Cara Memilih Partner Bisnis yang Tepat – Sahabat Wirausaha, dalam berbisnis tentunya kita akan menghadapi perjalanan yang panjang dan penuh tantangan. Apalagi jika ingin mengembangkan bisnis tersebut, perlu persiapan yang matang untuk beberapa hal. Salah satu hal yang cukup penting atau “krusial” dalam pengembangan ini adalah memilih partner bisnis yang tepat. 

Memilih partner bisnis bisa diibaratkan seperti kita memilih pasangan hidup. Ketika kita mencari pasangan, tentu saja kita akan mencari seseorang untuk membangun rumah tangga selama seumur hidup. Begitu juga dengan partner bisnis, kita perlu memilih partner yang tepat sehingga bisnis bisa bertumbuh dan bertahan dalam jangka panjang. Kira-kira, bagaimana caranya ya? 

Yuk kita bahas jawabannya pada artikel ini, yang dirangkum dari video Cara Memilih Partner Bisnis yang Tepat, bersama Dr. Indrawan Nugroho, CEO dan Co-founder dari CIAS. Silakan disimak ya!

1. Mempunyai Visi dan Nilai yang Sejalan

Pertama, pastikan bahwa kita dan calon partner bisnis yang akan dicari memiliki visi dan nilai yang sejalan. Sejalan tidak harus selalu sama persis, tetapi ada alur yang searah dan memiliki prinsip dasar yang cocok. Misalnya, jika kita memiliki visi membangun bisnis yang berkelanjutan, maka kita perlu menemukan partner yang juga memandang hal ini sebagai nilai inti atau value dalam bisnis yang dijalankan.

Jadi, ketika kita ingin mencari partner bisnis, cari yang bukan cuma sekedar ahli dalam bidang tertentu, atau sudah punya pengalaman tertentu, dan juga bukan sekedar punya “modal” saja. Tetapi, pastikan agar partner kita memiliki visi dan nilai yang sejalan agar bisnis bisa “langgeng” dan menguntungkan.

Baca Juga: Bisnis Makin Untung dengan Kolaborasi, Ini Dia Jenis Skema Kemitraan yang Bisa UMKM Lakukan

2. Saling Melengkapi Satu sama Lain

Seperti pada poin sebelumnya, setiap orang tentunya memiliki keahlian masing-masing. Agar bisnis bisa “langgeng” seperti tadi, maka pilihlah partner bisnis yang membawa keahliannya untuk melengkapi kebutuhan dari bisnis yang dijalankan. Melalui cara ini, setiap anggota bisnis dapat fokus pada area atau bidang yang mereka kuasai, dan berkontribusi maksimal untuk mencapai kesuksesan bersama.

Selain itu, pastikan juga bahwa keahlian tadi sesuai dengan visi bisnis ke depannya, dan menjadi value bagi bisnis itu sendiri. Misalnya kita punya bisnis di bidang kue kering, namun banyak konsumen yang ingin produk kue ini bisa dibuat dalam bentuk parcel, hampers, dan lainnya. Maka, kita perlu menemukan partner bisnis yang memiliki keterampilan atau ilmu tentang craft, pengiriman produk (delivery/shipping), dan sebagainya. Jadi, kebutuhan konsumen tersebut bisa dipenuhi oleh kita dengan baik.

3. Memiliki Reputasi dan Integritas

Reputasi bisnis dan integritas personal merupakan faktor penentu keberlanjutan hubungan bisnis. Mengevaluasi kegiatan bisnis sebelumnya dan melakukan riset menyeluruh tentang calon partner dapat memberikan gambaran tentang sejauh mana keandalan dan integritasnya. Jadi, pilihlah partner bisnis yang benar-benar bisa dipercaya.

Pertanyaannya, bagaimana caranya kita bisa menemukan partner yang berintegritas tadi? Kita bisa mulai dengan mengajukan beberapa pertanyaan seputar pengalaman tadi. Jika calon partner ini menjawab dengan jujur dan terbuka, maka dia sudah “mengamalkan” value dalam berbisnis yaitu transparansi di mana tidak semua orang memilikinya. Dari sini, kita bisa mempertimbangkannya untuk jadi partner bisnis.

4. Memiliki Kemampuan Beradaptasi

Lingkungan bisnis akan selalu berubah, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan adalah kunci kesuksesan bisnis yang “langgeng” atau berkelanjutan. Pastikan bahwa partner bisnis kita memiliki ketangguhan dan keterbukaan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar, teknologi, dan kebijakan bisnis.

Nah, bagaimana cara untuk menemukan partner ini agar kita bisa “klop” dengannya? Kata kuncinya adalah jangan terburu-buru. Ketika mencari partner bisnis, tidak apa-apa jika memang membutuhkan waktu (takes time). Jadi bukan hanya soal calon partner kita ini pintar di bidang tertentu, punya modal banyak saja, tetapi juga perlu “diselidiki” apakah dia bisa beradaptasi dengan lingkungan bisnis kita, bisa mengembangkan bisnis sesuai kondisi yang dihadapi, dan lainnya.

Baca Juga: Kisah Tenun eBoon, Kembangkan Bisnis Tenun Lewat Kolaborasi dan Akses Pasar

5. Buat Simulasi Kerja Sama dengan Calon Partner Bisnis

Jika dirasa sudah menemukan calon partner bisnis yang cocok, dicoba saja untuk libatkan pada kegiatan bisnis tertentu. Bisa dimulai dengan berkunjung atau sekedar silaturahmi ke rumahnya, ketemu sama keluarganya, atau bahkan kalau perlu sama orang tuanya atau sama anak-anaknya. Hal ini bisa dilakukan untuk benar-benar mengenal partner bisnis yang ditargetkan supaya bisa ”langgeng” terus.

Apabila diperlukan, bisa saja pada saat itu kita ajak mengobrol dia untuk membuat sebuah project dalam jangka pendek. Dari sini, kita bisa mengamati semuanya mulai dari respons dan antusiasnya terhadap projectnya, pendapatnya dalam menyusun kerangka kerja, dan lainnya. 

Lalu amati lagi ketika projectnya sudah berjalan, bagaimana dia mendemokan atau mensimulasikan proyeksi terhadap kerangka kerja yang telah dibuat, dan umpan balik yang didapatkan. Kalau dirasa sejalan dan sesuai dengan visi utama sebelumnya, kita bisa “keep” orang tersebut sebagai calon kandidat yang memenuhi kriteria bisnis yang dijalankan.

6. Mampu Menganalisa Data Secara Aktual

Sebelum terlibat dalam kemitraan bisnis, pastikan bahwa calon partner kita mampu menganalisa data yang sudah ada atau sudah didapatkan sebelumnya, seperti dalam project tadi contohnya. Kita bisa mengamati dari bagaimana cara dia mengorelasikan data tadi terhadap proyeksi bisnis ke depannya, bagaimana keuntungan atau labanya akan dibagi, tanggung jawab keuangan masing-masing pihak, dan bagaimana soal keuangan bisnis akan dikelola secara keseluruhan.

Dari project kecil-kecilan tadi, bisa juga kita berdiskusi dengan orang terdekat seperti teman/kerabat untuk meminta masukan dan saran. Jika sudah dirasa “klop” dan cocok, ajak calon partner tadi untuk diskusi dan “duduk bareng” untuk pembahasan akad dan kebutuhan lainnya.

Baca Juga: Membangun Optimisme Tim di Saat Kondisi Bisnis Memburuk

7. Menyusun Perjanjian Bisnis yang Jelas

Apabila diskusi tadi sudah menghasilkan titik terang, kita bisa susun hasilnya ke dalam dokumen perjanjian bisnis yang jelas dan sah di mata hukum, sehingga bisa menggunakan jasa notaris untuk menjaga kredibilitas bisnis. 

Dalam berbisnis, pastikan untuk selalu memiliki perjanjian bisnis yang jelas dan komprehensif. Perjanjian ini harus mencakup aspek-aspek seperti pembagian laba, tanggung jawab, kewajiban, dan prosedur jika ingin mengakhiri atau keluar dari kemitraan. Dokumen ini dapat menjadi panduan yang sangat bernilai jika terjadi perbedaan pendapat atau masalah lainnya di masa depan.

Sahabat Wirausaha, dalam memilih partner bisnis yang tepat memang memerlukan waktu dan pertimbangan yang matang. Hal ini dikarenakan pertimbangan tadi bisa menghasilkan keputusan yang berdampak besar pada arah dan keberlanjutan bisnis kita. 

Pilihlah partner yang mampu berbagi visi, memiliki keahlian yang melengkapi, menjaga integritas, dan memiliki cara kerja yang sesuai dengan value bisnis kita. Setelah itu, buat perjanjian bisnis yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, sebagai investasi jangka panjang yang dapat membawa manfaat besar di masa depan. Semoga kita bisa menemukan partner bisnis yang tepat, ya!

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi :

https://www.youtube.com/watch?v=Wy3XVqNOVnM