Cara Memulai Bisnis Thrifting Baju Online – Tren thrifting atau jual beli pakaian preloved kini bukan lagi sekadar hobi, tetapi sudah menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Seiring meningkatnya kesadaran akan sustainable fashion atau mode berkelanjutan, peminat baju bekas berkualitas pun semakin melonjak.
Bisnis ini menawarkan potensi keuntungan yang menarik dengan modal yang bisa disesuaikan dengan kemampuan. Mungkin kamu bertanya-tanya bagaimana langkah awalnya. Untuk itu, kita sudah siapkan panduan menyeluruh tentang cara memulai bisnis thrifting baju online maupun offline secara detail agar kamu bisa segera merintis usaha sendiri.
1. Riset Pasar dan Menentukan Niche Bisnis
Langkah pertama yang paling penting adalah melakukan riset untuk memahami siapa target pasarmu. Apakah kamu ingin menyasar mahasiswa yang mencari pakaian trendi dengan harga terjangkau, pekerja kantoran yang butuh kemeja formal, atau mungkin para kolektor yang memburu pakaian vintage? Memahami calon pembeli akan membantu menentukan arah bisnis.
Selanjutnya, tentukan niche atau spesialisasi yang akan membuat tokomu menonjol. Daripada menjual semua jenis pakaian, kamu bisa fokus pada satu kategori seperti jaket denim, kemeja flannel, gaun vintage era 80-an, atau bahkan pakaian branded preloved. Niche yang spesifik membuat usahamu lebih mudah diingat dan bisa membangun basis pelanggan yang loyal.
Baca Juga: Impor Pakaian Bekas Dilarang, Berikut Solusi Kreatif untuk Bisnis Thrifting Agar Bisa Bertahan
2. Menyusun Rencana Bisnis dan Budget Awal
Rencana bisnis adalah peta jalan yang akan memandu. Dokumen ini tidak perlu rumit, yang penting isinya jelas. Cara memulai bisnis thrifting baju online, tuliskan visi misimu, siapa target pasarmu, analisis kompetitor terdekat, strategi pemasaran yang akan digunakan, serta proyeksi keuangan sederhana. Bagian terpenting dari perencanaan adalah menyusun budget awal.
Alokasikan dana secara rinci untuk beberapa pos pengeluaran, seperti pembelian stok awal (baik dalam bentuk bal segel maupun eceran), biaya operasional untuk laundry dan setrika, budget pemasaran untuk promosi, serta dana darurat untuk kebutuhan tak terduga. Perencanaan budget yang matang adalah kunci agar arus kas usahamu tetap sehat.
3. Mencari Supplier Terpercaya
Kualitas produk adalah jantung dari bisnis thrifting. Kamu bisa mendapatkan stok pakaian bekas berkualitas dari berbagai sumber. Beberapa pengusaha memilih membeli bal segel import untuk mendapatkan harga modal yang lebih murah, meskipun isinya acak.
Alternatif lain adalah berburu langsung ke pasar loak lokal atau bekerja sama dengan supplier individu yang mengumpulkan pakaian dari rumah ke rumah. Apapun pilihannya, pastikan kamu menemukan supplier yang jujur dan bisa menyediakan barang dengan kualitas yang konsisten.
4. Proses Kurasi dan Kontrol Kualitas Produk
Cara memulai bisnis thrifting baju online Inilah tahap dimana sentuhan personalmu berperan penting. Setelah mendapatkan stok barang, jangan langsung menjualnya. Lakukan proses kurasi atau sortir dengan teliti. Pisahkan pakaian berdasarkan kualitas, brand, dan tingkat kelayakannya.
Selanjutnya, lakukan kontrol kualitas yang ketat. Semua pakaian harus dicuci bersih, noda-noda membandel dihilangkan, kerusakan kecil seperti kancing lepas atau jahitan sobek segera diperbaiki, dan terakhir disetrika hingga rapi dan wangi. Tujuannya sederhana: memastikan setiap produk yang kamu jual ada dalam kondisi terbaik dan memberikan kesan profesional kepada pelanggan.
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
5. Menentukan Harga Jual yang Tepat
Menentukan harga adalah seni menyeimbangkan antara keuntungan dan daya tarik bagi pembeli. Harga yang kamu tetapkan harus bisa menutupi semua biaya dan memberikan profit, namun tetap harus terjangkau.
Ada beberapa faktor yang bisa menjadi pertimbangan dalam menetapkan harga, seperti popularitas brand, kondisi barang, tingkat kelangkaan (apakah barang tersebut vintage atau rare item), serta semua biaya operasional yang sudah kamu keluarkan. Rumus sederhananya adalah: Harga Jual = (Harga Modal + Biaya Operasional per Produk) + Margin Keuntungan yang Diinginkan.
6. Membangun Identitas Brand yang Kuat
Di tengah ramainya penjual baju thrift, brand yang kuat akan membuatmu berbeda. Mulailah dengan memilih nama toko yang unik, mudah diucapkan, dan mudah diingat. Setelah itu, buat logo yang merepresentasikan gaya bisnis.
Identitas brand tidak hanya soal nama dan logo, tetapi juga gaya visual (aesthetic) yang konsisten. Cara memulai bisnis thrifting baju online, tentukan palet warna dan font yang akan kamu gunakan di semua platform penjualan, mulai dari media sosial hingga kemasan produk. Branding yang kuat bisa meningkatkan nilai jual dan membangun kepercayaan pelanggan dari waktu ke waktu.
7. Menyiapkan Sesi Foto Produk yang Menarik
Untuk bisnis online, foto produk adalah etalase utamamu. Foto yang menarik bisa menjadi penentu apakah pelanggan akan membeli atau tidak. Kamu tidak perlu kamera mahal, smartphone dengan kamera yang bagus sudah cukup. Kuncinya ada pada teknik.
Gunakan pencahayaan alami dari jendela untuk hasil terbaik, pilih latar belakang yang bersih dan tidak berantakan, serta ambil foto dari berbagai sudut. Tampilkan detail penting seperti label merek, tekstur kain, motif, dan yang terpenting, informasikan secara jujur jika ada sedikit cacat atau minus. Foto on-model atau saat produk dikenakan juga sangat membantu calon pembeli untuk melihat fitting dan ukuran baju.
Baca Juga: Ternyata Menjanjikan, 3 Ide Bisnis dari Barang Bekas yang Layak Dicoba!
8. Memilih Platform Penjualan (Online)
Setelah semua produk siap, inilah saatnya menjalankan cara memulai bisnis thrifting baju online dengan memilih platform yang tepat. Setiap platform punya ciri-ciri pengguna yang berbeda. Media sosial seperti Instagram dan TikTok Shop sangat cocok karena berbasis visual dan bisa menjangkau audiens muda.
Sementara itu, Facebook Marketplace efisien untuk menjangkau pasar lokal di sekitarmu. Jika ingin terlihat lebih profesional, kamu bisa membuka toko di e-commerce seperti Tokopedia atau Shopee. Pilih satu atau dua platform terlebih dahulu yang paling sesuai dengan target pasar, lalu fokus untuk mengembangkannya.
9. Mempersiapkan Lokasi Usaha (Offline)
Selain online, menjual secara offline juga bisa meningkatkan penjualan dan interaksi langsung dengan pelanggan. Kamu tidak harus langsung menyewa toko yang mahal. Mulailah dari skala kecil, misalnya dengan membuka lapak di garasi rumah (garage sale), terutama saat akhir pekan.
Opsi lain yang sangat populer adalah mengikuti event bazaar atau festival kreatif di kotamu. Di sana, kamu bisa bertemu banyak calon pelanggan potensial. Sistem konsinyasi, yaitu menitipkan barang jualanmu di coffee shop atau toko lain yang relevan, juga bisa menjadi strategi yang efisien.
Baca Juga: Bagaimana Cara Kerja Bisnis Afiliasi dan Keuntungannya?
10. Strategi Pemasaran Digital dan Media Sosial
Produk bagus tidak akan ada artinya jika tidak ada yang tahu. Manfaatkan kekuatan konten di media sosial untuk memasarkan bisnis. Buatlah konten yang relevan dan menarik, misalnya video reels di Instagram dengan konsep mix and match, try-on haul yang menampilkan beberapa produk sekaligus, atau video di balik layar proses kurasi produkmu.
Adakan promosi secara berkala, seperti diskon khusus, penawaran bundling (beli 2 gratis 1), atau giveaway untuk meningkatkan interaksi. Jika budget memungkinkan, menggunakan iklan berbayar (ads) bisa menjadi cara efisien untuk menjangkau audiens yang lebih spesifik dan luas.
Cara memulai bisnis thrifting baju online maupun offline adalah perjalanan yang membutuhkan dedikasi, riset, dan sentuhan kreativitas. Ini bukan sekadar menjual baju bekas, tetapi juga memberikan kehidupan baru pada pakaian dan mendukung gerakan mode yang lebih ramah lingkungan. Dengan mengikuti 12 langkah diatas, peluang untuk membangun bisnis yang sukses menjadi jauh lebih besar. Yuk selamat mencoba!
Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.