Hampir 2 tahun sudah Indonesia dan negara-negara lain di seluruh dunia bergulat dengan pandemi Covid-19. Hal ini membuat beberapa negara, tak terkecuali Indonesia mendapatkan masalah baru, khususnya pada sektor ekonomi. Salah satunya seperti banyak karyawan yang harus mengalami PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).

Tidak sampai di situ, kaum millennial fresh graduate juga mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan selama hampir dua tahun era pandemi ini. Akan tetapi, pada saat yang sama dengan dukungan dan perkembangan teknologi, tersedia pula kesempatan atau peluang baru yang dapat dieksplorasi oleh generasi millennial yang lebih melek dengan teknologi dibandingkan generasi sebelumnya.

Baca Juga: Perspektif Gender Dari Hasil Survei Pedagang Online Selama Pandemi COVID-19

Jika jeli, kita dapat mengamati pada awal-awal Covid-19 masuk ke Indonesia, stock masker medis sangat sulit ditemukan di apotek dan toko lainnya. Menyusul dengan suplemen kesehatan dan obat-obatan yang dipercaya mampu mencegah penyakit ini datang. Tentunya hal ini bisa dibilang merupakan peluang pasar akan produk kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh para kaum millennial untuk membuka kesempatan bisnis baru.


Mengapa Produk Kesehatan?

Hadirnya pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan terhadap kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat. Dilansir dari Alvara Research, konsumsi masyarakat terhadap produk-produk kesehatan meningkat tajam di masa Covid-19 ini. Tidak hanya itu, selama periode stay at home, banyak orang yang mengisi kegiatannya dengan berolahraga meski hanya di rumah.

Sumber: Katadata

Adanya pandemi Covid-19 juga mengakibatkan pergeseran akan pola konsumsi masyarakat yang lebih fokus kepada kebutuhan pokok, khususnya produk kesehatan. Berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik), konsumsi masyarakat terhadap produk kesehatan meningkat sampai dengan 73,30 persen di era pandemi Covid-19.

Baca Juga: Memilih Jenis Badan Usaha yang Sesuai dengan Kebutuhan dan Tujuan Bisnis

Menyusul kebutuhan konsumsi bahan makanan di peringkat kedua yang mengalami peningkatan sebesar 65,80 persen serta pulsa atau paket data dengan peningkatan mencapai 56,60 persen. Pengeluaran rumah tangga juga terbagi berdasarkan hal yang penting dan mendesak saja, seperti kebutuhan bulanan, tabungan, dan asuransi.

Sahabat Wirausaha, berikut adalah beberapa hal yang dapat kamu pertimbangkan untuk membuka bisnis di kategori produk kesehatan.


Permintaan Pasar Meningkat Tajam

Seperti yang sudah diketahui, kehadiran pandemi Covid-19 membawa perubahan besar terhadap berbagai aspek dan yang paling terdampak tentunya di bidang kesehatan. Masker dan hand sanitizer sudah menjadi item wajib yang dibawa ke mana-mana ketika hendak berpergian sebagai bentuk ketaatan terhadap protokol kesehatan.

Selain itu, beramai-ramai orang menyadari akan pentingnya pencegahan diri terhadap Covid-19 dan mereka mulai rajin mengonsumsi suplemen kesehatan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Mereka percaya, menjaga imunitas tubuh untuk tetap dalam kondisi prima merupakan hal yang sangat penting di masa pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: PolicyLab COVID-19 VS UMKM: Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Pandemi

Merebaknya Trend Gaya Hidup Sehat

Sumber: Katadata

Jika sebelumnya tidak banyak orang yang peduli akan gaya hidup sehat, pandemi Covid-19 mengubah semuanya. Demi terhindar dari virus tersebut, banyak orang mulai peduli akan gaya hidup sehat dan pada akhirnya menjadi trend baru yang positif. Mereka mulai peduli akan asupan gizi yang dikonsumsi serta melakukan olahraga rutin.


Kategori Repeat Order Tinggi

Setidaknya, pandemi Covid-19 memaksa kita semua untuk selalu menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun atau minimal hand sanitizer. Tidak hanya itu, konsumsi akan suplemen kesehatan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Hal ini berarti, produk-produk kesehatan, khususnya yang bersinggungan langsung dengan Covid-19 masuk ke dalam repeat order yang tinggi.

Baca Juga: Tanggung Jawab Sosial dan Dampaknya Bagi UMKM

Artinya, Sahabat Wirausaha tidak perlu khawatir karena ke depan, masih akan ada banyak orang yang terus mencari produk-produk tersebut. Bahkan, jika pandemi Covid-19 berakhir pun, kebiasaan atau habit menjalani gaya hidup sehat tentu masih melekat di sebagian besar masyarakat. Sehingga mereka pasti akan tetap mencari produk penunjang kesehatan nantinya untuk tetap menjaga kondisi tubuh dalam keadaan prima.


Produk Kesehatan yang Paling Dicari

Meskipun pandemi Covid-19 membuat kebutuhan akan produk kesehatan meningkat, bukan berarti seluruh kategori produk kesehatan mengalami peningkatan penjualan yang drastis. Secara spesifik, hanya produk-produk kesehatan yang menunjang kebutuhan selama Covid-19 yang sangat laris di pasaran. Sahabat Wirausaha dapat melihat lebih lengkapnya pada penjelasan berikut ini.

1. Hand Sanitizer & Produk Sanitasi

Salah satu protokol kesehatan yang digalakkan oleh pemerintah adalah rajin-rajin mencuci tangan dengan sabun. Jika kondisi tidak memungkinkan, minimal bersihkan tangan menggunakan hand sanitizer untuk membunuh berbagai macam virus dan bakteri yang mungkin melekat di tangan.

Baca Juga: Surat Keterangan Ekspor Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik

Sumber: Katadata

Dilansir dari Alvara Research, produk sanitasi atau hand sanitizer menjadi item kesehatan yang paling banyak diminati yang ditunjukkan dengan peningkatan kebutuhan akan produk ini sampai dengan 64,20 persen. Ini merupakan angka peningkatan yang cukup besar untuk sebuah produk pendukung kesehatan.

Saat ini ada banyak jenis hand sanitizer yang dapat Sahabat Wirausaha temukan di pasaran. Mulai dari spray, gel, ataupun liquid. Keberagaman jenis hand sanitizer ini dapat menjadi diversifikasi produk yang baik untuk diterapkan dalam bisnis kesehatan yang Sahabat Wirausaha jalankan.

2. Multivitamin atau Suplemen Kesehatan

Imunitas tubuh menjadi faktor penting yang mendapat perhatian, khususnya selama era pandemi Covid-19. Oleh karena itu, tidak heran banyak masyarakat yang melakukan segala cara demi menjaga hal tersebut untuk tetap dalam kondisi baik. Misalnya, dengan mengonsumsi makanan bergizi yang didukung oleh suplemen kesehatan atau multivitamin.

Berbagai macam jenis multivitamin dari beragam merek, juga suplemen kesehatan tidak jarang kita temukan sold out di beberapa toko atau apotek. Hal ini berarti, produk suplemen kesehatan atau multivitamin menjadi salah satu produk kesehatan yang paling banyak dicari, khususnya di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Potensi Ekspor Suplemen Kesehatan Herbal (Jamu)

Berdasarkan data dari Alvara Research, konsumsi masyarakat terhadap produk multivitamin atau suplemen kesehatan mengalami peningkatan hingga mencapai 51,60 persen. Suplemen kesehatan atau multivitamin ini sendiri memiliki banyak jenis dari berbagai macam merek berbeda, mulai dari yang umum ditemukan sampai dengan jamu tradisional atau kategori obat herbal.

3. Masker

Selain hand sanitizer, item wajib lainnya yang tak ketinggalan untuk dipakai ke mana pun kita pergi adalah masker. Saat ini, pemerintah bahkan mewajibkan untuk menggunakan masker ganda atau double mask demi proteksi berlapis terhadap pencegahan Covid-19 varian baru.

Sahabat Wirausaha dapat menemukan berbagai jenis masker yang ada di pasaran. Mulai dari masker kain, masker bedah atau yang biasa disebut juga dengan masker medis, masker N95, masker KF94, serta masker KN95. Khusus penggunaan masker KF94 dan KN95 tidak diwajibkan untuk penggunaan ganda karena bahan kedua masker tersebut memiliki proteksi berlapis sehingga aman jika digunakan hanya 1 lapis.

Baca Juga: Potensi Ekspor Alat Kesehatan

Hal ini berarti, masker menjadi salah satu produk kesehatan yang masuk ke dalam kategori repeat order tinggi. Karena penggunaan masker menjadi kebutuhan harian yang tidak dapat diabaikan. Artinya, akan ada banyak orang yang terus melakukan pembelian bulanan untuk produk masker ini, apapun jenisnya.

4. Alat Pelindung Diri (APD) dan Sarung Tangan

Seperti yang kita ketahui, para tenaga kesehatan seolah menjadi pahlawan karena berada di garda terdepan berjuang menghadapi pandemi Covid-19 ini. Mereka para tenaga kesehatan juga relawan pengemudi ambulans khusus Covid-19 tentunya membutuhkan Alat Pelindung Diri (APD) serta sarung tangan lengkap karena sehari-hari bersinggungan langsung dengan pasien atau jenazah Covid-19.

Hal ini tentu menyebabkan kebutuhan para tenaga kesehatan terhadap Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dengan sarung tangan terus mengalami peningkatan. Karena sama halnya dengan masker, kedua benda ini juga penggunaannya bersifat harian sehingga wajib terus diganti karena berpapasan langsung dengan Covid-19 yang dibawa oleh para penyintas.

Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Mental Bagi Wirausaha

5. SWAB Antigen atau PCR

Pandemi Covid-19 tidak serta merta membuat kehidupan mati begitu saja. Perjalanan dinas ke luar kota atau luar negeri bagi mereka yang berprofesi di dunia bisnis juga mobilitas sehari-hari bukan hal yang dapat dihentikan. Namun, peraturan pemerintah mengharuskan masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi, khususnya pada perjalanan luar kota atau luar negeri untuk selalu melakukan SWAB Antigen atau PCR sebelum dan setelah keberangkatan.

Bahkan, bagi yang menggunakan pesawat atau kereta api untuk kebutuhan perjalanannya, tetap wajib melengkapi dokumen PCR atau SWAB Antigen meskipun sudah melakukan vaksinasi Covid-19 lengkap. Tidak hanya untuk kebutuhan perjalanan, bagi pasien non-Covid yang harus menjalani rawat inap di rumah sakit juga hanya boleh dijaga oleh 1 orang yang sudah melakukan SWAB Antigen atau PCR.

Beberapa bulan yang lalu, saat lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia terjadi, kebutuhan akan PCR dan SWAB Antigen paling banyak dicari. Mulai dari yang datang ke rumah atau home service sampai drive-thru tersedia. Ini dilakukan demi memudahkan konsumen untuk menjangkau kebutuhan tersebut.

6. Oksigen

Sama seperti layanan SWAB Antigen dan PCR, saat lonjakan kasus Covid-19 terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun, oksigen juga sempat menjadi item yang paling diburu bahkan sampai kehabisan stock di beberapa tempat. Padahal, bagi penderita Covid-19 yang memiliki saturasi rendah, mereka sangat membutuhkan oksigen untuk meningkatkan saturasi oksigen di dalam paru-paru.


Strategi Penjualan Produk Kesehatan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, jelas bahwa penjualan produk kesehatan memiliki peluang yang bagus terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini. Namun, Sahabat Wirausaha juga tetap harus merencanakan strategi yang hendak digunakan agar mampu bersaing dengan pelaku bisnis lainnya yang bergerak di bidang serupa. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat Sahabat Wirausaha lakukan:

Baca Juga: Melakukan Analisa Kesehatan Bisnis Untuk Menyusun Prioritas

  • Tentukan sasaran atau target pasar. Sahabat Wirausaha menyasar kalangan menengah ke bawah, menengah atau menengah atas. Secara usia, apakah produk yang Sahabat Wirausaha tawarkan dapat digunakan untuk semua usia atau di usia tertentu saja. Serta banyak kriteria lainnya yang dapat di break down sehingga semakin spesifik target market kalian akan semakin bagus.
  • Berikan pelayanan terbaik kepada calon customer. Selalu bersikap ramah dalam menjawab pertanyaan dari para pelanggan, baik itu secara online maupun di toko. Layani setiap konsumen dengan sepenuh hati sehingga mereka mendapatkan kepuasan dan akan merekomendasikan kepada kerabatnya yang lain secara tidak langsung.
  • Membuat official website untuk toko produk kesehatanmu. Konsumen tentunya akan jauh lebih memilih untuk melakukan pembelian di toko yang memiliki situs resmi dibanding toko yang belum memiliki identitas di dunia digital. Sebagai konsumen, hal ini juga akan memudahkan mereka jika ingin mengajukan refund atau berkonsultasi terkait produk apa yang cocok untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka alami.
  • Publish di social media. Pemasaran dengan cara lama semakin bergeser ke arah digital seiring dengan perkembangan teknologi. Saat ini ada banyak sekali channel social media yang dapat Sahabat Wirausaha manfaatkan untuk memasarkan produk Kesehatan, mulai dari Twitter, Facebook, Instagram, hingga YouTube.

Karena rasanya saat ini hampir tidak ada orang yang tidak bersentuhan sama sekali dengan social media. Bahkan, Sahabat Wirausaha juga bisa mendapatkan report performance jika memasang iklan di social media yang dapat dimanfaatkan untuk strategi ke depan.

Berikan edukasi terkait kesehatan. Sahabat Wirausaha dapat membagikan tips-tips atau edukasi seputar kesehatan di media sosial sebagai strategi soft selling. Selain para calon customer bisa mendapatkan informasi atau pengetahuan baru, bukan hal yang tidak mungkin beberapa di antara mereka pada akhirnya tertarik untuk membeli produk kesehatan darimu.

Karena untuk persoalan kesehatan, alangkah lebih baik jika kita dapat melakukan pencegahan sebelum penyakit dating dengan cara menjalani gaya hidup sehat. Sehingga Sahabat Wirausaha dapat menawarkan produk-produk terkait yang mendukung lifestyle tersebut.

Baca Juga: Strategi Optimalisasi Digital Marketing & CRM Untuk Meningkatkan Penjualan

  • Tingkatkan pelayanan dari waktu ke waktu. Selain memberikan pelayanan terbaik setiap saat, Sahabat Wirausaha juga harus evaluasi setiap harinya terkait kebutuhan konsumen yang belum bisa diberikan secara utuh. Jika hal ini terus dilakukan secara konsisten, bisnis produk kesehatan akan semakin berkembang dan mendapatkan respons yang sangat baik di mata para pelanggan.
  • Jaga kepuasan dan kepercayaan konsumen, khususnya para pelanggan lama. Dengan menjaga kualitas dan pelayanan yang baik serta terus melakukan inovasi dan pengembangan, konsumen akan tetap loyal terhadap Anda. Sebaliknya, jika Sahabat Wirausaha tidak dapat menjaga kepercayaan konsumen, bukan tidak mungkin satu per satu dari mereka akan pergi dan beralih membeli produk kesehatan di toko lain.

Sahabat Wirausaha, penting untuk diketahui bahwa sebagus apapun prospek suatu bidang, tetap membutuhkan strategi bisnis yang cermat. Ada banyak sekali permintaan pasar terhadap produk kesehatan, tinggal bagaimana caranya kita memanfaatkan peluang bagus itu untuk bisnis kita sehingga profitable. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat serta pengetahuan baru bagi Sahabat Wirausaha semua.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. Media Indonesia
  2. Katadata
  3. Cermati.com