Cara Melakukan Riset Produk di Media Sosial – Di era digital yang terus berkembang, media sosial menjadi sarana utama masyarakat dalam berbagi informasi. Dengan jutaan pengguna aktif di media sosial bisa menjadi sumber berharga bagi pelaku bisnis untuk melakukan riset produk. Selain menjadi wadah untuk bertukar pengalaman, media sosial juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk menampung ulasan dan pendapat pelanggan. Artikel ini akan membahas mengenai pentingnya riset produk di media sosial dan bagaimana menjadikan pemasaran produk dan layanan semakin efektif.

Sumber: Kompas

Baca Juga: 10 Rekomendasi AI Untuk Menulis, Bantu Bikin Konten Hingga Riset Informasi!


Cara Riset Produk di Media Sosial

Dengan adanya berbagai tantangan yang muncul, sebagai pelaku usaha kita perlu mempersiapkan strategi sebelum mulai berjualan. Salah satunya adalah dengan melakukan riset produk. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produk yang dipilih sudah tepat. Adapun cara yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi Target Audience

Langkah pertama sebelum melakukan riset produk adalah dengan menentukan terlebih dahulu siapa target audience. Dengan demikian akan membantu kita untuk melakukan riset lebih spesifik dan efisien. Setelah kita tahu siapa target audience yang diinginkan, maka akan lebih mudah mengidentifikasikan apa kebutuhan dan keinginan mereka.

Melalui media sosial, kita dimudahkan untuk bisa menggali lebih dalam mengenai demografi dan preferensi audiens potensial. Misalnya, jika target audience kita adalah orang dewasa yang peduli akan kesehatan dan olahraga, bisa jadi produk yang mereka butuhkan adalah makanan sehat atau suplemen kesehatan. Dengan begitu, kita akan lebih mudah menentukan produk yang tepat.

2. Analisis Media Sosial Kompetitor

Selain fokus pada pengalaman pelanggan, media sosial juga memudahkan kita untuk melakukan riset pesaing di industri atau niche yang sama. Dengan demikian, kita akan mendapatkan wawasan tambahan dalam memahami bagaimana produk kompetitor diterima oleh pasar.

Dalam menganalisis kompetitor, kita bisa mempelajari bagaimana pesaing menggunakan media sosial. Mulailah dengan mencari beberapa akun media sosial dengan produk atau layanan serupa. Kemudian, pelajari jenis konten apa saja yang banyak menarik perhatian audience. Hal ini juga mencakup bagaimana interaksi mereka terjalin dengan audience termasuk dalam menanggapi ulasan dan komplain pelanggan.

Misalnya, Sahabat Wirausaha memiliki produk makanan siap saji seperti dimsum. Mulailah cari akun produk serupa di media sosial yang memiliki banyak pengikutnya. Pelajari konten-konten seperti apa yang banyak mengundang perhatian target audience seperti like dan comment. Setelah melakukan riset, ternyata konten yang banyak mengundang interaksi adalah konten mukbang, Maka, Sahabat Wirausaha bisa memperbanyak konten-konten serupa dengan beberapa modifikasi agar tidak terkesan menjiplak.

Sumber: Beritasatu

Baca Juga: Mau Bisnis Lebih Unggul? Terapkan Strategi Diversifikasi Produk, Bikin Bisnismu Bertahan di Tengah Kompetitor

3. Memantau Tren dan Keinginan Konsumen

Media sosial juga bisa memberikan wawasan bagi pelaku bisnis tentang bagaimana perubahan tren pasar. Berbagai platform media sosial menyediakan tools yang bisa membantu pelaku bisnis untuk mengidentifikasi tren terkini. Biasanya setiap platform media sosial akan berbeda penggunaannya. Namun, tools ini bisa membantu pelaku usaha untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan tetap relevan dan dibutuhkan oleh pasar.

Untuk memantau tren dan keinginan konsumen di media sosial, kita bisa melakukan beberapa cara berikut:

a. Monitoring Hashtag dan Kata Kunci

Di beberapa platform seperti Twitter, Instagram, dan Facebook kita bisa memanfaatkan alat pemantauan sosial media berupa hashtag dan kata kunci. Di bagian pencarian, kita bisa coba memasukkan hashtag yang diinginkan. Kemudian, sosial media pun akan menyajikan beberapa postingan terkait hashtag yang sedang dicari. Dari sana, kita bisa mulai mengumpulkan informasi mengenai keinginan pelanggan dan perubahan tren.

b. Gunakan Polls dan Survey

Di platform media sosial seperti Instagram dan Twitter, kita juga bisa memanfaatkan fitur polling dan survei. Fitur ini berfungsi untuk mengumpulkan pendapat audiens tentang preferensi atau fitur tertentu untuk produk dan layanan yang dibutuhkan.

Misalnya, kita berencana akan meluncurkan produk baru untuk pakaian santai rumahan. Untuk memastikan produk kita diterima, sebelum melakukan produksi dalam jumlah besar, ada baiknya lakukan polls dan survey terlebih dahulu. Dengan demikian, kita akan terbantu untuk lebih fokus dalam menggarap produk dan layanan yang memang banyak dicari dan diterima pasar.

Beberapa contoh polling dan survey yang biasa dilakukan adalah:

  • Jajak pendapat minat yang bisa mengukur minat audiens terkait produk yang sekiranya banyak diminati untuk dimiliki. Pada jajak pendapat minat ini lebih mengerucut pada dua pilihan produk yang sudah atau akan di launching.

Sumber: Wave

  • Jajak pendapat interaksi yang bertujuan untuk memecah ketegangan 

   

Baca Juga: Media Sosial dan Keterampilan Digital UMKM, Penelitian Ungkap Hal Menarik Ini!

c. Ikuti Grup dan Komunitas Spesifik

Selain untuk akun pribadi, di media sosial juga sudah banyak akun-akun komunitas yang memiliki preferences dan latar belakang yang sama. Misalnya, bagi orang-orang yang menyukai dunia otomotif, biasanya mereka akan memiliki komunitas sendiri termasuk di media sosial. Untuk itu, kita bisa memanfaatkan grup dan komunitas tersebut untuk menggali informasi lebih dalam.

Untuk menemukan komunitas tersebut, Sahabat Wirausaha bisa mencarinya dengan mengetik kata kunci di tools pencarian media sosial. Misalnya, jika kita ingin mencari komunitas otomotif, gunakan kata kunci seperti: komunitas motor jadul, komunitas moge, komunitas bikers, dan sebagainya.

d. Analisis Ulasan Produk

Dengan memantau review pelanggan, kita akan mendapatkan gambaran langsung dari pelanggan produk dan layanan seperti apa yang diinginkan dan dibutuhkan. Kita juga bisa mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan dari produk yang sudah ada di pasaran. Selanjutnya, kita hanya perlu mengimprovisasi produk tersebut menjadi lebih baik.

4. Lakukan Evaluasi Pada Produk

Setelah menggali informasi dan mendapatkan produk yang cocok, cobalah lakukan evaluasi di media sosial. Tujuannya adalah untuk memastikan jika produk atau layanan yang dipilih benar-benar diterima oleh target audiens atau tidak. Selain itu, juga untuk mengetes seberapa efektif promosi yang sudah dilakukan. Evaluasi ini bisa dilakukan dengan cara melakukan kuis dan kontes di media sosial. Cara ini akan membantu kita dalam memahami preferensi konsumen serta bisa meningkatkan interaksi dan partisipasi audiens.

Gunakan juga alat analisis sosial media seperti Brandwatch, Hootsuite, atau Mention untuk meninjau dan mengukur kinerja iklan, serta memahami pandangan dari audiens terhadap produk dan layanan yang kita miliki.

Jika bisa memahami kebutuhan dan respons dari audiens, kita bisa lebih mengoptimalkan produk dan layanan yang dimiliki. Melalui pendekatan yang tepat juga, kita akan mampu membangun hubungan yang lebih erat dengan pelanggan dan meningkatkan daya saing usaha.


Keuntungan Berjualan di Media Sosial

Saat ini sudah banyak sekali pelaku usaha yang memanfaatkan media sosial untuk berjualan. Mereka menganggap bahwa sosial media merupakan sarana yang potensial untuk melakukan pemasaran. Berikut adalah beberapa keuntungan dari berjualan di media sosial:

1. Menjangkau Pasar Lebih Luas

Media sosial memiliki jumlah pengguna yang sangat banyak. Melalui media sosial, semua orang dapat terhubung dengan mudah. Oleh karenanya, hal ini memungkinkan pelaku usaha bisa menjangkau audiens yang lebih luas dengan berbagai latar belakang.

2. Berinteraksi Langsung dengan Pelanggan

Adanya media sosial, memudahkan kita untuk berkomunikasi secara langsung dengan target audiens. Hal ini akan membuka peluang untuk menjalin interaksi dan hubungan yang lebih erat dengan konsumen.

Misalnya, ketika sebuah perusahaan akan meluncurkan produk baru, maka ada baiknya melakukan kampanye pre-launching seperti memberikan edukasi terlebih dahulu terkait produk.  Sehingga, pesan-pesan yang ingin disampaikan terkait keunggulan produk sudah lebih dini diberikan sebelum launching. Setelah target market memahami keunggulan-keunggulan yang diberikan, maka penjualan produk pada saat launching akan lebih mudah. Jangan lupa berikan diskon khusus pada saat launching untuk meningkatkan penjualan.

Baca Juga: Libatkan Pelanggan dengan Seni Humor, Kenali Strategi Meme Marketing dan Cara Menerapkannya 

3. Memantau Tren dan Perilaku Konsumen

Media sosial merupakan wadah dimana orang-orang dapat berinteraksi satu sama lain dan berbagi pengalamannya dengan leluasa. Kondisi ini menguntungkan pelaku usaha untuk memantau aktivitas target audiens dan menyesuaikan strategi pemasaran supaya tetap relevan di kondisi pasar yang selalu berubah.

4. Meminimalisir Budget Promosi

Berjualan di media sosial juga bisa menjadi pilihan untuk memasarkan produk dengan biaya promosi lebih murah. Beberapa platform media sosial menawarkan fitur iklan berbayar yang bisa disesuaikan dengan kemampuan budget bisnisnya.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

References :

  1. https://nolimit.id/blog/5-keuntungan-dan-manfaat-sosial-media-untuk-bisnis/
  2. https://economy.okezone.com/read/2016/04/02/320/1352148/delapan-tantangan-promosi-produk-di-media-sosial
  3. https://www.kompasiana.com/givenmeilany/591e6f01e7afbd640b47973f/ketatnya-persaingan-bisnis-media-dalam-era-digital
  4. https://digitalkrew.id/bagaimana-meningkatkan-konversi-melalui-media-sosial/
  5. https://dropshipaja.com/blog/cara-riset-produk/
  6. https://dailysocial.id/post/cara-branding-produk
  7. https://compas.co.id/article/tantangan-bisnis-online/