√ Pengelolaan Koperasi yang Baik | Freedomsiana

Hai sahabat wirausaha! Kalian pasti sudah pernah mendengar tentang koperasi ya. Koperasi berbeda dengan perusahaan keuangan lainnya, karena proses berdirinya berdasarkan pada prinsip, nilai, dan norma yang harus ditaati. Mari kita pelajari kiat-kiat mengelola koperasi dari best practices perkoperasian.


Apa yang Dimaksud Dengan Koperasi?

Koperasi merupakan bentuk badan usaha yang bergerak pada bidang perekonomian mempunyai tatanan manajemen yang agak berbeda dengan badan usaha lainnya, dimana perbedaan tersebut bersumber dari hakikat manajemen koperasi yang dasar filsafahnya adalah dari, oleh, dan untuk anggota yang mencerminkan pelaksanaan demokrasi dalam dunia usaha yang menjadi ciri khas koperasi.

Baca Juga: Bedah Kasus NTUC Fair Price di Singapura sebagai Koperasi Multi Pihak


Perbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha Lain

Koperasi mengutamakan kesejahteraan anggota, keanggotaannya bersifat sukarela, modal koperasi berasal dari simpanan anggota, berbadan hukum, pengurus koperasi dipilih oleh anggota, terdapat pembagian SHU menurut jasa anggota, dan keuangan bersifat terbuka. Sedangkan badan usaha lain memiliki ciri-ciri yaitu mengutamakan kepentingan perusahaan, keanggotaan terbatas, modal dari penjualan saham, perorangan ataupun kelompok, ada yang tidak berbadan hukum, pengurus perusahaan ditentukan oleh pemegang saham, tidak ada pembagian SHU, dan keuangan bersifat tertutup.

Apa itu Best Practices Perkoperasian?

Koperasi sebagai badan usaha merupakan perwujudan dari amanat Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Agar koperasi dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai misi dan visi yang telah dirumuskan oleh para anggotanya, maka koperasi harus dijalankan secara profesional dengan mengacu pada tata kelola yang baik (good governance) serta menerapkan praktik-praktik manajemen terbaik (best management practices) yang sesuai dengan dinamika dan tahapan pertumbuhan koperasi terkait.

Baca Juga: Cerita Inspirasi Koperasi Inka Bantul

Pelatihan Tata Kelola dan Manajemen Koperasi ditujukan bagi Badan Pengawas, Pengurus, dan Manajemen badan usaha koperasi untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan tata kelola dan praktik-praktik manajemen yang terbaik yang dapat meningkatkan profesionalitas dan keterampilan praktis pengelolaan koperasi. Pelatihan ini biasanya meliputi prinsip, unsur, mekanisme tata Kelola koperasi, perumusan misi dan visi, perangkat manajemen koperasi, pengelolaan fungsi-fungsi sumber daya manusia, pemasaran, operasi, dan keuangan, penyusunan rencana kerja dan anggaran, serta pelaporan dan pertanggungjawaban.


Kiat-Kiat Mengelola Koperasi Dari Best Practices Perkoperasian

Manfaat best practices perkoperasian adalah meminimalisir kesalahan dalam memilih bisnis pada awal pendirian dan pada awal ekspansi, mempertahankan bisnis yang telah eksis dan memudahkan ekspansi bisnis di lingkungan yang penuh kompetisi, memberikan tambahan ilmu pengetahuan tentang peta usaha sebagai pedoman dalam menentukan arah kebijakan perusahaan dalam mengeksploitasi peluang bisnis, dan dapat menyusun business plan yang dapat menyajikan semua informasi penting dari berbagai aspek usaha bisnis yang meliputi key success factors, key management, marketing, production, financial dan strategic planning.

Baca Juga: Mengintip Potensi Koperasi Multipihak Sebagai Solusi Kelembagaan Kewirausahaan Sosial

Kita mengelola koperasi dari best practices dalam pengelolaan koperasi adalah sebagai berikut:

1. Transparansi atau keterbukaan informasi

Penerapan prinsip transparansi pengelolaan koperasi mutlak diperlukan dalam rangka perlindungan hukum bagi anggota dan mewujudkan koperasi yang sehat dan profesional. Penerapan Prinsip Transparansi dalam pengelolaan koperasi ditandai dengan diterapkannya fungsi manajemen koperasi secara benar yang meliputi proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengendalian serta dilaksanakannya aspek-aspek manajemen koperasi yang meliputi manajemen koperasi, manajemen keuangan dan manajemen pemasaran dan didukung oleh adanya akuntabilitas koperasi yang meliputi proses akuntansi yang baik, administrasi koperasi yang baik dan laporan keuangan koperasi.

Jika prinsip transparansi tidak dijalankan dengan baik maka patut diduga koperasi itu tidak sehat dan bermasalah dari segi hukum sehingga berimplikasi terhadap minimnya perlindungan hukum bagi anggota. Peranan pengawas koperasi dalam penerapan prinsip transparansi dalam lembaga keuangan koperasi yaitu tetap mengacu kepada ketentuan Pasal 38 dan Pasal 39 Undang-undang No 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, dan tetap berpegang teguh kepada mekanisme tata cara pengawasan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan AD/ART koperasi sehingga hasilnya nanti dapat dijadikan sebagai masukan yang membangun atau konstruktif pada Rapat Anggota demi kemajuan koperasi itu sendiri demi terlaksananya prinsip transparansi atau keterbukaan dalam pengelolaan koperasi.

Baca Juga: Koperasi Baitul Qiradh Baburrayyan

2. Akuntabilitas

Akuntabilitas ini dianggap sebagai kunci sukses dalam system umpan balik dan pengelolaan yang baik di banyak organisasi termasuk koperasi. Akuntabilitas terdiri dari dua komponen utama yaitu transparansi dan kepatuhan. Untuk dapat mewujudkan akuntabilitas ini dilakukan dengan cara mengerti dan menyetujui ekspektasi yang ditetapkan, yang di dalamnya jelas memuat standar-standar kerja, pencapaian yang diharapkan dan konsekuensi yang diambil. Kemudian melatih dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai apa yang diharapkan, menindaklanjuti dan mendampingi selama pelaksanaan kerja, serta memberikan umpan balik dan konsekuensi setelah pelaksanaan kerja. Apabila positif akan diberikan penghargaan yang layak, sedangkan negative akan dilakukan pembinaan.

3. Kepatuhan

Unsur kepatuhan dalam koperasi dapat dilihat dari kelengkapan administrasi koperasi. Kelengkapan administrasi yang dimaksud adalah prinsip koperasi, kelembagaan, usaha keuangan dan transaksi. Dari aspek-aspek tersebut tentunya harus sesuai dengan peraturan perkoperasian, sehingga pengelolaan Koperasi bisa berjalan dengan baik, yang berdampak pada kesejahteraan anggotanya maupun masyarakat pada umumnya.

Baca Juga: Koperasi Inka Bantul VII Projo Mino: Bagaimana Nelayan Modern Naik Kelas

4. Kemandirian

Tolak ukur kemandirian koperasi adalah apakah koperasi mampu dan berwenang memutuskan semua kegiatan yang berhubungan dengan usaha koperasi, mampu dan berwenang dalam mengelola seluruh kegiatan usahanya secara efektif dan efisien, mampu mengarahkan segala sumber dana, mampu mempengaruhi kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan usaha koperasi, dan mampu mengatur serta mengelola para anggota secara mandiri.


Seberapa pentingnya Manajemen Koperasi?

Manajemen koperasi merupakan suatu rangkaian tindakan yang sistematis untuk mengendalikan dan memanfaatkan segala faktor sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Koperasi memerlukan pengelolaan yang efektif dan efisien sebagai badan usaha yang sesuai dengan kepribadian anggotanya agar dapat meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan kemakmuran masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dapat terwujud.

Baca Juga: Koperasi

Manajemen dalam koperasi memiliki peranan penting untuk melakukan pengelolaan terhadap setiap bidang-bidang usaha yang dimiliki oleh koperasi dengan tujuan agar usaha koperasi tersebut dapat berjalan dengan baik dan dapat menyejahterakan anggotanya maupun masyarakat disekitarnya, selain itu manajemen dalam pengelolaan koperasi juga berperan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh koperasi baik masalah yang berasal dari dalam diri koperasi itu sendiri maupun masalah yang berasal dari luar koperasi. Manajemen dalam pengelolaan koperasi juga berfungsi untuk menyeimbangkan dua peran yang dimilikinya, peran yang pertama yaitu peran koperasi dalam bidang ekonomi dan peran yang kedua yaitu peran dalam bidang sosial yang berkaitan erat dengan asas dan prinsip-prinsip yang dianutnya.


Strategi Untuk Mengelola Koperasi

Sahabat wirausaha berikut beberapa strategi untuk mengelola koperasi yang dapat kita praktekkan.

1. Benahi kondisi internal koperasi

Jika sebuah koperasi telah berdiri dalam waktu yang cukup lama tanpa ada perkembangan, maka perlu suatu pembenahan. Pembenahan ini harus diawali dari dalam koperasi sendiri seperti kondisi internal. Cek semua kondisi internal koperasi secara detail, baik masalah operasional maupun masalah manajerial. Jika terdapat sesuatu yang tidak sesuai, maka segera benahi masalah tersebut. Setelah masalah internal dibenahi, baru kemudian mengatasi masalah eksternal.

Baca Juga: Mengidentifikasi Peta Persaingan Supaya Bisnis Tetap Unggul

2. Menambah kebijakan koperasi

Kebijakan koperasi pada umumnya menerapkan sistem pola penitipan. Di mana modal yang didapat berasal dari dana titipan para anggotanya sebagai modal bersama. Pola penitipan modal ini hanya akan banyak membantu memperbesar koperasi jika anggotanya juga banyak. Untuk mengurangi ketergantungan pada sistem keanggotaan tersebut, maka koperasi bisa sedikit menambah kebijakan dengan memperluas perolehan modal, melalui pendanaan atau investasi usaha.

3. Membuat promosi

Jika komponen internal dalam koperasi telah diperbaiki, namun belum menemukan hasil yang maksimal, cobalah buat promosi untuk mengenalkan suatu produk atau jasa pada seseorang sehingga orang tersebut berminat menggunakan produk atau jasa tersebut. Koperasi juga termasuk dalam usaha keuangan, oleh karena itu juga perlu mengenalkannya pada masyarakat sehingga akan ada orang baru yang tertarik menjadi anggota. Jika anggota bertambah secara otomatis keuangan koperasi semakin banyak dan usaha semakin berkembang.

Baca Juga: Membangun Tim Dengan Budaya Inovasi

4. Merekrut anggota yang kompeten

Untuk mengembangkan usaha koperasi bisa dimulai dengan mencari anggota yang kompeten. Anggota yang memiliki ilmu dan pengalaman tentang koperasi akan lebih mudah mengurus koperasi dengan baik. Selain itu, anggota tersebut juga bisa membantu anggota lain yang tidak begitu memahami koperasi. Sehingga proses perjalanan koperasi bisa berjalan dengan lancar dan tentunya bisa semakin berkembang.

5. Mempertahankan Tata Kelola yang Baik

Sebuah usaha bisa berjalan lancar atau tidak, tergantung dari tata kelola perusahaan tersebut, termasuk juga koperasi. Koperasi bisa berjalan dengan lancar dan berkembang jika dikelola dengan baik. Pengelolaan tugas dari masing-masing anggota dan pengelolaan keuangan dalam koperasi harus jelas dan rapi. Semua hal yang berkaitan dengan koperasi harus diatur secara jelas dan ditaati oleh semua anggota. Kalaupun ada suatu kejadian yang belum diatur sebelumnya, maka harus ada rapat musyawarah dan disetujui oleh semua anggota. Dalam koperasi, masalah pengelolaan keuangan menjadi sangat penting, karena modal yang didapat tidak berasal dari satu orang melainkan dari semua anggota. Untuk menghindari adanya kesalahan pengelolaan yang sangat fatal, maka ada baiknya jika sebuah koperasi memiliki software akuntansi yang bisa digunakan kapan saja secara mudah, cepat dan efisien.

Baca Juga: Tips Merekrut Karyawan

6. Harus mampu menerapkan trilogy koperasi

Trilogi koperasi terdiri dari dimiliki anggota, digunakan untuk kemanfaatan anggota, dan diawasi oleh anggota.

  1. Harus menitikberatkan pada pelayanan anggota, prestasi usaha (ekonomi), dan orientasi social
  2. Harus memiliki nilai-nilai seperti kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan kemandirian
  3. Harus memahami dan menerapkan prinsip-prinsip koperasi sebagai landasan kegiatannya

Walaupun terlihat sederhana, namun untuk mengelola koperasi dengan baik, tetap diperlukan strategi khusus. Salah satu strateginya adalah dengan menerapkan kiat-kiat mengelola koperasi dari best practices perkoperasian. Semoga kiat-kiat yang disampaikan di atas dapat membantu sahabat wirausaha yang ingin mengelola koperasi ya!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.

Daftar Pustaka:

  1. Widiyanti, Ninik. 2007. Manajemen Koperasi.Jakarta: PT.Rineka Cipta
  2. Puspita Sari, Jenitta Vaulina. 2013. Studi Tentang Manajemen Pengelolaan Koperasi Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik (K3PG). Jurnal Universitas Negeri Surabaya, hlm. 1-9.
  3. https://www.jurnal.id/id/blog/2018-5-strategi-sukses-membangun-usaha-koperasi/
  4. https://ekoperasi.co.id/kunci-sukses-mengelola-koperasi/
  5. Tata Kelola dan Manajemen Koperasi – LMPM STEI
  6. Best Practice Optimasi SHU Koperasi - Info Training dan Sertifikasi (trainingeltasa.com)
  7. Wisudawan, I Gusti Agung. 2014. Prinsip Transparansi Pengelolaan Koperasi dalam Rangka Perlindungan Hukum Terhadap Anggota Koperasi. Jurnal Ganeswara Vol. 8 No. 2, hlm. 7-14.
  8. (PDF) Pilar 2 Pengelolaan Koperasi - Pemberdayaan Akuntabel | Ibnu Khayath Farisanu - Academia.edu
  9. DISKOPUKM - PENGAWASAN KEPATUHAN KOPERASI SANGAT PENTING BAGI KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN KOPERASI (kulonprogokab.go.id)
  10. Pentingnya Kemandirian Koperasi - YPTD (terbitkanbukugratis.id)