Arana Bike, Sepeda Ramah Lingkungan - Tentu kita semua tahu, bahwa sepeda memiliki hubungan yang erat dengan kepedulian lingkungan karena sepeda merupakan alat transportasi yang ramah lingkungan. Dibandingkan dengan kendaraan bermotor, sepeda tidak mengeluarkan gas buang yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Alhasil, semakin banyak orang yang menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi, maka semakin sedikit juga polusi yang dihasilkan serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.
Nah, bagaimana jika konsep ramah lingkungan ini sudah dimulai sejak dibangunnya rangka sepeda? Produsen sepeda berbahan bambu dengan merk Arana Bike yang digawangi oleh Deny Hestiningrum dan Ricky, mewujudkan sepeda berbahan material bambu sebagai rangka sepeda. Bagaimana proses perjalanan bisnis Deny untuk mengenalkan konsep Arana Bike secara luas? Yuk, simak ulasannya pada artikel Cerita Inspirasi kali ini.
Arana Bike, Inovasi Sepeda Bambu Ramah Lingkungan
Foto : Arana Bike
Arana Bike yang mulai dibangun pada tahun 2021 ini sebetulnya mengawali bisnis di bidang jasa desain interior pada 2019. Ketika itu, Deny sedang banyak melakukan kegiatan di workshop desain interior miliknya. Melihat material bambu sisa yang ada di sekitar workshop membuat Deny berpikir untuk memanfaatkan bambu-bambu tersebut menjadi sebuah produk inovatif. Dengan latar pekerjaan sebagai engineering sekaligus penggemar olahraga sepeda, ide inovatif untuk membuat sepeda dengan rangka bambu pun lahir dari kepala Deny.
Baca Juga: Berkah Jaya Bike, Menghidupkan Berbagai Sektor Lewat Bisnis Sepeda
Pilihannya jatuh pada material jenis bambu gombong atau Gigantochloa pseudoarundinacea karena memiliki ketahanan yang baik dan cocok untuk dijadikan rangka sepeda. Dibantu 4 karyawan yang merupakan penduduk setempat, mulailah Deny mengawal pembuatan produk sepeda bambu dengan serius.
“Arana Bike dibangun visi utama memanfaatkan material bambu menjadi sebuah rangka sepeda sehingga dapat menjadi alat transportasi yang ramah lingkungan, nyaman dan memiliki keunikan tersendiri,“ jelas Deny.
Dalam proses produksinya, Arana Bike juga memastikan aspek dan dampak dari setiap kegiatan yang dilakukan terhadap lingkungan, mulai dari pemilihan bahan baku, bahan-bahan penunjang sampai proses produksi. Misalnya saja, dalam hal pengawetan bambu, Deny memilih cairan asam dan garam untuk mengawetkan bambu sehingga tidak berefek negatif pada lingkungan sekitar.
Bambu dipilih Deny karena memiliki kekuatan struktur yang lebih dari cukup untuk dipergunakan sebagai bahan rangka sepeda, yaitu struktur batang bambu memiliki sifat elastis dan berongga sehingga sangat baik untuk meredam getaran. Selain itu bambu juga memiliki banyak kelebihan seperti murah dan hampir tumbuh di seluruh wilayah Indonesia, memiliki kekuatan tensile yang lebih baik dari baja dan memiliki kekuatan tekan yang lebih baik dari beton.
Bambu juga mampu menghasilkan oksigen hingga 30 persen lebih banyak dari tanaman kayu. Pertumbuhan bambu sangat cepat bahkan ada yang dapat tumbuh hingga 2.5 cm setiap 40 menit, menjadikannya sebagai sumber daya yang selalu tersedia.
Baca Juga: Ada Cuan di Balik Bisnis Sepeda
Dalam proses produksinya, sepeda ini juga menggunakan material lain seperti serat karbon dan resin. Sedangkan untuk material sepeda lainnya yang tidak diproduksi, Arana Bike bekerja sama dengan UMKM lokal dan produk-produk dalam negeri lainnya.
Proses Arana Bike Mewujudkan Sepeda Bambu
Foto : Arana Bike
Sebagai pengguna sepeda, tentu saja Deny ingin menciptakan sepeda yang nyaman bagi penggunanya. Untuk itu, Arana Bike mendesain produknya dengan senyaman mungkin, dengan memberikan lubang-lubang kapiler seperti berbentuk tabung pada kerangka sepeda. Tujuan utamanya adalah agar tabung-tabung tersebut menjadi material yang baik untuk menahan getaran. Kondisi ini membuat Arana Bike sangat nyaman dikendarai karena keseluruhan rangka dapat meredam getaran sesuai karakter dari batang bambu itu sendiri.
“Tabung yang saya buat berupa desain geometri dengan bentuk segi enam atau hexagonal. Hal ini dilakukan sebagai persyaratan kekuatan transportasi di Indonesia. Untuk lebih meyakinkan pasar, saya juga melakukan serangkaian uji laboratorium agar bisa mendapatkan label SNI,” ujar Deny.
Deny melakukan banyak tahapan dalam menggarap rangka bambu yang digunakan. “Di awal Arana Bike berdiri kami fokus pada kesiapan baik legal maupun serangkaian uji untuk memastikan produk yang kami hasilkan dinyatakan layak untuk dikendarai. Saat ini produk Arana Bike dikenalkan kepada potensial pasar baik lokal maupun global melalui sosial media, website maupun keikutsertaan dalam berbagai kegiatan pameran,” kata Deny terkait mengenalkan Arana Bike ke pasar luas.
Untuk itu, kualitas produk sangat dijaga agar mendapat kepercayaan besar dari pelanggan. Dalam penggarapannya, rangka yang digunakan untuk membuat sepeda harus melewati proses pengawetan sehingga dapat tahan terhadap lumut, rayap dan jenis-jenis serangga yang suka menggerogoti kayu atau bambu. Setelah uji anti rayap, kerangka sepeda pun dilapisi bahan anti-air sehingga aman untuk dipakai saat hujan dan saat dicuci. Dengan begitu, perawatannya pun akan sama dengan jenis sepeda dari bahan dasar lainnya.
Baca Juga: Gowes Tanpa Beban Dengan Teknologi Astrobike
Sepeda yang diproduksi oleh Arana Bike pun sudah melakukan beberapa pengujian seperti uji kuat tekan dan uji lelah sepeda. Hasilnya, produk sepeda Arana Bike lolos uji pada pertengahan 2021 yang kemudian dilanjutkan dengan memasarkan produk sepeda bambu. Sepeda ini juga menggunakan material lain seperti serat karbon, resin dan pengawet dari alam seperti cairan asam dan garam.
Saat ini sudah empat tipe produk sepeda yang dirilis oleh Arana Bike, yaitu Komodo Gravel, Komodo Urban, yaitu tipe sepeda touring/gravel dengan karakteristik yang sangat cocok untuk segala permukaan jalan dan memiliki kenyamanan serta sensasi berbeda bagi pengendara. Lereng Bambu Minivelo didesain untuk dapat dikayuh dengan lincah melalui jalan-jalan perkotaan dan Belo Balance Bike yang diperuntukkan khusus untuk anak usia 2 hingga 5 tahun yang sedang melatih keseimbangan.
Gaet Kepercayaan Konsumen Lewat Berbagai Penghargaan
Deny menilai bahwa kepercayaan pasar terhadap Arana Bike dibangun tidak dalam waktu yang singkat. Di awal peluncurannya, Arana Bike mendapatkan kesempatan mendapatkan kesempatan menjadi finalis di beberapa kurasi yang diselenggarakan oleh instansi seperti finalis Akademi Kreasi Indonesia, Brillianpreneur, dan UKMJagowan.ID. Mengikuti program tersebut membuat produk Arana Bike semakin dikenal dengan target pasar.
Hingga saat ini, Arana Bike dapat menunjukkan pencapaian melalui pengembangan produk yang terus dilakukan, seperti pada tahun 2022 membuat produk balance bike, dimana produk ini menjadi salah satu kategori Good Design dalam ajang Good Design Award tahun 2022.
Foto : Arana Bike
Dari sisi omset, Deny mengakui bahwa omset Arana Bike saat ini masih diperoleh dari penjualan langsung kepada konsumen maupun kepada komunitas dengan sistem purchase by order. Di tahun kedua, omset mengalami peningkatan sebesar 100%. Walau demikian dengan melalui sistem penjualan secara langsung kepada konsumen tentunya saat ini Deny merasa belum dapat mencapai profit sebagaimana diharapkan. Tentu saja kondisi tidak membuat Deny patah semangat, melainkan terus melakukan inovasi desain dan produk untuk tetap mengenalkan Arana Bike ke pasar yang lebih luas.
Baca Juga: Memaksimalkan Jangkauan Bisnis dan Transaksi Secara Digital
Sementara dari sisi harga jual, Arana Bike menawarkan harga yang bervariasi. Seperti untuk rangka beserta garpu sepeda dijual di harga 5 juta rupiah, sedangkan balance bike dibanderol dengan harga 1 juta 50 ribu rupiah. Sementara untuk produk custom full bike dikenakan harga lebih mahal, yaitu sekitar 12 juta hingga 30 juta rupiah.
“Di tahun 2023 Arana Bike berupaya untuk memperluas pemasaran dan membangun jaringan distribusi penjualan baik di dalam maupun luar negeri. Tahun ini juga kami memperkenalkan prototype sepeda bambu menggunakan penggerak listrik atau E-Bike,”ucap Deny optimis.
“Saatnya peduli terhadap jejak karbon kita. Be always open to opportunity
– Deny Hestiningrum, Arana Bike.
Sejak awal Deny mengusung visi dan misi yang sangat inspiratif, yaitu dengan membuat produk sepeda bambu sekaligus menciptakan budaya masyarakat berolahraga dengan meningkatkan nilai jual sumber daya alam Indonesia. Ia juga ingin menciptakan produk ramah lingkungan untuk mendukung pelaku UMKM serta komunitas pelestarian alam lokal. Guna melestarikan bambu asli Indonesia, Deny mengusung sebuah program di mana setiap produk sepeda terjual, Arana Bike akan menanam bibit pohon bambu di Daerah Aliran Sungai di wilayah Kabupaten Bogor.
Sahabat Wirausaha, kiprah Arana Bike yang teguh dalam mengusung banyak konsep kebaikan dalam sebuah produk sepeda tentu sangat menarik dan dapat menjadi inspirasi usaha apapun jenis usaha yang dijalankan oleh Sahabat Wirausaha. Yuk, ikuti pesan kebaikan dari Cerita Inspirasi ini agar bisnis yang dijalankan memiliki nilai yang berbeda dan bermanfaat!***
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.
Sumber: Hasil wawancara langsung pada Ibu Deny Hestiningrum melalui WhatsApp dan referensi dari website www.aranabike.com.