Berbisnis memang jadi salah satu pilihan paling favorit dalam memperoleh penghasilan, apalagi jika mampu menghasilkan omzet memuaskan secara konsisten. Hanya saja dalam berbisnis jelas tidak selamanya berjalan sesuai harapan. Ada kalanya bisnis yang tengah Sahabat Wirausaha geluti mendadak mengalami kerugian, tentu keinginan untuk menyerah dan merasa kecewa tak bisa diacuhkan.

Baca Juga: Cara Membuat Standard Operating System (SOP) yang Baik Sehingga Mudah Diikuti oleh Karyawan

Apalagi selama dua tahun terakhir, perekonomian dunia memang cukup muram karena pandemi Covid-19. Banyak perusahaan yang harus gulung tikar lantaran tak mampu bertahan dalam situasi serba sulit. Tentu kita semua sepakat bahwa tak ada pemilik bisnis yang ingin mengalami kebangkrutan. Di sinilah pentingnya seorang pemimpin bisnis harus selalu bisa membangun optimisme dan suntikan semangat sekalipun kondisi bisnis tengah terjepit.

Bagaimana untuk bisa membangun rasa optimisme tersebut? Simak terus pembahasannya dalam artikel berikut ini.


Pentingnya Rasa Optimis dalam Berbisnis

Mardani H Maming selaku Ketua Umum BPP HIPMI dalam acara webinar Strategi Survival di Masa COVID-19 menegaskan bahwa penting bagi para pengusaha untuk sekuat tenaga bertahan dan jangan pernah menyerah berbisnis meskipun kondisi sulit seperti Dilansir Antara.

Baca Juga: Komunikasikan Target Usaha Pada Karyawan Dengan Cara Ini

Mardani juga menambahkan jika seorang pebisnis sejati akan selalu berusaha untuk jadi pemenang dan tangguh dalam setiap cobaan. Ketangguhannya ini bisa terlihat dari perilakunya untuk membangun rasa optimisme saat menjalankan perusahaan.

Berkaitan dengan membangun sikap optimisme itu, Dr. Elena Touroni selaku psikolog konsultan sekaligus co-founder The Chelsea Psychology Clinic, menjabarkan kalau ada dua kualitas penting agar jadi manusia optimis yakni senantiasa bersyukur dan kedua selalu menanamkan sikap positif, seperti dikutip dari Kompas.

Ketika rasa percaya diri sudah terbangun, bisnis tentu akan bisa tetap bertahan. Karena itulah para pemilik bisnis harus tetap mampu menggelorakan pemikiran yang positif terutama kepada seluruh karyawan dan tim yang terlibat, sehingga dapat bangkit dan bersama melewati kondisi yang memburuk.


7 Cara Bangun Optimisme Tim Meskipun Bisnis Tengah Sulit

Sebuah bisnis dikatakan tengah memburuk ketika mendadak omzet mengalami penurunan drastis. Tak hanya situasi internal perusahaan, kondisi eksternal seperti perekonomian global bermasalah yang memicu kenaikan harga bahan baku dan biaya produksi, juga menjadi penyebab bisnis jadi goyah. Kalau sudah begini tentu Sahabat Wirausaha sebagai pemilik bisnis hanya memiliki dua pilihan yakni sesegera mungkin melakukan perbaikan atau memilih pasrah.

Baca Juga: Memberdayakan Karyawan Dengan Berbagai Kepemilikan (Employee Stock Ownership Program)

Tentu ketika pemilik bisnis sudah pasrah, maka karyawan dan tim-tim yang ada di bawah kepemimpinannya akan langsung terpengaruh dan akhirnya membuat bisnis tak mampu bertahan. Sebaliknya jika sang pemimpin optimis, akan berimbas pada karyawan yang semakin semangat.

Bagaimana caranya membangun sikap optimisme sehingga memberikan dampak positif ke seluruh tim dan membuat perusahaan bisa bertahan meski kondisi buruk? Simak sejumlah caranya berikut ini:

1. Tetap Percaya Diri

Cara pertama untuk membangun optimisme tim ketika bisnis tengah terpuruk adalah dengan senantiasa percaya pada kemampuan diri sendiri. Penting bagi pemilik bisnis untuk menanamkan rasa percaya diri tak hanya pada dirinya seorang, tapi seluruh anggota tim yang terlibat. Dengan begitu tim akan yakin pada kemampuan mereka masing-masing dan tetap melakukan kinerja yang terbaik dalam kondisi buruk.

Karena memang bagaimanapun juga, keyakinan pada kemampuan diri itu akan membuat kita berani mengambil keputusan baru untuk solusi atas masalah bisnis. Untuk itulah senantiasa tularkan keyakinan atas diri yang positif ini kepada rekan-rekan satu tim, sehingga akhirnya bisa bersama-sama bangkit menyelesaikan masalah.

Baca Juga: Cara Tepat Menerima Kritik dan Saran Karyawan

2. Bisnis adalah Pertarungan

Selain rasa percaya diri yang kuat, membangun rasa optimis seperti dilansir Liputan6 juga bisa diperoleh dari keyakinan bahwa bisnis adalah sebuah pertarungan. Ya, sebagai pelaku bisnis kita harus cukup menyadari kalau bisnis merupakan ‘medan perang’ yang menggunakan hukum rimba. Di mana siapa yang kuat jelas akan mampu bertahan, sedangkan yang lemah sudah pasti akan tersungkur.

Pemahaman ini harus juga ditanamkan kepada setiap anggota tim dalam perusahaan, sehingga mereka semua akan sadar kalau untuk memperoleh hasil terbaik, tapi bisa dilakukan sembari cuma berharap pada keajaiban. Semua pihak yang terlibat dalam operasional perusahaan haruslah berjuang dan berani bertarung menghadapi para kompetitor..

3. Kegagalan adalah Pembelajaran

Ada sebuah pepatah lawas yang mengatakan bahwa kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda. Benar kiranya karena itulah jangan pernah terlalu merutuki sebuah kegagalan.

Baca Juga: 8 Kegiatan yang Ampuh Untuk Membangun Kekompakan Karyawan

Penting bagi Sahabat Wirausaha untuk tetap menguatkan hati rekan-rekan satu tim dan memberikan mereka ketenangan bahwa gagal bukan berarti semuanya berakhir. Sekalipun mungkin mengalami kerugian dan terancam bangkrut, masih ada sisi positif dari kegagalan supaya kita senantiasa bisa belajar.

Memang saat penjualan tidak mencapai target atau produk tidak diterima pasaran, tim yang terlibat jelas akan merasa kecewa dan terpuruk pada kegagalan. Sebagai pemimpin, Sahabat Wirausaha harus tetap optimis dan memberi pemahaman jika kegagalan adalah sebuah pembelajaran terbaik. Lakukan evaluasi pada setiap kegagalan itu, untuk menciptakan strategi bisnis yang lebih baik bersama tim ke depannya.

4. Yakin Semua Jadi Lebih Baik

Kekuatan pikiran memang tak bisa dielakkan menjadi motivasi yang besar bagi seseorang untuk bangkit dari keterpurukan. Dalam sebuah tim, hal ini dibutuhkan ketika kondisi bisnis memburuk dan membuat setiap karyawan lebih sering mencari pihak yang patut disalahkan. Daripada menghabiskan waktu demikian, ada baiknya para anggota tim berjalan dengan keyakinan kalau segalanya akan menjadi lebih baik.

Baca Juga: Tips Merekrut Karyawan

Pemikiran yang senantiasa positif ini jelas akan membuat kinerja tim jadi lebih baik dan mampu bangkit. Kalau dilakukan terus secara konsisten, bukan tak mungkin keyakinan itu akan membuat tim dalam perusahaan mampu menghasilkan omzet yang menggiurkan.

5. Gigih Pantang Menyerah

Cara selanjutnya untuk membangun optimisme tim saat situasi perusahaan tak bersahabat adalah menanamkan sikap gigih. Gigih di sini bukanlah menjadi orang yang keras kepala, tapi membuat Sahabat Wirausaha senantiasa berpikiran logis dan pantang menyerah.

Jika ada pihak lain yang mengatakan bisnis kita sudah tak ada harapan, cobalah untuk tidak mempercayai pendapat orang lain. Justru kita wajib yakin pada kemampuan diri dan melakukan hal-hal baru secara gigih dan ogah menyerah.

6. Jadi Pendengar yang Bijak

Kendati terdengar sederhana, menjadi seorang pendengar yang pijak merupakan salah satu upaya untuk membangun optimisme berbisnis. Bahkan sekalipun Sahabat Wirausaha adalah pemilik bisnis, tak ada salahnya untuk sesekali mendengarkan pendapat anggota tim. Biarkan para karyawan mengungkapkan kecemasan, keyakinan dan kepedulian di perusahaan tanpa harus merasa cemas.

Baca Juga: Conflict of Interest

Seorang pempin yang baik jelas akan mendengarkan semua keluhan dan kritikan membangun. Ketika pemimpin bersedia mendengar unek-unek si karyawan, tentu hubungan yang terjadi di bagian operasional perusahaan akan jadi lebih baik.

7. Fokus Pada Tujuan Bisnis

Dan inilah cara terakhir untuk membangun rasa optimisme saat berbisnis yakni senantiasa fokus pada tujuan. Yap, saat bisnis yang diusung Sahabat Wirausaha mengalami masalah dan terancam bangkrut, cobalah untuk mengingat seperti apa tujuan perusahaan. Apakah sekadar untuk memperoleh uang atau justru ingin memberikan dampak positif ke lingkungan, tujuan bisnis ini bisa membuat kita kembali bersemangat.

Pastikan pula para seluruh anggota tim yang terlibat dalam operasional bisnis memahami tujuan perusahaan. Dengan begitu mereka akan semangat dan merasa bisa diandalkan. Optimisme pun semakin tumbuh dan bisnis bisa keluar dari keterpurukan.

Baca Juga: Seleksi Tenaga Kerja

Bagaimana? Sebetulnya tidak sulit kan membangun optimisme tim dalam kondisi bisnis yang muram? Tinggal peran Sahabat Wirausaha sebagai pemilik bisnis, membuat orang yang terikat dalam operasional di dalamnya bisa bersama-sama bersemangat untuk bangkit.

Jika Sahabat Wirausaha merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman lainnya. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.