Setelah sebelumnya membahas tentang metode perhitungan Bunga Flat dalam ranah pinjam-meminjam dana usaha, sekarang saatnya kita mengetahui tentang Perhitungan Bunga Efektif. Apa arti dari istilah ini? Dan berapa angsuran per bulan yang harus dibayar jika menggunakannya saat meminjam uang dari bank?


Definisi

Perbedaan mendasar antara perhitungan Bunga Flat dan Efektif terletak di jumlah angsuran per bulannya. Pada perhitungan Bunga Flat, angsuran pokok dan angsuran bunga yang dibayarkan tiap bulannya tetap sama, tidak berubah. Namun jika memakai perhitungan Bunga Efektif, angsuran bunga tiap bulannya akan terus berkurang sepanjang periode pembayaran. Dalam metode perhitungan ini, besaran bunga dihitung dengan mengacu pada saldo pinjaman akhir setiap bulannya. Dengan kata lain, bunga pinjaman akan dihitung sesuai nilai pinjaman pokok yang belum dibayar. Oleh karena itu, besar angsuran bunga tiap bulannya akan berbeda. Metode perhitungan Bunga Efektif biasanya digunakan untuk Pinjaman Jangka Panjang.

Baca Juga: Piutang Dagang


Cara menghitung angsuran:

  • Angsuran pokok per bulan = Pokok pinjaman / jangka waktu pembayaran
  • Angsuran bunga per bulan = Saldo pinjaman bulan terakhir X suku bunga per tahun / 12

Contoh Kasus:

Menggunakan kasus yang sama pada perhitungan Bunga Efektif, CV. Semesta Nusantara mendapatkan pinjaman bank senilai Rp 120,000,000 dengan jangka waktu pembayaran 1 tahun. Bank menentukan suku bunga setahunnya adalah 11%. Berapa angsuran per bulan yang harus dibayar? Dalam kasus ini, maka perhitungan jumlah angsuran bunga bulan pertama dan total angsuran bulan pertamanya adalah sebagai berikut :

Angsuran pokok per bulan = Rp 120,000,000 / 12 bulan = Rp 10,000,000

Angsuran bunga bulan 1 = Rp 120,000,000 x 11% / 12 = Rp 1,100,000

Total angsuran bulan 1 = Rp 10.000.000 + Rp 1.100.000 = Rp 11.100.000,-

Sisa angsuran (saldo pinjaman bulan terakhir) = Rp 110.000.000,-

Lalu, perhitungan besaran biaya bunga bulan keduanya adalah sebagai berikut :

Angsuran bunga bulan 2 = Rp 110,000,000 X 11% / 12 = Rp 1,008,330

Total angsuran bulan 2 = Rp 10.000.000 + Rp 1.008.330 = Rp 11.008.330

Sisa angsuran (saldo pinjaman bulan terakhir) = Rp 100.000.000,0

Dan berlanjut ke perhitungan besaran biaya bunga bulan ketiga :

Angsuran bunga bulan 3 = Rp 100,000,000 X 11% /12 = Rp 916,670

Total angsuran bulan 3 = Rp 10.000.000,0 + Rp 916.670 = Rp 10.916.670,-

Sisa angsuran (saldo pinjaman terakhir) = Rp 90.000.000,-

Dan begitulah seterusnya perhitungan besaran bunga berlanjut hingga akhir masa pembayaran di bulan kedua belas.

Baca Juga: Apa itu Accrued Expense?


Kekurangan dan Kelebihan Perhitungan Bunga Efektif

Kelebihan pertama metode perhitungan ini jelas terletak pada jumlah besaran bunga yang lebih rendah dibandingkan perhitungan Bunga Flat. Mengapa bisa lebih rendah? Sebab perhitungan Bunga Efektif mengacu pada besaran sisa saldo pinjaman di tiap bulannya, sedangkan perhitungan Bunga Flat mengacu pada besaran pinjaman di awal. Hasilnya, nilai bunga dan total biaya angsuran akan semakin dan semakin kecil ke depannya sebab sisa pinjaman selalu berkurang.

Meski begitu, metode perhitungan Bunga Efektif otomatis mengakibatkan total angsuran per bulan yang juga akan berbeda-beda. Hal ini dinilai menyulitkan peminjam dalam membayar angsuran tiap bulannya. Karena itulah, umumnya pihak bank lebih banyak menggunakan perhitungan Bunga Anuitas yang menetapkan total angsuran per bulan sama dengan angsuran bunga mengacu pada saldo pinjaman pokok tersisa. Untuk mengetahui lebih jauh soal metode perhitungan Bunga Anuitas, silakan menyimak artikel kami yang selanjutnya.

Baca Juga: Tips Membaca Laporan Laba Rugi Bagi UMKM


Pilih mana, Perhitungan Bunga Flat atau Bunga Efektif?

Nah, Sahabat UKM, setelah membaca artikel ini tentunya kita bisa menyimpulkan satu-dua tips penting dalam peminjaman dana. Salah satunya adalah : jangan pernah mengambil Pinjaman Jangka Panjang dengan perhitungan Bunga Flat. Hal ini jelas akan merugikan kita sebagai peminjam, karena besaran nilai bunga yang tak pernah turun. Bayangkan saja, di akhir masa pembayaran, bisa-bisa nilai bunga malah hampir sama besarnya dengan sisa angsuran yang harus dibayar. Maka itu, lebih baik gunakan perhitungan Bunga Efektif saat mengambil Pinjaman Jangka Panjang. Sebab meskipun perhitungannya akan menghasilkan jumlah total angsuran yang berbeda-beda setiap bulan, namun jumlahnya akan terus berkurang hingga akhir masa pembayaran sehingga lebih meringankan.

Baca Juga: Tips Membaca Laporan Neraca Keuangan Bagi UKM

Semoga bermanfaat!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. SimulasiKredit.com
  2. Finansialku.com