Cara Membangun Usaha Kos-Kosan – Sahabat Wirausaha, kalau bicara soal bisnis jangka panjang yang bisa dibilang bakal semakin menguntungkan seiring berjalannya waktu, tentu properti akan jadi pilihan utama. Properti sendiri memiliki banyak sekali jenis yang bisa dipilih dan menyesuaikan budget seperti jual-beli rumah, sewa apartemen, ruko atau gudang, rumah-rumah kontrakan hingga rumah petak, dan terakhir adalah bisnis kos-kosan.

Bahkan untuk bisnis kos-kosan, kerap dipilih oleh mereka yang ingin menikmati hari tua dengan finansial nyaman karena usaha ini akan tetap selalu menjanjikan. Terutama kalau Sahabat Wirausaha memiliki rumah di lokasi strategis yang dekat pusat pendidikan dan perkantoran, usaha kos-kosan akan jadi pilihan yang paling mendatangkan cuan. Lantas apakah rumah kos akan tetap jadi passive income yang tepat? Bagaimana untuk memulainya? Simak ulasannya dalam artikel berikut ini.


2024, Bisnis Kos-Kosan Tetap Menggiurkan

Ketika pandemi COVID-19 melanda Indonesia pada 2020, bisa dibilang rumah kos termasuk salah satu bisnis yang terkena dampak paling besar. Terhentinya pembelajaran dan kegiatan perkantoran, membuat banyak orang memilih menjalani kegiatannya di kampung halaman sehingga tak perlu menyewa kamar kos. Ketika pandemi berakhir, bisnis kos-kosan perlahan mulai bangkit.

Bahkan di sepanjang 2023 ini, seiring dengan kembalinya aktivitas sosial secara normal, sudah semakin banyak penyewa rumah kos di kota-kota besar entah untuk bersekolah atau bekerja. Hal ini seolah memberikan harapan kalau bisnis rumah kos semakin pulih. Bukan itu saja, kabarnya pemerintah akan membebaskan rumah kos terhadap pengenaan pajak dari pemerintah kabupaten/kota mulai tahun 2024 mendatang, seperti dilansir DDTCNews.

Apalagi, saat ini ada kepemilikan rumah kos juga semakin dipermudah berkat terobosan pihak pengembang properti. Seperti yang dilakukan PT Rumah Satu Tendean yang bekerjasama dengan platform urun dana CrowdDana, memungkinkan siapapun jadi juragan kos lantaran bisa memiliki properti lewat sistem urunan, seperti dilansir Asrinesia.

Hanya saja untuk bisa memaksimalkan penghasilan sebagai juragan kos, tentu ada pertimbangan yang harus dilakukan terlebih dulu supaya rumah kos yang nanti ditawarkan memang benar-benar bisa jadi passive income yang menjanjikan. Seperti apa? Simak rahasianya dalam artikel ini lebih lanjut.

Baca Juga: 9 Cara Memulai Bisnis Kos-Kosan, Dapatkan Passive Income!


Anti Gagal, 7 Cara Bangun Usaha Kos-Kosan Untuk Pemula

Seperti yang disinggung sebelumnya, saat ini untuk bisa jadi juragan kos adalah hal yang mudah. Sahabat Wirausaha bisa membangun bisnis kos-kosan secara perorangan atau mungkin melakukan skema investasi urun dana dengan partner bisnis, sesuai dengan kemampuan budget. Hanya saja entah kepemilikan properti rumah kos itu perorangan atau kelompokan hingga perusahaan profesional, tetap saja ada sejumlah hal yang wajib jadi pertimbangan. Apa saja? Berikut diantaranya:

1. Menentukan Lokasi

Hal pertama sekaligus paling dasar kalau kalian hendak membangun usaha kos-kosan adalah penentuan lokasi. Kenapa begitu? Karena lokasi di mana rumah kos berada akan memberikan pengaruh pada kelangsungan bisnis, pangsa pasar dan tentunya harga sewa. Contohnya, lokasi rumah kos yang strategis seperti dekat dengan fasilitas publik entah perkantoran, pusat perbelanjaan, sekolah, kampus dan pusat transportasi, jelas akan menjadi incaran para pencari kos.

Lantaran peminatnya sangat tinggi maka harga properti di lokasi strategis itu akan cukup mahal sehingga memberikan pengaruh ke besar modal yang Sahabat Wirausaha butuhkan, serta beban biaya sewa yang bakal ditetapkan nanti. Namun lokasi rumah kos yang strategis akan mudah dipasarkan dibandingkan dengan rumah kos yang meskipun bangunannya luas, tapi berada hingga sejauh 10 kilometer dari fasilitas publik.

2. Desain Properti Kekinian

Langkah selanjutnya untuk membangun usaha kos-kosan adalah desain properti rumah kos itu sendiri. Dilansir 99 Panduan Properti, ada baiknya kalau calon bangunan Sahabat Wirausaha yang bakal digunakan untuk rumah kos merupakan milik sendiri alih-alih mengontrak. Kenapa begitu? Dengan memiliki bangunan sendiri, maka kalian bisa bebas menetapkan desain rumah kos yang diinginkan. Ada baiknya malah bangunan itu dibangun dari awal sehingga desainnya lebih bisa direncanakan.

Penggunaan desain rumah kos yang kekinian seperti konsep minimalis atau industrial, jelas akan menarik banyak peminat terutama generasi muda. Rumah-rumah kos yang bergaya modern juga akan dianggap jauh lebih nyaman bagi calon penyewa, dibandingkan bangunan rumah kos yang memiliki desain apa adanya atau cenderung tidak diperhitungkan. Kalian bisa menggunakan jasa interior atau eksterior properti, supaya bisa memiliki konsep kekinian sesuai yang diinginkan.

Baca Juga: Daftar Perizinan Yang Diperlukan Untuk Bisnis Penginapan dan Hotel

3. Lengkapi Fasilitas Penunjang

Ada banyak cerita penyewa kos yang betah tinggal selama bertahun-tahun di sebuah bangunan karena pemiliknya melengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang. Mulai dari adanya kamar mandi dalam, jaringan internet WiFi, jaringan listrik, area parkir yang luas, terpasangnya kamera CCTV, dapur bersama hingga layanan laundry. Untuk itulah fasilitas penunjang menjadi salah satu cara yang harus Sahabat Wirausaha pertimbangkan untuk lengkapi saat hendak membangun usaha kos-kosan.

Dilansir Sirclo Store, keberadaan fasilitas penunjang dalam bisnis rumah kos bahkan jadi salah satu pertimbangan utama calon konsumen untuk menyewa atau tidak. Sehingga kalau kalian ingin bisnis rumah kos bisa bersaing dengan kompetitor, wajib melengkapi bangunan dengan sejumlah fasilitas penunjang kehidupan.

4. Tetapkan Sistem Kebersihan

Semua orang tentu akan lebih merasa nyaman jika tinggal di hunian yang bersih dan rapi. Untuk itulah meskipun kalian baru saja membangun usaha kos-kosan, tetapkan sistem kebersihan di awal. Kalian bisa mempertimbangkan menyewa ART (Asisten Rumah Tangga) profesional yang dipekerjakan untuk membersihkan area rumah kos, hingga kamar para penyewa secara rutin. Dengan adanya ART yang khusus bertanggung jawab pada kebersihan rumah kos, para penghuni akan semakin nyaman.

5. Perhatikan Harga Sewa

Cara selanjutnya untuk membangun usaha kos-kosan pada pemula adalah jangan lupa menetapkan harga sewa. Sejumlah opsi yang sudah dijelaskan sebelumnya akan memberikan pengaruh pada besaran biaya sewa. Misalkan saja karena adanya tenaga ART profesional, maka calon penyewa dibebankan biaya tambahan Rp50 ribu per bulan. 

Besar kecilnya harga sewa juga dipengaruhi oleh besaran modal yang dikeluarkan serta perhitungan profit dan BEP (Break Even Point), supaya bisnis rumah kos ini bisa mendatangkan penghasilan menjanjikan. Jangan lupa juga untuk melakukan riset dengan bisnis rumah kos di sekitar, supaya kalian bisa menetapkan harga sewa yang kompetitif, seperti dilansir Finansialku.

6. Tentukan Calon Konsumen

Jika harga sewa sudah ditetapkan yang diperhitungkan lewat berbagai fasilitas, lokasi properti dan tentunya sistem kebersihan serta keamanan, maka kalian bisa menentukan calon konsumen. Tentu saja rumah kos untuk mahasiswa akan berbeda dengan rumah kos yang diperuntukkan kepada para pekerja dan keluarga. Jika kalian sudah tahu target konsumen kelak, maka bisa mempersiapkan rencana pemasaran yang sesuai dengan calon penyewa.

Baca Juga: Ingin Jadi Wirausaha Sukses? Berikut 12 Skill Wajib yang Perlu Kamu Miliki dan Cara Meningkatkannya

7. Persiapkan Anggaran

Nah, cara terakhir setelah kalian melakukan berbagai pertimbangan mulai dari lokasi, fasilitas penunjang, sistem keamanan dan kebersihan hingga harga sewa adalah kalian akan menemukan berapa besar anggaran yang dibutuhkan. Tentu semakin istimewa rumah kos yang hendak dibangun, anggaran modal awal yang dibutuhkan bakal semakin besar seperti:

  • Pembelian tanah 10x10 meter (harga Rp2 juta/meter) = Rp2.000.000 x 100 = Rp200 juta
  • Pembangunan kamar kos ukuran 4x4 meter sebanyak 10 kamar (perkiraan biaya pembangunan Rp3 juta/meter) = Rp480 juta
  • Fasilitas penunjang, sistem kebersihan hingga perizinan = Rp10 juta
  • Total yang dibutuhkan = Rp690 juta

Jika modal awal yang dibutuhkan sudah bisa diketahui, maka Sahabat Wirausaha bisa mulai menghitung anggaran yang dimiliki. Jika anggaran masih belum mendekati modal awal, maka berbagai pertimbangan harus dilakukan seperti mengurangi jumlah kamar, menyederhanakan desain bangunan, mengurangi beberapa fasilitas penunjang hingga cukup ketat dalam sistem kebersihan. Namun juga bisa dengan menjual aset yang dimiliki hingga bekerjasama dengan pihak lain.

Bagaimana? Tidak rumit untuk membangun usaha kos-kosan, bukan? Asalkan Sahabat Wirausaha sudah memahami cara-cara di atas, impian jadi juragan kos bakal bisa diwujudkan. Semangat!

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.