Rekomendasi Ide Bisnis Kuliner Jepang – Sahabat Wirausaha, kalau menyebutkan kuliner luar negeri yang disukai mungkin banyak di antara kita yang memilih masakan Jepang. Mulai dari shushi, ramen, takoyaki, okonomiyaki, gyoza, udon, sashimi, onigiri, shabu-shabu hingga mochi, rasa-rasanya setidaknya salah satu diantaranya sudah pernah dicoba. Bahkan karena minat akan kuliner Jepang ini cenderung meningkat, menemukan restoran atau street food yang menjual kuliner Jepang bukan hal yang sulit di Indonesia ini.

Fakta inilah yang akhirnya membuat aneka kuliner Jepang memiliki sejumlah potensi bisnis yang cukup menjanjikan. Tak harus mengeluarkan modal yang besar belasan juta Rupiah, asalkan mampu menjaga rasa dan memakai barang-barang berkualitas serta menjamin kehalalan, produk kuliner Jepang yang ditawarkan akan mampu menarik perhatian masyarakat. Memang kuliner Jepang seperti apa yang menjanjikan dijual di Indonesia? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.


Kenapa Kuliner Jepang Diminati di Indonesia?

Sebelum membahas mengenai rekomendasi kuliner Jepang yang berpotensi sebagai lahan bisnis, ada baiknya kalau Sahabat Wirausaha memahami terlebih dulu seperti apa perjalanan masakan Jepang hingga ke Tanah Air. Apakah dikenalkan saat Jepang menjajah Indonesia selama 3,5 tahun? Tidak. Dilansir Nibble, kuliner Jepang justru pertama kali muncul dalam bentuk restoran bernama Kikugawa di kawasan Cikini, Jakarta Pusat pada tahun 1969 silam.

Adalah seorang pria Jepang bernama Kikuchi yang menikahi perempuan asal Manado, sebagai pihak yang ada di balik berdirinya restoran Kikugawa. Kikugawa sendiri hadir sebagai pelepas rindu Kikuchi akan kuliner Jepang selama dirinya ada di Indonesia. Di awal kemunculannya, Kikugawa menawarkan beberapa makanan khas Negeri Matahari Terbit seperti sushi, tempura, hingga sukiyaki. Tahun dan peradaban berganti, mulai bermunculan juga restoran-restoran Jepang lain sebagai pesaing Kikugawa.

Tak hanya mendapat kompetitor dari sesama restoran yang berjualan masakan Jepang, industri kuliner Tanah Air juga kedatangan masakan-masakan dari Taiwan, Thailand, serta tentunya Korea Selatan melalui Hallyu Wave-nya. Namun yang menarik, kuliner Jepang membuktikan kalau mereka tetap mampu bertahan hingga saat ini. Ada alasan tersendiri yang membuat masyarakat Indonesia sangat menggandrungi kuliner Jepang seperti dilansir Sumibi Store berikut ini:

1. Pengaruh Budaya Populer

Bisa dibilang kalau ini adalah hal pertama dan paling mendasar yang membuat kuliner Jepang digemari di Tanah Air. Ya, berbagai budaya populer asal Jepang seperti manga, anime, film-film layar lebarnya, musik, fashion, variety show, game dan dorama (serial drama Jepang) memberikan pengaruh besar bagaimana kuliner mereka akhirnya dikenali di seluruh dunia, termasuk Indonesia. 

Tentu banyak di antara Sahabat Wirausaha yang setidaknya pernah menikmati produk budaya Jepang di atas dan akhirnya tertarik mencoba kulinernya karena hal tersebut.

Baca Juga: Peluang Usaha Menarik! 6 Rekomendasi Bisnis Kuliner ala Korea Selatan

2. Bahan Baku Berkualitas

Hal berikutnya yang membuat kuliner Jepang begitu disukai adalah menggunakan bahan baku yang masih segar serta tentunya berkualitas tinggi. Hal ini tak lepas dari kebudayaan masyarakat Jepang yang selalu menghargai kualitas bahan baku karena mempengaruhi citarasa masakan.

3. Tampilan Masakan Menarik

Tak dipungkiri kalau tampilan masakan saat disajikan memang memberikan pengaruh untuk menyantap atau tidak. Dan kuliner Jepang sangat unggul dalam hal tampilan masakan lantaran begitu menarik. Hal ini terjadi karena hampir setiap masakan Jepang dibuat dengan cermat agar memberikan visual yang unik dan membuat mata berbinar. Presentasi yang menggemaskan ini jelas mudah menarik perhatian anak muda sehingga menjadikan kuliner Jepang sangat favorit di Tanah Air.

4. Kuliner yang Variatif

Alasan terakhir kenapa kuliner Jepang memang digemari banyak orang dari berbagai range usia adalah sangat variatif. Mulai dari sushi, ramen, shabu-shabu hingga street food seperti takoyaki, okonomiyaki, tempura, yakitori, dango, dorayaki, gyoza, taiyaki sampai mochi menawarkan berbagai pilihan rasa yang beragam sehingga tidak membosankan dan banyak pilihan. Tentunya hal ini menguntungkan penjual kuliner karena bisa memilih jenis yang sesuai dengan selera pasar Indonesia.

Meskipun generasi terus berlalu, alasan-alasan yang sudah dijabarkan sebelumnya ternyata masih tetap related hingga saat ini. Sehingga tak heran kalau permintaan akan kuliner Jepang yang sudah disesuaikan dengan ‘lidah’ orang Indonesia tetap tinggi. Hal inilah yang menjadi sebuah peluang bisnis menjanjikan bagi Sahabat Wirausaha.


6 Makanan Jepang yang Bisa Jadi Ide Bisnis Menjanjikan

Jika dibandingkan dengan makanan dari Korea Selatan atau Thailand yang juga populer di Tanah Air, pada dasarnya makanan Jepang lebih unggul dalam hal taste yang sesuai dengan lidah orang Indonesia. Karena itu membuka bisnis jualan kuliner Jepang jelas akan menjanjikan lantaran pangsa pasarnya sudah tersedia. Hanya saja supaya bisnis berjalan maksimal, penting bagi Sahabat Wirausaha untuk memilih kuliner yang sangat digandrungi. Apa saja? Berikut beberapa di antaranya:

1. Sushi 

foto: Mahmoud Fawzy/UNSPLASH

Kisaran Modal: Mulai dari Rp500 ribu (untuk bahan baku saja)

Bahan Baku: Nasi putih pulen dan panas, lembaran nori (rumput laut kering), tobiko (telur ikan Jepang), ikan salmon atau ikan tuna segar maupun matang, timun, tamago (telur dadar manis khas Jepang), minyak wijen, lada bubuk, kaldu jamur, kecap asin, wortel, minyak sayur, garam, saos cabai, saus tomat, mayonaise, daging ayam, sosis, nugget ayam, shoyu (kecap Jepang), wasabi (saus sushi)

Bisa dibilang ini adalah kuliner Jepang yang paling populer. Sushi pada dasarnya adalah nasi isian yang digulung dengan bagian atasnya daging ikan mentah, tapi ada juga yang digulung dengan lembaran nori. Biasanya sushi yang menggunakan bahan-bahan segar alias mentah wajib menyertakan wasabi. Dalam perkembangannya saat ini sushi memiliki isian yang semakin variatif dan ditampilkan dalam bentuk silinder yang sudah dipotong-potong dalam one bite size.

Baca Juga: Bisnis Kuliner di ShopeeFood Bisa Bikin Untung? Begini Tipsnya!

2. Ramen

Kisaran Modal: Mulai dari Rp500 ribu (ubahan baku saja)

Bahan Baku: Tepung terigu protein tinggi untuk adonan ramen yang dicampur dengan soda kue, garam, air dan vital wheat gluten supaya tekstur ramen makin kenyal. Untuk kuah ramen wajib menyediakan tulang iga sapi, bawang putih, bawang bombay, jahe, air, minyak goreng, garam, merica bubuk, gula, kaldu bubuk, kecap ikan, tepung sagu, susu dan daun bawang. Sebagai pelengkap ada udang, sawi hijau, telur, daging, tauge, beef slice, chikuwa, pakcoy dan cabai bubuk.

Ramen merupakan mie kuah Jepang yang memiliki banyak sekali jenisnya tergantung dari daerah asalnya seperti Hokkaido, Aomori, Kanto, Niigata sampai Kyushu. Namun kunci dari kelezatan ramen selalu sama yakni pada proses pembuatan kuah yang bisa menghabiskan waktu berjam-jam hingga berganti hari. Di negara asalnya, ramen menggunakan kaldu babi tapi di Indonesia sudah dimodifikasi dengan sapi. Kelembutan tekstur mie ramen juga dipengaruhi bahan baku dan proses pembuatannya.

3. Takoyaki

Kisaran Modal: Mulai dari Rp300 ribu – Rp500 ribu (bahan baku saja)

Bahan Baku: Bisa menggunakan adonan takoyaki instan atau dibuat sendiri menggunakan tepung terigu, telur, air, penyedap rasa, kecap asin, kecap Inggris, saus tiram, garam dan daging ikan. Sedangkan untuk topping-nya bisa dipilih mulai dari daun bawang, sosis, telur puyuh, crab stick, gurita, keju, bakso hingga cumi. Dalam penyajiannya, takoyaki bisa disiram saus cabai, saos tomat, rumput laut bubuk, mayonaise dan tentunya kezuribushi alias katsuobushi yang sudah diserut.

Bisa dibilang kalau takoyaki adalah streetfood ala Jepang yang paling populer. Di Indonesia sendiri sudah dijual di berbagai daerah dengan harga yang variatif. Sahabat Wirausaha bisa memilih topping yang sesuai selera pasar dan melakukan modifikasi bahan baku supaya biaya produksi makin efektif.

Baca Juga: 8 Tips Berbisnis Kuliner di GoFood, Terapkan Hal Berikut Untuk Jangkau Lebih Banyak Konsumen

4. Dorayaki

Kisaran Modal: Mulai dari Rp200 ribu – Rp500 ribu (bahan baku saja)

Bahan Baku: Adonan dorayaki terdiri dari tepung terigu, gula pasir, garam, madu, telur, susu cair, vanili bubuk, minyak goreng, baking soda dan margarin. Sedangkan untuk isian dorayaki biasanya memakai pasta kacang merah atau kacang hijau, nutella, selai cokelat, selai aneka buah atau keju.

Selain takoyaki, dorayaki juga merupakan kuliner streetfood Jepang yang sangat populer. Kue favorit Doraemon ini bahkan bisa ditemukan dengan mudah di banyak tempat karena memiliki citarasa yang lezat dan sangat sesuai sebagai camilan.

5. Shabu-Shabu

Kisaran Modal: Mulai dari Rp500 ribu – Rp1 juta (bahan baku saja)

Bahan Baku: Daging sukiyaki, sawi putih, udon (bisa diganti mi telur kering atau mi instan), jamur shitake kering, daun bawang, daun tangho, kecap asin Jepang, bawang putih goreng, minyak wijen, garam, merica bubuk dan gula pasir. Untuk pilihan kuahnya ada tomyum, spicy, sukiyaki, miso, konbu hingga kolagen.

Dibandingkan dengan pilihan kuliner Jepang dalam jadwal, shabu-shabu lebih sering muncul di restoran-restoran all you can eat khusus. Untuk menyantap shabu-shabu, Sahabat Wirausaha harus memasukkan aneka lauk ke dalam kuah kaldu terlebih dulu hingga matang baru kemudian dinikmati. Bahkan saat ini di Indonesia sudah banyak penjual shabu-shabu yang melakukan modifikasi pada isian berupa aneka seafood beku.

6. Mochi

Kisaran Modal: Mulai dari Rp100 ribu – Rp300 ribu (bahan baku saja)

Bahan Baku: Untuk adonan mochi terdiri dari tepung beras ketan putih, tepung maizena, gula pasir, vanila bubuk, garam, santan/susu/air, minyak dan pewarna makanan. Sedangkan untuk isian bisa disesuaikan selera entah selai cokelat, selai matcha, kacang tanah, anko (pasta kacang merah), es krim dan aneka krim buah lainnya.

Sama seperti takoyaki dan dorayaki, mochi merupakan cemilan khas Jepang yang juga banyak dijual di seluruh Indonesia baik dalam bentuk frozen atau siap makan. Di Jepang sana, mochi seringkali sidantap saat hari perayaan tradisional seperti Mochitsuki (Tahun Baru Jepang).

Bagaimana Sahabat Wirausaha? Ternyata ada banyak sekali pilihan kuliner Jepang yang tak cuma lezat, tapi juga bisa jadi ide bisnis ke depannya? Asalkan kalian tetap bisa menjamin citarasa yang sesuai orang Indonesia, menggunakan bahan baku berkualitas, dijual dengan harga yang kompetitif dan punya tampilan sajian otentik, bisnis kuliner Jepang yang dikelola jelas bisa mendatangkan omzet dan profit cukup besar.

Jika Sahabat Wirausaha merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman lainnya. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.