Pentingnya Keamanan Pangan – Ketika ingin memulai atau sedang menjalankan bisnis, tentunya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Misalnya dari ketersediaan stok, perizinan, hingga standar keamanannya. Faktor-faktor tersebut perlu dipersiapkan dengan matang agar produk kita terjamin kualitasnya di mata pelanggan. Setiap bidang bisnis (bisnis ritel, pangan, dan lainnya) memiliki regulasi dan manajemennya masing-masing. 

Khusus pada bidang bisnis pangan atau kuliner, selain menawarkan rasa yang enak kita juga perlu memperhatikan standar keamanannya. Keamanan pangan ini disebut juga dengan food safety, yang bertujuan untuk menjaga makanan agar tetap aman dikonsumsi. Pentingnya keamanan pangan pada produk kita juga akan berpengaruh pada reputasi bisnis. Nah, supaya nggak penasaran yuk kita simak pembahasan serta langkah-langkah dalam menerapkan keamanan pangan/food safety pada artikel ini, yang dirangkum dari Foodiz on Sharing "Pentingnya Food safety untuk Bisnis Kuliner" bersama Sergio Andino Ahnan dari MBRIO Indonesia. Yuk lanjut!


Mengapa Keamanan Pangan Sangat Penting?

Ketika berbisnis pangan, kita tidak boleh hanya mementingkan cita rasa makanan saja, namun keamanannya juga perlu terjamin. Hal ini sangat penting karena memiliki manfaat dan kegunaan sebagai berikut:

1. Melindungi Kesehatan Pelanggan

Pertama, pelanggan yang mengonsumsi makanan yang tidak aman berisiko terkena penyakit bawaan makanan seperti keracunan makanan, infeksi bakteri, dan lainnya. Hal ini bisa mengakibatkan masalah kesehatan serius seperti diare, muntah, dan dalam kasus yang ekstrem yaitu kematian. 

Maka, sebagai pelaku usaha kita harus memahami pentingnya keamanan pangan agar tidak terjadi hal-hal di atas. Melalui keamanan pangan, kita dapat membantu melindungi kesehatan pelanggan dan mencegah insiden atau masalah kesehatan yang dapat berakibat fatal.

Baca Juga: Syarat Ekspor Pangan Olahan yang Perlu UMKM Ketahui, Punya Permintaan Tinggi di Luar Negeri!

2. Mematuhi Peraturan dan Standar

Kemudian, sebagai pelaku usaha kita juga harus mematuhi berbagai peraturan dan standar yang ditetapkan oleh pemerintah atau dinas kesehatan setempat. Pelanggaran terhadap peraturan ini bisa mengakibatkan denda, pencabutan izin usaha, dan penutupan bisnis lho. Maka itu, kita perlu mengikuti praktik keamanan pangan yang baik, agar bisnis kuliner bisa beroperasi dengan lancar.

Standar keamanan pangan atau food safety ini sejatinya sudah dikembangkan melalui kesepakatan di antara organisasi dunia FAO dan WHO. Di Indonesia, standar tersebut diadopsi dan diawasi langsung oleh lembaga BPOM dan Dinas Kesehatan. BPOM mengatur obat dan makanan yang mengacu pada food safety, sedangkan Dinas Kesehatan juga mengadopsi prinsip-prinsip food safety untuk jasa boga atau usaha catering. Keduanya sama-sama memiliki kegiatan pengujian makanan, yang melibatkan beberapa komponen seperti alat masak, bahan makanan, ruangan dapur/masak, dan lainnya.

3. Meningkatkan Reputasi Bisnis

Selain menjamin keamanan pangan, secara tidak langsung food safety ini juga dapat meningkatkan reputasi bisnis kita. Di era digital saat ini, jika bisnis kita dapat memberi contoh yang baik maka akan ada potensi untuk direkomendasikan oleh pelanggan via media sosial. Misalnya, dengan menyebarkan story atau postingan tentang produk makanan kita. Nantinya, bukan tidak mungkin produk makanan kita akan tersebar dengan cepat melalui postingan tersebut, apalagi jika ada ulasan positif dari mereka. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan serta menjangkau lebih banyak target pasar.

Kita bisa mulai memperhatikan pentingnya keamanan pangan dengan mendapatkan sertifikasi atau pelatihan (training) tentang keamanan pangan dari lembaga yang menyelenggarakan pelatihan. Sebagai “bekalnya”, kita dapat memperhatikan 4 (empat) hal dasar keamanan pangan berikut ini yaitu:

  • Clean : Membersihkan dan mencuci tangan, peralatan, dapur, serta bahan makanan
  • Separate : Memisahkan bahan makanan sesuai karakteristiknya (daging,telur, dan lainnya)
  • Cook : Memasak dengan suhu yang tepat untuk membasmi bakteri dan kuman
  • Chill : Menyimpan atau mendinginkan bahan makanan di tempat beku

4. Mengurangi Pemborosan dan Kerugian

Keamanan pangan juga berkaitan dengan manajemen persediaan yang baik. Makanan yang disimpan atau disiapkan dengan cara yang aman bisa terjamin kualitasnya, serta lebih tahan lama. Praktik keamanan pangan ini juga dapat meningkatkan efisiensi waktu, biaya, serta optimalisasi penggunaan bahan baku.

Selain itu, jika kita menerapkan keamanan pangan ini akan membuat aktivitas bisnis menjadi lebih rapi dan tertata dengan baik. Manajemen stok barang juga bisa dilakukan secara teratur, agar lebih efektif. Bahkan, jika ada pelanggan yang “potensial” kita dapat dilirik sebagai mitra bisnis atau sarana untuk investasi lho! Wah semoga aja bisa terwujud ya. 

Baca Juga: Mau Ekspor Makanan Kemasan? Yuk, Ketahui Apa Saja Standar Ekspor Produk Pangan Olahan


Langkah - Langkah Dalam Penerapan Keamanan Pangan

Selanjutnya, kita akan membahas tentang langkah konkret serta praktik dalam penerapan 4 (empat) hal dasar keamanan pangan dalam bisnis termasuk pengujiannya. Adapun beberapa langkahnya yaitu:

1. Memberikan Pelatihan dan Edukasi Karyawan

Pelatihan karyawan tentang praktik keamanan pangan adalah langkah pertama yang sangat penting. Semua karyawan harus memahami pentingnya food safety dan mengetahui cara-cara untuk menjaga makanan tetap aman. Hal ini termasuk penanganan makanan, kebersihan pribadi, dan prosedur pembersihan.

Selain itu, cara memasak produk yang sesuai dan matang juga menjadi hal yang sangat krusial. Sesuai dengan empat langkah pada poin sebelumnya, kita bisa mengembangkan Standard Operating Procedure (SOP) terkait food safety agar bisa dipelajari dan diterapkan oleh semua karyawan. Jika belum memiliki karyawan, kita bisa mulai dari diri sendiri dahulu untuk menerapkannya. Yang terpenting, mulai aja dulu!

2. Menyediakan Penyimpanan yang Tepat

Penyimpanan makanan yang benar juga sangat penting untuk mencegah kerusakan bahan makanan serta kandungan gizi di dalamnya. Makanan harus disimpan pada suhu yang tepat untuk mencegah pertumbuhan bakteri, yaitu di bawah 4°C untuk makanan mentah dan -18°C untuk makanan beku. 

Pisahkan juga makanan mentah dari makanan siap saji untuk menghindari kontaminasi silang antara keduanya. Agar lebih rapi, labeli semua bahan makanan dengan tanggal penerimaan dan tanggal kedaluwarsa untuk memastikan manajemen keluar-masuk atau rotasi stok yang baik.

3. Menjaga Kebersihan dan Sanitasi

Penerapan dalam menjaga kebersihan dapur dan area persiapan makanan juga menjadi kunci untuk memastikan pentingnya keamanan pangan. Permukaan atau area yang bersih, peralatan masak yang telah disanitasi, dan lingkungan kerja yang higienis dapat membantu mencegah kontaminasi makanan. Pastikan untuk memiliki jadwal pembersihan yang rutin dan menggunakan produk sanitasi yang tepat.

Selain bahan makanan, alat makan juga perlu diuji laboratorium untuk memastikan kebersihannya. Bahkan pemilihan bahan talenan juga penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan kuman. Terkait pengujian ini akan dibahas pada poin berikutnya.

Baca Juga: Good Manufacturing Practices, Pedoman Produksi Pangan Olahan yang UMKM Perlu Ketahui

4. Melakukan Pemantauan dan Pengujian

Pemantauan suhu penyimpanan serta pemasakan makanan perlu dilakukan secara rutin. Agar lebih akurat, kita dapat menggunakan termometer untuk memastikan makanan disimpan dan dimasak pada suhu yang aman. 

Kemudian, lakukan pengujian secara berkala untuk memastikan bahwa lingkungan, bahan makanan serta peralatan masak kita tetap bersih dan higienis. Adapun teknik pengujian yang biasa dilakukan yaitu:

a. Uji Nutrisi dan Uji Mikrobiologi

Uji nutrisi berkaitan dengan nilai gizi dan memenuhi kebutuhan nutrisi makanan. Sedangkan untuk uji mikrobiologi dilakukan untuk memastikan keamanan produk makanan dari bakteri. Kedua pengujian ini dilakukan oleh BPOM, melalui uji laboratorium yang akan menentukan apakah makanan tersebut memenuhi standar keamanan atau tidak. Pengujian ini bisa dilakukan oleh seluruh pelaku usaha pangan.

Jika ingin melakukan pengujian, kita bisa mendaftar ke BPOM untuk mengetahui persyaratan dan biayanya. Perlu diketahui bahwa biaya yang dikeluarkan bisa berbeda-beda, tergantung dari produk makanan yang diuji. Biasanya, hasil pengujian mikroba dapat keluar dalam waktu kerja tertentu, mengingat bakteri memerlukan waktu untuk tumbuh.

b. Uji Laboratorium untuk Catering Rumahan

Khusus untuk bisnis katering, terdapat sedikit perbedaan di mana terdapat proses uji laboratorium yang harus memenuhi persyaratan dari Dinas Kesehatan setempat, termasuk pengujian bakteri dan logam berat. Selain itu, parameter bakteri seperti salmonella dan E. coli juga harus diuji. Terkait jumlah menu atau produk yang diuji, akan ditentukan berdasarkan instruksi dari dinas kesehatan setempat. Pentingnya keamanan pangan di bisnis ini dikarenakan besarnya risiko untuk kesehatan masing-masing pelanggan.

c. Uji Laboratorium untuk Catering Sehat

Kemudian, pada bisnis ini perlu dilakukan uji laboratorium yang lebih mendalam untuk membantu dalam menentukan kandungan nutrisi makanan, seperti protein, karbohidrat, lemak, dan kalori. Sesuai namanya yaitu catering sehat, pengujian ini ditujukan untuk mendukung program penurunan berat badan dan memberikan kepercayaan kepada pelanggan terkait kualitas makanan dan asupan gizi yang terukur.

Sahabat Wirausaha, dari pembahasan di atas kita dapat mempelajari bahwa pentingnya keamanan pangan adalah salah satu fondasi untuk mengembangkan bisnis kuliner yang sukses. Keamanan pangan ini bermanfaat untuk melindungi kesehatan pelanggan, mematuhi peraturan, menjaga reputasi bisnis, serta mengurangi pemborosan. 

Dalam praktiknya, jangan lupa untuk selalu memastikan agar seluruh bahan makanan, alat masak, serta proses pembuatan produk pangan kita sudah sesuai dengan standar keamanan yang berlaku. Bahkan, hal ini bisa menjadi value serta membangun branding atau citra positif dari bisnis kuliner kita lho! Jadi, tunggu apa lagi? Yuk persiapkan dan terapkan sistem keamanan pangan, untuk datangkan lebih banyak pelanggan!

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.

Referensi : YouTube, Prodia, Kreativv