Peluang Bisnis Jamu Tradisional - Bayangkan kita duduk di beranda rumah, menikmati udara pagi sambil menyeruput secangkir jamu hangat yang kaya rempah dan khasiat. Sensasi menenangkan dan menyehatkan ini merupakan warisan kesehatan sejak dahulu kala. Di tengah produk kesehatan modern dan gaya hidup cepat, jamu tradisional kembali menemukan relevansinya. Kesadaran masyarakat akan pentingnya produk alami membuat bisnis jamu tradisional kini semakin memiliki prospek yang cerah. 

Riset kesehatan dasar oleh Balitbangtan menunjukkan bahwa lebih dari 50% masyarakat Indonesia merupakan pengguna jamu. Hal ini berarti bahwa jamu memiliki pangsa pasar besar dan potensial untuk dikembangkan. Apakah Sahabat Wirausaha tertarik memanfaatkan peluang bisnis yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga melestarikan warisan budaya dan meningkatkan kesehatan masyarakat? Mari kita simak peluang bisnis jamu tradisional di era modern ini. 


Mengenal Jamu, Sejarah Panjang Pengobatan Herbal Indonesia

Jamu adalah ramuan tradisional Indonesia yang terbuat dari tanaman obat seperti kunyit, jahe, temulawak, dan berbagai rempah lainnya. Jauh sebelum farmakologi modern masuk ke Indonesia, jamu telah umum dikonsumsi oleh nenek moyang kita. Istilah jamu sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu jampi dan usodo, yang berarti doa kesehatan. 

Pada awalnya, jamu hanya digunakan oleh kalangan istana kerajaan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan raja, ratu, dan anggota keluarga kerajaan lainnya. Namun, seiring perkembangan budaya dan perdagangan nusantara, jamu mulai tersebar luas, tidak hanya untuk keluarga kerajaan tetapi juga mulai digunakan oleh masyarakat umum. 

Saat ini, jamu tidak hanya dianggap sebagai minuman kesehatan semata, tetapi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia yang kaya akan kearifan lokal dalam pengobatan tradisional.  

Baca Juga: Bisnis Kafe Jamu Acaraki, Sukses Mengubah Jamu Tradisional Menjadi Minuman Kekinian!


Peluang Bisnis Jamu Tradisional, Tren Gaya Hidup Sehat Meningkat Pasca Covid

Sumber foto: kompasiana.com

Tren gaya hidup sehat semakin mempengaruhi pilihan konsumen di era modern ini, terlebih pasca Covid. Masyarakat kini semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dengan cara yang alami dan berkelanjutan. Salah satu yang semakin diminati adalah jamu tradisional, yang menawarkan kombinasi bahan alami tanpa efek samping berbahaya.

Dibuat dari bahan-bahan herbal yang telah terbukti secara turun temurun, jamu menjanjikan berbagai manfaat kesehatan. Hal ini sejalan dengan pergeseran pola pikir konsumen yang lebih memilih produk alami daripada obat-obatan kimia.

Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap tren hidup sehat ini jadi salah satu peluang bisnis jamu tradisional yang semakin terbuka lebar. Hal ini diungkap oleh Jesslyn Rahardjo, Founder dari brand jamu Herbana, yang menilai jika permintaan produk jamunya meningkat selama pandemi, bahkan hingga saat ini. 

“Masyarakat sekarang lebih aware tentang kesehatan, nggak hanya mengonsumsi obat ketika sakit, tetapi juga mencegah sakit, gimana supaya tubuh fit terus buat menjaga kesehatan” jelas Jesslyn seperti dilansir dari Youtube. 

Menurutnya, meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan ini jadi salah satu peluang berkembangnya bisnis jamu tradisional. Jesslyn juga bagikan pengalamannya saat menawarkan produk obat tradisional pada tahun 2016 lalu dimana tantangannya adalah memberikan edukasi terlebih dahulu kepada masyarakat agar produknya bisa diterima pasar. 

Meskipun kesadaran masyarakat terhadap manfaat obat dan jamu tradisional sudah ada, tetapi tidak serta merta bisa mengolahnya sendiri. Di tengah gaya hidup modern yang serba cepat, kebanyakan orang tidak memiliki waktu untuk meracik jamu tradisional sendiri. Sebagai solusi, banyak yang memilih untuk membeli jamu tradisional yang sudah jadi, praktis untuk dikonsumsi kapanpun dibutuhkan.

Dengan terbukanya peluang bisnis ini, industri jamu tradisional berpotensi untuk terus berkembang dan mengikuti tren gaya hidup sehat global. Dalam hal ini, kombinasi antara tradisi dan inovasi menjadi kunci untuk memenuhi ekspektasi konsumen modern yang semakin selektif dalam memilih produk kesehatan. 


Inovasi dan Modernisasi Jamu

Inovasi dan modernisasi merupakan hal yang sangat penting dalam mengembangkan peluang bisnis jamu tradisional di era modern ini. Hal tersebut bertujuan untuk memenuhi preferensi konsumen modern yang cenderung menginginkan produk kesehatan yang praktis dan efektif. Disisi lain, inovasi dan modernisasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing jamu di tengah maraknya produk kesehatan modern yang ditawarkan. 

Salah satu contoh brand jamu yang berhasil melakukan inovasi dan modernisasi adalah Acaraki. Brand tersebut berhasil menjadikan jamu sebagai minuman kekinian yang dapat diterima oleh setiap kalangan, dikonsumsi dengan cara yang asik layaknya menikmati kopi di cafe, dan tetap mendapatkan manfaat dari minuman yang dikonsumsi. 

Untuk itu, penting sekali berinovasi dalam hal rasa, kemasan, cara penyajian, dan pemasaran agar lebih menarik bagi konsumen modern. Beberapa contoh inovasi yang dapat dilakukan meliputi:

1. Varian Rasa

Sumber foto: theasianparent.com

Salah satu alasan utama masyarakat enggan mengonsumsi jamu adalah karena rasanya yang pahit. Untuk itu, pelaku usaha jamu harus berpikir inovatif dalam menciptakan jamu yang sehat namun dengan cita rasa yang nikmat. 

Inovasi rasa tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan daya tarik produk, tetapi juga untuk memperluas pasar dengan menarik konsumen yang mungkin tidak terbiasa dengan rasa tradisional jamu yang cukup pahit.

Pengembangan varian rasa dapat melibatkan penggunaan buah-buahan, rempah-rempah, atau bahan-bahan alami lainnya yang memberikan rasa segar dan menyenangkan. Contoh kombinasi varian rasa seperti lemon, jeruk nipis, jahe, dan madu.

Bahkan saat ini terdapat beberapa brand jamu kekinian yang membuat kombinasi varian rasa unik seperti soda dan jamu, cokelat dan jamu, kopi dan jamu, dan masih banyak lagi. Dengan menghadirkan inovasi varian rasa, bisnis jamu kekinian dapat memperluas jangkauan pasar ke segmen konsumen yang lebih luas dan beragam.

Baca Juga: Inspirasi Bisnis Sehat, 7 Brand Jamu Kekinian yang Sukses di Pasaran

2. Kemasan Modern

Sumber foto: antaranews.com

Kemasan modern telah mengubah cara konsumen dalam mengakses dan mengonsumsi jamu. Dahulu, jamu hanya tersedia saat mbok jamu gendong lewat, tetapi sekarang banyak tersedia dalam kemasan praktis yang siap diminum kapan pun dan di mana pun. 

Beragam jenis kemasan telah diperkenalkan, mulai dari jamu siap minum dalam botol plastik, botol kaca, hingga kaleng. Selain itu, ada juga jamu dalam bentuk bubuk yang dikemas dalam kemasan kertas, yang memudahkan untuk dikonsumsi dengan cara dicampur dengan air. 

Inovasi lainnya adalah jamu dalam bentuk kantong celup, mirip dengan teh celup, yang memungkinkan konsumen untuk menikmati jamu dengan cara yang lebih praktis dan modern.

3. Cara Penyajian

Saat ini jamu telah tersedia dalam berbagai bentuk olahan yang lebih modern dan praktis. Salah satu contohnya adalah permen jamu, yang memberikan pengalaman menyantap jamu dengan cara yang lebih enak dan menyenangkan. 

Selain itu, ada pula minuman instan yang berbahan dasar jamu, seperti sachet atau botol minuman yang mengandung ekstrak jamu dengan rasa dan aroma yang nikmat. Kemudahan dalam konsumsi ini sangat cocok bagi gaya hidup masyarakat yang sibuk dan terbiasa dengan produk konsumsi instan.

4. Pemasaran dan Jangkauan Pasar

Di era digital, inovasi dalam pemasaran menjadi kunci penting dalam meningkatkan kesadaran dan menarik minat konsumen terhadap jamu. Pemanfaatan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok memungkinkan kita untuk secara kreatif mempromosikan produk kepada audiens yang lebih luas. 

Melalui konten visual menarik, testimoni konsumen, dan informasi tentang manfaat kesehatan jamu, media sosial dapat menjadi sarana efektif untuk membangun merek dan menciptakan hubungan langsung dengan konsumen.

Selain itu, situs web menjadi wadah penting untuk menginformasikan lebih dalam tentang produk jamu, seperti bahan-bahan yang digunakan, proses produksi, dan cara konsumsi yang disarankan. Menambah saluran pemasaran melalui e-commerce juga memberikan kemudahan bagi konsumen untuk mendapatkan produk jamu tanpa harus keluar rumah.

Dengan menggabungkan nilai-nilai tradisional dan inovasi kita dapat melestarikan warisan budaya sambil menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman modern akan produk kesehatan yang aman, efektif, dan dapat dipercaya.

Baca Juga: Kembangkan Resep Turun Temurun, Kisah Rempah Karsa yang Berbisnis Jamu Hingga Pasar Eropa


Dukungan Pemerintah dan Potensi Ekspor

Sumber foto: kajianpustaka.com

Pemerintah Indonesia sangat mendukung pengembangan industri jamu tradisional. Berbagai program dan kebijakan telah diterapkan untuk membantu para pelaku usaha jamu, mulai dari pelatihan, bantuan modal, hingga promosi produk ke pasar internasional. Dengan dukungan ini, peluang untuk mengekspor jamu ke luar negeri semakin terbuka lebar. 

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat bahwa total nilai ekspor jamu Indonesia pada tahun 2021 mencapai USD41,5 juta atau setara dengan Rp648 miliar. Negara pelanggan jamu Indonesia yaitu Nigeria dan Arab Saudi. Jamu juga berpeluang besar untuk diekspor ke negara lainnya seperti negara bagian Afrika yaitu Etiopia, Kenya, Sudan, Ghana, dan Tanzania.

Nah, itu dia penjelasan singkat peluang bisnis jamu tradisional yang sangat menjanjikan di era modern ini. Dengan memanfaatkan tren kesehatan, inovasi produk, dukungan pemerintah, dan tingginya peluang ekspor, kita dapat mengembangkan bisnis jamu tradisional menjadi industri yang sukses dan berkelanjutan. Warisan budaya ini tidak hanya akan terus hidup, tetapi juga berkembang pesat dan memberikan manfaat kesehatan yang luas bagi masyarakat.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi:

  1. https://www.youtube.com/watch?v=2-0mfXlFq28 
  2. https://radarjogja.jawapos.com/lifestyle/652654273/inovasi-kemasan-jamu-tradisional-pertanda-ada-pergeseran-generasi-konsumsi 
  3. https://ditsmp.kemdikbud.go.id/jamu-gendong-warisan-leluhur-yang-sudah-ada-sejak-ratusan-tahun-silam/#:~:text=Ritual%20ini%20dilakukan%20karena%20masyarakat,jamu%20mulai%20didistribusikan%20untuk%20masyarakat
  4. https://www.jamuiboe.com/frontends/page/28/sejarah-jamu 
  5. https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4417/1/LAPORAN%20NASIONAL%20RISKESDAS%20TAHUN%202010.pdf 
  6. https://umkm.kompas.com/read/2023/12/12/204845583/ketahui-peluang-keuntungan-dan-tantangan-usaha-jamu-tradisional?page=all#google_vignette 
  7. https://kemlu.go.id/bratislava/id/news/16009/ekspor-jamu-indonesia-meningkat-selama-pandemi 
  8. https://www.kompas.com/food/read/2020/09/21/111200375/jamu-punya-peluang-diekspor-sampai-ke-afrika 
  9. https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/foto/jamu-minuman-tradisional-penuh-sejarah 
  10. https://www.kompasiana.com/putrinra/63ccd14208a8b537c77813a2/tingkatkan-healthy-lifestyle-yuk 
  11. https://id.theasianparent.com/kafe-jamu-hits-di-jakarta 
  12. https://www.antaranews.com/berita/2183118/keluarga-kencur-hadirkan-jamu-tradisional-dengan-gaya-kekinian 
  13. https://www.instagram.com/acaraki.jamu/ 
  14. https://www.kajianpustaka.com/2017/10/pengertian-pelaku-prosedur-kegiatan-ekspor.html 
  15. https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2021/dalam-dunia-kesehatan-modern-saatnya-jamu-dan-obat-farmasi-kawin/ 
  16. Waqiah N, Panjaitan FABK. 2021. Sosialisasi Pemanfaatan Jamu Tradisional Dan Edukasipencegahan Covid-19 Dalam Rangka Tanggap Pandemi Covid-19. Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.