Kolaborasi dengan Brand Lain Pernahkah Sahabat Wirausaha melihat produk yang unik terpajang di etalase toko? Misalnya saja Chitato dengan rasa Indomie Goreng, biskuit Oreo yang di tengahnya terdapat tulisan Supreme, atau produk kecantikan Mizzu yang kemasannya terdapat gambar keluarga dalam biskuit Khong Guan yang fenomenal.

Bahkan sebelumnya McDonald’s pernah menghebohkan publik dengan mengeluarkan produk BTS Meal edisi terbatas, yang kemasan bekasnya saja dijual dengan harga fantastis hingga jutaan rupiah. Fenomena dua brand atau lebih dalam satu produk ini merupakan bentuk kolaborasi antar-merek atau sering disebut dengan istilah co-branding. Strategi yang makin populer belakangan ini punya beberapa keuntungan. Apa saja? Simak penjelasannya berikut.

1. Memperluas Jangkauan Pasar

Satu keuntungan pasti untuk perusahaan yang melakukan kolaborasi dengan brand lain adalah peluang menjangkau pasar lebih luas. Kolaborasi ini memungkinkan dua atau lebih perusahaan menggabungkan basis pelanggan mereka, sehingga jangkauan pasarnya menjadi lebih luas dan pastinya bisa juga menarik perhatian pelanggan baru. Strategi ini bisa mempermudah brand untuk menjangkau demografi yang sebelumnya sulit dijangkau sendiri.

Misalnya bermitra dengan brand lokal yang sudah memiliki pangsa pasar di wilayah tertentu, dapat memudahkan kita untuk menembus pasar di wilayah tersebut dengan lebih efektif. Sebab, kolaborasi dengan brand lokal memungkinkan kita untuk lebih mudah mengatasi hambatan seperti regulasi dan perbedaan kultur. Co-branding ini tidak hanya memperluas jangkauan pasar bagi kedua brand, tetapi juga menciptakan sinergi dalam meningkatkan pengalaman dan loyalitas pelanggan.

Baca Juga: 7 Cara Memilih Partner Bisnis yang Tepat, Kunci Keberhasilan Kolaborasi Bisnis

2. Meningkatkan Kesadaran Merek (Brand Awareness)

Ketika dua atau lebih brand berkolaborasi, akan tercipta sinergi yang dapat menghasilkan kekuatan dalam menarik perhatian publik, sehingga meningkatkan visibilitas dan kesadaran merek. Pasalnya, gabungan dari dua brand atau lebih, dapat menciptakan perbincangan publik yang memunculkan antusiasme sehingga mampu menarik pelanggan baru seiring dengan meningkatnya kesadaran merek.

Apalagi ketika co-branding dilakukan dengan brand yang sudah mapan dan terpercaya, bisnis kita akan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan kepercayaan dari pelanggan brand tersebut.

Kolaborasi dengan brand lain yang terpercaya, akan berdampak positif terhadap reputasi bisnis dan meningkatkan kredibilitas kita baik di mata pelanggan yang sudah ada, maupun calon pelanggan. Tujuan kolaborasi dengan brand lain ini tentu bukan untuk ‘mendompleng’ ketenaran brand, tetapi lebih pada hubungan kerja sama bisnis yang saling menguntungkan untuk meningkatkan kesadaran merek.

3. Menghasilkan Inovasi Produk

Kerja sama yang tercipta dalam kolaborasi dengan brand lain memungkinkan adanya perpaduan teknologi dan sumber daya untuk menghasilkan inovasi produk. Contohnya Chitato dan Indomie Goreng, menghasilkan produk keripik kentang renyah dengan rasa mie goreng yang sudah melegenda di lidah rakyat Indonesia. Untuk menikmati Indomie Goreng sekarang tak perlu lagi repot rebus air, bisa langsung melahap keripik kentang Chitato. Simpel dan mudah dibawa kemana saja.

Kolaborasi kedua brand tersebut menciptakan produk inovatif dan menarik, yang mungkin tidak dapat diproduksi sendiri oleh masing-masing brand. Inovasi produk ini dalam lingkup bisnis tidak hanya dapat meningkatkan daya saing, tetapi juga daya tarik di pasar.

Bagaimana tidak? Gabungan dua kekuatan brand yang menghasilkan inovasi tentu akan dapat menarik lebih banyak pelanggan. Keunikan produk memicu rasa penasaran pelanggan atau calon pelanggan untuk mencoba produk varian baru yang mereka hadirkan ke pasar.

4. Mengurangi Biaya dan Risiko

Kita semua tahu bahwa kegiatan pemasaran menyita banyak anggaran, yang mana sebagian besar keuangan bisnis terserap pada kegiatan ini. Sebab itulah, tak sedikit perusahaan yang ciut nyalinya untuk menembus pasar yang belum terjangkau, karena biayanya yang besar. Selain itu risiko kegagalan juga tinggi apabila strategi pemasarannya tidak tepat mengenai sasaran. Co-branding hadir sebagai solusi yang dapat membantu mengurangi biaya dan risiko terkait dengan pengembangan bisnis.

Menjalin kolaborasi dengan brand lain memungkinkan kita untuk berbagi biaya dan sumber daya, sehingga beban finansial tidak sepenuhnya kita tanggung sendiri. Dengan begitu kita dapat mengakses sumber daya dan teknologi yang dimiliki oleh rekan bisnis, dan demikian pula sebaliknya, yang mana bisa jadi sumber daya tersebut sulit kita jangkau apabila bekerja sendiri.

Kolaborasi antar-merek memungkinkan kita untuk bergerak lebih leluasa. Adanya biaya dan risiko yang ditanggung bersama akan membuat kita sedikit lega, apabila kerja sama yang dijalin melalui kolaborasi ini tidak berhasil alias gagal.

Baca Juga: Perluas Relasi Hingga Peluang Kerjasama, Inilah 10 Manfaat Bergabung dengan Komunitas Usaha

5. Meningkatkan Kepercayaan dan Kredibilitas

Kolaborasi dengan brand lain yang kinerjanya baik tentu akan memiliki reputasi yang baik pula. Semakin baik kinerja brand, tingkat kepercayaan terhadap brand tersebut semakin tinggi. Nah, berkolaborasi dengan brand yang reputasinya baik dapat meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas diantara pelanggan terhadap brand kita.                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Alhasil, produk hasil kolaborasi dengan brand lain cenderung dapat lebih memperkuat citra merek. Kepercayaan dan kredibilitas yang terbangun tersebut memungkinkan kita untuk memanfaatkan loyalitas pelanggan guna mendorong keputusan pembelian terhadap produk kita.

6. Meningkatkan Penjualan dan Pendapatan

Co-branding yang sukses akan berdampak langsung pada tingkat penjualan dan pendapatan yang semakin tinggi. Gabungan kekuatan pemasaran dan distribusi diantara dua perusahaan atau lebih memungkinkan brand untuk menjangkau pelanggan dalam jumlah yang lebih banyak. Alhasil, volume penjualan meningkat yang otomatis meningkatkan pula pendapatan masing-masing perusahaan pemilik brand tersebut.

Tak hanya dari sisi pelanggan, meningkatnya pendapatan sebagai dampak positif dari kolaborasi antar-merek juga dipicu oleh adanya pembagian biaya yang mengurangi beban finansial, seperti biaya pengembangan produk, pemasaran, distribusi, dan lainnya. Penyatuan sumber daya dari dua atau lebih perusahaan dapat membantu mendorong penjualan dan menekan beban biaya.

Produk hasil kolaborasi dengan brand lain umumnya dinilai memiliki daya tarik yang lebih besar di mata pelanggan maupun calon konsumen, sehingga mendorong mereka melakukan pembelian secara impulsif. Secara lebih lanjut hal ini menciptakan loyalitas basis pelanggan diantara perusahaan pemilik brand yang bermitra.

7. Meningkatkan Kreativitas dalam Memecahkan Masalah

Dalam dunia bisnis, tak semua permasalahan dan hambatan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien. Banyak faktor yang mempengaruhi, terutama yang berkaitan dengan sumber daya finansial. Harus diakui bahwa bisnis seringkali harus berpikir ulang seribu kali ketika ingin merilis produk atau layanan baru ke publik, apalagi jika harus menggarap pasar baru yang sama sekali belum pernah dimasuki. Mengapa? Biayanya sangat besar.

Namun strategi kolaborasi dengan brand lain hadir membawa perspektif baru yang memunculkan ide-ide kreatif dalam memecahkan permasalahan. Bersatunya kekuatan sumber daya, teknologi, keterampilan, pengalaman, dan wawasan dari dua perusahaan yang bermitra menciptakan solusi yang lebih kreatif dan inovatif. Bahkan tak jarang, kolaborasi dengan brand lain melahirkan pemikiran yang tidak biasa (out of the box) yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Baca Juga: Bisnis Makin Untung dengan Kolaborasi, Ini Dia Jenis Skema Kemitraan yang Bisa UMKM Lakukan

Misalnya saja kolaborasi brand antara Apple dengan Nike yang menghasilkan produk Apple Watch Nike+, di mana produk tersebut menggabungkan teknologi pelacak kebugaran Apple dengan keahlian Nike dalam dunia olahraga. Bisa jadi Apple kesulitan untuk menyasar pasar industri olahraga, demikian pula dengan Nike yang sulit untuk membidik pasar industri teknologi. Permasalahan tersebut seketika sirna ketika kedua brand ini berkolaborasi.

Pengembangan produk dapat dilakukan perusahaan dengan memanfaatkan kekuatan dari berbagai brand untuk menghasilkan ide-ide kreatif dan inovatif yang sesuai dengan target pasarnya.

***

Kolaborasi dengan brand lain dapat menjadi strategi yang efektif untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar. Strategi ini tidak hanya dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan skala besar saja, tetapi juga level UMKM. Kesuksesan co-branding bukan suatu kemustahilan apabila Sahabat Wirausaha dapat memilih mitra yang tepat, jelas dalam menetapkan tujuan, dan membangun komunikasi yang efektif. Kolaborasi dapat menjadi strategi yang tepat untuk mencapai pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang bagi kedua brand yang terlibat. Nah, sudah siapkah Sahabat Wirausaha melakukan kolaborasi dengan brand lain?

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi:

  1. Detik Finance. 2022.
  2. Propello.com. 2023.
  3. Chameleon Collective. 2023.
  4. Collabs.io Mag. 2024.
  5. Statusbrew.com. 2023.