Penulis Anjar Primasetra dalam bukunya yang berjudul Peluang Usaha Untuk Ibu Rumah Tangga Modal 1 Juta, menegaskan bahwa membangun bisnis sesuai dengan hobi itu sangat penting. Kenapa begitu? Karena ketika Sahabat Wirausaha menjalankan usaha yang memang disukai, akan terasa menyenangkan dan hampir tanpa beban.
Tak jarang kalau bisnis yang ditekuni berdasarkan hobi itu justru mampu bertahan lama dan menjanjikan cuan melimpah. Kondisi demikian pula yang tampaknya dialami oleh Fitri Sopiah. Tertarik dengan dunia crafting terutama merajut dan menyulam, Sopi sebagaimana dia disapa, pun mampu menghasilkan omzet menjanjikan lewat LC by Sopi.
Dalam wawancaranya dengan kontributor UKM Indonesia, perempuan berusia 45 tahun ini pun menjabarkan perjalanannya yang istimewa saat menekuni bisnis berbasis hobi. Seperti apa kisah Sopi bersama brand yang kini resmi bernama Sophicraft itu? Simak ulasan lengkapnya di artikel ini.
Guru TK yang Suka Melukis, Hobi Merajut Sopi Berawal di 2016
Menempuh pendidikan S1 Keguruan, Sopi memang memilih profesi guru yang sesuai dengan latar pendidikannya. Baginya, menjadi seorang pendidik memang sudah menjadi jalan hidupnya sehingga Sopi masih mencari kesibukan di sore hari sebagai pengajar pula, sekalipun di pagi harinya disibukkan sebagai guru TK.
Sumber: Sophicraft/TOKOPEDIA
Namun ketika sang putra tunggal memilih sekolah berkonsep boarding school, Sopi merasa ada waktu-waktu senggang yang dia alami saat di rumah. Waktu kosong di rumah itu akhirnya membuat Sopi mulai tertarik dengan hobi merajut.
Baca Juga: Hijra Mukena: From Zero to Billion
“Jadi memang saya sudah mulai berajut itu di tahun 2016 sih ya, waktu masih jadi guru TK. Karena sejak itu kan anak seolah boarding, saya akhirnya cari kesibukan lain dan mulai belajar merajut yang akhirnya malah keterusan,” ungkap Sopi mengawali perbincangan kami.
Hasil rajutannya yang menarik itu rupanya membuat teman-teman dekatnya terpikat dan berniat melakukan orderan. Namun karena merajut hanyalah sekadar hobi yang dia lakukan saat tidak mengajar atau mengurus rumah, Sopi masih belum percaya diri dan enggan menjual produk hasil karya tangannya.
“Saya waktu itu malah bilang ke teman-teman yang pesan kalau saya ini itu guru TK, sibuk mengajar, jadi kalau ada yang pesan rajutan bakal lama prosesnya. Tapi kok ya teman-teman ini tidak mempermasalahkan dan tetap pesan,” kenang Sopi sambil tertawa.
Lantaran pesanan yang datang dari orang-orang terdekatnya itu semakin rutin, Sopi pun akhirnya mulai menyadari kalau hobinya merajut ini mampu menjadi mata pencaharian sampingan yang menjanjikan. Setidaknya butuh waktu dua tahun sampai akhirnya Sopi mulai menerima orderan dari orang asing, berkat promosi dari teman dan orang terdekatnya.
Agar produknya makin dikenal, Sopi pun kala itu memilih menggunakan nama sang putra semata wayang sebagai brand kerajinannya.
“Kalau nggak salah ingat ya di sekitar tahun 2018 ya, waktu itu ambil nama produk L Crochette (rajutan) by Sopi karena kan nama panggilan anak saya itu El (L). Lalu saya mulai tertarik juga ke menyulam sehingga namanya di tahun 2020 itu berubah menjadi LC by Sopi,” papar perempuan yang memilih rumahnya di Sektor Melati Blok F4 No 8B, Grand Depok City ini sebagai lokasi produksi.
Masker Sulam Jamin Omzet Gemilang LC by Sopi Saat Pandemi
Sumber: LC by Sopi/UKM Jagowan
Seperti halnya kebanyakan orang yang cukup struggle dalam menghadapi pandemi Covid-19, Sopi pun mengalami hal serupa. Lantaran kegiatan belajar-mengajar dialihkan sepenuhnya ke media online, guru-guru TK pun menghadapi tantangan yang cukup serius sampai akhirnya terpaksa meghentikan kegiatan pembelajaran. Hal itu pula yang juga dialami Sopi ketika wabah corona menyerang Indonesia.
Baca Juga: Cerdas Menangkap Peluang Bisnis Recycle Papan Skateboard
Kebetulan pula di tahun 2020 itu dirinya harus pindah ke Depok demi merawat sang mertua yang sakit, Sopi pun meyakinkan diri untuk serius menekuni LC by Sopi. Tak hanya menghasilkan produk-produk rajutan. Sopi pun semakin memperbanyak kemampuannya dalam menyulam yang ternyata jauh lebih membuatnya terpikat.
“Saya belajar menyulam karena menurut saya lebih menyenangkan. Menyulam itu seperti kita melukis tapi dengan benang. Karena saya lama sebagai guru TK yang sehari-hari memang suka dan dituntut punya keterempilan menggambar, saya jadi lebih nyaman dengan teknik menyulam. Menurut saya, menyulam itu jauh lebih ekspresif dibandingkan merajut yang wajib mengikuti pola,” beber Sopi.
Sumber: LC by Sopi/UKM Jagowan
Sadar tidak memiliki pengalaman dalam berbisnis, Sopi pun tak mau menyerah. Demi memaksimalkan LC by Sopi, dirinya pun mengikuti berbagai pelatihan dan program bagi pelaku bisnis UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Patut berbangga karena sejak tahun 2020 itu, LC by Sopi sudah membawa Sopi memperoleh banyak pencapaian.
Baca Juga: Jawa Classic, Mengulik Limbah Menjadi Apik dan Menarik
Mulai dari 30 Besar Womenpreneur Pertamina 2020, 25 Terbaik Akademi Wirausaha Moodah 2021, hingga diliput oleh dua media yakni Muslim Masa Kini di Ajwa TV serta Ragam Indonesia di Trans 7. Bahkan produk-produk LC by Sopi juga berkesempatan dijual di Teras IKEA Parahyangan Bandung dalam rangka ulang tahun Jawa Barat, serta bagian dari produk ekspor kerajinan ke Eropa dan Australia yang digelar Dekranasda Depok serta Indonesia in Your Hand.
“Bisa dibilang kalau pilihan saya untuk switch dari merajut ke menyulam saat pandemi itu sangat membawa berkah. Apalagi kan LC by Sopi akhirnya memproduksi masker sulam dan meraih penjualan ramai, mampu produksi sekitar 300 sampai 500 marker sulam. Omzet masker sulam aja waktu pandemi bisa sampai Rp6 juta per bulan,” ungkap Sopi bangga.
Berubah Jadi Sophicraft, Asa Sopi Gelar Fashion Craft
Sumber: Sophicraft/TOKOPEDIA
Menyadari kalau produk-produkknya semakin diterima oleh masyarakat, Sopi pun akhirnya berusaha untuk melindungi merek-nya. Tak perlu menunggu lama, LC by Sopi sudah mengajukan nama brand ke HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) pada 2020 silam. Namun ternyata nama brand itu tidak disetujui oleh HAKI. Sopi pun melakukan perubahan nama brand dan resmi sejak Agustus 2022, bisnisnya mengusung nama Sophicraft.
Baca Juga: Shiroshima Indonesia
Dibuat dengan material yang berkualitas, produk-produk Sophicraft pun semakin diminati sehingga Sopi menawarkan banyak sekali varian. Sahabat Wirausaha bisa memilih teknik menyulam atau merajuk untuk berbagai produk Sophicraft seperti totebag, tas behel, masker sulam, dompet sulam, tas sulam, home decor sulam, tas rajut, sepatu rajut hingga pouch dan clutch. Harga produk yang ditawarkan Sophicraft pun mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu Rupiah per item.
“Sekarang itu omzet Sophicraft di kisaran Rp500 ribu sampai Rp3 juta ya. Saya memang enggan membuat pakaian rajut karena kan sudah terlalu banyak pesaingnya. Tidak sesuai dengan misi Sophicraft yang menawarkan desain secara eksklusif. Dibandingkan kompetitor, saya bisa menawarkan custom design sehingga hasil jadi produknya memang tidak pasaran,” urai Sopi percaya diri.
Tak heran karena keunikan motif desain pada produk-produk sulamannya, Sophicraft sampai mencatat penjualan dari pedalaman Sumatera Utara hingga ke Selandia Baru serta Turki. Cukup menarik karena untuk pengiriman Turki yang berupa jilbab dan dompet itu, pemesannya merupakan orang Brunei Darussalam dan Sopi sempat terlalu murah dalam memasang harga. Beruntung konsumen dari luar negeri itu malah membayar produk Sopi dengan harga 60% lebih mahal.
Baca Juga: Berawal dari Hobi, Rahfi Craft Jadi Penghasil Rupiah Menjanjikan
Sumber: Sophicraft/Tokopedia
Kini melihat masa depan yang menjanjikan dari Sophicraft, Sopi pun merangkai asa untuk menggelar fashion craft alih-alih harus ngotot membuka outlet offline. Dalam kegiatan impianya itu, Sopi berniat memadukan produk-produk fashion dengan produk kerajinan karyanya sembari melibatkan beberapa temannya.
Bukan tanpa alasan kenapa Sopi ingin mengajak lebih banyak orang terpikat pada kerajinan sulam, karena menurutnya saat ini minat masyarakat terutama anak muda pada kegiatan menyulam sangat rendah. Hal ini pula yang membuat Sopi kesulitan mencari pegawai tambahan ketika Sophicraft memperoleh orderan melimpah.
Baca Juga: Mutiara Lombok Waidah: Berawal dari Reseller Sampai Memiliki Galeri Sendiri
“Padahal menyulam ini merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan untuk menyalurkan imajinasi. Digiring ke sektor bisnis pun punya potensi yang menjanjikan pula. Karena memang bagi saya, bisnis menyenangkan itu memang berawal dari apa yang kita sukai. Kalau hal itu ditekuni dengan baik, pasti akan memberi hasil maksimal,” tutup Sopi.
Bagaimana Sahabat Wirausaha? Sangat menginspirasi sekali bukan perjuangan Sopi bersama Sophicraft? Jika kalian ingin belajar lebih jauh soal bisnis kerajinan tangan yang menjanjikan ini, bisa mampir di kontak berikut:
IG: @lc_bysopi
WA: https://wa.me/6281212959958
Marketplace: Sophicraft (Tokopedia)
Jika Sahabat Wirausaha merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman lainnya. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.
Referensi:
Wawancara dengan Fitri Sopiah, Pemilik dan Pendiri Sophicraft