Free photo back view of woman at the market

Pameran Dagang di Eropa - Berapa sih jumlah UMKM di Indonesia? Apakah produk UMKM Indonesia telah mampu menembus pasar internasional? Tak bisa dinafikan bahwa perekonomian Indonesia ditopang oleh UMKM. Sepanjang 2022, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 8,71 juta unit usaha yang tersebar di seluruh negeri (Katadata.co.id, 2023). Tak sedikit produk UMKM yang kualitasnya bagus dan berpeluang besar dipasarkan di Eropa.

Sebenarnya negara-negara di Eropa seperti Italia, Jerman, Inggris, Spanyol, Swedia, Belanda, Swiss, Belgia, Prancis, dan Polandia telah menjadi pasar produk-produk Indonesia. Di samping itu, pemerintah Indonesia cukup gencar mempromosikan produk-produk unggulan dalam negeri ke pasar Eropa. Selain melalui strategi diplomasi untuk menjalin hubungan dagang, juga aktif mendukung unit usaha termasuk UMKM yang siap dan berani tampil dalam pameran internasional di Eropa.

Nah, ngomong-ngomong pameran internasional, banyak negara di Eropa yang sering menyelenggarakan pameran internasional sebagai ajang promosi produk unggulan dari berbagai negara. Apa saja bidang usaha yang sering dipamerkan dalam perhelatan berskala internasional di Eropa? Negara mana saja yang berpotensi menjadi tujuan ekspor?


Pameran Dagang di Eropa, Potensial Diikuti oleh UMKM

Sebagai salah satu benua di dunia, Eropa sebenarnya memiliki wilayah yang tidak begitu luas, jika dibandingkan dengan benua lainnya. Meski demikian, Eropa merupakan benua dengan populasi terbesar ketiga setelah Asia dan Afrika.

Baca Juga: Ragam Event Pameran Nasional

Ditinjau secara ekonomi, tentu Eropa adalah target pasar yang sangat potensial untuk dibidik. Apalagi sebagian negara-negara di Eropa minim sumber daya meski mereka terkenal sebagai negara maju. Tak heran jika negara-negara Eropa mengimpor komoditas dari negara-negara lain, yang salah satunya dari Indonesia berupa produk kopi, rempah, minyak sawit, kakao, elektronika, alas kaki, furniture, spare part kendaraan bermotor, perhiasan, makanan kemasan, dan lainnya (Kemendag.go.id).

Adanya peluang pasar di benua Eropa tentu tidak disia-siakan pemerintah Indonesia. Melalui beberapa instansinya, seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Perdagangan, pemerintah Indonesia secara gencar melakukan promosi internasional, dengan berpartisipasi pada pameran-pameran internasional di Eropa.

Berbagai perhelatan dagang akbar ini umumnya mengusung tema seputar teknologi industri, produk natural, makanan dan minuman kemasan, aneka kerajinan, dan lainnya. Penasaran apa saja pameran bergengsi yang potensial diikuti UMKM Indonesia?

1.Ambiente

Ambiente merupakan pameran perdagangan internasional yang didedikasikan untuk produk-produk kerajinan kayu dan perkakas rumah tangga, yang mencakup perkakas dapur, keramik, peralatan dari kaca, furniture ringan, dan home décor. Setelah 2 tahun vakum karena pandemi Covid-19, pameran bergengsi ini kembali digelar selama 5 hari dari tanggal 3-7 Februari 2023 di Frankfurt, Jerman (Travelperk.com, 2022).

Setidaknya terdapat lebih dari 3.600 perusahaan dari berbagai negara turut meramaikan pameran dagang ini, termasuk dari Indonesia. Tak tanggung-tanggung, Indonesia mengirimkan 72 perusahaan untuk mengikuti pameran ini, yang mana seluruh delegasi dagang yang memamerkan produk kerajinan dan home décor berbahan kayu olahan telah memiliki sertifikat FLEGT-Indonesia Legal Wood.

Benar saja, selama pameran, Indonesia mampu menarik buyer dan distributor dari Belanda, Prancis, Denmark, Italia, Amerika Serikat, Mesir, Korea, Maroko, dan India. Potensi transaksi yang dihasilkan mencapai Rp 151,6 miliar untuk produk kerajinan, di antaranya lampu hias, wooden cutting board, dan outdoor wooden furniture (Kemlu.go.id, 2023).

2.Hannover Messe

Hannover Messe adalah salah satu pameran dagang terbesar di dunia yang didedikasikan untuk pengembangan teknologi industri. Pameran ini digelar di Hannover, Jerman setiap musim semi. Indonesia kembali terpilih sebagai Official Partner Country (OPC) dalam Hannover Messe 2023 yang akan digelar pada 17-21 April mendatang. Rencananya, Indonesia bakal mengirimkan 150 perusahaan sebagai delegasi di ajang tersebut dengan harapan mampu menghasilkan kesepakatan dagang yang dapat mendorong perekonomian nasional (Ekon.go.id, 2022).

Baca Juga: Membedah Pameran Internasional di China

Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi Official Partner Country pada Hannover Messe 2021 lalu. Saat itu, gelaran pameran dagang ini dilakukan secara virtual karena masih pandemi Covid-19. Meski digelar secara online, namun antusiasme pengunjung tetap tidak terbendung. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pengunjung online yang mencapai lebih dari 250 ribu.

Dengan dipilihnya kembali Indonesia sebagai OPC di Hannover Messe 2023 merupakan kesempatan yang harus digunakan sebaik-baiknya. Sebab, di ajang ini pelaku usaha dapat menjadi bagian dari ekosistem industrial yang unggul dalam pengembangan teknologi digital. Lebih menggembirakan lagi, Indonesia mampu mengisi semua sektor, baik start-up, research and development, energy solution, engineer part and solution, process and industry automation, digitalization, dan skill development (Kemenperin.go.id, 2022).

3.OIC Halal Expo

OIC (Organization Islamic Cooperation (OIC) Halal Expo adalah pameran produk halal terbesar di dunia. Gelaran ke-9 ajang bergengsi ini diselenggarakan pada 24-27 November 2022 di Istanbul, Turki. Dalam keikutsertaan yang kedua kalinya, Paviliun Indonesia menghadirkan 34 entitas yang terdiri dari pelaku usaha dan pemerintah daerah.

Produk unggulan yang dipamerkan di gelaran ini antara lain fashion muslim, makanan, produk pertanian dan perkebunan, produk pembersih, produk packaging, obat-obatan herbal, dan juga rempah. Pameran produk halal ini menjadi wadah bagi eksibitor untuk melakukan kegiatan business to business dengan pelaku usaha dan asosiasi pengusaha Turki.

Ajang pameran OIC Halal Expo ini diharapkan mampu mendorong kerja sama ekonomi yang lebih strategis. Selain itu, pemerintah Indonesia akan terus mendorong agar bisa menjadi global hub untuk pasar, industri, dan ekosistem halal dunia. Strategi yang telah disiapkan antara lain pengembangan Global Halal Hub, regulasi dan riset, industrialisasi halal, strategi preferensi halal, dan upgrade UMUM menjadi pemain global industri halal (Kemlu.go.id, 2022).

4.Salon International de L'alimentation (SIAL)

SIAL merupakan pameran perdagangan industri makanan dan minuman terbesar di dunia yang digelar setiap dua tahun sekali di Paris, Prancis. Pameran dagang ini umumnya diikuti oleh pelaku sektor industri pengolahan makanan, baik distribusi, perdagangan, layanan makanan, dan lainnya dari berbagai negara. Gelaran ini menjadi wadah bagi para peserta untuk mencari produk dan pemasok baru, sehingga terbuka peluang yang begitu besar untuk kegiatan business to business dan juga business to consumers.

Baca Juga: Membedah Pameran Domestik Untuk Fashion

Pada SIAL 2022, Indonesia memamerkan 20 industri makanan dan minuman dengan menempati paviliun seluas 202,5 m2. Adapun produk unggulan yang dipamerkan meliputi teh dan kopi, olahan kelapa, minuman kesehatan, makanan ringan, biskuit, olahan buah, olahan ikan, dan rumput laut (Kemenperin.go.id, 2022). Dari pameran ini, Indonesia berhasil mendapatkan transaksi senilai US$ 33,5 juta (Rp 521,427 triliun). Nilai transaksi ini lebih besar dibandingkan SIAL di tahun 2018.

Dari setiap pameran internasional yang diikuti oleh Indonesia selalu menghasilkan transaksi dengan nilai yang cukup fantastis, bahkan cenderung meningkat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa produk unggulan Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Bahkan peminatnya bukan hanya negara penyelenggara pameran saja, tetapi juga negara-negara lain baik yang telah menjadi pasar ekspor tradisional maupun non-tradisional bagi Indonesia.

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dan berdaya saing tinggi. Sebab itu, perlu adanya dukungan yang lebih besar dan intensif dari otoritas terkait, agar pelaku UMKM semakin percaya diri sehingga tak perlu lagi ragu apalagi takut untuk memasuki pasar mancanegara, terutama pasar Eropa.


Negara-negara di Eropa yang Aktif Menyelenggarakan Pameran Internasional yang Potensial sebagai Ajang Promosi Produk UMKM Indonesia

Indonesia memiliki hubungan dagang yang baik dengan negara-negara di Eropa. Sebut saja Belanda, Jerman, Italia, Spanyol, Belgia, Prancis, dan lain sebagainya. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai ekspor Indonesia ke negara-negara tersebut (BPS, 2022). Meski meningkat namun jika dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan China masih tergolong rendah.

Berkenaan dengan hal tersebut, pemerintah Indonesia perlu lebih gencar dalam mempromosikan produk-produk unggulan Indonesia ke pasar Eropa. Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan aktif berpartisipasi dalam setiap gelaran bergengsi tahunan yakni pameran internasional yang diselenggarakan negara-negara di Eropa. Mana saja nih negara yang aktif menyelenggarakan gelaran tahunan bergengsi ini? Yuk kita simak daftarnya.

1.Jerman

Siapa sih yang tidak pernah mendengar tentang negara yang satu ini? Negara dengan kisah historis yang mendunia, seperti nazi, tembok berlin, dan lainnya. Meski wilayahnya tak begitu luas, namun Jerman termasuk salah satu negara maju di kawasan Eropa.

Baca Juga: Membedah Pameran Internasional di Amerika Serikat

Jerman tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga teknologi di banyak bidang. Negara ini merupakan salah satu produsen otomotif yang menguasai pasar internasional, sebut saja Opel, Audi, BMW, Mercedes Benz, Porsche, dan Volkswagen.

Tak hanya di industri otomotif, Jerman pun unggul dalam industri furniture. Setiap dua tahun sekali, pelaku industri furniture dari berbagai negara berkumpul untuk saling berbagi inspirasi dan inovasi dalam ajang Interzum. Di tahun 2023 ini, Interzum akan diselenggarakan pada 9 - 12 Mei di Messe Cologne, Jerman (Travel2fair.com).

Interzum merupakan pameran dagang internasional yang penting untuk industri furniture. Tingkat partisipasi peserta pada pameran ini tergolong tinggi, karena mampu menarik para pelaku bisnis di bidang tersebut dari berbagai negara, seperti India, Italia, Brasil, Kanada, dan lainnya. Setiap penyelenggaraannya, pameran ini setidaknya diikuti oleh sebanyak 1.800-an peserta dengan jumlah pengunjung mencapai 74.000 orang. Potensi untuk menghasilkan transaksi tergolong besar bukan?

Indonesia merupakan salah satu negara produsen furniture berkualitas dan terbaik di dunia. Pameran Interzum ini tentu saja menjadi peluang untuk mempromosikan produk-produk furniture, termasuk desain interior dan home decor agar mampu menjangkau pasar internasional yang lebih luas. Nah, untuk itu Indonesia bisa mengirimkan delegasinya ke ajang bergengsi ini. Tentu akan banyak ilmu dan wawasan baru yang dapat digunakan untuk mengembangkan inovasi produk furniture baik dari bahan baku maupun desainnya.

2.Prancis

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu industri terbesar di dunia. Sayangnya dari industri ini sering kali menyisakan masalah berupa sampah kemasan yang tidak bisa didaur ulang atau dihancurkan. Sampah kemasan ini menjadi isu lingkungan yang menyita perhatian dunia. Tak heran banyak negara yang berlomba-lomba untuk menghasilkan kemasan ramah lingkungan.

Prancis sebagai negara fashion icon dunia pun tak lepas tangan dengan isu lingkungan ini. Hal ini ditunjukkan dengan penyelenggaraan pameran internasional bertajuk Nat Expo yang didedikasikan untuk kemasan ramah lingkungan. Pameran ini akan diselenggarakan selama tiga hari pada 22 – 24 Oktober 2023 di Paris, Prancis (Natexpo.com).

Nat Expo adalah ajang gelaran bergengsi yang memamerkan kemasan-kemasan produk ramah lingkungan dari bahan organik dan plastik terbarukan. Prinsipnya pameran ini mengangkat isu lingkungan melalui produk kemasan yang terbarukan.

Pameran ini setidaknya diikuti oleh 850 peserta dari berbagai negara. Potensi pengunjung mencapai 10.000 orang. Hal ini tentu menjadi peluang transaksi baik antara Business to Business maupun Business to Consumers yang sangat besar. Apalagi saat ini banyak pelaku industri makanan dan minuman yang semakin sadar akan bahayanya kerusakan lingkungan.

Baca Juga: Membedah Pameran Internasional di Asia

Indonesia menjadi salah satu negara yang inovatif dalam memproduksi kemasan ramah lingkungan. Tidak sedikit pelaku UMKM yang menekuni bisnis ini. Nat Expo bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan nilai ekspornya melalui produk kemasan ramah lingkungan.

3.Inggris

Industri makanan dan minuman memang tidak ada matinya. Selalu saja ada inovasi produk makanan dan minuman yang diluncurkan ke pasaran dan mendapat sambutan positif dari konsumen.

Setiap negara pasti memiliki makanan khas yang ingin diperkenalkan ke seluruh dunia. Sehubungan dengan hal tersebut, Inggris menyediakan wadah untuk itu. Negeri monarki ini setiap tahunnya menyelenggarakan International Food and Drink Expo.

Pameran yang didedikasikan untuk industri makanan dan minuman ini umumnya digelar di bulan Maret. Untuk tahun 2023 ini, pameran ini diselenggarakan pada 20 – 22 Maret 2023 di London, Inggris (Excel London, 2023).

International Food and Drink Expo merupakan salah satu pameran internasional terbesar di dunia. Setidaknya ada sebanyak 30.000 peserta dari berbagai negara yang berpartisipasi di gelaran ini. Pengunjungnya pun dari berbagai kalangan, mulai dari profesional di bidang perhotelan, grosir, hingga pengusaha yang ingin mencicipi dan mencari produk baru untuk inovasi dan pengembangan bisnisnya.

Lagi-lagi Indonesia seharusnya dapat memanfaatkan peluang ini untuk mempromosikan produk-produk unggulannya. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan ragam makanan dan minuman khas tradisional. Sederhananya, Indonesia merupakan surga makanan dan minuman yang enak untuk disantap. Tak heran jika masakan rendang diakui sebagai salah satu makanan terenak di dunia. Indonesia memiliki ragam makanan dan minuman enak lain yang layak untuk dipromosikan di kancah internasional.

Pameran-pameran internasional yang digelar di negara-negara Eropa merupakan salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan Indonesia untuk mempromosikan produk-produk unggulan dalam negeri. Dengan berpartisipasi di ajang-ajang bergengsi internasional, harapannya tentu Indonesia mampu membidik pasar baru yang berpotensi meningkatkan nilai ekspor.

Untuk itu, pemerintah Indonesia perlu lebih aktif dalam berpartisipasi di gelaran internasional, dengan tak lupa meningkatkan kualitas produk yang akan dipromosikan. Hal ini tentu membutuhkan kerja sama yang sinergis antar-berbagai instansi yang berwenang dan tentunya pelaku UMKM itu sendiri. Harapannya, partisipasi Indonesia dalam upaya mempromosikan produk UMKM mampu mendongkrak nilai ekspor ke pasar Eropa.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa untuk like, share, dan comment serta mengirimkannya kepada teman-teman terdekat Anda.

Referensi:

  1. Katadata. 2023. Jumlah UMKM di Indonesia Sepanjang 2022, Provinsi Mana Terbanyak?
  2. Kemendag. Produk Unggulan Indonesia.
  3. Travelperk. 2022. Top 14 European Trade Show in 2023.
  4. Kemlu. 2023. 72 Perusahaan Indonesia Menggebrak Barisan Produk Kerajinan Kayu dan Home Décor Dunia di Ambiente 2023.
  5. Ekon. 2022. Kembali Menjadi Official Partner Country Hannover Messe, Pemerintah Dorong Manfaat Nyata untuk Perekonomian Nasional.
  6. Kemenperin. 2022. Hannover Messe 2023 Peluang RI Tarik Investasi dan Pamerkan Industri 4.0.
  7. Kemlu. 2022. Indonesia Hadir pada Pameran Halal Terbesar Dunia, The 9th OIC Halal Expo 2022 di Istanbul.
  8. Kemenperin. 2022. Transaksi Pavilliun Indonesia di Pameran SIAL Paris 2022 Tembus USD 33,5 Juta.
  9. BPS. 2022. Nilai Ekspor Menurut Negara Tujuan Utama (Nilai FOB: juta US$), 2000-2021.