Sumber: Freepik

Sahabat Wirausaha apakah pernah mendengar istilah batch production? Istilah ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi pelaku usaha. Apakah yang membedakan metode produksi ini dengan produksi pada umumnya?

Batch production didefinisikan sebagai metode produksi di mana suatu produk dibuat dalam kelompok atau jumlah tertentu dan selama jangka waktu tertentu. Sebuah batch dapat melalui serangkaian langkah dalam proses produksi besar untuk membuat produk akhir yang diinginkan.

Baca Juga: Potensi UMKM Purbalingga Menembus Pasar Ekspor

Produksi batch digunakan untuk banyak jenis industri yang mungkin memerlukan jumlah produksi lebih kecil pada suatu waktu untuk memastikan tercapainya standar kualitas tertentu. Ini berbeda dengan produksi massal atau metode produksi berkelanjutan dimana produk atau proses tidak perlu diperiksa atau diubah sesering atau secara berkala.

Batch production biasanya dilakukan untuk produk-produk yang mempunyai nilai tinggi atau proses pembuatannya membutuhkan keterampilan tertentu. Walaupun kini banyak mesin atau proses mekanisasi yang dapat membantu pembuatan produk bernilai tinggi secara kontinyu, dalam proses produksi batch biasanya ada proses pengecekan kualitas yang lebih ketat.

Baca Juga: Mengenal Standar SNI Untuk Produksi

Proses produksi dapat dikontrol dengan hati-hati pada berbagai tahap proses produksi. Ini adalah manfaat utama dari proses produksi batch yang bertujuan untuk mengurangi jumlah pemborosan pada suatu produk.

Kapankah perusahaan sebaiknya memilih Batch Production? Disarankan untuk menggunakan bentuk manufaktur ini ketika perusahaan memproduksi produk dalam jumlah yang lebih kecil karena ini dapat mengurangi pemborosan dan mengurangi waktu tunggu dalam produksi. Karena produk ini tidak dibuat secara terus-menerus, produsen dapat mengenakan harga premium untuk produk mereka. Namun dalam beberapa kasus, perusahaan dapat membuat produk dengan harga yang kompetitif melalui batch production yang besar sehingga efisiensi produksinya jadi semakin tinggi.

Baca Juga: Pengertian Kapasitas Produksi

Contoh produk yang diproduksi dengan metode batch production adalah roti, pakaian, makanan cepat saji, sepatu, dan obat-obatan. Makanan cepat saji yang dimaksud adalah proses menyiapkan makanan cepat saji di konter, bukan di dapur pusat dimana persiapan sebelum dikirim ke konter dilakukan. Proses produksi di central kitchen biasanya berupa continuous production.

Keuntungan dalam melakukan batch production:

  1. Mengurangi biaya produksi per unit;
  2. Dapat memenuhi kebutuhan pelanggan tertentu (misalnya ukuran, berat, gaya);
  3. Penggunaan mesin & keterampilan khusus dapat meningkatkan hasil dan produktivitas.

Baca Juga: Cerita Inspirasi, Bhoomi Art

Kekurangan dalam melakukan batch production:

  1. Waktu tidak efisien karena perpindahan antar-batch mengharuskan mengatur ulang mesin produksi; dan
  2. Perlu menjaga stok bahan baku dan uang tunai.

Kebalikan dari batch production adalah continuous production yang memberikan kemampuan lebih untuk produksi barang yang sama secara terus menerus. Namun, continuous production memiliki kelemahan utama yaitu kurang fleksibel untuk memenuhi permintaan konsumen yang spesifik. Continuous production juga memerlukan modal awal yang jauh lebih besar dibandingkan batch production karena biasanya membutuhkan biaya yang relatif besar untuk membeli alat produksi yang berkapasitas besar dan mampu berjalan tanpa jeda.

Sahabat Wirausaha, demikian penjelasan tentang batch production. Semoga bisa memberikan informasi yang cukup jelas tentang salah satu istilah dalam produksi.