk Laris Manis? Yuk Pelajari 11 Teknik Sense of Urgency Supaya Konsumen Kebelet Belanja!


Tips Memulai Bisnis Tanaman Hias Bonsai Bagi Pemula

Resia Fikri berbagi tips memulai bisnis tanaman bonsai berdasarkan pengalamannya saat merintis Ale Garden. Yuk, simak tipsnya!

1. Siapkan Modal

Modal adalah hal paling krusial dalam merintis suatu bisnis, sehingga harus kalian siapkan paling tidak berdasarkan kalkulasi kebutuhan awal yang menunjang berjalannya bisnis. Pada bisnis bonsai, Resia Fikri menyarankan agar dalam merintis bisnis bonsai tidak hanya bermodalkan hobi dan suka, tetapi juga modal biaya. Setidaknya diperlukan modal Rp250.000 hingga Rp1.000.000 untuk membeli tanaman yang cocok untuk dibuat bonsai, juga pot baik dari tanah liat maupun keramik.

2. Memilih Tanaman yang Tepat

Banyak jenis pohon bercabang yang tepat dijadikan bonsai, akan tetapi terkadang ada alasan mengapa satu jenis pohon lebih dipilih daripada pohon yang lainnya. Misalnya, alasan lebih estetik karena daunnya yang kecil-kecil, alasan lebih mudah dalam perawatannya, hingga alasan sedang tren dan menjadi favorit. Resia Fikri mencontohkan bahwa pada tahun 2023 pohon yang menjadi favorit yaitu cemara (Portulacaria afra). Sementara tanaman yang biasanya dijadikan bonsai, antara lain, juniper, pinus, beringin, cedar (aras), ficus ginseng, maple jepang, dan lain-lain. 

3. Memiliki Keterampilan Membuat Bonsai

Untuk menjadi pebonsai sekaligus pebisnis bonsai, Sahabat Wirausaha tentu harus memiliki keterampilan yang memadai untuk membuat bonsai yang bernilai seni tinggi. Hal ini penting dipersiapkan bahkan sejak awal merintis bisnis. Bila Sahabat Wirausaha merasa belum cukup terampil dan menguasai teknik bonsai, maka tidak ada salahnya untuk belajar atau mengambil kursus bonsai seperti yang dilakukan oleh Resia Fikri. Apalagi kalian mempunyai teman atau kenalan yang ahli dalam hal bonsai tanaman.

Namun, apabila tidak memungkinkan untuk belajar langsung dengan ahlinya, Sahabat Wirausaha tentunya dapat mengakses video tutorial membuat bonsai dari platform media seperti YouTube. Ketiklah kata-kata “membuat bonsai untuk pemula”, maka video-video yang kalian butuhkan akan muncul. 

Baca Juga: 10 Cara Memilih Nama Usaha Agar Cepat ‘Nyantol’ di Ingatan Konsumen

4. Memahami Seluk-beluk Bonsai dan Cara Perawatannya

Ketika Sahabat Wirausaha sudah memiliki keterampilan dalam membuat bonsai, pastikan kalian juga memahami seluk-beluk bonsai dan cara perawatannya. Misalnya, apa nama jenis tanaman yang cocok dibuat bonsai, bagaimana proses pembuatannya, dan berapa kali harus disiram setiap harinya. Selain menjadi informasi yang amat berguna, ini juga dapat meyakinkan calon konsumen untuk membeli bonsai yang disukainya.

Sama halnya dengan teknik membuat bonsai, kalian dapat belajar tentang seluk-beluk bonsai dan cara perawatannya dari orang yang sudah berpengalaman atau platform seperti YouTube (video) dan Google (teks). 

5. Membuat Nama Usaha dan Langsung Jualan

Nama usaha yang kita pilih harus mencerminkan jenis bisnis yang digeluti. Saat kita menjual tanaman hias bonsai, maka nama usaha bisa mengandung kata Bonsai, Garden, atau Plant, sebagaimana Ale Garden. Setelah itu, Sahabat Wirausaha langsung saja berjualan bonsai, bisa dengan memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan Facebook, sekaligus membuka toko atau taman di rumah yang sewaktu-waktu bisa dikunjungi calon konsumen untuk melihat langsung bonsai-bonsai kalian.

6. Belajar Cara Packing Bonsai 

Saat mendapatkan order pertama kali dari luar kota, Resia Fikri pernah mengalami kesulitan cara packing bonsainya. Nah, belajar dari kasus Ale Garden, penting bagi Sahabat Wirausaha untuk mengetahui bagaimana cara packing tanaman hias bonsai yang aman dan benar sehingga ketika dikirim melalui ekspedisi, tanaman masih tetap sehat, tidak stres, dan tidak rusak sedikit pun. 

Untuk itu, pengemasan bonsai disarankan menggunakan wadah yang tebal, seperti kotak kayu (yang biasa digunakan untuk menyimpan buah dan sayur) untuk bonsai berukuran besar atau berjumlah lebih dari satu, dan kardus untuk bonsai berukuran kecil. Jangan lupa, sematkan label fragile dan tanda panah atas bawah pada kardus agar tanaman tidak terjungkir saat ditangani oleh pihak ekspedisi atau kurir. 

Selain packing yang aman, pemilihan ekspedisi yang mengakomodasi pengiriman bonsai sampai kepada konsumen kita juga harus tepat. Pilihlah ekspedisi dengan layanan express (cepat sampai) atau layanan door to door yang mana pihak ekspedisi akan mengambil tanaman ke rumah kita kemudian mengantarnya langsung ke tempat tujuan. 

Menjadi pebonsai atau menggeluti bisnis bonsai pada dasarnya dibutuhkan keterampilan dan keuletan, melihat bonsai adalah barang hobi, bukan kebutuhan primer. Oleh karena itu, fokuslah dengan bonsai yang Sahabat Wirausaha kerjakan karena peluang bisnisnya terbuka lebar. Dengan begitu, kalian akan menemukan teknik atau strategi berbisnis sendiri dan lebih siap dalam menghadapi tantangan bisnis yang bisa datang kapan saja.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi : https://www.youtube.com/watch?v=zAb99T-RYDM