Apa Itu Website Builder – Bayangkan kamu adalah pemilik sebuah toko kue rumahan yang sedang naik daun. Order lewat WhatsApp mulai kewalahan, pelanggan nanya-nanya produk lewat DM Instagram, dan kamu mulai kepikiran, “Kayaknya gue butuh website deh biar kelihatan profesional.” Tapi langsung mundur begitu inget kata "website" sering dikaitkan dengan hal teknis dan bahasa pemrograman yang ribet. Tenang, disinilah Website Builder berperan penting.

Banyak pelaku UMKM, freelancer, sampai brand lokal besar mulai beralih ke Website Builder karena bisa bikin website sendiri, tanpa harus jago coding. Tapi sebenarnya, apa itu Website Builder? Dan kenapa istilah ini makin relevan buat pelaku bisnis di era digital? Yuk, kita bedah bareng!


Apa Itu Website Builder?

Secara sederhana, Website Builder adalah alat atau platform yang memungkinkan seseorang membuat situs web secara instan dengan menggunakan antarmuka visual (drag and drop), tanpa perlu menulis satu baris kode pun.

Ibaratnya, seperti main puzzle. Kamu tinggal pilih template, geser elemen seperti gambar, teks, tombol, dan video ke posisi yang kamu mau—langsung jadi website. Website Builder bisa berbentuk:

  • Online Website Builder: berbasis cloud, seperti Wix, Squarespace, atau Shopify. Kamu cukup login lewat browser.
  • Offline Website Builder: diinstal di komputer, seperti Mobirise, lalu hasilnya bisa diunggah ke hosting pilihanmu.

Dengan alat ini, siapapun, bahkan kamu yang masih “gaptek”, bisa punya website profesional dalam hitungan jam.

Baca Juga: Apa Itu Domain? Identitas Digital yang Menentukan Keberadaan Bisnismu di Dunia Maya


Kenapa Website Builder Jadi Solusi Favorit Pelaku UMKM?

Data dari Statista (2024) menunjukkan bahwa penggunaan platform Website Builder meningkat signifikan, dengan lebih dari 60% bisnis kecil di dunia memilih membuat website menggunakan builder instan ketimbang menyewa developer. Berikut adalah beberapa alasannya:

1. Hemat Biaya

Membangun website dari nol dengan bantuan programmer bisa menelan biaya jutaan hingga puluhan juta rupiah. Sementara Website Builder seperti Wix atau Shopify menawarkan paket mulai dari $10–$30 per bulan. Jadi, bagi UMKM yang ingin tampil online tapi punya modal terbatas, jelas ini pilihan cerdas.

2. Cepat dan Praktis

Tidak butuh waktu berbulan-bulan. Dengan Website Builder, kamu bisa punya landing page untuk promosi hanya dalam satu hari, bahkan dalam satu jam kalau sudah terbiasa.

3. Bisa Diatur Sendiri

Tak perlu menunggu developer untuk mengubah teks atau menambahkan banner promo. Kamu tinggal klik, edit, dan publish sendiri. Kontrol penuh soal website ada di tanganmu.

4. Template Profesional

Mayoritas Website Builder sudah menyediakan ratusan template siap pakai yang responsif untuk mobile, dilengkapi fitur SEO, e-commerce, hingga integrasi dengan media sosial dan saluran pembayaran yang sesuai.


Website Builder vs Web Developer: Apa Bedanya?

Banyak yang bingung akan perbedaan penggunaan website builder dan web developer profesional dalam urusan bisnis. Jawabannya, keputusan untuk menggunakan yang mana akan tergantung kebutuhan kita.

Kriteria

Website Builder

Web Developer

Budget

Rendah

Cenderung tinggi

Kecepatan

Sangat cepat

Lebih lama (custom)

Kemampuan teknis

Tidak perlu

Perlu skill tinggi

Fleksibilitas

Terbatas (sesuai template)

Tinggi (bisa custom)

Maintenance

Dilakukan sendiri

Bisa diserahkan ke developer

Kalau kamu butuh website cepat untuk keperluan portofolio, toko online, atau landing page, maka Website Builder adalah pilihan paling masuk akal. Tapi, jika kamu butuh sistem kompleks seperti marketplace, integrasi database, atau fitur login pengguna, mungkin menggunakan jasa developer lebih tepat.

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!


Contoh Website Builder Populer dan Fungsinya

Biar makin kebayang, ini dia beberapa platform Website Builder yang populer di kalangan UMKM dan brand kecil:

1. Wix

  • Kelebihan: User interface (UI) sangat intuitif, banyak template.
  • Cocok untuk: Portofolio, website bisnis kecil, personal branding.

2. Shopify

  • Kelebihan: Fokus ke e-commerce, integrasi payment & pengiriman mudah.
  • Cocok untuk: Toko online skala kecil hingga menengah.

3. Squarespace

  • Kelebihan: Desain elegan, cocok untuk brand kreatif.
  • Cocok untuk: Fotografer, desainer, agensi.

4. WordPress.com

  • Kelebihan: Lebih fleksibel, SEO-friendly.
  • Cocok untuk: Blog, majalah online, website bisnis.

5. Zyro (dari Hostinger)

  • Kelebihan: Harga lebih terjangkau, mudah digunakan.
  • Cocok untuk: UMKM yang baru mulai go digital.

Bagaimana Cara Memilih Website Builder?

Kalau kamu sudah paham apa itu Website Builder, langkah selanjutnya adalah memilih platform yang paling cocok buat bisnismu. Berikut checklist yang bisa kamu gunakan:

  • Apakah platform-nya mudah digunakan?
  • Apakah menyediakan template sesuai bisnis kamu?
  • Apakah sudah mobile-friendly?
  • Apakah bisa terintegrasi dengan media sosial dan WhatsApp?
  • Apakah mendukung fitur toko online atau booking layanan?

Misalnya, kalau kamu punya bisnis katering, kamu butuh builder yang bisa menampilkan menu, galeri foto makanan, dan tombol order cepat via WhatsApp. Wix dan Zyro bisa jadi pilihan. Sementara, jika kamu jualan produk lewat Instagram dan ingin ekspansi ke e-commerce, Shopify bisa jadi jawaban.

Baca Juga: Apa Itu Hosting? Pondasi Digital Wajib Tahu untuk Bisnis Online


Studi Kasus: UMKM Naik Level Berkat Website Builder

Kisah “Nusantara Candle”

Dewi, pemilik brand lilin aromaterapi "Nusantara Candle", awalnya hanya jualan via Instagram dan bazar lokal. Tapi saat pandemi, ia menyadari pentingnya punya etalase digital yang lebih stabil. Ia mencoba Wix dan dalam dua hari berhasil membuat website sendiri:
 www.nusantaracandle.com

Website itu dilengkapi katalog, testimoni pelanggan, hingga fitur pembelian langsung via WhatsApp. Hasilnya? Dalam 6 bulan, omzetnya naik 3x lipat karena banyak order masuk dari Google dan pembeli luar kota.


Tantangan Menggunakan Website Builder

Meski terdengar sempurna, Website Builder juga punya batasan:

  • Fleksibilitas terbatas: Jika kamu ingin fitur spesifik yang rumit, kadang tidak bisa dilakukan di builder.
  • Kepemilikan terbatas: Beberapa builder tidak memberi akses penuh ke server/hosting.
  • Skalabilitas: Untuk bisnis yang berkembang pesat dan butuh sistem kompleks, kamu mungkin perlu migrasi ke platform lain atau menyewa developer.

Tapi untuk tahap awal dan menengah, Website Builder tetap jadi pilihan cerdas. Di era digital ini, memiliki website bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Pertanyaannya, bagaimana caranya punya website tanpa pusing teknis dan biaya mahal?

Jadi, kalau kamu masih bertanya-tanya apa itu Website Builder, jawabannya adalah: sebuah alat yang bisa mengubah ide dan brand kamu jadi nyata secara online, cepat, murah, dan mudah.

Website Builder bukan cuma alat, tapi solusi untuk memperkuat kehadiran digital tanpa perlu jadi programmer. Mulai dari toko online, portfolio, sampai landing page campaign, semuanya bisa kamu bikin sendiri. Jangan tunggu sampai pesaingmu muncul duluan di halaman Google.

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi:

  1. Statista. (2024). Number of websites created with Website Builders worldwide.
    https://www.statista.com/statistics/1226412/global-website-builder-market-share/
  2. Wix Official Blog. (2023). Why Website Builders are Changing the Small Business Game.
    https://www.wix.com/blog
  3. Shopify. (2024). Start Your Online Store with Shopify.
     https://www.shopify.com
  4. Zyro (Hostinger). (2023). Zyro for Small Business.
     https://zyro.com
  5. Forbes. (2023). Best Website Builders for Small Business.
    https://www.forbes.com/advisor/business/best-website-builders/