Sahabat Wirausaha, pernahkah kita bertanya-tanya apakah ada cara yang lebih baik untuk membuat keputusan? Dalam situasi sederhana, pebisnis sering kali menggunakan daftar pro dan kontra untuk membantu proses pengambilan keputusan. Namun, ada model lain yang bisa dieksplorasi.
Pelaku usaha dapat menjelajahi Cynefin Framework sebagai panduan untuk membantu para pemimpin memahami konteks dengan lebih mendalam dan memilih langkah yang paling tepat. Dengan memahami kerumitan situasi yang dihadapi, pelaku usaha dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan strategis dalam menghadapi tantangan bisnis.
Apa itu Cynefin Framework?
Cynefin Framework adalah alat untuk membantu keputusan dengan menganalisis konteks dari masalah sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
Dikembangkan oleh Dave Snowden pada tahun 1999, nama ‘Cynefin’ berasal dari bahasa Welsh yang berarti ‘habitat’, menekankan fokus kerangka ini pada pemahaman lingkungan di sekitar suatu keputusan.
Pebisnis membutuhkan kesadaran situasional (mengetahui apa yang terjadi di sekitar) dan kesadaran diri (mengetahui apa yang terjadi di dalam diri) dalam menangani masalah. Tidak semua situasi itu sama, dan kerangka ini membantu mendefinisikan respons yang tepat untuk situasi atau masalah tertentu.
Ini adalah model yang sangat baik untuk membantu mengkategorikan situasi dan menunjukkan pendekatan yang dapat kita lakukan untuk menghadapi situasi yang berbeda, dengan menjelaskan karakteristik dari setiap kategori agar kita dapat mengenali dan mendefinisikan situasi yang sedang dihadapi.
Memiliki solusi yang baik untuk masalah memang bagus, tetapi menerapkannya dalam situasi atau konteks yang salah bisa mengakibatkan hasil yang lebih rumit atau bahkan merugikan.
Penggunaan kerangka ini dapat membantu menstrukturkan pendekatan untuk menemukan solusi yang tepat sesuai dengan kondisi masalah. Setelah itu, alat pemecahan masalah tradisional kita dapat digunakan untuk kategori yang sesuai.
“Berbagai situasi masalah memerlukan pendekatan berbeda untuk menemukan solusi yang tepat,” kata Snowden. Oleh karena itu, langkah pertama adalah mengidentifikasi sifat masalah agar kita dapat menentukan pendekatan yang paling sesuai.
Baca Juga: Membangun Kebiasaan Pelanggan: Belajar dari Buku Hooked Karya Nir Eyal
Memahami Lima Domain dalam Cynefin Framework
Sumber: dandypeople
Cynefin Framework mengkategorikan masalah ke dalam lima domain yang berbeda: Obvious, Complicated, Complex, Chaotic, dan Disorder. Memahami domain-domain ini dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan kita untuk mengelola dan merespons setiap situasi dengan efektif di antaranya:
1. Obvious (Jelas)
Dalam domain obvious, masalah-masalah dipahami secara universal dengan mudah oleh semua orang yang terlibat dan memiliki hubungan sebab-akibat dengan jawaban benar yang jelas dan tidak ada yang memperdebatkannya.
Misalnya, Produksi massal produk yang sama, memasak dengan resep untuk membuat kue adalah tugas sederhana di mana langkah-langkahnya jelas, lapar solusinya makan dan masalah ilmiah yang sudah dikenal. Menetapkan aturan proses, praktik terbaik.
Cara Bertindak: Memahami – Mengkategorikan – Merespons (Best Practise)
- Langkah Pertama: Gunakan pemahaman (Sense) untuk mendaftar semua yang dibutuhkan.
- Langkah Kedua: Kategorikan (Categorize) semua faktor yang terlibat dan ikuti prosedur untuk mendapatkan hasil optimal.
- Langkah Ketiga: Evaluasi hasilnya dan jawab (Respond) pertanyaan: Apakah langkahnya sudah diikuti dengan tepat?
2. Complicated (Rumit)
Domain Complicated melibatkan masalah yang lebih menantang tetapi masih dapat diselesaikan dengan pengetahuan ahli di bidang terkait. Ada beberapa jawaban yang tepat, sehingga hubungan sebab-akibat memerlukan analisis dan membutuhkan waktu.
Pelaku usaha dapat mendiagnosis masalah dalam sistem mesin yang kompleks. Pendekatan manajemen di sini harus melibatkan pencarian keahlian, mengevaluasi beberapa opsi, dan menerapkan praktik.
Misalnya, pada mobil, yang memerlukan pengetahuan khusus atau menciptakan produk baru atau mengembangkan produk yang sudah ada, melatih tim, mengadopsi metode baru, dan merekrut karyawan.
Cara Bertindak: Memahami – Analisis – Merespons (Good Practises)
- Langkah Pertama: Gunakan pemahaman (Sense) untuk mendaftar semua yang dibutuhkan.
- Langkah Kedua: Analisis (Analyze) cara memaksimalkan hasil.
- Langkah Ketiga: Evaluasi hasilnya dan jawab (Respond) pertanyaan: Apakah ini hasil terbaik yang bisa dicapai?
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
3. Complex (Kompleks)
Dalam domain Complex, masalah bersifat tidak dapat diprediksi, tanpa hubungan sebab-akibat yang jelas / tidak jelas. Mereka merupakan hasil dari peristiwa yang tidak dapat diprediksi dengan banyak ketidakpastian, seperti ekonomi, politik, cuaca, dll. Kita memerlukan kolaborasi tinggi dan pemikiran inovatif.
Solusi terbaik sering kali muncul ketika pebisnis menyesuaikan solusi dan memiliki beberapa rencana cadangan, pendekatan manajemen harus mendorong eksplorasi dan eksperimen, menggunakan percobaan untuk menguji hipotesis dan belajar dari hasilnya.
Misalnya, mengembangkan produk baru di pasar yang berubah dengan cepat melibatkan percobaan dan kesalahan untuk menemukan apa yang berhasil. Contoh lain seperti prediksi cuaca, bursa saham, permainan poker, dan pengendalian epidemi.
Pelaku Marketing sering melakukan pendekatan melalui pemecahan masalah yang terstruktur seperti alat Agile, Design Thinking / Human-Centered Design (HDC) ,MVP (Minimum Valuable Product) dan A/B Testing, dalam mengeksekusi kampanye produk dalam domain kompleks.
Hal ini menghasilkan solusi baru yang biasanya belum pernah terpikirkan oleh siapa pun. Kita baru tahu apakah sesuatu benar-benar menyelesaikan masalah setelah mencobanya. Ini adalah area untuk unknow unknow (banyak hal yang tidak diketahui dan belum terlihat sebelumnya).
Cara Bertindak:Uji Coba – Memahami – Merespons (Emergent)
- Langkah Pertama: Uji (Probe) apa yang telah terbukti berhasil dalam situasi serupa di masa lalu.
- Langkah Kedua: Gunakan pemahaman (Sense) dan evaluasi hasilnya.
- Langkah Ketiga: Tanggapi (Respond) hasilnya dan putuskan apakah perlu menguji hal lain.
4. Chaotic (Kacau)
Masalah dalam domain Chaotic bersifat mendesak tidak ada waktu mencari solusi dan memerlukan tindakan segera yang penyebab dan efeknya tidak diketahui dan terjadi dalam situasi darurat mendadak, seperti bencana, epidemi, dll. Tidak ada urutan yang jelas dan prioritasnya adalah menstabilkan situasi.
Biasanya, peristiwa ini diiringi oleh kepanikan dan kekacauan, sehingga mencari rencana yang benar bisa membuang waktu. Strategi utama dalam kondisi seperti ini adalah bereaksi cepat dan menutup celah yang paling besar untuk meminimalkan kerusakan.
Misalnya, merespon bencana alam, dimana keputusan cepat sangat penting untuk mengurangi kerugian. Contoh lainnya seperti inovasi baru, , situasi krisis, kejadian mengejutkan, dan situasi pertempuran.
Pebisnis dapat melakukan pendekatan pemecahan masalah dengan Crisis Management Techniques.
Cara bertindak: Bertindak – Memahami – Merespons (Novel)
- Langkah Pertama: Bertindak (Act) dengan membedakan mana yang mendesak dan mana yang penting.
- Langkah Kedua: Gunakan pemahaman (Sense) dan evaluasi hasilnya.
- Langkah Ketiga: Tanggapi (Respond) hasil tersebut dan bersiap untuk bertindak kembali.
5. Disorder (Ketidakjelasan)
Domain Disorder mewakili situasi di mana tidak jelas dari empat domain mana yang berlaku atau masalah yang sulit diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori sebelumnya. Tujuan utama adalah mengumpulkan lebih banyak informasi, sehingga dapat pindah ke domain yang dikenal.
Biasanya, masalah seperti ini adalah konteks besar yang perlu dipecah menjadi masalah yang lebih kecil dan ditangani satu per satu yang dapat ditempatkan dalam domain yang sesuai.
Misalnya, respons awal terhadap pergeseran pasar yang tidak terduga di mana implikasinya belum jelas. Pendekatan manajemen harus melibatkan pengumpulan informasi dan berusaha untuk memindahkan masalah ke salah ke salah satu dari empat domain lainnya untuk manajemen yang tepat.
Contoh kasus dapat kita ilustrasikan seperti, kita berpikir bahwa perang di Ukraina bisa menyebabkan sejumlah petani di sini merasa tidak pasti tentang campuran tanaman yang harus ditanam, karena dampaknya terhadap pasar global.
Langkah awalnya adalah mengumpulkan data pasar dan meminta saran dari para ahli untuk menentukan apakah situasi tersebut termasuk dalam domain Chaotic atau Complex.
Baca Juga: Simak Langkah Berikut untuk Tips Bisnis Anti Mainstream
Cara Menggunakan Cynefin Framework
Setelah memahami setiap domain, saatnya pebisnis memahami sifat masalah, kita bisa mengambil pendekatan yang tepat untuk menyelesaikannya. Apa saja? Berikut beberapa di antaranya:
1. Identifikasi Sifat Masalah
Tentukan apakah masalah tersebut termasuk sederhana, complicated, complex, chaotic, atau disorder (domain kelima, yang mewakili kebingungan tentang keadaan masalah).
2. Gunakan Strategi yang Sesuai
Terapkan strategi yang sesuai dengan sifat masalah: praktik terbaik untuk masalah sederhana, praktik yang baik untuk masalah complicated, praktik emergent untuk masalah complex, dan praktik baru untuk masalah chaotic.
3. Sesuaikan Saat Situasi Berubah
Bersiaplah untuk mengevaluasi ulang dan mengubah pendekatan jika masalah bergeser antara domain.
Sumber: agile42
Cynefin Framework memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang kompleksitas dan sifat berbagai masalah, yang mengarah pada pengambilan keputusan yang lebih efektif.
Pemahaman ini sangat relevan untuk menghadapi tantangan besar tanpa rasa takut atau kebingungan berlebihan, membantu kita bergerak maju dengan lebih percaya. Kerangka kerja ini memberikan lensa bagi para pemimpin dan tim untuk melihat tantangan mereka dan menyesuaikan strategi mereka secara tepat.
Meskipun menawarkan wawasan yang berharga, penerapannya yang efektif memerlukan pemahaman mendalam tentang kerangka kerja, fasilitasi yang terampil, dan keterbukaan untuk beradaptasi dan belajar.
Dengan mengenali karakteristik masing-masing domain, pemimpin dapat menyesuaikan pendekatan mereka dan menghindari pendekatan satu ukuran untuk semua yang sering kali menyebabkan kegagalan dalam pengambilan keputusan.
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi:
- https://railsware.com/blog/decision-making-frameworks/
- https://wiki.radicalfocus.com/en/article/tapas/cynefin-as-a-tool-for-decisions/
- https://www.enablersofchange.com.au/how-to-use-the-cynefin-framework/
- https://studiowhy.com/when-can-you-apply-design-thinking/
- https://www.nexxworks.com/blog/dealing-with-complexity-in-the-never-normal
- https://www.consuunt.com/cynefin-framework/
- https://txm.com/making-sense-problems-cynefin-framework/
- https://fourweekmba.com/cynefin-framework/
- https://hbr.org/2007/11/a-leaders-framework-for-decision-making