Cara Memulai Bisnis Jasa TravelBisnis lifestyle seperti jasa travel cukup mendapatkan tempat di masyarakat. Hal ini karena semua kalangan baik muda sampai tua kerap melakukan perjalanan. Terutama setelah melewatkan rutinitas yang melelahkan. 

Mereka akan memilih mengunjungi tempat-tempat tertentu untuk kepentingan wisata atau sekedar bersilaturahmi, baik untuk dalam atau luar negeri. Aktivitas traveling saat ini juga beragam. Seperti wisata, tiket transportasi, pemandu wisata, kendaraan, ibadah dan masih banyak lagi. Perkembangan bisnis jasa travel juga mengikuti perkembangan zaman. Untuk itu, berikut tips memulai bisnis jasa travel:

1. Menentukan Usaha Travel

Cara Memulai Bisnis Jasa Travel pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan jenis usaha travel yang akan dipilih. Beberapa jenis bisnis jasa travel yang tersedia yaitu usaha travel rumahan dan waralaba.

a. Travel Rumahan

Biaya terbesar yang dikeluarkan untuk jenis usaha ini bisa mencapai jutaan rupiah. Biaya dibutuhkan untuk kebutuhan perizinan, peralatan, promosi, biaya internet, sampai pembuatan website, untuk mencakup pasar yang lebih luas. 

Untuk jenisnya, banyak jasa yang bisa kita tawarkan seperti tour guide, agen perjalanan, layanan antar jemput, homestay (khusus daerah wisata), rental kendaraan, pemandu wisata, jasa tour atau trip sampai perencana wisata. Pilih satu ide bisnis (spesifik) dari beberapa contoh di atas. Hal ini untuk mencegah timbulnya biaya berlebih, dan bisa lebih fokus meskipun usaha dijalankan oleh satu orang.

Baca Juga: 7 Tips Memulai Bisnis Untuk TKI Agar Sukses di Negeri Sendiri

Bicara soal perizinan, Sahabat Wirausaha dapat memulainya dengan mendaftarkan merek usaha pada Hak Kekayaan Intelektual (HKI), tujuannya agar merek bisnis memiliki kuasa secara hukum. Ketika ada pihak lain membuat nama sampai logo yang sama persis, Sahabat Wirausaha dapat bertindak tegas dengan menggugatnya karena sudah terdaftar pada HKI.  Selanjutnya, adalah mengurus izin usaha pariwisata melalui keanggotaan Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA).

Jika berjalan tanpa adanya perizinan, maka bisnis travel kita bisa dianggap bodong karena melanggar hukum (menurut Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.85/HK.501/MKP/2010 Pasal 6 Ayat 1). Bisnis tanpa perizinan juga minim mendapatkan sarana penunjang usaha, sampai kesulitan mendapatkan mitra usaha. Untuk itu jangan ragu mengurus izin usaha travel, setidaknya dengan memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).

b. Travel Waralaba

Poin kedua ini diperuntukkan bagi Sahabat Wirausaha yang menginginkan perputaran uang lebih cepat tanpa pengalaman mengelola jasa travel selama puluhan tahun. Pasalnya, konsep dasar waralaba adalah menjual merk dagang kepada mitra, termasuk didalamnya memberikan dukungan dan layanan kepada para pemilik franchise. Bisnis waralaba juga telah melewati proses try and error, multi bisnis dan multi income, sehingga lebih teruji. 

Kebanyakan bisnis travel ini menggunakan nama, slogan, dan jasa travel populer, sehingga mudah laris dan dikenal luas. Untuk sistemnya dimulai ketika Sahabat Wirausaha melakukan registrasi. Tahapan registrasi akan ditawarkan berbagai paket, seperti paket agen, paket distributor sampai paket cabang. Tiap pilihan paket memiliki fitur dan harga berbeda. 

  • Paket Agen, biasanya dijual dengan kisaran harga Rp3.000.000 - Rp5.000.000, dengan fitur:
  1. Pelatihan
  2. Komisi 50%
  3. Mendapatkan akun penjualan produk dan layanan tour & travel
  • Paket Distributor, dijual dengan kisaran harga Rp8.000.000-Rp30.000.000, fitur yang didapatkan seperti:
  1. Pelatihan
  2. Komisi 70%
  3. Mendapatkan akun penjualan produk dan layanan tour & travel
  • Website
  1. Passive income dari agen 20%
  • Paket Cabang yang dijual dengan harga Rp200.000.000 - Rp325.000.000 dengan fitur lengkap seperti:
  1. Pelatihan
  2. Komisi 90%
  3. Mendapatkan akun penjualan produk dan layanan tour & travel
  4. Website
  5. Passive income dari agen 20%
  6. Passive income dari distributor 15%
  7. Mobile apps
  8. Perjanjian kerja sama dengan notaris

Setelah melakukan registrasi, memilih paket dan melakukan pembayaran, Sahabat Wirausaha sudah bisa berjualan.  

Selain tergantung pada modal, hal yang patut menjadi perhatian adalah Sahabat Wirausaha tidak memiliki kendali penuh. Hal ini karena bisnis harus dijalankan sesuai perjanjian atau kontrak. Jika memilih bisnis ini, sebaiknya jadikan bisnis waralaba sebagai media pembelajaran agar suatu saat nanti Sahabat Wirausaha dapat mendirikan usaha travel dengan nama sendiri.

Baca Juga: Jadi Favorit Penggemar Kopi, Begini Cara Memulai Usaha Kedai Kopi dari Nol

2. Riset

Riset dilakukan setelah Sahabat Wirausaha menentukan jenis bisnis jasa travel. Contohnya, Sahabat Wirausaha perlu mengetahui destinasi mana paling populer dan rute mana yang paling banyak orang lalui. 

Selanjutnya, riset juga apa yang diinginkan oleh konsumen saat menaiki kendaraan. Contohnya, konsumen mungkin menginginkan kenyamanan, tidak mau berdesak-desakan dan cepat sampai, Sahabat Wirausaha bisa memilih kendaraan dengan ciri-ciri seperti mesin hybrid, kapasitas mesin 1900 cc, konsumsi BBM 1:10 - 15 kilometer/liter, kapasitas tangki BBM 52 liter, dan tentunya memiliki kabin yang lega.

Pemilihan waktu pendirian usaha travel juga patut diperhitungkan. Seperti misalnya, didirikan sebelum masyarakat disibukkan dengan aktivitas mudik lebaran. Karena kebiasaannya, keuntungan yang akan didapat pemilik jasa travel bisa mencapai 200%. Setelah mengetahui beberapa hal di atas, lanjutkan dengan memilih dari beberapa metode pengumpulan data. Karena tanpa mengumpulkan data, riset yang kita lakukan juga tak ada artinya.

3. Perkiraan Modal

Harga yang bisa Sahabat Wirausaha jadikan acuan adalah travel angkutan orang dengan rute Pekanbaru- Padang Panjang di Sumatera Barat. Untuk trayek ini, tarif sekali jalan berkisar di harga Rp200.000 (menggunakan armada baru). Untuk perkiraan modalnya, sebuah usaha travel ini kira-kira membutuhkan:

  • Komputer, jaringan internet dan printer: Rp4.000.000
  • Alat Tulis Kantor (ATK): Rp500.000
  • Jasa pembuatan website: Rp1.600.000
  • Biaya promosi: Rp500.000
  • Gaji 1 orang karyawan per bulan: Rp2.500.000
  • Listrik: Rp350.000
  • Perlengkapan dapur: Rp500.000
  • Satu unit mobil Toyota Innova 2024: Rp472.000.000

4. Belajar Ilmu Akuntansi dan Keuangan

Banyak pebisnis pemula yang memiliki ilmu marketing, hukum, sampai kemampuan bernegosiasi. Namun berbeda dengan ilmu akuntansi dan keuangan yang masih jarang dikuasai para pebisnis. Padahal dengan ilmu ini, Sahabat Wirausaha jadi mengerti laporan keuangan, dapat membedakan keuntungan yang bersumber dari uang dan arus kas. 

Jika sudah banyak belajar, ilmu ini akan membimbing Sahabat Wirausaha untuk mengukur kekuatan sebuah aset sehingga dapat memilih investasi terbaik. Tak kalah pentingnya, ilmu ini dapat membuat bisnis memilih dan menentukan orang mana saja yang tepat menjalankan usaha. Zaman saat ini, menemukan sumber ilmu akuntansi dan keuangan cukup mudah. Mulai dari buku, ebook, internet, sampai kursus online.

Baca Juga: Cara Memulai Bisnis Kontrakan, Simak Analisa dan Perhitungannya

Contoh penerapannya pada bisnis yakni, tahap awal tentukan besaran laba (realistis) yang diinginkan. Mulai dari 1 bulan, 3 bulan atau per tahun. Setelah ini lanjutkan dengan mencatat semua kebutuhan pengeluaran. Buat juga batas belanja dengan menghindari belanja berlebih, usahakan setiap transaksi mengikuti pencatatan. Selanjutnya catat semua transaksi, termasuk memisahkan uang usaha dengan pribadi. 

Jika memiliki utang, jangan menunda dan bayar tepat waktu. Gunakan laba usaha untuk kepentingan bisnis. Terakhir, semua hal di atas dicatat dalam bentuk laporan keuangan secara berkala. Untuk lebih jelas dalam pembuatan laporan keuangan, klik: Membuat Laporan Keuangan Sederhana: Langkah-langkah Dasar.

5. Strategi Bisnis 

Pentingnya strategi karena bisnis jasa travel sudah dilakoni banyak orang. Artinya, Sahabat Wirausaha tidak boleh membiarkan bisnis berjalan dan mengalir begitu saja. Lakukan beberapa strategi secara serentak baik itu melalui offline seperti memasang spanduk, memberikan brosur, membuat booklet, sampai menyiapkan telemarketing. Kita bisa juga menggunakan strategi online seperti mencantumkan backlink dalam website lain atau memanfaatkan kalangan content creator dalam rangka pembuatan konten bisnis jasa travel Sahabat Wirausaha. 

Cara lainnya adalah melakukan sistem bundling. Contohnya, dengan menggabungkan jasa transportasi umum (antar provinsi) dengan biaya konsumsi. Bisa juga menggunakan metode early bird decisions atau memberikan bonus ketika pelanggan mau membeli produk pada hari yang telah ditentukan. Atau menggunakan social proof atau fokus pada penjualan melalui media digital seperti sosial, hingga website.

6 . Menambah Relasi

Karena bisnis tak bisa bergerak sendiri, dibutuhkan relasi seperti instansi pemerintahan atau swasta khususnya kepala satuan kerja yang mengurusi pegawai-pegawai yang diutus untuk melakukan kerja ke wilayah tertentu. Biasanya, dalam satu kali perjalanan dinas, setiap pegawai akan mendapatkan tiket pulang-pergi (PP), transportasi darat dan penginapan. 

Manfaatkan kesempatan ini dalam menjalin relasi karena karyawan yang mendapatkan tugas perjalanan dinas tidak satu atau dua orang setiap bulannya. Selain instansi pemerintahan atau swasta, bisa juga menjalin relasi dengan lembaga non profit seperti NGO. Hal ini karena kebanyakan pekerjaan mereka berada di lapangan dan berpindah-pindah tempat. 

Baca Juga: Mau Mulai Bisnis Tapi Belum Punya Pengalaman? Ini 5 Bisnis yang Cocok untuk Pemula

Sahabat Wirausaha juga bisa menjalin kerja sama dengan komunitas pebisnis travel, melibatkan diri dengan kegiatan sosial, aktif di media sosial, mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan pariwisata. Sebagai pelengkap, sering-sering memberi bantuan. Hal ini bertujuan untuk membangun citra positif terutama saat berkenalan dengan pebisnis yang baru dikenal. Jika tidak bisa memberikan bantuan secara langsung, Sahabat Wirausaha dapat memberikan opsi agar dapat menjadi jawaban atau solusi. 

Setelah membaca lima poin di atas, Sahabat Wirausaha diharapkan tak ragu lagi memilih usaha jasa travel sebagai pilihan bisnis. Paling penting mengerti dengan penerapan ilmu akuntansi dan keuangan untuk bisnis. Selain karena termasuk dalam skil utama karena bisa dipakai pada semua usaha, ilmu ini dapat diandalkan karena dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Sumber:

https://www.finansialku.com/bisnis/memulai-bisnis-travel-untuk-pemula/