Margin Aman – Kata “Margin” tentu sudah tidak asing lagi  bagi Sahabat Wirausaha. Margin sering dikaitkan dengan keuntungan. Ada beberapa istilah margin, antara lain Back Margin, Margin Trading, Margin Level, Margin Kotor, Margin Laba, Margin Call, Margin Ratio, dan lainnya. Namun, apakah Sahabat sudah mengenal dengan istilah Margin Aman atau Safety Margin? 

Istilah Safety Margin diperkenalkan oleh investor Amerika Serikat bernama Benjamin Graham. Singkatnya, Margin Aman adalah kelebihan hasil penjualan di atas titik impas; apabila titik impas dapat tercapai dengan penjualan, misalnya 3.000 unit dan volume penjualan sebenarnya tercapai 3.500 unit, kelebihan 500 unit tersebut merupakan margin aman. Margin aman biasanya digunakan dalam investasi maupun akuntansi. Apakah margin aman diperlukan untuk usaha Sahabat? Mari kita cari tau!


Pengertian Margin Aman

Dalam istilah investasi, margin aman merupakan suatu prinsip di mana investor hanya membeli sekuritas ketika harga pasarnya jauh di bawah nilai intrinsiknya (nilai sebenarnya). Artinya,  apabila harga pasar suatu sekuritas jauh di bawah nilai intrinsiknya, selisihnya adalah margin aman. 

Sementara itu, dalam Istilah akuntansi, margin aman merupakan perbedaan antara penjualan aktual (sebenarnya) dan penjualan titik impas (Break Even Point). Titik impas merupakan jumlah penjualan di mana bisnis tidak mengalami kerugian maupun keuntungan. Usaha yang dijalankan masih dapat menutupi biaya operasional yang dikeluarkan walaupun usaha tidak menghasilkan keuntungan. 

Jika Sahabat Wirausaha baru menjalan usaha, mencapai titik impas merupakan sebuah pencapaian. Besar kemungkinan, usaha yang sudah melalui titik impas, perlahan akan bergerak melampaui titik impas tersebut dan bertahan.

Baca Juga: 5 Tips Mengakses Pendanaan Modal Ventura, Bantu Bisnis Startup Makin Berkembang


Manfaat Margin Aman

Margin aman kadang dilaporkan sebagai rasio, yang mana rumus tersebut dibagi dengan penjualan saat ini atau perkiraan penjualan untuk menghasilkan nilai persentase. Angka tersebut digunakan sebagai informasi dalam analisis titik impas dan peramalan dalam sebatas mana penjualan aktual atau penjualan yang dianggarkan sebelum perusahaan mengalami kerugian. 

Jadi, margin aman dapat dimanfaatkan untuk mengetahui seberapa besar penurunan penjualan sebelum usaha menjadi tidak menguntungkan. Dari sini, kita dapat mengetahui seberapa besar margin aman sebagai proyeksi untuk kelangsungan usaha. Selain itu, ada juga beberapa manfaat lain jika Sahabat mengetahui margin aman, yaitu:

1. Menganalisis Berbagai Risiko

Margin aman dapat memproyeksikan risiko yang terjadi pada usaha. Untuk menciptakan margin aman yang tinggi, maka ada banyak yang harus diperhitungkan terkait usaha.

2. Mengetahui Kesalahan

Margin aman bisa membantu kita dalam menemukan kesalahan bisnis. Maka, margin aman ini bisa meminimalisir dampak dari kesalahan yang ditimbulkan.

3. Bijaksana dalam Mengambil Keputusan 

Margin aman membuat Sahabat terhindar dari “ikut-ikutan” yang tidak sesuai dengan usaha Sahabat.

Sumber: https://moneyduck.com/

Dibalik manfaatnya, margin aman juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu tidak menjadi pengembalian kerugian. Walaupun margin aman merupakan metode manajemen risiko yang baik, namun tidak bisa menghilangkan risiko itu sendiri. Margin  yang tinggi tidak menjamin pelaku usaha akan mengalami kerugian di masa mendatang, hal ini dikarenakan margin aman hanya melakukan proyeksi, faktor lain bisa terjadi dalam menjalankan usaha.

Baca Juga: Back Margin


Jenis dan Contoh Margin Aman

Dalam akuntansi atau penganggaran usaha, margin aman merupakan kesenjangan antara perkiraan hasil penjualan dengan tingkat penurunan penjualan sebelum perusahaan dianggap tidak menguntungkan. Bagi Sahabat Wirausaha,  margin aman merupakan tanda yang menunjukkan risiko kerugian yang mudah terjadi akibat perubahan penjualan (jika penjualan menurun atau tidak menghasilkan keuntungan). 

Jika persentase margin aman rendah, Sahabat dapat meminimalisir resiko, misalkan dengan memangkas biaya operasional. Sebaliknya, jika margin aman tinggi artinya usaha Sahabat sudah terlindungi dari risiko penjualan di masa mendatang. Adapun cara perhitungannya yaitu:

  1. Tentukan titik impas dan penjualan yang dianggarkan.
  2. Kurangi titik impas dari penjualan aktual atau yang dianggarkan, lalu bagi dengan penjualan. 
  3. Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam persentase.

Untuk menghitung berapa Margin Aman dalam bisnismu, gunakan rumus perhitungan berikut : 

Margin aman = (Tingkat penjualan saat ini – titik impas) / Tingkat penjualan saat ini x 100%

ATAU

Margin aman dalam mata uang = Penjualan Saat ini – Penjualan Impas

ATAU 

Margin Aman dalam unit = Unit penjualan saat ini – titik impas

Contoh Penghitungan Margin Aman:

Misalkan, Sahabat memiliki usaha percetakan, kemudian membeli perlengkapan cutting baru. Hal ini menyebabkan biaya operasional usaha meningkat menjadi Rp10.000.000 per tahun. Akan tetapi, peralatan baru ini menyebabkan pendapatan usaha Sahabat meningkat dikarenakan inovasi dalam percetakan menggunakan mesin cutting. Jika titik impas usaha adalah Rp37.000.000 dan pendapatan penjualan yang baru adalah Rp40.000.000, maka margin aman Sahabat adalah:

Margin aman = (Tingkat penjualan saat ini – titik impas) / Tingkat penjualan saat ini x 100%

Margin aman = (Rp40.000.000 – Rp37.000.000) / Rp40.000.000

        = 0.075 x 100%

= 7.5%

Margin aman merupakan “penahan” usaha ketika usaha sedang tidak mengalami keuntungan. Selama usaha masih mendapatkan margin aman, usaha masih dapat bertahan. Apakah margin aman diperlukan untuk usaha Sahabat? Tentu saja iya.

 Mengetahui konsep margin akan memberikan informasi keuntungan dan melindungi usaha Sahabat karena sebagai penilaian dalam strategi manajemen risiko dan menciptakan kebijakan dan keputusan inovasi usaha dalam strategi pemasaran yang sudah berjalan. Semoga artikel ini bermanfaat ya!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. https://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/margin_aman.aspx
  2. https://www.investopedia.com/terms/m/marginofsafety.asp
  3. https://store.sirclo.com/blog/margin-of-safety-adalah/
  4. https://corporatefinanceinstitute.com/