Pemerintah terus mendorong agar UKM bisa naik kelas menjadi sebuah korporasi, sehingga memenuhi syarat untuk melantai di pasar modal melalui penawaran IPO (Initial Public Offering). Bisa mengembangkan perusahaan hingga go public menjadi impian para pelaku UKM. Sayangnya, kebanyakan bisnis UKM masih berbentuk CV atau UD, padahal syarat untuk go public adalah berbadan hukum PT.

Banyak manfaat yang dapat diperoleh UKM jika berhasil go public, di antaranya kemudahan mendapatkan pembiayaan, branding semakin kuat, kemudahan memasarkan produk karena telah dikenal publik, dan yang tak kalah penting adalah adanya pembagian hak kepemilikan yang jelas.

Baca Juga: Ragam Skema Jual Beli Saham Perusahaan yang UKM Perlu Tahu

Sebagai pemain di pasar modal, Sahabat Wirausaha bisa memanfaatkan jasa broker atau bahkan bertindak sebagai investment dealer. Apa itu investment dealer? Yuk simak penjelasannya dalam artikel Kamus Bisnis berikut ini.


Definisi Investment Dealer

Kita tentu tidak asing dengan istilah dealer. Dalam pemahaman umum, istilah dealer lebih dikenal untuk perusahaan yang menjual kendaraan baik sepeda motor maupun mobil.

Namun saat ini, istilah dealer telah mengalami perluasan, dalam arti tidak hanya merujuk pada jual beli motor atau mobil saja, tetapi juga sekuritas atau surat berharga yang dikenal dengan istilah investment dealer.

Investment dealer (dealer investasi) adalah individu atau perusahaan yang menjual berbagai macam produk investasi, baik berupa saham, obligasi, reksa dana, maupun yang lainnya untuk kepentingannya sendiri.

Baca Juga: Cara Menghitung Nilai Perusahaan Untuk Negosiasi Penanaman Modal Ekuitas/Saham

Dalam melakukan transaksi perdagangan di pasar modal, investment dealer bertindak sebagai prinsipal atau pelaku utama untuk akunnya sendiri. Investment dealer mewakili dirinya sendiri yang melakukan perdagangan sekuritas untuk kepentingannya sendiri, bukan atas nama atau mewakili individu atau perusahaan lain.

Dalam perdagangan sekuritas, investment dealer merupakan tokoh penting di pasar modal. Mereka memiliki kontribusi menciptakan pasar di sekuritas, menanggung sekuritas, dan memberikan layanan investasi kepada investor.

Investment dealer menciptakan pasar yang memberikan penawaran dan permintaan harga sekuritas di pasar modal. Tak hanya itu, mereka juga membantu dalam menciptakan likuiditas di pasar dan mendorong pertumbuhan jangka panjang.


Investment Dealer vs Broker

Sebagaimana fungsi dealer lainnya, investment dealer di pasar sekuritas merujuk pada perorangan atau perusahaan yang membeli sekuritas atau surat-surat berharga yang diinginkan untuk kepentingannya sendiri. Transaksi perdagangan yang dilakukan investment dealer bukan atas nama klien atau memfasilitasi pihak lain, melainkan untuk bisnisnya sendiri.

Baca Juga: Implikasi Masuknya Investor Ekuitas

Sebagai pelaku UKM, kita perlu memahami dengan benar bahwa investment dealer bukanlah broker. Investment dealer dan broker memang memiliki peran dalam transaksi jual beli sekuritas di pasar modal, namun keduanya menjalankan peran yang berbeda. Adapun perbedaan dari keduanya sebagai berikut.

  • Investment dealer melakukan perdagangan sekuritas untuk bisnis dan atas namanya sendiri, sedangkan broker melakukan perdagangan atas nama orang lain.
  • Investment dealer akan melakukan transaksi jual beli sekuritas di akun mereka sendiri. Lain halnya dengan broker, yang melakukan transaksi jual beli untuk klien yang menggunakan jasa mereka.
  • Dalam melakukan perdagangan sekuritas, investment dealer memiliki hak dan kebebasan penuh atas transaksi yang diinginkan. Sebaliknya, tidak demikian dengan broker. Sebab, peran broker dalam perdagangan sekuritas adalah sebagai wakil dari perorangan atau perusahaan yang menggunakan jasanya untuk membeli atau menjual surat-surat berharga baik saham, obligasi, reksa dana, maupun yang lainnya. Dengan demikian, broker tidak bertindak atas dirinya sendiri, tetapi mewakili pihak lain.
  • Investment dealer umumnya memiliki ‘jam terbang’ yang lebih lama dibandingkan dengan broker. Artinya, investment dealer cenderung lebih berpengalaman dalam ‘melantai’ di pasar modal. Maka tak heran jika broker yang telah memiliki bekal pengalaman cukup, beralih peran menjadi investment dealer.
  • Investment dealer tidak menerima bayaran dari pihak lain untuk melakukan transaksi sekuritas, karena mereka adalah pemain utama untuk kepentingannya sendiri. Lain halnya dengan broker, yang menerima komisi atas transaksi jual beli sekuritas di pasar modal.

Bagaimana Cara Investment Dealer Mendapatkan Keuntungan?

Sebagai pemain utama, investment dealer membeli atau menjual surat-surat berharga berdasarkan keputusannya sebagai hasil dari analisis pasar, pergerakan harga saham, dan faktor lainnya.

Artinya, investment dealer tidak terikat dengan siapa pun dalam melakukan transaksi perdagangan sekuritas. Lantas, bagaimana dan dari mana investment dealer mendapatkan keuntungan atas bisnisnya di pasar modal?

Baca Juga: Membedah Pola Pikir Investor Ekuitas Dalam Memilih Investee

1. Investment dealer circle

Seperti komunitas pada umumnya, investment dealer juga memiliki kelompok atau circle tersendiri, di mana dalam lingkungannya, para investment dealer berkumpul untuk membeli dan menjual sekuritas di pasar dealer. Sebab itulah, investment dealer mampu menciptakan pasar dan likuiditas.

Di pasar yang terbentuk dari circle atau kumpulan para investment dealer ini, transaksi perdagangan sekuritas berlangsung, di mana masing-masing investment dealer menggunakan dana sendiri untuk menutup transaksi. Hal ini bertentangan dengan pasar broker, yang mana transaksi jual beli bukan atas keinginan broker sendiri, tetapi mengikuti keinginan pihak lain yang menggunakan jasa broker tersebut.

2. Selisih harga sekuritas

Investment dealer ‘melantai’ di pasar modal bukan tanpa tujuan atau hanya sekadar menyalurkan hobi, tetapi menghasilkan keuntungan. Seperti pelaku bisnis pada umumnya, investment dealer memperoleh keuntungan dari selisih harga saham atau obligasi yang dijualnya. Investment dealer membeli sekuritas baik berupa saham, obligasi, atau yang lainnya, kemudian menjual sekuritas tersebut dengan harga yang lebih tinggi.

Nah, selisih dari harga beli (harga penawaran) dengan harga jual (harga permintaan) ini disebut dengan spread dealer, yakni keuntungan yang diperoleh investment dealer atas transaksi perdagangan sekuritas yang dilakukan.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa investment dealer merupakan pedagang sekuritas atau surat berharga yang bisa perorangan atau perusahaan, yang melakukan transaksi jual beli di pasar modal atas keinginannya sendiri. Investment dealer adalah individu atau perusahaan yang sifatnya independen, di mana mereka bertindak atas dirinya sendiri, tidak terikat dan mewakili siapa pun.

Penghasilan yang diperoleh investment dealer bukan berupa komisi, melainkan keuntungan atas penjualan sekuritas berupa selisih harga beli dengan harga jual yang disebut dengan spread dealer.

Investment dealer dapat dilakukan oleh siapa saja yang telah memiliki pengalaman mumpuni untuk melantai di pasar modal. Nah, apabila Sahabat Wirausaha tertarik untuk menjadi investment dealer, yuk terus tingkatkan pengetahuan, pemahaman, dan wawasan tentang dunia pasar modal.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.